MEKANISME PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH PENELITIAN (SBK SUB KELUARAN PENELITIAN) Mustangimah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Negara 5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2
DASAR HUKUM 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun 2017 9. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Biaya Keluaran 10.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 15/PB/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Anggaran Penelitian Berbasis Standar Biaya Keluaran Subkeluaran Penelitian 3
PENGERTIAN Standar Biaya Keluaran (SBK): Besaran biaya yang ditetapkan untuk menghasilkan keluaran (output)/ sub keluaran (sub output) SBK SBK yang berlaku untuk beberapa/seluruh Kementerian Negara/ Lembaga SBK yang berlaku untuk satu Kementerian Negara/ Lembaga tertentu a. Sub Keluaran (Sub Output) Perencanaan, Pemeriksaan, Pendidikan, dan Pelatihan; b. Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian. Batas tertinggi yang besarannya tidak dapat dilampaui dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017
5 Jenis Penelitian Berbasis SBK 10 Bidang Fokus RUANG LINGKUP Riset Pembinaan / Kapasitas Pangan - Pertanian Energi - EBT Kesehatan - Obat TIK Riset Dasar Riset Terapan Riset Pengembangan Kajian Aktual Strategis Transportasi Hankam Material Maju Kemaritiman Kebencanaan Soshum Desk Study DN Soshum Desk Study LN Soshum Lap. DN Kecil Soshum Lap. DN Menengah Soshum Lap. DN Besar Soshum Lap. LN
PROSES PENGELOLAAN PENELITIAN PROSES PENJAMINAN MUTU PENYELENGGARA Pedoman Teknis Pengajuan Biaya Penelitian Proposal Penetapan Penilaian Proposal Proses Pencairan Biaya Penelitian Penetapan Penilaian Penelitian PENELITI Pengajuan Proposal Berbasis SBK Output Proses Penelitian Hasil Penelitian KOMITE PENILAI DAN/ REVIEWER PROPOSAL Penilaian Kelayakan Proposal Pengawasan Penelitian (Monev) KOMITE PENILAI DAN/ REVIEWER KELUARAN PENELITIAN Proses Penilaian Kelayakan Luaran Penelitian Penyelenggara dan Pelaksana Penelitian menandatangani kontrak kerja penelitian berbasis keluaran/output yang berupa kontrak penelitian. Dalam pelaksanaan anggaran, besaran penggunaan satuan biaya untuk Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian didasarkan pada hasil penilaian komite penilaian dan/atau reviewer, Pedoman pembentukan komite penilaian dan/atau reviewer, dan tata cara pelaksanaan penilaian penelitian mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.
IMPLEMENTASI SBK SUB KELUARAN PENELITIAN Untuk penerapan SBKU Sub Output Penelitian pada TA 2017 berdasarkan PMK 106/PMK.02/2016 diperlukan kelengkapan implementasi, sebagai berikut: ADIK (Arsitektur dan Informasi Kinerja) dan Dokumen Anggaran (RKA- K/L dan DIPA) sudah berbasis SBK Sub Output Penelitian; Acuan kerja Komite Penilai/Reviewer berpedoman pada pembentukan komite penilaian dan/ atau reviewer, dan tata cara pelaksanaan penilaian penelitian (Permenristek Dikti No 69/2016) Model kontraktual pelaksanaan penelitian mengacu pada ketentuan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan (pelajari draft Revisi Perpres 54 dan ikuti perkembangan penetapannya); Penerapan AKUN secara benar; Penyamaan persepsi dari semua pihak terkait.
