BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini adalah kasus dan kontrol, 13

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. defisiensi besi sebanyak 25 sebagai kasus dan 37 anak dengan Hb normal

BAB III METODE PENELITIAN. metode case control dilakukan terlebih dahulu kemudian pengambilan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional

Fania Dwi Ariesy Putri 1, Bambang Edi Susyanto 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun

BAB I PENDAHULUAN. besinya lebih besar daripada orang dewasa normal di dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB I PENDAHULUAN. persentase populasi ADB di Indonesia sekitar %. Prevalensi ADB di

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang. tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masuk dalam daftar Global Burden of Disease 2004 oleh World

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BESAR SAMPEL. Saptawati Bardosono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fraktur around hip yang menjalani perawatan rutin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB 5 PEMBAHASAN. Penelitian telah dilakukan pada 40 pasien epilepsi yang menjalani monoterapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proposal

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan

BAB V PEMBAHASAN. stunting pada balita ini dilaksanakan dari bulan Oktober - November 2016 di

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

AMIYELLA ENDISTA. Website :

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penilaian Frankl Behavior Rating Scale pada responden yang berjumlah 44

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB I. berbagai program dan upaya kesehatan (Depkes, 2004). mutu pelayanan dan mutu hasil pemeriksaan di laboratorium.

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengamataan pasca rawat inap dilakukan pada 77 anak yang mengikuti studi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 26 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini adalah kasus dan kontrol, 13 orang anak dengan Hb rendah sebagai kasus dan 13 orang anak dengan Hb normal sebagai kontrol. Subyek adalah anak yang melakukan cek kadar Hb di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta dan Asri Medical Center periode November 2015 sampai November 2016. 1. Krakteristik Subyek Penelitian Karakteristik subyek penelitian yang terdiri dari 13 orang adalah sebagai berikut: Tabel 2. Karakteristik subyek penelitian. Jenis Kelamin Kasus Kontrol Jumlah % Laki-laki 8 7 15 57,69 Perempuan 5 6 11 42,31 Riwayat Usia Kehamilan Cukup Bulan 2 0 2 7,69 Kurang Bulan 11 13 24 92,3 Tabel 2 menunjukkan bahwa Karakteristik subyek berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini terdiri dari 15 orang anak laki-laki (57,69%), 11 orang anak perempuan (42,31%). Anak yang berjenis 29

30 kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita anemia dibandingkan dengan anak perempuan. Selain itu, presentase kelompok anak cukup bulan sebesar (7,69%), kemudian diikuti dengan kelompok anak kurang bulan sebesar (92,3%). 2. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan pada pasien anak yang berobat dan melakukan cek kadar Hb di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta periode November 2015 sampai November 2016, dengan total subyek berjumlah 26 pasien didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Kejadian anemia pada subyek dengan suplementasi dan tanpa suplementasi. Status Anemia Anemia Tidak Anemia n % n % Tanpa suplemetasi besi 12 92,3 10 76,9 Suplemetasi besi 1 7,7 3 23,1 Jumlah 13 13 Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa sebanyak 92,3% anak yang menderita anemia tidak mempunyai riwayat pemberian suplementasi besi sebelumnya dan sebanyak 76,9% anak yang tidak anemia juga tidak mempunyai riwayat pemberian suplementasi besi sebelumnya. Sebanyak 7,7% anak yang menderita anemia telah diberi suplmentasi besi sebelumnya dan sebanyak 23,1% anak yang tidak anemia telah diberi suplementasi besi sebelumnya.

