Bantuan Pemerintah. PMK nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan PMK nomor 168/PMK.05/2015. Desember 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Bantuan Pemerintah. PMK nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan PMK nomor 168/PMK.05/2015

Bantuan Pemerintah. PMK nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan PMK nomor 168/PMK.05/2015

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

Tata Kelola Keuangan Pelaksanaan Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Tahun Anggaran 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUAI'f GAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 168 /PMK.05/2015 TENT ANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Silahkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis, dengan syarat tidak untuk dikomersilkan

..., '': NOMOR.6'2 TAHUN TEN.TANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL BIRO KEUANGAN. 4. Bantuan Lainnya

2017, No Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Per

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK!NDONESIA SALIN AN

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Rep

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Metode Pembayaran Tagihan Negara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal Permen 70/PERMEN-KP/2016 Rancangan Perubahan Keterangan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

KONSEP DASAR PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN TAGIHAN

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Transkripsi:

1 Pemerintah PMK nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan PMK nomor 168/PMK.05/2015 Desember 2016

1 Latar Belakang 2 Hasil review BPKP terhadap alokasi Belanja Bansos pada Kementerian Negara/Lembaga: a. bahwa Sosial yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih pada Kementerian Negara/Lembaga untuk ditunda/direvisi/ disesuaikan/dibatalkan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. b. Kementerian Negara/Lembaga harus merevisi alokasi Belanja Sosial ke Belanja Pegawai atau Belanja Barang sesuai dengan peruntukannya Hasil kajian KPK terhadap alokasi Belanja Bansos pada Kementerian Negara/Lembaga: a. Aspek Regulasi Terjadi perluasan ruang lingkup definisi Bansos yang mencakup rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan dalam Bultek 10 Tahun 2010 yang berbeda dengan definisi bansos dalam pasal 14 UU Nomor 11 Tahun 2009 yang menggolongkan bansos sebagai bagian dari perlindungan sosial b. Aspek Kelembagaan Penyelenggaraan Sosial/Kesejahteraan Sosial pada Kementerian Teknis, tidak sesuai dengan aturan mengenai penyelenggaraan kesejahteraan sosial/bantuan sosial sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 15 dan pasal 24 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. c. Masalah pada kedua aspek tersebut berpotensi penyalahgunaan wewenang oleh penyelenggara negara

2 PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Tidak Bersifat Lumpsum Pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang, dalam hal terdapat sisa dana hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan PKS, maka sisa dana dimaksud disetor ke Kas Negara Berdasarkan Prestasi Kerja Pemerintah bukan merupakan bantuan yang bersifat grant, pemberian berdasarkan prestasi kerja misalkan penghargaan, beasiswa atau TPG dan Tunjangan Lainnya. Untuk Pemerintah selain itu, pencairan dilakukan per tahap dimana Tahap II dan selanjutnya berdasarkan progres kemajuan pekerjaan Pemisahan Kewenangan Yang Jelas K/L dan BUN Dalam rangka pelaksanaan pemberian Pemerintah, K/L menyusun Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang merupakan guideline bagi pemberi bantuan dan penerima bantuan. Kewenangan Menkeu selaku BUN hanya mengatur tata kelola keuangan, pertanggungjawaban, dan pelaporan

2 PRINSIP PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Akuntabilitas dan Transparansi Pelaksanaan Pengalihan Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Penerima wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, penggunaan dana, serah terima pekerjaan yang ditandatangani 2 (dua) saksi, foto dokumentasi. Pertanggungjawaban yang tidak selesai akan muncul di Neraca sebagai Persediaa Penerima bantuan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengikat 2 (dua) belah pihak. Khusus untuk Pemerintah untuk Rehab/Pembangunan Gedung/Bangunan dibentuk UPKK (unit pengelola keuangan &kegiatan) Penyusunan PMK Yang Paripurna Kerangka pengaturan dalam PMK mengatur mengenai pengalokasian, jenis bantuan, penetapan penerima bantuan, pelaksanaan penyaluran, pelaporan dan pertanggunggjawaban sampai dengan monitoring dan evaluasi

3 Ruang lingkup dan Definisi Pemerintah : yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah. Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Pemerintah yang tidak termasuk dalam kriteria Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersumber dari APBN. Pemerintah: a. Pemberian penghargaan; b. Beasiswa; c. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; d. operasional; e. sarana/ prasarana; f. rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dan g. lainnya yang memiliki karakteristik Pemerintah yang ditetapkan oleh PA.