PENYAMAAN PERSEPSI PIHAK-PIHAK TERKAIT Untuk penerapan SBKU Sub Output Penelitian pada TA 017 berdasarkan PMK 106/PMK.02/2016 diperlukan adanya penyamaan pemahaman dan persepsi dari pihak-pihak sebagai berikut: Perencana Anggaran (pada K/L /perencana satker dan Biro Perencanaan, Ditjen Anggaran); Pelaksana Anggaran (Biro Keuangan pada kesekjenan dan Bagian Keuangan pada Satker); Penyelenggara Penelitian (KPA/PPK) Pelaksana penelitian Auditor (Itjen dan BPK)
PENGALOKASIAN ANGGARAN PENELITIAN BERBASIS SBK 1. Anggaran penelitian berbasis SBK SKP dialokasikan dalam DIPA sebagai dasar pelaksanaan pengeluaran negara. 2. Besaran penggunaan SBK SKP ditetapkan berdasarkan hasil penilaian dari Komite Penilaian dan/atau Reviewer Proposal mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai standar biaya keluaran yang ditetapkan setiap tahun anggaran. 3. Kegiatan penelitian berbasis SBK SKP yang anggarannya dialokasikan dalam DIPA sebagaimana disebutkan dalam butir (1) dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. 4. Dalam hal kegiatan penelitian berbasis SBK SKP akan dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran, perjanjian/kontrak dibuat mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pengajuan persetujuan kontrak tahun jamak dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
PERHITUNGAN BIAYA PENELITIAN BERBASIS SBK
PENYELESAIAN TAGIHAN NEGARA 1. PA/KPA menetapkan Pelaksana Penelitian berdasarkan hasil rekomendasi Komite Penilaian dan/atau Reviewer Proposal. 2. Penetapan Pelaksana Penelitian mempertimbangkan ketersediaan alokasi anggaran dengan memperhatikan pembiayaan kegiatan penelitian sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai standar biaya keluaran yang ditetapkan setiap tahun anggaran. 3. Pelaksanaan kegiatan penelitian yang mengakibatkan pengeluaran negara, dilakukan melalui pembuatan komitmen antara PPK dengan Pelaksana Penelitian. 4. Pembuatan Komitmen dilakukan dalam bentuk perjanjian/kontrak penelitian berbasis SBK SKP sesuai dengan pedoman atau petunjuk teknis yang ditetapkan oleh masing-masing Penyelenggara Penelitian.
PENYELESAIAN TAGIHAN NEGARA
PENGAJUAN TAGIHAN Riset Pembinaan/Kapasitas Secara Sekaligus Kajian Aktual Strategis Pengajuan Tagihan Riset Dasar Riset Terapan Secara Bertahap Riset Pengembangan Riset/Kajian Lainnya yang mempunyai kesamaan karakteristik dengan RD, RT, dan RP 13
TAGIHAN PEMBAYARAN SECARA SEKALIGUS 1. Proposal Penelitian; 2. Rekomendasi kelayakan proposal oleh Komite Penilaian Proposal dan / atau Reviewer Proposal; 3. Bukti Perjanjian/Kontrak; dan 4. Berita Acara Pembayaran 14
TAGIHAN PEMBAYARAN SECARA BERTAHAP 1. Tahap I a. Proposal Penelitian b. Rekomendasi kelayakan proposal oleh Komite Penilaian Proposal dan / atau Reviewer Proposal; c. Bukti Perjanjian/Kontrak; dan d. Berita Acara Pembayaran 15
TAGIHAN PEMBAYARAN SECARA BERTAHAP 2. Tahap Selanjutnya: a. Laporan kemajuan pelaksanaan penelitian berdasarkan tahapan sesuai perjanjian/kontrak dan/atau laporan hasil penelitian; b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB); c. Rekomendasi kelayakan hasil penelitian oleh Komite Penilaian Proposal dan / atau Reviewer Keluaran Penelitian; d. Berita Acara Hasil Penilaian; e. Berita Acara Pembayaran; dan f. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan atau Berita Acara Serah Terima 16
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA 17
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA 18
PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA 1. Pelaksana penelitian wajib menyampaikan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja kepada PPK 2. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja di-otomasi-kan melalui Simlitabmas. 3. Pelaksana Penelitian mengisi data untuk pembuatan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja sesuai ketentuan yang berlaku ke dalam aplikasi Simlitabmas. 4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja dicetak, ditandatangani di atas Materai Rp. 6.000,- kemudian dipindai (scan), dan diunggah ke Simlitabmas. 5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja asli diadministrasikan dan disimpan oleh LPPM, Pelaksana Penelitian menyimpan fotokopinya. 19
