BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi.penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian secaracross sectional mengenai permasalahan dan interaksi obat pada penyakit Epilepsipasien Askes dan Umum. Penelitian ini untuk mempelajari faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobervasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 00). Pasien Epilepsi Askes Umum Terjadi Interaksi Tidak terjadi interaksi Terjadi interaksi Tidak terjadi interaksi Gambar 3. Skema Rancangan Penelitian Cross Sectional B. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai berikut:. Variabel bebas (independent variable): Sumber pembiayaan pada pasien Askes dan Umum. Variabel tergantung (dependent variable): Adanya permasalahan dan interaksi obat
C. Definisi Variabel Operasional. Pasien adalah pasien askes dan umum pada penderita yang mengalami penyakit epilepsi yang manjalani rawat jalan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto.. Rumah Sakit adalah tempat untuk memperoleh data penelitian pada pasien Askes dan Umum di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. 3. Pasien askes adalah peserta wajib Askes atau keluarganya yang dijamin biaya perawatannya oleh PT Askes. 4. Pasien umum adalah pasien yang biaya perawatannya ditanggung sendiri (biaya sendiri). 5. Permasalahan adalah apabila pasien tidak mendapatkan yang sesuai, meliputi berlebih dan kurang 6. Dosis berlebih adalah obat yang terlalu besar atau frekuensi pemberiannya melebihi standar pada guidline epilepsi tahun 00 dan jurnal berdasarkan FDA (Food and Drugs Assosiation). 7. Dosis kurang adalah obat yang terlalu kecil atau frekuensi pemberiannya lebih kecil dari standar guidline epilepsi tahun 00 dan jurnal berdasarkan FDA (Food and Drugs Assosiation). 8. Interaksi obat adalah interaksi antara obat satu dengan obat lain yang menimbulkan efek yang tidak diharapkandengan mengambil data pengobatan pada rekam medik pasien epilepsi kemudian diolah dengan melihat literatur pada buku Stockley s Drug Interaction dan www.drugs.com D. Bahan dan Alat Penelitian ini dilakukan pada pasien yang menderita penyakit epilepsi yang dirawat jalan pada pasien Askes dan Umum di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. Data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi:. Pasien yang dirawat jalan. Pasein yang didiagnosa epilepsi 3. Pasien epilepsiyang memiliki data pengobatan lengkap Data rekam medik yang memenuhi kriterian esklusi:. Pasien peserta asuransi kesehatan lain diluar dari PT Askes Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian analitik kategorik tidak berpasangan (Sopiyudin, 005).
Rumus : ( Za PQ + Zβ PQ + PQ ) N = N P P Zα = kesalahan tipe I yaitu 5% =,64 Zβ = kesalahan tipe II yaitu 0% = 0,84 P = persentase pasien epilepsi yang mengalami permasalahan = 8% Q = - P = - 0,08 = 0,9 P P = selisih proporsi pasien epilepsi yang mengalami permasalahan minimal yang dianggap bermakna ditetapkan 0, Jadi : P = P + 0, = 0,08 + 0, = 0,8 Q = - P = 0,8 = 0,7 P = P P 0,8 0,08 = = 0,8 Q = P = 0,08 = 0,8 Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai studi deskriptif dan intervensi farmakoterapi pada pasien epilepsi di Swedia Selatan mengenai Drug Related Problems (DRPs) pada tingkat kejadian epilepsi yang mengalami permasalahan ( berlebih) sebesar 8% (Patrik, 00). Kesalahan tipe I sebesar 5% sehingga Zα=,64. Kesalahan tipe II sebesar 0% sehingga Zβ=0,84 dengan perbedaan rerata minimal yang dianggap bermakna sebesar 0,. Maka didapat jumlah sampel sebesar: N = N ( Za PQ + Zβ P Q + P Q ) P P (,64 x0,8 + 0,84 0,8x0,7 + 0,08x0,9) (0,8 0,08) (,64 0,95 + 0,84 0,84 0,75) + 0,04 = 44,33
Dengan demikian, besar sampel minimal masing-masing kelompok adalah 44 pasien (kelompok interaksi obat dan permasalahan pasien Askes 44, pasien umum 44). Jadi total sampel yang diambil adalah 88 sampel. E. Cara Penelitian Peneliti mengajukan surat ijin permohonan untuk melaksanakan penelitian di Rumah Sakit, kepada Kepala RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. Peneliti mendapatkan ijin melakukan penelitian di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. Peneliti melakukan penelitian di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. Penelitian dimulai dengan observasi ke unit rekam medik dan poli saraf secara retrospektif untuk kasus Epilepsi. Pengambilan data yang dilakukan mencakup nomor kasus, jenis kelamin, umur, jenis obat yang diresepkan bersama regimen, aturan pakai, cara pemberian, status pasien pemeriksa dan hasil pemeriksaan dari pasien Epilepsi. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan menganalisa data untuk memperoleh informasi tentang presentase jenis kelamin dan usia pasien yang menderita Epilepsi serta mengetahui persentase interaksi obat dan permasalahan yang terjadi pada setiap jenisnya. Kemudian tahap selanjutnya membahas hasil yang diperoleh dan menarik kesimpulan. F. Analisis Hasil Pada penelitian ini proses penelitian data dilakukan dengan tahapan analisis Bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat keamanan dan besarnya hubungan variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah interaksi obat dan permasalahan pada sumber pembiayaan pada pasien Askes dan Umum, sedangkan yang merupakan variabel dependennya (Sopiyudin, 0). Hipotesis pada penelitian ini menggunakan komparatif independent, yaitu dengan menguji kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Teknik statistik yang digunakan untuk untuk menguji hipotesis komparatif menggunakan teknik statistik Chi-square, yaitu teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data kategorik (persentase). Data yang dianalisis adalah data rekam medik yang mempunyai data cukup lengkap baik berupa berlebih dan kurang juga interaksi obat, kemudian data diolah menggunakan metode statistik uji Chi-square tidak berpasangan (uji hipotesis
komparatif variabel kategorik berdistribusi normal dua kelompok tidak berpasangan) dengan SPSS. Nilai P alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah < 0,05 yang berarti secara statistik bermakna(sopiyudin, 0). G. Jadwal Penelitian Cara penelitian Permohonan surat ijin Pengambilan data rekam medik Pengolahan data Analisis data Pembahasan Kesimpulan dan saran Bulan ke- 3 4