4 Pengalokasian Anggaran 1. Pemerintah berupa pemberian penghargaan, beasiswa dan bantuan operasional dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Non Operasional (5212xx) 2. Pemerintah dalam bentuk Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya dialokasikan pada kelompok akun Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS (5115xx) 3. Pemerintah dalam bentuk bantuan sarana/prasarana dan bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda (526xxx) 4. Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda (5263xx) 1. Tata cara pengalokasian anggaran Pemerintah dilaksanakan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga. 2. Anggaran Pemerintah dituangkan dalam DIPA Kementerian Negara/ Lembaga.

4 Pengalokasian Anggaran 7c RENSTRA/RENJA K/L Kegiatan prioritas nasional berupa Pemerintah Kegiatan prioritas K/L berupa Pemerintah Mengamanatkan Pemerintah utk memberikan bantuan RKA-KL BANTUAN PEMERINTAH 1. Pemberian Pemerintah merupakan bagian dari tusi satker/k/l; 2. Pemerintah yang diberikan bukan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan seharusnya dilaksanakan sendiri oleh satker/k/l

5 Pedum, Juknis dan Penetapan Penerima PEDOMAN UMUM Ditetapkan PA Penetapan Penerima PPK PETUNJUK TEKNIS Ditetapkan KPA Tahun berjalan setelah Juknis disusun Sele ksi Kriteria sesuai juknis Petunjuk Teknis paling sedikit memuat: a. Dasar hukum pemberian Pemerintah; b. Tujuan penggunaan Pemerintah; c. Pemberi Pemerintah; d. Persyaratan penerima Pemerintah; e. Bentuk Pemerintah; f. Rincian jumlah Pemerintah; g. Tata kelola pencairan dana Pemerintah; h. Penyaluran dana Pemerintah; i. Pertanggungj awaban Pemerintah; j. Ketentuan perpajakan; dan k. Sanksi. LAMA Tidak dibedakan antara bentuk uang atau barang Surat Keputusan Disahka n KPA Surat Keputusan paling sedikit memuat : 1. Identitas penerima bantuan; 2. Jumlah barang dan/ atau nilai uang; 3. Nomor rekening penerima bantuan untuk Pemerintah dalam bentuk uang.

5 Pedum, Juknis dan Penetapan Penerima PEDOMAN UMUM PA Penetapan Penerima PPK PETUNJUK TEKNIS Es-1 atas nama PA dapat dilakukan Sebelum tahun anggaran dimulai Selek si Kriteria sesuai juknis Petunjuk Teknis memuat: a. Dasar hukum pemberian Pemerintah; b. Tujuan penggunaan Pemerintah; c. Pemberi Pemerintah; d. Persyaratan penerima Pemerintah; e. Bentuk Pemerintah; f. Rincian jumlah Pemerintah; g. Tata kelola pencairan dana Pemerintah; h. Penyaluran dana Pemerintah; i. Pertanggungj awaban Pemerintah; j. Ketentuan perpajakan; dan k. Sanksi. BARU SK Ditetapkan setelah DIPA berlaku efektif Surat Keputusan Surat Keputusan paling sedikit memuat : BARANG 1. Identitas penerima bantuan; 2. Jumlah barang 3. Nilai Nominal Barang. KPA UANG 1. Identitas penerima bantuan; 2. Nominal uang 3. Nomor rekening penerima bantuan untuk ditransfer

6 Isi Perjanjian Kerjasama (PKS) MATERI YANG DIMUAT DALAM PKS BO SARPRAS Rebab/pemb angunan A hak dan kewajiban kedua belah pihak X X X X B jumlah bantuan yang diberikan X - - X C D Jumlah dan nilai a. Barang yang akan dihasilkan/dibeli b. Rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan Jenis dan spesifikasi a. Barang yang akan dihasilkan/dibeli b. Rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan Lainnya - X X - - X X - E Jangka waktu penyelesaian - X X - F tata cara dan syarat penyaluran X X X X G H pernyataan kesanggupan penerima Pemerintah untuk menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi X - - X - X X - I Pengadaan dilakukan secara transparan dan akuntable - X X - J pernyataan kesanggupan penerima Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara X X X X K sanksi; X X X X L penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran X X X X

