HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI SESUAI DENGAN KETENTUAN UNCAC DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I
DASAR HUKUM KEBIJAKAN Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan UNCAC (United Nations Convention Against Corruption); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi; Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (UU 12 TAHUN 2011) PERENCANAAN PENYUSUNAN PEMBAHASAN PENGESAHAN/PENETAPAN PENGUNDANGAN
ARAH KEBIJAKAN Melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum Menyelesaikan tumpang tindih regulasi NAWACITA Penataan regulasi yang berkualitas Pembenahan kelembagaan
TAHAPAN PERBAIKAN REGULASI Ketepatan Jenis Peraturan Perundang-undangan Potensi Disharmoni Pengaturan Kejelasan Rumusan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundangundangan Kewenangan Hak & kewajiban Perlindungan hukum dan HAM Penegakan hukum Sistematika jelas, teknik penulisan sesuai Lampiran II UU Nomor 12 Tahun 2011, Penggunaan Bahasa Peraturan Perundang-undangan, konsistensi istilah, definisi yang cermat. Penilaian Kesesuaian Norma Materi muatan disesuaikan dengan nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Perundangundangan Potensi konflik, tidak operasional, hambatan budaya hukum, multitafsir, kekosongan hukum, SDM, inkonsisten, hambatan structural, serta sarana dan prasarana
PRINSIP UTAMA EVALUASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NKRI Berkelanjutan Keadilan Demokrasi Kepastian hukum Pencegahan korupsi 1. Adanya penyataan yang jelas terkait mekanisme pencegahan korupsi (seperti transparansi dan akuntabilitas) 2. Adanya aturan yang jelas mengenai pencegahan korupsi KPK, 11/12/2017
REGULASI YANG SEDANG DISUSUN DALAM RANGKA MENDUKUNG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TIPIKOR PROLEGNAS JANGKA MENENGAH 2015-2019 1. RUU tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana; 2. RUU tentang Hukum Acara Pidana; 3. RUU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 4. RUU tentang Perampasan Aset Tindak Pidana; 5. RUU tentang Ekstradisi; 6. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana; 7. RUU tentang Perubahan Atas UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; dan 8. RUU tentang Pembatasan Transaksi Penggunaan Uang Kartal.
REGULASI YANG EKSISTING DALAM RANGKA MENDUKUNG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TIPIKOR 1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 2. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 3. UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 4. UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi 5. UU Nomor 1 Tahun 1979 tentang Ekstradisi 6. UU Nomor 1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana 7. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas DarI Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 8. UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang 9. PP No. 71 Tahun 2000 Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
KENDALA PELAKSANAAN KEBIJAKAN Disharmoni Peraturan Perundangundangan di Bidang TIPIKOR Kurangnya koordinasi antar lembaga yang menangani bidang TIPIKOR Kurangnya SDM Penegak Hukum yang memahami konsep pencegahan dan pemberantasan TIPIKOR
Terima Kasih