Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang melibatkan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

LAMPIRAN 1. Hasil Perhitungan Validitas dan. Reliabilitas Kuesioner Self-efficacy

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-19. Dr james Nismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. benar akan dicapai tingkat kesegaran jasmani yang baik dan merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

DONALD HARIANJA J

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

BAB II KAJIAN TEORITIS

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek .

EKONOMI DALAM INDUSTRI OLAHRAGA. Oleh: Dr.Or.Mansur,MS

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATARAM. Oleh : PENGURUS OSIS

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

REGULASI PERTANDINGAN BASKET SMA PESONA IMTCUP 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. pendek dengan penggabungan genre olahraga dan drama dengan judul ASA.

BE PART OF LIGA BASKET SATUAKSI REGULASI

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

DBL Indonesia dan Ardiles Luncurkan Lima Seri Sepatu Berkualitas Dengan Harga Terjangkau

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL DESIMINASI OLAHRAGA SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH DI JAWA BARAT. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tenis adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield, Massachusset. Bola

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

PUSAT PELATIHAN DAN ASRAMA ATLET BASKET DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH MASSED PRACTICE

OLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

KATA PENGANTAR. Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan olahraga yang sudah mendunia (Riyanti, 2013),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA DALAM BIDANG OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu. menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

Transkripsi:

Lampiran 1 1 Sejarah Perkembangan Kobanita Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891 Dr. James Naismith seorang pastor asal Kanada yang mengajar di fakultas untuk para mahasiswa professional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891. Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Basket ball (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa inggris) adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi terkenal di Amerika Serikat. Di Indonesia, Kompetisi Bola Basket Utama Wanita atau KOBANITA mulai diaktifkan kembali tahun 1996 setelah sempat dinonaktifkan oleh PERBASI (Persatuan Basket Seluruh Indonesi) pada tahun 1992 karena kurangnya tersedianya pihak sponsor yang mendanai klub-klub kobanita sehingga pada tahun tersebut peserta kobanita sangat sedikit. Perjalanan sejarah kobanita telah membuktikan bahwa awal mula wadah ini berjalan kembali pada tahun 1996 hanya dibekali dengan peraturan yang sangat minim dan mengutamakan itikad untuk melaksanakan kompetisi yang rutin. Demikian selanjutnya sampai dengan kompetisi tahun 2002 meski pada kenyataannya roda perputaran kobanita sangat cepat berkembang.

Lampiran 1 2 Sejak awal penyelenggaraannya, kobanita sudah mampu menjadi tulang punggung pembinaan prestasi bola basket di Indonesia. Mulai tahun 1996 diselenggarakan Kobatama Putri (saat ini Kobanita) yang pelaksanaannya tetap berkelanjutan dan bersamaan dengan Kobatama putera. Pada tahun 2000 pelaksanaan kobatama putri (Kobanita) mulai terpisah dengan kobatama putera sampai saat ini. Kontinuitas penyelenggaran kobanita yang dipertahankan selama empat tahun berturut-turut, untuk dapat dijadikan pula sebagai sarana promosi bagi perusahaan. Dengan kerjasama dari KONI serta management sponsor yang turut mendukung keberadaan kompetisi ini, maka hingga saat ini kobanita terus mengalami perkembangan yang pesat dan diharapkan mampu bertahan untuk menjadi salah satu sarana berprestasi bagi atlet-atlet basket putri. Visi dan Misi Visi Kobanita adalah media yang akan mengajak masyarakat di Tanah Air untuk bersatu, mencerdaskan bangsa, serta mengajak masyarakat menjadi sehat, berwawasan, beriman, mengerti arti kehidupan berbangsa, rukun, dan cinta tanah air. Kobanita adalah media yang menggugah masyarakat untuk tidak hanya mencintai olah raga tapi bangga dan mengerti akan nilai prestasi.

Lampiran 1 3 Misi Kobanita memberikan arti pentingnya sebuah obsesi dan ambisi yang dibentuk melalui proses yang kompetitif, dinamis, kreatif, inovatif dan sportif. Syarat Peserta Kobanita 1. Peserta Kobanita sebelumnya sudah pernah mengikuti pertandingan antar club divisi I pada wilayahnya sebelum ia terdaftar sebagai pemain Kobanita. 2. Usia minimum pemain putri adalah 16 tahun pada masa tahun kompetisi tersebut. 3. Peserta Kobanita harus terdaftar ditempat club berdomisili dengan mendapat rekomendasi dari pengda PERBASI setempat. 4. Peserta Kobanita diperbolehkan bermain LIBAMA (Liga Bola Basket Mahasiswa) sampai dengan berusia 22 tahun. 5. Pemain Kobanita tidak boleh merangkap sebagai official. 6. Peserta Kobanita berstatus anggota club Kobanita dan bukan pemain pinjaman dari club lain. 7. Setiap pemain Kobanita diwajibkan mempunyai Ikatan kerjasama atau kontrak dengan club-nya. 8. Ikatan kerjasama adalah kesepakatan suatu hubungan hak dan kewajiban antara pemain dengan club Kobanita.

Lampiran 1 4 9. Dengan berakhirnya ikatan kerjasama dan atau kontrak, pemain mempunyai hak untuk menentukan keinginannya, baik memperpanjang atau tidak memperpanjang atau tidak mengikatkan diri di dalam ikatan kerjasama dan atau kontrak, maupun pindah ke club Kobanita atau Non Kobanita lain, tanpa dipengaruhi dan tidak ada paksaan dari pihak manapun juga. 10. Bidang Kobanita adalah satu-satunya lembaga yang berhak menetapkan status pemain dengan berpedoman pada ikatan kerjasama dan atau kontrak dan peraturan Kobanita, dalam hal ini terjadi perselisihan antara pemain dan clubnya.

Lampiran 2 5 DATA RESPONDEN 1. Nama :... 2. Usia :... Tahun 3. Pendidikan Terakhir :... 4 Lamanya bergabung di klub X : 1 3 Tahun 3 5 Tahun > 5 Tahun 5. Tahun cedera : Tahun... 6. Tingkat keparahan cedera : Knee Damage Kerusakan pada Struktur Dislocation Disease 7. Lama terapi :... Bulan 8. Lama ketidakaktifan di Klub :... Bulan

Lampiran 3 6 PEDOMAN WAWANCARA Caring relationship in family adalah dukungan moral, kepedulian, kehangatan, rasa empati dan penerimaan dalam keluarga. Caring relationship in community adalah dukungan moral, kepedulian, kehangatan, rasa empati dan penerimaan dalam komunitas, dimana membagikan belief bahwa atlet kobanita merupakan bagian dari mereka. 1 Sejauh mana keluarga memberikan dukungan pada saudara untuk tetap melanjutkan karir di basket setelah mengalami cedera? 2 Sejauh mana komunitas saudara memberikan dukungan pada saudara agar tetap melanjutkan karir di basket setelah mengalami cedera? 3 Ketika saudara sedang menghadapi masalah dalam karir basket saudara, siapakah orang pertama di dalam keluarga saudara yang saudara beritahu? mengapa saudara memilih menceritakannya pada orang tersebut? 4 Bagaimana sikap pelatih dan teman-teman saudara ketika saudara sedang menghadapi suatu masalah dalam karir saudara di basket? 5 Sejauh mana orang tua/keluarga turut terlibat dalam kegiatan basket saudara? (misalnya keluarga menyaksikan saudara pada saat bertanding) 6 Tindakan kongkrit apa yang dilakukan oleh keluarga saudara agar keluar dari cedera? 7 Bagaimana dengan dukungan financial yang diberikan oleh keluarga untuk membantu proses pemulihan? 8 Adakah dukungan emosional yang diberikan keluarga pada saudara untuk memotivasi agar saudara tetap optimis dalam menjalani terapi? jika ya, dapatkah saudara ceritakan?

Lampiran 3 7 9 Sampai sejauh ini bagaimana penghayatan saudara terhadap dukungan dukungan yang diberikan oleh keluarga bagi karir saudara di basket? 10 Bagaimana cara orang tua saudara mendukung saudara agar tetap melanjutkan karir di dunia basket? bagaimana dukungan tersebut mempengaruhi saudara? 11 Dalam proses pemulihan, bentuk dukungan apa saja yang diberikan oleh komunitas basket saudara? 12 Bagaimana dengan dukungan financial yang diberikan oleh klub dalam proses pemulihan? 13 Sejauh mana dukungan emosional yang diberikan oleh komunitas basket kepada saudara? 14 Bagaimana penghayatan saudara terhadap dukungan-dukungan yang diberikan komunitas basket bagi karir saudara? 15 Dapatkah saudara gambarkan seberapa besar rasa trauma yang saudara rasakan setelah pulih dari cedera? 16 Seberapa besar orang lain memotivasi saudara untuk keluar dari rasa trauma tersebut? dan siapakah yang paling berperan membantu saudara mengatasi perasaan tersebut? 17 Bagaimana perhatian pelatih kepada saudara dalam memantau kemajuan saudara dalam bermain? 18 Bagaimana hubungan saudara dengan teman-teman satu tim dan pelatih sebelum saudara mengalami cedera? dan bagaimana hubungan saudara dengan mereka ketika saudara mengalami cedera, adakah perubahan dari sebelumnya?