7 Jenis MATRIK PENERIMA, BENTUK, MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Dasar Pemberian Penerima Bentuk Mekanisme Pencairan Penyaluran Persayarata n lainnya LAMA Keterangan 1. PEMBERIAN PENGHARGAAN SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima penghargaan UANG, - LS KE Penerima - LS KE Bendahara - UP Sekaligus Sesuai Juknis SK Penetapan BARANG, JASA - PPK kontrak B/J - LS ke Penyedia B/J 2. BEASISWA DN/LN SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima bea siswa non pns a. Uang Kuliah b. Biaya Lainnya utk kuliah c. Biaya Hidup d. Biaya Buku/diktat e. Biaya Penelitian - LS ke Penyeleggara penddikn/kampus - LS ke rek penerima beasiswa Sekaligus Sekaligus/bertah ap Sesuai Juknis, SK Penetapan 3. TUNJANGAN PROFESI GURU DAN TUNJANGAN LAINNYA (TPG-TL) SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima TPG-TL non pns Uang ke rek Penerima bantuan - LS KE PENERIMA PERIODIK (ditetapkan K/L) Sesuai Juknis, SK Penetapan 1. Kel. Masy 2. LSM - LS ke penerima - UP sesuai ketent - Sekaligus - Bertahap 4. BANTUAN OPERASIONAL 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesh. Uang ke rek Penerima bantuan Tahap 1, 25% x Jlh., stlh PKS di ttd Tahap 2, 25% x Jlh., Thp 1 dipake 80% Tahap 3, 25% x Jlh., Thp 1,2, dipake 80% Tahap 4, 25% x Jlh., Thp 1-3, dipake 80% Sesuai Juknis, SK Penetapan, PKS 3,4,5 lemb pemerintah maupun non pemerintah

7 Jenis MATRIK PENERIMA, BENTUK, MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Dasar Pemberian Penerima Bentuk Mekanisme Pencairan Penyaluran Persayarata n lainnya BARU Keterangan 1. PEMBERIAN PENGHARGAAN SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima penghargaan UANG, - LS KE Penerima - LS KE Bendahara - UP Sekaligus Sesuai Juknis BARANG, JASA - KONTRAKTUAL SK Penetapan - SWAKELOLA - LS ke Penyedia B/J Sesuai PP 54 tahun 2010 pengadaan PBJ juga dilakukan secara swakelola 2. BEASISWA DN/LN SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima beasiswa non pns a. Uang Kuliah b. Biaya Lainnya utk kuliah c. Biaya Hidup d. Biaya Buku/diktat e. Biaya Penelitian - LS ke Penyeleggara penddikn/kampus - LS ke rek penerima beasiswa Sekaligus Sekaligus/bertah ap Sesuai Juknis, SK Penetapan 3. TUNJANGAN PROFESI GURU DAN TUNJANGAN LAINNYA (TPG-TL) SK ditetapkan PPK, disahkan KPA Penerima TPG-TL non pns Uang ke rek Penerima bantuan - LS KE PENERIMA PERIODIK (ditetapkan K/L) Sesuai Juknis, SK Penetapan 1. Kel. Masy 2. LSM - LS ke penerima - UP sesuai ketent - Sekaligus - Bertahap 4. BANTUAN OPERASIONAL 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesh. Uang ke rek Penerima bantuan Paling banyak 4 Tahap, dengan catatan : Ditetapkan oleh KPA mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan Pembayarn tahap berikutnya jika dana telah digunakn 80% Sesuai Juknis, SK Penetapan, PKS 3,4,5 lemb pemerintah maupun non pemerintah

7 Jenis 5. Sarana/ prasarana 6. rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan MATRIK PENERIMA, BENTUK, MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH Dasar Pemberian 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK Penerima 1. Kel. Masy 2. LSM 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesh. - Lemb. Pemerintah - Lemb. Non Pemerintah Bentuk UANG BARANG UANG BARANG Mekanisme Pencairan Penyaluran Persayarata n lainnya Untuk beli barang < 50juta LS ke rekeing penerima Produksi sendiri, PKS LS ke rekening penerima sesuai ketentuan PPBJ Termasuk bi/ penyaluran Kontraktual LS ke rekening penyedia Brg 1. Dilaksanakan sendiri 2. Mempunyai UPKK 3. LS Ke rekening UPKK sesuai ketentuan PPBJ Termasuk bi/ penyaluran Kontraktual LS ke rekening penyedia Brg Sekaligus Bertahap (2 tahap) Sekaligus/ber tahap (termin) Bertahap (2 tahap 70:30) Sekaligus/ber tahap (termin) tahap I=70% setelah PKS di di tanda tangani tahap II=30% jika prestasi pekerjaan tahapi mencapai 50%) tahap 1=70% setelah PKS di di tanda tangani tahap 2=30% jika prestasi pekerjaan tahap 1 mencapai 50% LAMA Keterangan 3,4,5 lemb pemerintah maupun non pemerintah Hrs ada Unit Pengelola Keu dan Kegiatan (UPKK) 7. Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA 1. Penetapan Jenis oleh PA 2. Penetapan dlm bentuk Uang, Brg/Jasa oleh KPA, dan 3. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 4. PKS dgn PPK - Perseorangan - Kel. Masy - L. Pemer/ Non Pemer. - Perseorangan - Kel. Masy - L. Pemer/ Non Pemer. UANG (mempertimba ngkan jumlah dana dan waktu pelaksanan kegiatan) BARANG/JASA (memperhatika n sifat dan karakteristik bantuan ) Berdasarkan SK LS ke rek. penerima bantuan (perorangan) Berdasarkan SK dan PKS dgn Penerima bantuan LS ke penerima bantuan Mekanisme : sesuai ketentuan PPBJ Kontraktual LS ke rekening penyedia Brg Penyaluran oleh : PPK Penyedia barang/jasa - Sekaligus Sekaligus bertahap Sekaligus/ber tahap (termin) PA menetapkan jenis bantuan pemerintah yang tdk termasuk 6 jenis bantuan

