BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. utama dalam memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai, akurat, dan tepat waktu kepada stakeholders harus

BAB I PENDAHULUAN. menurut daftar yang dipublikasikan oleh sahamok dan ICMD daftar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan ( 2014 ), terdapat empat karakteristik kualitatif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Disusun Oleh: Suryawan Aji Permana NIM: Dosen Pembimbing Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode. tertentu (Prastiwi, Yuniarta, dan Darmawan, 2014).

eksternal karena laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ada kemungkinan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Menurut PSAK 1 (IAI, 2013), tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

ABSTRAK. Kata kunci: ketepatan waktu, manajemen laba, likuiditas, leverage dan sanksi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Entitas bisnis atau perusahaan yang berdiri pasti akan menerbitkan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STATUS KAP, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN DER TERHADAP AUDIT REPORT LAG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) akan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. property. Hal ini disebabkan karena harga property cenderung naik setiap

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini, membuat investor membutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai kinerja perusahaan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang berperan penting adalah laporan keuangan (Darmiari dan Ulupui, 2014) Laporan keuangan merupakan alat bagi perusahaan untuk menguji dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan yang tidak hanya berguna bagi internal perusahaan tetapi juga dibutuhkan oleh para eksternal pemakai laporan keuangan yang digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi (Marathani, 2013). Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan incidental lainnya kepada Bapepam berdasarkan pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-431/BL/2012, Lampiran Nomor 1 bagian a menjelaskan bahwa Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan

2 paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir kepada Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) yang sekarang berubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2011. Peraturan tersebut menyiratkan bahwa perusahaan dituntut untuk menerbitkan laporan keuangan secara tepat waktu, sementara laporan keuangan yang diterbitkan juga harus disertai dengan laporan auditor independen. Berita tentang kasus keterlambatan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan masih sering terjadi. Dalam berita yang dimuat dalam www.ipotnews.com pada tanggal 12 Mei 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sanksi Peringatan Tertulis 1 kepada 63 emiten yang tidak mematuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan tahun buku 2015 secara tepat waktu. Lalu pada tanggal 30 Juni 2016 laman website www.cnnindonesia.com memberitakan bahwa BEI memberikan denda dan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham 18 perusahaan tercatat (emiten) karena belum menyampaikan laporan keuangan audit periode 31 Desember 2015 yaitu PT Benakat Integra Tbk (BIPI), PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL)., PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), PT Global Teleshop (GLOB), PT Capitalinc Teleshop Tbk (MTFN), PT Skybee Tbk (SKYB), PT Trikomsel

3 Oke Tbk (TRIO), PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), PT Permata Prima Sakti Tbk (TGKA), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Sekawan Inipratama Tbk (SIAP) dan PT Siwani Makmur Tbk (SIMA). Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/POJK.04/2016 tentang laporan tahunan emiten atau perusahaan publik, OJK berwenang memberikan sanksi atas pihak yang melanggar, sanksi tersebut berupa : a. peringatan tertulis; b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pencabutan izin usaha; f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan pendaftaran. Ketepatan laporan keuangan diperlukan untuk efektivitas penggagasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, ketepatan waktu juga diperlukan investor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang meneliti tentang ketepatan waktu

4 dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA), kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan. Rasio leverage merupakan rasio yang memperlihatkan tingkat aktifitas perusahan yang dibiayai dari penggunaan utang (Wiagustini, dalam Merliana Toding dan Made Gede Wirakusuma, 2013). Penelitian yang pernah di lakukan oleh Septriana (2010), menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan dalam penelitian Merlina Toding dan Made Gede Wirakusuma (2013), bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan karena mempunyai hasil yang tidak signifikan. Menurut Martono dan Agus (2010) Rasio leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman). Tingginya tingkat leverage menunjukkan perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi. Sehingga Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan

5 keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan (Herlyaminda. et.,al 2013). Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan dan efisiensi penggunaan modal kerja. Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hal penjualan, asset, maupun laba bagi modal itu sendiri. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mempunyai berita yang baik akan cenderung menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai asset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan (Putra,et.al.2013). Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik (Kuswanto dan Manaf, 2013). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dapat ditentukan dengan melihat tanggal penyampaian laporan keuangan tersebut kepada Bapepam. Adapun variable yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset (ROA) 2. Leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) 3. Reputasi kantor akuntan publik Berdasarkan latas belakang diatas terlihat bahwa hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, dan reputasi kantor akuntan publik terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan memberikan hasil yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian lebih lanjut dengan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan studi empiris pada perusahaan konstruksi, perusahaan konstruksi dipilih karena penelitian-penelitian terdahulu sebagian besar meneliti perusahaan manufaktur, property dan real estate sehingga penelitian ini bertujuan sebagai pembaharuan atas penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti memilih melakukan pengujian untuk periode 2012 sampai dengan 2015 dikarenakan peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) Nomor: Kep-431/BL/2012, menjelaskan bahwa batas penyampaian laporan tahunan paling lama 4 (empat) bulan atau 120 hari setelah tahun buku berakhir yang mulai berlaku pada laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012. Peraturan tersebut merupakan perubahan dari peraturan sebelumnya dimana batas penyampaiannya adalah 90 hari setelah tahun buku berakhir. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Reputasi Kantor Akuntan

7 Publik Terhadap Lama Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Jasa Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 2015). B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penelitian ini bermaksud untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sehingga dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu: a. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap lama waktu penyampaian laporan keuangan? b. Apakah leverage berpengaruh terhadap lama waktu penyampian laporan keuangan? c. Apakah reputasi kantor akuntan publik berpengaruh terhadap lama waktu penyampaian laporan keuangan? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicapai dari masalah yang dikaji dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

8 a. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap lama waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2012-2015. b. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap lama waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2012-2015. c. Untuk mengetahui apakah reputasi kantor akuntan publik berpengaruh terhadap lama waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2012-2015. 2. Kontribusi Penelitian Penelitian yang baik harus mempunyai kontribusi untuk berbagai pihak yang berkepentingan. Kontribusi penelitian berupa: 1). Kontribusi Akademis Penelitian ini dapat berkontribus sebagai media untuk menyalurkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dengan praktek di lapangan guna menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang terkait. Dapat membantu memberikan referensi dalam mengadakan penelitian lebih lanjut tentang ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. 2) Kontribusi Praktik Bagi manajemen perusahaan, penelitian in diharapkan mampu memberikan kontribusi informasi mengenai variabel apa saja

9 dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap lama waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ekonomis. Bagi investor, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).