KETENTUAN PERPAJAKAN 1. Ketentuan mengenai perpajakan untuk kegiatan penelitian berbasis SBK dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ysng mrngstur mengenai perpajakan 2. Pengesahan faktur pajak dan SSP dilakukan sesuai dengan perturan perundangundangan. 20
BUKTI BELANJA Disesuaikan dengan beban kerja peneliti sebagai fungsi utamanya yaitu fungsional dosen dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi; Honorarium diberikan atas kelebihan jam kerja yang diberikan kepada fungsional dosen yang melampaui perhitungan beban kerja dosen, paling banyak 4 (empat) jam sehari diluar jam normal. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, kelengkapan administrasi : 1. SK/Surat Tugas/Perintah/Penugasan 2. Tanda Terima Honorarium Kuitansi atau Daftar penerima upah/honor atau bukti transfer; 3. SSe Pajak PPh 21 (PP 80 tahun 2010) Honorarium/ Belanja Pegawai Wajib Pungut Saat menerima honor Tarif final Gol IV : 15% Gol III : 5% Gol I/II : 0% (PP Nomor : 80 Tahun 2010) Tanpa NPWP : Gol IV : 18% Gol III : 6% Gol I/II : 0%
BUKTI BELANJA Tarif Bea Meterai (UU No 13 Tahun 1985 Ps 2 jo. PP No.24 Tahun 2000): a. Mempunyai harga nominal s/d Rp. 250.000,- tidak dikenakan Bea Meterai b. Yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- dikenakan Bea Meterai dengan tarif sebesar Rp. 3.000 c. Yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 1.000.000,- dikenakan Bea Meterai dengan tarif sebesar Rp. 6.000,- Jika Belanja s/d Rp. 1.000.000 1 Jika belanja yang bernilai > Rp. 1.000.000 s/d < Rp. 2.000.000 2 Kuitansi, Bon/Nota materai 3000 (jika belanja > Rp. 250.000 s/d Rp.1.000.000) Nama jelas, tanda tangan penerima Pajak Bebas PPN & Bebas PPh 22 Kuitansi (+ bea materai 6000) Bon/Nota/Faktur Barang Stempel toko, Nama jelas & Ttd penerima Pajak PPN : 10% & Bebas PPh 22 PPN : Setoran : - Kode Akun pajak : 411211 - Kode Jenis Pajak : 900 - NPWP Rekanan : Penyedia PPh 22 : Apabila rekanan/toko belum mempunyai NPWP, maka PPh Pasal 22 yang harus dipungut adalah 100% lebih tinggi, yaitu: 200% x Rp 1.5% x nilai dpp atau nilai dpp x 3% Setoran : - Kode Akun Pajak : 411122 - Kode Jenis Pajak : 900 - NPWP : Penyedia
BUKTI BELANJA Jika Belanja Rp.2.000.000 s/d Rp.50.000.000 3 Belanja diatas > 50 juta 4 Kuitansi (+ bea materai 6000) Bon/Nota/Faktur Barang Stempel toko, Nama jelas & Ttd penerima Pajak PPN : 10% & PPh 22 Proses pengadaan barang/jasa PPN : Setoran : - Kode Akun pajak : 411211 - Kode Jenis Pajak : 900 - NPWP Rekanan : Penyedia PPh 22 : Apabila rekanan/toko belum mempunyai NPWP, maka PPh Pasal 22 yang harus dipungut adalah 100% lebih tinggi, yaitu: 200% x Rp 1.5% x nilai dpp atau nilai dpp x 3% Setoran : - Kode Akun Pajak : 411122 - Kode Jenis Pajak : 900 - NPWP : Penyedia
BUKTI BELANJA PMK : 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri hanya kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas Selektif Ketersedia an anggaran dan kesesuaian RAB dan Tarif PERJALANA N DINAS Akuntabilit as Efisiensi penggunaa n belanja harus berdasarkan : Terdapat bukti/dokum en Standar tarif
BUKTI BELANJA Uang Harian 1 Biaya Transport 2 Biaya Penginapa n 3 Uang harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pegawai negeri/non pegawai negeri dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam negeri. Uang harian diberikan sesuai Sandar Biaya Masukan (SBM) PMK yang merupakan batas tertinggi. BIAYA PERJADIN Uang Harian 1