Jenis 5. Sarana/ prasarana 6. rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan Dasar Pemberian 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK 1. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 2. PKS dgn PPK Penerima 1. Kel. Masy 2. LSM 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesh. - Lemb. Pemerintah - Lemb. Non Pemerintah Bentuk UANG BARANG UANG BARANG Mekanisme Pencairan Untuk beli barang sampai dengan 50juta LS ke rekeing penerima Produksi sendiri, PKS LS ke rekening penerima sesuai ketentuan PPBJ Termasuk bi/ penyaluran Kontraktual LS ke rekening penyedia Brg 1. Dilaksanakan sendiri 2. Mempunyai UPKK 3. LS Ke rekening UPKK 4. LS ke Rek Lemb penerima bantuan apabila tdk ada UPKK sesuai ketentuan PPBJ Termasuk bi/ penyaluran Kontraktual LS ke rekng penyedia Brg Penyaluran Persayarata n lainnya Sekaligus tahap 1=70% setelah PKS di di tanda Bertahap (2 tahap) Sekaligus jika sampai dengan 100 juta Sekaligus/bertahap (termin) Bertahap (2 tahap 70:30) Sekaligus jika sampai dengan 100 juta Sekaligus/bertahap (termin) tangani tahap 2=30% jika prestasi pekerjaan tahap1 mencapai 50%) tahap 1=70% setelah PKS di di tanda tangani tahap 2=30% jika prestasi pekerjaan tahap 1 mencapai 50% BARU Keterangan 3,4,5 lemb pemerintah maupun non pemerintah Hrs ada Unit Pengelola Keu dan Kegiatan (UPKK) Apabila tdk ada UPKK, ditetapkan dlm juknis oleh Pjbt es.i 7. Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA 1. Penetapan Jenis oleh PA 2. Penetapan dlm bentuk Uang, Brg/Jasa oleh KPA, dan 3. SK ditetapkan PPK, disahkan KPA 4. PKS dgn PPK - Perseorangan UANG (mempertimba - Kel. Masy - L. Pemer/ Non Pemer. - Perseorangan - Kel. Masy - L. Pemer/ Non Pemer. ngkan jumlah dana dan waktu pelaksanan kegiatan) BARANG/JASA (memperhatika n sifat dan karakteristik bantuan ) Berdasarkan SK LS ke rek. penerima bantuan (perorangan) Berdasarkan SK dan PKS dgn Penerima bantuan LS ke penerima bantuan Mekanisme : sesuai ketentuan PPBJ Kontraktual LS ke rekng penyedia Brg Penyaluran oleh : PPK Penyedia barang/jasa - Sekaligus Sekaligus bertahap Sekaligus/bertahap (termin) PA menetapkan jenis bantuan pemerintah yang tdk termasuk 6 jenis bantuan

8 Bentuk Pertanggungjawaban JENIS BANTUAN BANTUAN OPERASIONAL BANTUAN SARANA PRASARANA PMK 168/PMK.05/2015 (EXISTING) a. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana b. Surat Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan c. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan d. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana JUMLAH : 4 LAPORAN a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan b. Berita Acara Serah Terima Barang c. Foto/film barang yang dihasilkan d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan JUMLAH : 6 LAPORAN PENYEDERHANAAN LAPORAN PMK 173/PMK.05/2015 a. Laporan Pertanggungjawaban, yang memuat: 1. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana 2. Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaks. dan 3. bukti-bukti pengeluaran telah disimpan 4. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana JUMLAH 1 LAPORAN a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang memuat: 1. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana 2. pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Perjanjian Kerja Sama 3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pembelian telah disimpan 4. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan b. Foto/film hasil pekerjaan yang dihasilkan JUMLAH : 2 LAPORAN 15

