HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Kartika Nugraheni NIM ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Deril Gusa Ananta Wijaya* & Isis Rachmadi** ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS X SMAPGRI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bulan, sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan April Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Ahni Ristanti 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. * r.ahni@yahoo.com Abstract Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kedisiplinan siswa, lingkungan sosial intensitas belajar siswa kelas XI semester genap. Populasi penelitian 290 siswa. Sampel sebanyak 158 siswa dan menggunakan proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Uji validitas menggunakan korelasi product moment, uji reliabilitas menggunakan KR-20 dan Alpa Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kedisiplinan siswa,lingkungan sosial, intensitas belajar. Nilai determinasi R 2 = 0,470 dengan p = 0,000. Sumbangan efektif ketiga prediktor sebesar 47,015% terdiri kedisiplinan siswa 9,282%, lingkungan sosial 24,497% dan intensitas belajar 13,237% Kata kunci: Kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran yang sangat kecil. Untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan. Mutu pendidikan yang baik yang dimiliki suatu bangsa dapat menjadi manfaat untuk perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendidikan sangat diperlukan oleh suatu Negara untuk dapat meningkatkan sumber daya manusianya karena dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik, baik dalam sosial, ekonomi, budaya dan kehidupan bermasyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang teori-teori maupun rumus yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam, dalam hal ini fisika kepada siswa guna meningkatkan prestasi belajar mereka. Menurut Gagne dan Berliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:116) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah 92 Hubungan Antara Kedisiplinan...(Ahni Ristanti)

laku sebagai hasil pengalaman yang diperolehnya. Menurut Hamalik (2009:24) belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti dari nilai rata-rata Ujian Akhir Semester Gasal kelas XI SMK se-kecamatan Sleman yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Mata Pelajaran NIlai Bahasa Inggris 78 B. Indonesia 80 Matematika 75 Fisika 68 Berdasarkan data tersebut prestasi belajar fisika tergolong rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut yaitu kedisiplinan siswa. Menurut Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa (2011:453) menyatakan disiplin tak lain ialah peraturan tata-tertib, yang dilakukan dengan tegas dan keras. Jadi kedisiplinan siswa adalah ketertiban terhadap peraturan sekolah, tanggung jawab terhadap tugas-tugas dari sekolah dan kesadaran diri terhadap peraturan sekolah. Hasil observasi di Sekolah Menengah Kejuruan yang mayoritas siswanya laki-laki adalah kurang patuh terhadap peraturan sekolah. Ketika bel masuk berbunyi masih banyak siswa yang berada di luar kelas, masih banyak siswa yang memakai seragam tidak sesuai dengan peraturan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMK Se Kecamatan Sleman kedisiplinan siswa masih rendah. Sedangkan kedisiplinan merupakan hal penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di lingkungan sekolah. Selain faktor kedisiplinan siswa ada juga faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu inten-sitas belajar. Menurut Sardiman (2009:85) menyatakan bahwa intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkatan pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan prestasinya. Jadi intensitas belajar adalah frekuensi kegiatan belajaar siswa yang dilakukan di rumah maupun di sekolah dengan tujuan mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai intensitas belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki intensitas belajar rendah. Siswa yang memiliki intensitas belajar rendah akan sukar untuk memahami pelajaran fisika karena pelajaran fisika memerlukan pemahaman yang mendalam sehingga diperlukan proses belajar yang berulangulang. Untuk melaksanakan proses belajar yang efektif dapat dipengaruhi dari lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial di sekitar siswa mendukung dalam proses belajar maka siswa akan lebih tinggi intensitas belajarnya. Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Keluarga yang harmonis dan orang tua yang memperhatikan anaknya dan memberi contoh mematuhi segala peraturan yang ada di lingkungan Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 93

keluarga dapat meningkatkan intensitas belajar siswa dan siswa juga terbiasa dengan kedisiplinan. Keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi faktor dari luar diri siswa, baik faktor fisik maupun faktor sosial psikologis yang berada pada lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Hamalik, (2009: 196). Jadi Lingkungan sosial siswa yaitu masyarakat disekitar tempat tinggal siswa, teman bermain, keluarga dan orang tua siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan permasalahan secara deskriptif 1) Sejauhmana kecenderungan pres-tasi belajar fisika siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015? 2) Sejauhmana kecenderungan kedisiplinan siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015? 3) Sejauhmana kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015? 4) Sejauhmana kecenderungan intensitas belajar siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015? Dari perumusan masalah diatas dapat kita ketahui tujuan penelitian secara deskriptif 1) Untuk mengetahui kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015. 2) Untuk mengetahui kecenderungan kedisiplinan sekolah siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. 3) Untuk mengetahui kecenderungan lingku-ngan sosial siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015. 4) mengetahui kecenderungan inten-sitas belajar siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan satu variabel terikat, bersifat expost facto. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Se- Kecamatan Sleman kelas XI semester genap tahun ajaran 2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap pada bulan Februari sampai Maret 2015. Sampel Pada penelitian ini sebanyak 158 siswa. Teknik pengumpulan data yang diguna-kan adalah teknik tes dan teknik angket, untuk tes prestasi belajar terdiri dari 25 butir soal dan untuk angket kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar terdiri dari 25 butir pernyataan. Dalam penelitian ini ada 4 variabel yaitu, 1) Kedisiplinan Siswa yaitu ketertiban terhadap peraturan sekolah, tanggung jawab terhadap tugass-tugas dari sekolah dan kesadaran diri terhadap peraturan sekolah. 2) Lingkungan Sosial siswa yaitu masyarakat disekitar tempat tinggal siswa, teman bermain, keluarga dan orang tua siswa. 3) 94 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