Lampiran 3 8 High expectation in family adalah harapan yang positif dan terpusat kepada atlet dari keluarga berdasarkan kekuatan, minat, harapan dan impian atlet kobanita. High expectation in community adalah harapan yang positif dan terpusat kepada atlet kobanita dari komunitas kobanita berdasarkan kekuatan, minat, harapan dan impian atlet kobanita. 19 Apa yang diharapkan oleh keluarga ketika saudara mengalami cedera yang cukup parah? 20 Apa yang diharapkan oleh keluarga bagi masa depan saudara di dunia basket maupun dalam pendidikan saudara? 21 Sejauh mana harapan-harapan tersebut mempengaruhi karir saudara di basket maupun dalam pendidikan saudara? 22 Bagaimana penghayatan saudara terhadap harapan-harapan yang diberikan oleh keluarga bagi masa depan saudara? 23 Apa saja yang diharapkan pelatih dan teman-teman satu tim saudara ketika saudara mengalami cedera? lalu apa harapan komunitas dalam karir saudara setelah pulih dari cedera? 24 Sejauh mana harapan-harapan tersebut mempengaruhi karir saudara di basket? 25 Bagaimana penghayatan saudara terhadap harapan-harapan yang diberikan oleh komunitas bagi masa depan saudara? 26 Apa yang saudara hayati dan yang akan saudara lakukan jika saudara tidak mampu untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut?

Lampiran 3 9 Opportunities for participation and contribution in family adalah kesempatan yang diberikan oleh orang tua kepada atlet kobanita untuk mengambil keputusan, bertanggung jawab dan mandiri. Opportunities for participation and contribution in community adalah kesempatan yang tersedia bagi atlet kobanita untuk menyuarakan pendapatnya, membuat pilihan, mengekspresikan diri dan menyumbangkan sesuatu bagi komunitasnya. 27 Seberapa jauh keleluasaan yang diberikan orang tua kepada saudara dalam menentukan pilihan pada saat menghadapi suatu masalah dalam karir basket saudara? 27 Bagaimana tanggapan orang tua ketika saudara memilih untuk berkarir dalam dunia basket setelah pulih dari cedera? 28 Apa yang saudara lakukan jika orang tua tidak mendukung saudara untuk terus melanjutkan karir di basket setelah cedera? 29 Bagaimana penghayatan saudara terhadap keleluasaan yang diberikan keluarga untuk menentukan pilihan dalam karir basket saudara? 30 Ketika saudara mengalami cedera lutut, kesempatan untuk berpartisipasi apa saja yang masih saudara miliki sebagai anggota tim? 31 Seberapa besar kesempatan yang diberikan oleh tim pada saudara untuk kembali bergabung dalam tim? 32 Dapatkah saudara gambarkan bagaimana kesempatan tersebut mempengaruhi saudara untuk tetap melanjutkan karir saudara di kobanita? 33 Bagaimana saudara mengahayati arti sebuah kesempatan yang diberikan oleh tim untuk saudara? 34 Bagaimana saudara menghayati keberadaan diri saudara dalam tim setelah bergabung kembali bersama tim?(apakah ada diskriminasi pemain?)

Lampiran 4 10 DATA PENUNJANG Risk factor merupakan faktor-faktor yang hadir dalam kehidupan individu yang meningkatkan kemungkinan adanya outcome negative. Cedera lutut 35 Berapa kali saudara mengalami cedera? 36 Adakah jenis cedera lain yang pernah saudara alami selain cedera lutut? jika ya, cedera apa saja? dan mana yang terparah? 37 Bagaimana perasaan saudara ketika mengalami cedera? 38 Dapatkah saudara ceritakan seberapa besar rasa trauma akibat cedera yang saudara hayati? 39 Sejauh mana rasa trauma mempengaruhi skill saudara dalam bermain basket? 40 Bagaimana cara saudara mengurangi perasaan trauma tersebut? 41 Apa pendapat saudara tentang cedera itu? Evaluasi atlet yang dilakukan oleh klub 42 Apa yang saudara rasakan dengan performance permainan saudara saat ini setelah pulih dari cedera? 43 Seberapa besar keyakinan saudara bahwa saudara mampu bersaing dalam tim setelah pulih dari cedera? 44 Usaha apa saja yang saudara lakukan agar saudara tetap bertahan di klub? 45 Apa dampak dari cedera itu terhadap keterlibatan saudara di klub? 46 Bagaimana penilaian pelatih atas performance saudara dalam bermain pasca cedera?

Lampiran 4 11 Prioritas waktu antara pendidikan dan latihan 47 Menurut saudara manakah yang lebih prioritas antara kuliah dan basket? mengapa? 48 Sampai sejauh ini, adakah kesulitan yang saudara rasakan dalam membagi waktu antara kuliah dan latihan? jika ya, bagaimana cara saudara mengatasinya? 49 Bagaimana basket mempengaruhi prestasi pendidikan saudara? 50 Bagaimana saudara menyeimbangkan kedua tuntutan peran saudara sebagai mahasiswa dan atlet agar terjadi harmonisasi antara keduanya? 51 Apa yang akan saudara lakukan jika jadwal pertandingan bertepatan dengan jadwal ujian?