8 Bentuk Pertanggungjawaban JENIS BANTUAN BANTUAN REHABILITASI / PEMBANGUNAN GEDUNG / BANGUNAN BANTUAN LAINNYA PMK 168/PMK.05/2015 (EXISTING) a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan b. Berita Acara Serah Terima Barang c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan JUMLAH : 6 LAPORAN a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan b. Berita Acara Serah Terima Barang c. Foto/film barang yang dihasilkan/dibeli d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan JUMLAH : 6 LAPORAN PENYEDERHANAAN LAPORAN PMK 173/PMK.05/2015 a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang memuat: 1. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana 2. pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Perjanjian Kerja Sama 3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pembelian telah disimpan 4. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan b. Foto/film hasil pekerjaan yang dihasilkan JUMLAH : 2 LAPORAN a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang memuat: 1. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana 2. pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Perjanjian Kerja Sama 3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pembelian telah disimpan 4. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan b. Foto/film hasil pekerjaan yang dihasilkan JUMLAH : 2 LAPORAN 16

9 Monitoring dan Evaluasi KPA bertanggung jawab atas: a. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran Pemerintah; b. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran Pemerintah; dan c. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Pemerintah. Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Pemerintah, KPA melaksanakan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap: a. kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Pemerintah dengan pedoman umum dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; b. kesesuaian antara target capaian dengan realisasi. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk perbaikan penyaluran Pemerintah. 19

10 Bank Penyalur Dalam rangka efisiensi dan efektifitas penyaluran Pemerintah dalam bentuk uang yang dilakukan dengan mekanisme LS, pencairannya dapat dilakukan melalui Bank/Pos Penyalur dalam hal jumlah penerima Pemerintah dalam bentuk uang pada satu DIPA lebih dari 100 (seratus) penerima bantuan. Penunjukan Ban/Pos Penyalur mengikuti prosedur pengadaan barang/jasa Pemerintah. Bank/Pos Penyalur harus yang mempunyai perjanjian kerjasama pengelolaan rekening K/L dengan Ditjen Perbendaharaan. Kontrak/perjanjian kerjasama PPK dengan Bank/Pos penyalur paling sedikit memuat : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. tata cara dan syarat penyaluran dana Pemerintah dalam bentuk uang kepada penenma Pemerintah; 3. pernyataanbank kesanggupanpos Bank/ Pos Penyalur PENYALUR untuk menyalurkan dana Pemerintah melalui rekening penerima Pemerintah paling lama 15 (lima belas) hari kalender sejak dana Pemerintah ditransfer dari Kas Negara; 4. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyampaikan laporan kepada PPK apabila dana Pemerintah yang disalurkan melalui rekening penerima Pemerintah tidak terdapat transaksi/tidak dipergunakan oleh penerima Pemerintah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dana Pemerintah ditransfer dari Rekening Bank/ Po s Penyalur; 5. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan ke Kas Negara paling lambat 15 (lima belas) hari kalender sejak cliterimanya surat perintah penyetoran dari PPK; 6. pernyataan kewajiban Bank/ Pos Penyalur untuk menyampaikan laporan penyaluran dana B antuan Pemerintah secara berkala kepada PPK; 7. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan bunga dan jasa giro yang timbul ke kas negara; 8. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan sisa dana Pemerintah yang tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran ke Kas Negara; 9. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyediakan sistem informasi penyaluran Pemerintah kepada KPA/ PPK; 10. ketentuan mengenai sanksi 20

10 Bank Penyalur SPM untuk penerima lebih dari 100 15 hari kalender 2 2 3 KPPN 4 Bank melaporkan jika rekening penerima tidak terdapat transaksi dalam jangka waktu 30 hari sejak disalurkan Penyaluran Pemberi Bank/Pos Penyalur rekening Penerima Buka 1 5 1. Perintah pembekuan sementara rekening 2. PPK melakukan penelitian 3. Perintah setor ke kas negara paling lambat 5 hari setelah hasil penelitian. 6 1. Bank/Pos Penyalur menyetorkan ke kas negara dana pada rekening yang tidak terdapat transaksi; 2. Penyetoran dana tsb sebagai pengembalian belanja yang memulihkan pagu DIPA Satker; 3. Bank/Pos Penyalur melaporkan ke PPK atas penyetoran dana tsb. 21