Intensitas Belajar yaitu frekuensi kegiatan belajaar siswa yang dilakukan di rumah maupun di sekolah dengan tujuan mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. 4) Prestasi Belajar Fisika. Untuk memperoleh instrumen yang sahih maka dilakukan pengujian validitas instrumen sehingga dapat digunakan menjadi instrumen pengambilan data penelitian. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2012:145). Uji coba yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai artinya instrumen diuji dengan digunakan secara langsung kepada sampel untuk mendapatkan data penelitian. Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen tentang kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar dengan menggunakan komputer SPS diperoleh sebagai berikut. 1) Angket kedisiplinan siswa dari 25 butir, 24 sahih, 1 gugur. 2) Angket lingkungan sosial dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. 3) Angket inensitas belajar dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. 4) Tes prestasi belajar dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas untuk angket menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu Angket kedisiplinan siswa diperoleh rtt = 0,830 berada pada interval 0,80 1,00 maka reliabili-tas sangat tinggi. Angket lingkungan sosial diperoleh rtt = 0, 922 berada pada interval 0,80-1,00 maka reliabilitas sangat tinggi. Angket intensitas belajar diperoleh rtt = 0, 902 berada pada interval 0,80-1,00 maka reliabilitas sangat tinggi. Dalam penelitian ini uji reliabilitas prestasi belajar fisika yang bersifat dikotom yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0 digunakan rumus Kuder Richardson 20 (K- R20). Dari hasil uji reliabilitas untuk instrumen tes prestasi belajar diperoleh rtt sebesar 0, 718 dan berada pada interval 0,60 0,80 maka tes prestasi belajar fisika mempunyai reliabilitas tinggi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tes prestasi belajar fisika yang diberikan kepada siswa SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015,untuk tes prestasi belajar fisika yang terdiri dari 25 butir soal setelah diidentifikasi ada 23 butir sahih dan 2 butir gugur dengan skala penilaian benar skor 1 dan salah skor 0 diperoleh sebagai berikut.skor maksimal ideal = 23 x 1 = 23, Skor minimal ideal = 2 x 0 = 0. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 23,00 dan skor terendah 7,00 simpangan baku 3,59 dan ratarata skor prestasi belajar fisika sebesar 17,69 berada dalam interval 17,26 < x < 23. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 95

Data mengenai kedisiplinan siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket kedisiplinan siswa yang terdiri dari 25 butir. diperoleh 24 butir yang sahih dan satu butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 4 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut. Skor maksimal ideal = 24 x 4 =96, Skor minimal ideal = 24 x 1 = 24. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 96,00 dan skor terendah 46,00 simpangan baku 7,11 dan ratarata skor kedisiplinan siswa sebesar 82,37 berada dalam interval 78,04 <x< 96 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se- 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Data mengenai lingkungan sosial siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket lingkungan sosial siswa yang terdiri dari 25 butir. Dari hasil penelitian diperoleh 23 butir yang sahih dan dua butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut. Skor maksimal ideal = 23 x 5 = 115, Skor minimal ideal = 23 x 1 = 23. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 113,00 dan skor terendah 56,00 simpangan baku 10,30 dan rata-rata skor lingkungan social siswa sebesar 97,70 berada dalam interval 92,05 <x< 115 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Data mengenai kedisiplinan siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket intensitas belajar yang terdiri dari 25 butir. diperoleh 23 butir yang sahih dan dua butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 4 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut.skor maksimal ideal = 23 x 5 = 115, Skor minimal ideal = 23 x 1 = 23. diperoleh skor tertinggi 112,00; dan skor terendah 64,00; simpangan baku 9,36 dan rata-rata skor intensitas belajar sebesar 97,27 berada dalam interval 92,05 <x< 115 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 teermasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data prestasi belajar fisika diperoleh χ 2 hitung = 3,108 dengan p = 0,211 dimana p > 0,05 maka 0,211 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar fisika berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data kedisiplinan siswa diperoleh χ 2 hitung = 4,508 dengan p = 0,105 dimana p > 0,05 maka 0,105 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data kedisiplinan siswa berdistribusi 96 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data lingkungan sosial diperoleh χ 2 hitung = 9,218 dengan p = 0,056 dimana p > 0,05 maka 0,056 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data lingkungan sosial berdistri-busi normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data intensitas belajar diperoleh χ 2 hitung = 3,265 dengan p = 0,195 dimana p > 0,05 maka 0,195 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data intensitas belajar berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,111 dengan p = 0,739 dimana p > 0,05 maka 0,739 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Hasil perhitungan uji linieritas hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,047 dengan p = 0,824 dimana p > 0,05 maka 0,824 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Hasil perhitungan uji linieritas hubu-ngan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,067 dengan p = 0,793 dimana p > 0,05 maka 0,793 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Perhitungan analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis mayor menggunakan Program Statistik Edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,686 dan koefisien b 0 = - 18,901 ; b 1 = 0,121; b 2 = 0,160 ; b 3 = 0,112. Untuk a 0 = b 0, a 1 = b 1, a 2 = b 2, a 3 = b 3. Dari hasil perhitungan koefisien regresi ganda R = 0,686 dan koefisien determinasi (R 2 ) = 0,470 dengan p = 0,000. untuk menguji signifikasi koefisien regresi ganda digunakan uji F dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 45,550 dengan p = 0,000. karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berati korelasi sangat signifikan. Ini berati korelasi antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar diterima dan sangat signifikan. Dalam menguji hipotesis ini digunakan analisis korelasi parsial. Hipotesis menyatakan ada korelasi yang positif antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar siswa kelas XI semester genap SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/ 2015. Dari hasil perhitungan diperoleh r y1-23 = 0,295, Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,832 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis diterima dan sangat signifikan. r y2-13 = 0,530, Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 7,760 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 97

