BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang IPA yang juga telah berlangsung dengan pesat

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Sekolah sebagai satuan pendidikan terdepan, pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait dan memerlukan hubungan yang sinergis sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan ini tentunya amat tergantung dari munculnya gagasan kreatif dan inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun sekolah. Terutama di tingkat sekolah, sikap kreatif dan inovatif guru dinilai menjadi faktor penting dalam Pencapaian hasil Pendidikan yang baik. Pencapaian pendidikan yang baik tentunya merupakan tujuan pendidikan nasional yang sejatinya ingin dicapai oleh bangsa ini. Sementara itu Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, indikator Penetapan Tujuan Pendidikan Nasional telah jelas dijabarkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

2 Menurut sejumlah penelitian, pencapaian hasil pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Sejumlah pakar pendidikan mengemukakan, hasil pendidikan yang kurang memadai seringkali bukan disebabkan oleh penguasaan dan kemampuan mengajar guru yang rendah, namun lebih dipengaruhi sikap dan prilaku mengajar guru yang kurang profesional, kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas dan fungsi mengajarnya tersebut. Disinyalir ada kaitan pencapaian hasil belajar yang rendah dengan kemampuan guru yang kurang aktif, kreatif dan inovatif. Asumsinya apabila guru terbuai oleh sikap dan perilaku pengajaran yang cenderung pasif, monoton, searah, kurang menarik dan lainlainnya, niscaya pencapaian kualitas pendidikan akan tertap terpuruk dan stagnan dalam kondisi dan situasi yang tidak atau kurang memuaskan. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan itu adalah melalui proses pembelajaran yang baik di sekolah. Proses belajar mengajar merupakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh guru. Bagi orang awam, materi yang disajikan guru kepada siswa akan langsung diserap oleh siswa sehingga siswa memahami isi materi tersebut serumit apapun materi itu. Kenyataannya tidak seperti itu. Sebagai seorang guru di Sekolah dasar, tentunya kita tahu bahwa banyak konsep-konsep yang tidak hanya sekedar cukup disampaikan oleh guru, karena konsep tersebut cukup rumit bagi anak usia Sekolah Dasar. Sehingga selain perlu memahami psikologis pendidikan anak, guru perlu mengemas pembelajaran lebih menarik dengan menerapkan pendekatan tententu, sehingga proses pembelajar materi yang disampaikan dapat mudah dipahami siswa.

3 Banyak pendekatan dan metode-metode yang dapat diterap dalam proses pembelajaran agar dalam kegiatan tidak monoton dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Namun perlu di ingat bahwa Anak pada usia Sekolah Dasar mempunyai karakteristik tersendiri dalam hal ini harus dipahami oleh guru sehingga dalam proses pembelajaran di kelas menjadi pertimbangan tersendiri, selain harus memahami karakteristiknya, guru juga harus memahami perkembangan intelektualnya, fungsi dari fisiknya serta merefleksikannya didalam kelas ketika proses pembelajaran terjadi. Sikap dan keterampilan guru untuk mengembangkan pembelajaran merupakan faktor yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar Menurut Piaget (Dahar. RW. 1996), Pikiran dan tingkah laku anak selalu berlandaskan tahap-tahap pemikiran yang terstruktur. Pada masa perkembangannya, anak selalu menafsirkan apa saja yang mereka lihat, rasakan atau dengar sesuai dengan apa yang dapat mereka cerna dalam pikirannya. Kematangan berpikirnyapun akan selalu berubah sesuai dengan tambahan pengalaman baru serta interprestasinya terhadap pengalaman yang baru itu. Pada saat merencanakan pembelajaran guru perlu mempertimbangkan karakteristik siswa yang menjadi tanggungjawabnya. Oleh Karena itu Tujuan belajar bukan hanya memperoleh pengetahuan saja. Tujuan belajar sebenarnya ialah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuankemampuan intelektual para siswa, dan merangsang keingintahuan mereka dan memotivasi kemampuan mereka.

4 Salah satu mata pelajaran dari sekian banyak mata pelajaran yang ada disekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA Merupakan Cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan wahana untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan di sekelilingnya (Depdiknas, 2001 : 6). Dari pengertian tersebut dijelaskan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar memiliki arti penting bagi siswa, karena melalui pembelajaran IPA inilah pertama kali diletakkan berbagai ilmu kemampuan dasar mengenai alam beserta isinya. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Memperhatikan esensi dan tujuan IPA di Sekolah Dasar seyogianya penyelenggaraan proses pembelajaran IPA mampu mempersiapkan, membina dan membentuk kemampuan siswa menguasai pengetahuan sikap, nilai dan keterampilan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Proses pembelajaran seharusnya berorientasi kepada siswa, artinya siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

