BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah ibu inpartu kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa Kauman Kec.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Kelurahan Parupuk

Oleh : Galuh Nugraheni, Sri Rahayu, Maria Alia Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK KURMA MUDA TERHADAP PERCEPATAN KALA I PERSALINAN ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

KISI-KISI KUESIONER Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik Untuk Mendukung Kecerdasan Janin Di Poli KIA Puskesmas Balong Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

PENELITIAN ANEMIA DAN KONTRAKSI RAHIM DALAM PROSES PERSALINAN. Novita Rudiyanti*, Diana Metti*

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. rahim, tanpa rasa sakit dan koordinasi yang di sebut Braxton Hiks. Kontraksi ini

Suroso, Paryono Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DAN PROSES INVOLUSI UTERUS DI BPM SRI HASTUTIK, SST SURABAYA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Limba B Kota Selatan Tahun 2012.

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

PENGARUH TEKNIK STIMULASI PUTING SUSU TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. bangsa salah satunya diukur dari besarnya angka kematian (morbiditas). Makin

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. ini dilakukan pada setiap variabel yang diteliti. No. Usia (Tahun) Frekuensi Prosentase (%)

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PADA KASUS INERTIA UTERI TERHADAP JENIS PERSALINAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

EFEKTIVITAS MASSAGE LUMBAL DAN BREAST MASSAGE TERHADAP KONTRAKSI UTERUS PADA IBU BERSALIN KALA I

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN YANG MENGKONSUMSI ASUPAN SARI KURMA DAN AIR GULA

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PROSES PERSALINAN DI BPM HJ.METI DARMAWATI,SST KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

PENGARUH METODE MASASE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU INPARTU DI KLINIK BERSALIN SALLY MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Senam Kegel pada primigravida trimester III, kemudian melakukan pencatatan

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA PUSKESMAS BONTONOMPO II KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RANGSANGAN PUTING SUSU TERHADAP WAKTU KALA II PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOWEL PAMEKASAN ABSTRACT

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

ASUHAN KALA I PARTOGRAF. By : ADE. R. SST

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan static

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

HUBUNGAN ANTARA POSISI MIRING KIRI DENGAN PROSES MEMPERCEPAT PENURUNAN KEPALA JANIN PADA PROSES PERSALINAN DI BPM NY. M SLEROK KOTA TEGAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dengan menggunakan lembar observasi, sesuai rumusan masalah dan tujuan yang telah ditentukan, populasi pada penelitian ini adalah ibu inpartu kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang sebesar 10 responden dengan berbagai paritas. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 10 responden ibu inpartu yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan perlakuan dengan memberikan jus kurma dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan dengan memberikan jus kurma. Dengan teknik consecutive sampling penyajian meliputi data umum dan data khusus. Penyajian dimulai dari data umum tentang karakteristik ibu inpartu yang meliputi umur ibu inpartu, pendidikan ibu inpartu, pekerjaan ibu inpartu, dan jumlah kehamilan ibu inpartu, sedangkan data khusus meliputi pemberian jus kurma dan kelancaran dalam proses persalinan kala I. Data yang akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan tabulasi silang dan dilakukan uji statistika menggunakan Chi-Squere untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. 44

45 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. 4.1.1 Data Umum Data ini menunjukkan karakteristik responden yang meliputi umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan ibu inpartu. 4.1.1.1 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Umur Ibu Inpartu Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauaman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012 No Umur Jumlah Prosentase (%) 1 < 20 tahun 1 10 2 20 30 tahun 6 60 3 > 30 tahun 3 30 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 10 responden, sebagian besar responden sebanyak 6 responden (60%) berusia 20 30 tahun.

46 4.1.1.2 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Paritas Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Paritas Ibu Inpartu Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauaman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012 No Paritas Jumlah Prosentase (%) 1 Primigravida 4 40 2 Multigravida 6 60 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 10 responden, sebagian besar dari responden sebanyak 6 responden (60%) multigravida. 4.1.1.3 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Pendidikan Ibu Inpartu Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012 No Pendidikan Jumlah Prosentase (%) 1 SMP 3 30 2 SMA 6 60 3 PT 1 10 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 10 responden, sebagian besar responden sebanyak 6 responden (60%) berpendidikan SMA.

47 4.1.1.4 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Pekerjaan Ibu Inpartu Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauaman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012 No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%) 1 Tidak bekerja 5 50 2 Swasta 2 20 3 Wiraswasta 2 20 4 Guru 1 10 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui dari 10 responden, sebagian besar responden sebanyak 5 responden (50%) tidak bekerja. 4.1.2 Data Khusus Data ini menunjukkan karakteristik ibu inpartu berdasarkan pemberian jus kurma dan kelancaran proses persalina kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012.

48 4.1.2.1 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Pemberian Jus Kurma Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Pemberian Jus Kurma Pada Ibu Inpartu Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012 No Karakteristik Jumlah Prosentase (%) 1 Diberi jus kurma 5 50 2 Tidak diberi jus kurma 5 50 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui dari 10 responden, bahwa sebanyak 5 responden sebesar (50%) diberi jus kurma dan sebanyak 5 responden (50%) tidak diberi jus kurma. 4.1.2.2 Karakteristik Ibu Inpartu Berdasarkan Kelancaran Proses Persalinan Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ibu Inpartu Berdasarkan Kelancaran Proses Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I No Kelancaran Jumlah Prosentase (%) 1 Lancar 6 60 2 Tidak lancar 4 40 Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh data dari 10 responden, sebagian besar sebanyak 6 responden (60%) mengalami kelancaran dalam proses persalinan kala I.

49 4.1.2.3 Tabulasi Silang Antara Pemberian Jus Kurma Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala I Di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2014 Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Pemberian Jus Kurma Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala I No Kelancaran Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Total N % N % N % 1 Lancar 5 100 1 20 6 60 2 Tidak lancar - - 4 80 4 40 Total 5 100 5 100 10 100 Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan bahwa sebagian besar ibu inpartu yang mengalami kelancaran dalam proses persalinan kala I adalah yang diberi jus kurma sebanyak 5 responden (100%), dan dari 5 responden (100%) yang tidak diberi jus kurma, sebanyak 1 responden (20%) mengalami kelancaran, dan sebanyak 4 responden (80%) mengalami tidak lancar dalam proses persalinan kala I.

50 4.1.2.4 Perhitungan Chi-Square Tabel 4.8 Perhitungan Chi-SquareSecara Manual Pemberian Jus Kurma Kelancaran Persalinan Kala I Lancar Tidak Lancar Fo Fe X 2 Fo Fe X 2 Total Diberi 5 2,5 2,5-2,5 2,5 5 Tidak Diberi 1 2,5 2,5 4 2,5 2,5 5 Total 5 5 5 5 5 5 10 Dari tabel 4.8 diatas diperoleh x 2 hitung = 10 sedangkan tarif signifikan = 3,841 Berdasarkan hasil uji koefisiensi kontigen (lihat lampiran) dengan cara manual didapatkan x 2 hitung > x 2 tabel atau 10 > 3,841 maka HI diterima. Yang artinya ada pengaruh pemberian jus kurma terhadap kelancaran proses persalinan kala I. 4.2 Pembahasan Pada bab ini peneliti akan menjelaskan pengaruh pemberian jus kurma terhadap kelancaran proses persalinan kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa. Kauman Kec. Peterongan Kab. Jombang 2012.

51 4.2.1 Identifikasi Pemberian Jus Kurma Terhadap Ibu Bersalin Kala I Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 5 ibu bersalin kala I diberi jus kurmadan 5 ibu bersalin kala I tidak diberi jus kurma. Jus kurma diberikan pada ibu bersalin kala I dengan maksud dapat mengontrol laju gerak rahim, menambah masa systole (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi), mencegah terjadinya perdarahan pada perempuan ketika melahirkan. Hal ini karena dalam kurma basah terkandung hormon yang menyerupai hormon oksitosin yang dapat membantu proses persalinan (Mukhlidah, 2012:127). Jus kurma mengandung kabohidrat yang cukup tinggi yaitu 74,97 gr per 100 gr yang bermanfaat untuk menambah tenaga ibu dalam proses persalinan. Jus kurma dapat menambah kontraksi jantung ketika darah dipompa kepembuluh nadi yang bermanfaat mempercepat pelebaran serviks, semakin kuat kontraksi jantung maka akan semakin cepat serviks membuka dan semakin cepat janin lahir. Peneliti melakukan pemberian jus kurma terhadap ibu bersalin dengan memberikan sebanyak 100 gr kurma segar dan air matang ±200 cc untuk dibuat menjadi jus kurma. Pada penelitian ini jus kurma diberikan pada ibu bersalin kala I. 4.2.2 Identifikasi Frekuensi Kelancaran Proses Persalinan Kala I Dari data khusus, didapatkan bahwa ibu bersalin pada kelompok eksperimen (yang diberi jus kurma) mengalami kelancaran

52 proses persalinan kala I pada skala lancar sebanyak 100%, sedangkan pada kelompok kontrol dari 100% yang tidak diberi jus kurma, sebanyak 20% mengalami kelancaran, dan sebanyak 80% mengalami tidak lancar dalam proses persalinan kala I. Data diatas didapatkan perbedaan hasil dimana ibu bersalin kala I pada kelompok eksperimen (yang diberi jus kurma) lebih lancar dalam proses persalinan kala I. Hal itu dikarenakan pada buah kurma basah (Ruthab) mengandung hormon oksitosin yang dapat membantu pelebaran serviks saat persalinan, sehingga proses persalinan menjadi lancar. Selain itu, kurma basah juga dapat mencegah terjadinya perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti sedia kala (Indah, 2010). Kelancaran dalam proses persalinan pada ibu bersalin yang diberikan jus kurma disebabkan karena didalam jus kurma mengandung hormon yang menyerupai hormon oksitosin yang dapat meningkatkan kontraksi pada uterus untuk mendorong kepala janin agar masuk kedasar panggul. Dari penelitian yang dilakukan terdapat kelancaran dalam proses persalinan dari pembukaan 4 cm menjadi pembukaan 10 cm hanya dalam waktu 1 jam 30 menit pada ibu primigravida.

53 4.2.3 Analisis Pengaruh Pemberian Jus Kurma Terhadap Kelancaran Proses Persalinan Kala I. Berdasarkan uji Chi-Square diadapatkn hasil x 2 hitung > x 2 tabel atau 10 > 3,841 maka HI diterima. Yang artinya ada pengaruh pemberian jus kurma terhadap kelancaran proses persalinan kala I. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 10 responden, 5 ibu bersalin diberi jus kurma dan 5 ibu bersalin tidak diberi jus kurma. Jus kurma diberikan kepada ibu bersalin kala I dengan maksud dapat mengontrol laju gerak rahim, menambah masa systole (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi), dan mencegah terjadinya perdarahan pada perempuan ketika melahirkan. Dalam penelitian di lapangan, pada kelompok eksperimen (yang diberikan jus kurma) mengalami kelancaran dalam proses persalinan kala I. Hal tersebut dikarenakan jus kurma mengandung hormon yang menyerupai hormon oksitosin yang dapat membantu proses persalinan. Pada ibu bersalin kelompok kontrol (tidak diberi jus kurma) mengalami kelancaran proses persalinan dengan skala tidak lancar dikarenakan kurangnya laju gerak rahim dan masa systole (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). kebutuhan hormon oksitosin pada saat proses persalinan sangat di butuhkan bagi ibu yang akan bersalin. Hormon oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan diangkut lewat aliran aksoplasmik ke hipofisis

54 posterior yang jika mendapatkan stimulasi yang tepat, hormon ini akan lepas kedalam darah. Hormon ini diberi nama oksitosin berdasarkan efek fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot polos uterus.