31 3. Analisis Data Analisis data yang telah dilakukan terhadap 26 sampel didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4. Hasil uji Fisher diberi suplementasi besi dan tidak diberi suplementasi besi Status Anemia Tidak Anemia Anemia n % n % p OR CI 95% Tanpa suplemetasi besi 12 92,3 10 76,9 Suplemetasi besi 1 7,7 3 23,1 Jumlah 13 13 0,593 3,6 0,322 40,233 Interpretasi dari hasil uji Fisher p = 0,593 menunjukkan hipotesis 0 diterima hipotesis 1 ditolak karena p>0.05 yang berarti suplementasi besi tidak memiliki hubungan dengan anemia defisiensi besi (ADB) pada anak usia 9-12 bulan. Odds Ratio 3,6 artinya pada anak yang tidak diberi suplementasi besi memiliki risiko untuk terkena anemia defisiensi besi sebanyak 3,6 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang diberi suplementasi besi. B. Pembahasan Penelitian ini meneliti tentang hubungan pemberian suplementasi besi dengan kejadian anemia defisiensi besi pada anak usia 9-12 bulan. Seperti yang telah disebutkan subyek berjumlah 26 anak yang terdiri dari 13 anak dengan anemia dan 13 anak dengan Hb normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian suplementasi besi tidak memiliki hubungan

32 dengan anemia defisiensi besi pada anak usia 9-12 bulan. Beberapa sumber menyatakan bahwa untuk mencegah anemia defisiensi besi selain mengkonsumsi suplementasi besi, dapat juga dilakukan dengan fortifikasi makanan yang mengandung zat besi. Penelitian yang dilakukan oleh Ngesa dan Mwambi (2014) dan penelitian yang dilakukan oleh Habte dkk (2013) menunjukkan bahwa anak yang berjenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita anemia dibandingkan dengan anak perempuan. Penelitian tersebut mendukung hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa insidensi anemia lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dibanding pada anak perempuan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwan pada bayi cukup bulan dan anak usia di bawah 2 tahun, suplementasi besi diberikan jika prevalensi ADB tinggi (di atas 40%) atau tidak mendapat makanan dengan fortifikasi. Suplementasi ini diberikan mulai usia 6-23 bulan dengan dosis 2 mg/kgbb/hari. Hal tersebut atas pertimbangan bahwa prevalensi defisiensi besi pada bayi yang mendapat ASI usia 0-6 bulan hanya 6%, namun meningkat pada usia 9-12 bulan yaitu sekitar 65%.19 Bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan dan kemudian tidak mendapat besi secara adekuat dari makanan, dianjurkan pemberian suplementasi besi dengan dosis 1 mg/kg/hari.10 Untuk mencegah terjadinya defisiensi besi pada tahun pertama kehidupan, pada bayi yang mendapatkan ASI perlu diberikan suplementasi besi sejak usia 4 atau 6 bulan.

33 Penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dkk (2009), tentang pemberian suplementasi besi terhadap kejadian anemia pada anak dengan riwayat BBLR menunjukkann bahwa tidak terdapat perbedaan parameter hematologi antara kedua kelompok, yaitu antara kelompok yang diberi suplementasi besi dan kelompok yang tidak diberi suplementasi besi. Pernyataan tersebut mendukung hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian suplementasi besi tidak secara signifikan meningkatkan kadar Hb pada anak dan mencegah terjadinya anemia defisiensi besi. Dengan penelusuran kepustakaan oleh penulis penelitian serupa tentang hubungan pemberian suplementasi besi dengan kejadian anemia defisiensi besi pada anak usia 9 12 bulan sangat sedikit sejauh ini. Penelitian ini dalam perjalanannya juga mengalami beberapa kesulitan seperti jumlah subyek yang tidak memadai untuk sampel penelitian yang dibutuhkan, meskipun sudah memilih tempat pengambilan data yang memiliki pasien relatif banyak seperti RS PKU Muhmmadiyah Gamping Yogyakarta. Periode pengambilan sampel dari penelitian ini kemudian diperpanjang dari November 2016 sampai Februari 2017 menjadi November 2016 sampai Maret 2017 dan peneliti juga menambahkan tempat pengabilan sampel di Asri Medical Center. Peneliti juga mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian ini salah satunya adalah wawancara terstruktur via telepon dikarenakan banyak orangtua responden yang menolak untuk menjadi subyek penelitian. Dikarenakan keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, maka peneliti menganggap cukup penelitian tersebut.