5 Namun tidak di pungkiri bahwa selama ini pembelajaran IPA di Sekolah Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran IPA di sekolah Dasar Kebanyakan belum dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Berbagai macam keluhanpun muncul dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti ; malas belajar, bosan, kurang bergairah, tidak menarik, dan keluhankeluhan lain dari para siswa adalah permasalahan mendasar yang harus segera diatasi. Fenomena berbagai macam keluhan pembelajaran IPA terjadi pula di SDN Cikampek Utara III khususnya kelas IV. Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan dirasakan belum maksimal menyebabkan hasil belajar dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa masih rendah. Nilai ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Cikampek Utara III masih banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 70,00. Hal ini disinyalir ada kesalahan yang terjadi pada proses pembelajaran yang dilakukan. Dimungkinkan salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran yang kurang tepat dan tidak bervariasi. Untuk mencoba memecahkan permasalahan di atas, salah satu pendekatan yang dianggap dapat mengatasi, memenuhi harapan dan tuntutan tersebut adalah dengan mencoba menerapkan pendekatan keterampilan proses pada proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Berangkat dari temuan permasalah pada latar belakang di atas, penelitian ini mencoba mengangkat pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dengan judul : Penerapan Pendekatan

6 Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. B. Rumusan Masalah Masalah yang dijadikan fokus pada penelitian ini adalah bagaimana pendekatan keterampilan proses digunakan dalam kegiatan pembelajran IPA di sekolah dasar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Hasil Belajar kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Sebelum Proses Penerapan pendekatan kererampilan proses? 2. Bagaimana Aktivitas Belajar siswa kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Ketika Proses Penerapan Pendekatan keterampilan proses? 3. Bagaimana Hasil Belajar siswa kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Selama Proses Penerapan Pendekatan Keterampilan proses? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan mengoptimalakan pendekatan

7 keterampilan proses. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang : 1. Untuk Mengetahui Hasil Belajar kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Sebelum Proses Penerapan pendekatan kererampilan proses? 2. Untuk Mengetahui Aktivitas Belajar siswa kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Ketika Proses Penerapan Pendekatan keterampilan proses? 3. Untuk Mengetahui Hasil Belajar siswa kelas IV SDN Cikampek Utara III dalam mata pelajaran IPA Selama Proses Penerapan Pendekatan Keterampilan proses? D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Guru dan Peneliti a. Adanya informasi baru tentang penerapan pendekatan keterampilan proses sebagai upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. b. Guru mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran dan mencari solusi alternatif yang tepat c. Guru diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa

8 d. Sebagai bahan pertimbangan pembuatan program pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan menumbuhkembangkan keterampilan proses siswa. e. Dapat memberikan gambaran proses pembelajaran IPA bagi guru sehingga dapat merangsang dan mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses. 2. Siswa a. Memberikan pengalaman langsung pada siswa dalam mengemukakan konsep-konsep IPA, Merangsang mereka aktif, kreatif serta menumbuhkan sikap positif mereka terhadap mata pelajaran IPA yang terkesan sulit. b. Siswa dapat kreatif sesuai dengan kreatifitasnya. c. Mengurangi rasa jenuh dalam proses pembelajaran IPA dan menimbulkan minat belajar d. Memberikan cara belajar yang efektif kepada siswa dalam mata pelajaran IPA. 3. Bagi sekolah dan Pembaca a. Memberikan sumbangsing kepada dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya pada SDN Cikampek Utara III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang dalam rangka

9 meningkatkan mutu pendidikan agar tercapai tujuan nasional yang telah ditetapkan. E. Definisi Operasional 1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan wahana untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan disekelilingnya. 2. Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan Keterampilan proses merupakan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang berasal dari kemampuan sisiwa yang pada dasarnya sudah dimiliki. Pembelajaran dengan menerapkan keterampilan proses, memiliki langkah-langkah pembelajaran antara lain mengobservasi, mengklasifikasi, mengomunikasikan, dan menyimpulkan. Dalam penelitian ini aspek-aspek keterampilan proses yang diukur adalah melakukan pengamatan terhadap benda dan perubahannya dan mengkomunikasikan dari hasil pengamatan secara sederhana. Pembelajaran yang semula menggunakan berbagai keterampilan proses (fisik, Sosial dan atau intelektual dalam ranah psikomotorik), akan menghantarkan murid pada suatu pemahaman (dalam ranah kognitif), serta seiring dengan itu menimbuhkan pula sikap dan nilai yang

10 relevan (dalam ranah afektif). Seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses belajar-mengajar seperti ini akan menciptakan kondisi cara belajar siswa aktif. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Peningkatan hasil belar siswa diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil dari pengalaman belajar. Pengalaman belajar dalam penelitian ini diperoleh dari proses pembelajaran IPA dengan menggunakan keterampilan proses pada materi benda dan perubahannya. Hasil Belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar yang diukur melalui tes yang terencana baik lisan maupun tulisan. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberi tes hasil belajar pada setiap akhir pelajaran. F. Sistematika Penulisan Sistematikan laporan penelitian dalam skripsi ini diawali dengan judul skripsi dan diakhiri dengan lampiran (Instrument dan biodata peneliti) Judul Skripsi : PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Benda dan Perubahannya yang dilakukan pada kelas IV SDN Cikampek Utara III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang) :

11 Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan Bab II : Landasan teori yang meliputi Pendekatan Keterampilan Proses, Hasil Belajar, hakikat pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Bab III : Metode Penelitian yang meliputi jenis penelitian, prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang meliputi deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi yang meliputi kesimpulan dan Rekomendasi