BUKTI BELANJA Tiket pesawat/kereta/kapal laut (at cost) Hotel atau sejenis; Perjalanan dari tempat kedudukan sampai dengan tempat keberangkatan dan kepulangan (kota asal), Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar termasuk biaya ke terminal bus/stasiun/bandara biaya yang yang dibebankan pihak penyedia jasa (hotel) di buktikan dengan bukti Biaya ini diberikan at cost sesuai dengan buktitagihan/kwitansi yang sah (at cost) pengeluaran (bukti-bukti tersebut sebagai dokumen administrasi Laporan Keuangan/SPJ). Tempat menginap lainnya Retribusi yang dipungut di terminal Jika tidak menggunakan penginapan, bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatanpelaksana dan tugas perjalanan dapat diberikan kepulangan. Biaya ini diberikan at cost sesuaibiaya dengan penginapan sebesar 30% (tiga puluh bukti pengeluaran (bukti-bukti tersebut sebagai persen) dari tarif hotel di kota tujuan sesuai dokumen administrasi Laporan Keuangan/SPJ) dengan standar tarif SBU, biaya tersebut dibayarkan secara lumpsum. UANG TRANSPORT 2 BIAYA PENGINAPAN 3
BUKTI BELANJA Sebagai akuntabilitas terhadap pembebanan biaya perjalanan, dokumen sebagai bukti pertanggungjawaban : 1. Kwitansi total 2. Rincian Biaya Perjalanan Dinas 3. Surat Tugas; 4. Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang sudah dilegalisasi; 5. Bukti Kwitansi Hotel/Penginapan; 6. Bukti-bukti lain (retribusi, airport tax, boarding pass, taxi/kendaraan dll) 7. Bukti pengeluaran riil (jika ada)
BUKTI BELANJA 1 BELANJA JASA & SEWA Kwitansi /Nota (beamaterai seperti belanja barang) Nota Catatan: Nominal berapapun dikenakan PPh psl 23 (2%), jika tidak ber NPWP menjadi 4% Pembelian > 1 juta selain PPh 23, juga dikenakan PPh Pasal 4 ayat 2 : tarif 10% Pph 23 : Pemotongan PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain yaitu sewa/jasa Setoran : Kode Akun Pajak : 411124 Kode Jenis Pajak Sewa : 100 Kode Jenis Pajak Jasa : 104 NPWP : Bendahara IPB PPh Pasal 4 ayat (2) : Objek PPh Final adalah sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang, bangunan industri. Besarnya PPh Final yang dipotong adalah 10% dari jumlah bruto nilai persewaan Setoran : Kode Akun Pajak : 411128 Kode Jenis Pajak Pengalihan : 402 Kode Jenis Pajak sewa : 403 NPWP : Rekanan
BUKTI BELANJA 2 BELANJA KONSUMSI (MAKAN DAN SNACK) Non Catering/Bukan Restoran Undangan Daftar hadir Kwitansi (beamaterai seperti belanja barang) Nota Pungutan Pajak Pembelian < 1 juta: bebas pajak Pembelian 1 2 juta: PPN (10 %) dan bebas PPh Pembelian > 2 juta: PPN (10%) PPh 22 (1.5%) Setoran Pajak PPN : Kode Akun pajak : 411211 Kode Jenis Pajak : 900 NPWP Rekanan : Penyedia PPh 22 : Kode Akun Pajak : 411122 Kode Jenis Pajak : 900 NPWP : Penyedia Catatan : Apabila rekanan/toko belum mempunyai NPWP, maka PPh Pasal 22 yang harus dipungut adalah 100% lebih tinggi, yaitu: 200% x Rp 1.5% x nilai dpp atau nilai dpp x 3% (menggunakan NPWP Bendahara)
BUKTI BELANJA Pungutan Pajak 3 Undangan Setoran Pajak BELANJA KONSUMSI (MAKAN DAN SNACK) Daftar hadir Kwitansi beamaterai seperti belanja barang berapapun nominal belanja dikenakan pajak PPh 23 (Bebas PPN) Pph 23 : Kode Akun Pajak : 411124 Kode Jenis Pajak Sewa : 100 Kode Jenis Pajak Jasa : 104 NPWP : Bendahara IPB Nota Catering Catatan : Pemotongan PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain yaitu sewa/jasa
BUKTI BELANJA 4 BELANJA AKOMODASI BIAYA AKOMODASI HOTEL (HALFDAY/FULLDAY ) Undangan Daftar hadir Invoice Kwitansi Bebas Pajak BIAYA AKOMODASI HOTEL (FULLBOARD MEETING) Undangan Konfirmasi Kehadiran Daftar hadir List Room Peserta Invoice & Kwitansi Bebas Pajak
BUKTI BELANJA 5 Lainnya Alat Tulis Kantor Fotocopy /Penggandaan Cetakan Kelengkapan dan perpajakan : seperti belanja Barang Dokumentasi
PELAPORAN DN PERTANGGUNGJAWABAN 1. Pelaksana penelitian wajib menyampaikan laporan kegiatan penelitian kepada Penyelenggaran Penelitian sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Penyelenggara Penelitian 2. Dalam hal terdapat kegagalan penelitian yang disebabkan kelalaian pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan menyebabkan kerugian negara, maka kerugian negara tersebut menjadi tanggungjawab pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan peraturan perundang-undangan 3. Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas hasil penelitian diatur lebih lanjut oleh penyelenggara penelitian 33
TERIMA KASIH MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY, AND HIGHER EDUCATION 34