diterima dan sangat signifikan. r y3-12 = 0,351 Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 4,648 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis diterima dan sangat signifikan. menunjukkan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK se-kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi. Prestasi belajar fisika siswa berkategori sangat tinggi karena didukung dengan adanya kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar yang tinggi. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena pada hakikatnya prestasi belajar merupakan hasil akhir dari sebuah proses belajar. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan prestasi peserta didik biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Suatu proses belajar tak terlepas dari adanya proses interaksi antara siswa dengan keluarga, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar. Jika terjalin proses interaksi yang baik antara komponen yang ada maka bisa dimungkinkan proses belajar berjalan dengan baik dan menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Ketika seseorang siswa menyadari betapa pentingnya mereka melakukan proses belajar yang rutin maka mereka telah membuat kebiasaan yang membuat dirinya menikmati belajar. Berarti mereka telah mampu menikmati bagaimana menggali, bagaimana menemukan maksud, bagaimana menganalisis sebuah ilmu yang dia inginkan. Semua pihak baik orang tua, guru, maupun siswa itu seendiri berharap dapat memperoleh prestsi belajar yang baik dari proses belajar yang telah siswa lalui. Harapan yang didambakan adalah seorang siswa berhasil menjadi pribadi yang baik dan berilmu. menunjukkan kecenderungan kedi-siplinan siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi berarti kedisiplinan siswa sudah baik. Kedisiplinan siswa itu meliputi ketertiban terhadap peraturan, tanggung jawab terhadap peraturan dan kesadaran terhadap peraturan. menunjukkan kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 berada dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh hubungan antara siswa dengan orang tua, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru SMK Se- Kecamatan Sleman Yogyakarta menunjukkan hubungan yang baik. Terlihat dengan adanya rasa saling menghormati, rasa saling menyayangi, rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama warga sekolah dan lingkungan sekolah, 98 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

selain itu juga terciptanya suasana belajar yang kondusif. Dengan demikian, agar lingkungan sosial siswa tetap termasuk alam kriteria yang tinggi, maka upaya yang harus dilakukan yaitu menjaga dan meningkatkan suasana belajar yang kondusif baik di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. menunjukkan intensitass belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 memiliki intensitas belajar yang sangat tinggi. Intensitas belajar itu meliputi kesadaran mengikuti pelajaran, frekuensi membaca materi pelajaran, frekuensi belajar sendiri maupun kelompok, kesadaran mengerjakan tugas dari guru serta persiapan untuk menghadapi ujian. Ketika siswa memiliki kesadaran untuk mengikuti pelajaran serta mempersiapkan segala materi pelajaran fisika untuk menghadapi ujian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini akan berbanding lurus pada frekuensi membaca materi pelajaran fisika dan frekuensi belajar sendiri maupun belajar kelompok yang siswa lakukan yang menjadikan intensitas belajar dikategorikan. KESIMPULAN a. Secara Korelatif 1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar siswa secara bersama -sama dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/ 2015. 2) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kedisiplinan siswa secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015. 3) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara lingkungan sosial secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015. 4) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara intensitas belajar secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Dimyati dan Mujijono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 99

Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 2011. Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 100 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON