BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

dokumen-dokumen yang mirip
EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Badan Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif

A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) tehadap Undang-Undang Dasar (UUD). Kewenangan tersebut

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Program Sasaran

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

Badan Yudikatif. Modul 9

Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1. B. Rumusan Masalah...7. C. Tujuan Penelitian...8. D. Manfaat Penelitian...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PUU-VIII/2010 Tentang UU MPR, DPD, DPR & DPRD Hak angket DPR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

Pendidikan Kewarganegaraan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rahman (2007: 123) mendefinisikan badan legislatif (parlemen)

BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS KEDUDUKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG SEBAGAI DASAR HUKUM DALAM MEMUTUS PERKARA PERDATA DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata re yang artinya kembali dan call yang artinya panggil atau memanggil,

Rencana Kegiatan Mingguan dan Bahan Ajar Hukum Pengawasan Terhadap Aparatur Pemerintah

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

CATATAN HASIL SIDANG TAHUNAN MPR 2000

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN FORUM MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06/TAP/FORMA/V/2015

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB II KEDUDUKAN PRESIDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, bentuk republik telah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KAJIAN NORMATIF

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

JUDICIAL REVIEW : Antara Trend dan Keampuhan bagi Strategi Advokasi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

A. Pengertian Orde Lama

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL - SOAL LATIHAN UNTUK MENEMBUS CPNS 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

Transkripsi:

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF Oleh Kelompok 3 : Tondy Nugroho 153112350750001 Umayah Arindah 153112350750002 Mario Risdantino M. 153112350750005 Ketua Kelompok Tri Nadyagatari 153112350750006 Dyca Richardo 153112350750011 Rizky Ramdani 153112350750021 Shellent Devianty F. 153112350750048 PROGAM STUDI S1 HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL T.A. 2015/2016

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan ridho-nya-lah, kami dapat menyelesaikan tugas ke tiga ini, dengan judul BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF dengan tepat waktu. Tugas ini kami buat berdasarkan buku Dasar-Dasar Ilmu Politik yang dikarang oleh Prof. Miriam Budiardjo. Tugas ini kami buat juga untuk memenuhi tugas ke tiga yang telah diberikan. Akhir kata, kami berharap agar apa yang kami paparkan dan jelaskan di tugas kelompok ini dapat berguna dan dapat diambil manfaatnya bagi orang yang membacanya, untuk kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Terima kasih. Jakarta, 30 September 2015 Tim Penulis i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF... 1 A. Badan Yudikatif... 1 B. Badan Legislatif... 3 C. Badan Eksekutif... 6 DAFTAR PUSTAKA... 10 ii

BADAN YUDIKATIF, LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF A. Badan Yudikatif 1. Pengertian Badan Yudikatif Yudikatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya 2. Fungsi Badan Yudikatif Fungsi-fungsi yudikatif dapat dispesifikasikan kedalam daftar maslah hukum sebagai berikut. a. Criminal Law (Hukum Kriminal) Masalah yang dijumpai pada Hukum Kriminal ini seperti, pelanggaran kecil, perbuatan kurang baik dan tindak pidana berat. Penyelesaiannya biasanya dipegang oleh pengadilan pidana yang di Indonesia sifatnya berjenjang, dari Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi) dan Mahkamah Agung (tingkat nasional). b. Constitutional Law (Hukum Konstitusi) Masalah yang dijumpai pada Hukum Konstitusi seperti masalah penafsiran konstitusi. Kini penempatannya ditempati oleh Mahkamah Konstitusi. Jika kelompok, individu, lembaga-lembaga negara mempersoalkan suatu undang-undang atau keputusan, upaya penyelesaian sengketanya dilakukan di Mahkamah Konstitusi. c. Administrative Law (Hukum Administrasi) Hukum Administrasi adalah hukum yang mengatur administrasi negara. Penyelesaiannya dilakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara, 1

biasanya meliputi kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi dan sejenisnya. d. International Law (Hukum Internasional) Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur tentang perjanjian internasional, dimana kasusnya tidak diselesaikan oleh badan yudikatif dibawah kendali suatu negara melainkan atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). e. Civil Law (Hukum Sipil) Hukum sipil merupakan kumpulan undang-undang dan peraturan (kodifikasi) yang menjadi pedoman bagi hakim dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Seringkali untuk menguatkan keputusannya, hakim juga akan menyebutkan keputusan hakim yang telah memberi keputusan dalam perkara yang serupa. Hukum ini mengatur tentang perkawinan, perceraian, warisan dan perawatan anak. 3. Badan Yudikatif dalam Negara-Negara Demokratis Dalam hal ini kita akan membahas dua sistem hukum yang berbeda, yaitu : a. Common Law (Hukum Umum) b. Civil Law (Hukum Sipil) Sistem Common Law terdapat di negara-negara Anglo Saxon dan memulai pertumbuhannya di Inggris pada Abad Pertengahan. Sistem ini berdasarkan prinsip bahwa disamping udang-undang yang dibuat oleh parlemen masih terdapat peratutran-peraturan lain yang merupakan Common Law. Common Law ini bukan merupakan peraturan-peraturan yang telah dikodifisir tetapi merupakan kumpulan keputusan yang dalam zaman lalu telah dirumuskan oleh hakim. Jadi, sesungguhnya hakim juga turut menciptakan hukum dengan keputusannya itu. Inilah yang dinamakan case law atau hukum buatan hakim (judge-made law). Namun demikian dapatlah dianggap bahwa hakim dengan keputusannya itu pada hakikatnya telah menciptakan hukum, biarpun hal ini berbeda sama sekali dengan hukum yang dibuat oleh badan legislatif. 2

Tetapi, kebanyakan dinegara Eropa Barat Kontinental, dimana kodifikasi hukum telah lama tersusun rapi (sistem Civil Law), penciptaan hukum secara sengaja oleh hakim pada umumnya adalah tidak mungkin. 4. Badan Yudikatif di Negara-Negara Komunis Pandangan orang komunis terhadap peranan dan wewenang badan yudikatif berdasarkan suatu konsep yang dinamakan Soviet Legality. Dikatakan bahwa socialist legality secara aktif memajukan masyarakat Soviet ke arah komunisme dan karenanya segala aktivitas serta semua alat kenegaraan termasuk penyelenggaraan hukum dan wewenang badan yudikatif merupakan prasarana untuk melancarkan perkembangan ke arah komunisme. Hak asasi pun dilihat dalam rangka yang sama dan fungsi badan yudikatif pun tidak dimaksud untuk melindungi kebebasan dari individu dari tindakan sewenang-wenanga pemerintah. B. Badan Legislatif 1. Pengertian Badan Legislatif Legislatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi umum untuk membuat undang-undang. Masyarakat ingin memiliki hak mereka secara utuh tanpa merasa terancam dari gangguan luar, untuk itu perlu dibuat suatu undang-undang. Undang-undang ini juga bertujuan agar kehidupan masyarakat disuatu negara seimbang dan mengurangi terjadinya konflik diantara sesama masyarakat. Pada zaman orde baru atau zaman kepemimpinan Presiden Soeharto, badan legislatif lebih condong ke eksekutif. Pada zaman orde baru, lembaga legislatif seperti DPR/MPR lebih banyak menjalankan program pemerintahan daripada mendengarkan aspirasi rakyat. Dalam membuat undang-undang, ada beberapa proses yang harus dilewati. Proses pembuatan undang-undang itu antara lain yang pertama adalah proses input yakni opini-opini masyarakat ataupun kesepakatan bersama yang telah disepakati masyarakat lalu diakomodir oleh lembaga legislatif, contohnya di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 3

Lalu, kesepakatan-kesepakatan ini diproses atau dikonversi oleh lembaga legislatif untuk kemudian dirundingkan secara bersama oleh para wakil rakyat. Setelah itu, kesepakatan yang telah disetujui oleh anggota legislatif dikeluarkan menjadi undang-undang (output) yang nantinya output ini akan kembali lagi ke masyarakat itu sendiri. Output ini diserahkan kepada badan eksekutif yang bertugas untuk melaksanakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif. 2. Fungsi Badan Legislatif Legislatif mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi eksekutif, apakah undang-undang yang dilaksanakan sesuai engan yang telah dibuat legislatif atau tidak. Jika pelaksanaan undang-undang yang dilakukan eksekutif melenceng dari yang seharusnya maka eksekutif akan diadili oleh badan yudikatif nantinya. Fungsi badan legislatif yang penting antara lain sebagai berikut. a. Membuat undang-undang dan menentukan kebijakan. b. Mengontrol badan eksekutif, seperti yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya bahwa badan legislatif dalam arti ini adalah menjaga semua tindakan yang dilakukan badan eksekutif apakah sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. c. Mengesahkan perjanjian-perjanjian internasional. Selain itu, terdapat banyak badan legislatif yang menyelenggarakan beberapa fungsi lain, seperti : a. Fungsi Legislasi Pada umumnya, fungsi badan legislasi adalah untuk membahas rancangan undang-undang. Namun, pada masa sekarang ini badan legislatif banyak bergeser ke badan eksekutif. Mayoritasnya, badan eksekutif membuat dan merumuskan undang-undang, sedangkan badan legislatif tinggal membahas dan mengamandemennya. b. Fungsi Kontrol 4

Badan legislatif mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengontrol aktivasi yang dilakukan oleh badan eksekutif agar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh badan legislatif adalah melalui sidang panitia-panitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, antara lain hak bertanya, hak interpelasi, hak angket dan hak mosi. 1) Hak Bertanya (Pertanyaan Parlementer) Anggota badan legislatif berhak bertanya untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu masalah. Pertanyaan yang diajukan melalui sidang umum secara lisan dan menteri atau perdana menteri yang bersangkutan yang menjawabnya. Di Indonesia, biasanya pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan dijawab secara tertulis juga. 2) Hak Interpelasi Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan disuatu bidang. Contohnya adalah apabila anggota badang eksekutif memberi penjelasan dalam sidang pleno, lalu diakhiri dengan pemungutan suara apakah keterangan yang disampaikan jelas atau tidak. Jika pemungutan suara bersifat negatif, maka ini adalah suatu tanda bahwa kebijakannya diragukan. 3) Hak Angket Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini, dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya kepada anggota legislatif yang lain dan selanjutnya dirumuskan pendapatnya mengenai soal ini agar diperhatikan pemerintah. 4) Hak Mosi 5

Hak mosi ada dua yaitu hak kepercayaan (mosi percaya) dan hak ketidakpercayaan (mosi tidak percaya). Contoh dari mosi percaya adalah DPR memanggil Suryani dalam kasus bank Century untuk dimintai keterangan, lalu Suryani menjelaskan hal-hal yang diyanyakn oleh DPR, dan jika DPR percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan Suryani maka itulah yang dinamakan mosi percaya. Contoh dari mosi tidak percaya adalah misalnya DPR tidak percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan oleh Suryani maka untuk esokan harinya DPR memnaggil saksi lain yang terkait dengan kasus Suryani untuk dimintai keterangan lebih lanjut. 3. Struktur Badan Legislatif Dalam badan legislatif terdapat struktur-struktur yang membentuk badan itu sendiri, yaitu : a. Legislator Legislator adalah anggota-anggota dari badan legislatif yang mempunyai tugas-tugas tersendiri. b. Legislatif Legislatif adalah lembaga itu sendiri yang didalamnya terdapat anggota-anggota (legislator). c. Legislasi Legislasi adalah objek undang-undang itu sendiri. C. Badan Eksekutif 1. Pengertian Badan Eksekutif Badan eksekutif adalah lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif. Dalam negara demokratis, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden 6

beserta menteri-menterinya. Menteri-menteri membantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Pegawai negeri sipil dan militer juga termasuk kedalam badan eksekutif. 2. Tugas Badan Eksekutif Tugas badan eksekutif menurut Trias Politika adalah melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dan menyelenggarakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif. Tetapi, eksekutif dalam menjalankan serta menyelenggarakan undang-undang diawasi dan dikontrol oleh badan legislatif agar sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. 3. Wewenang Badan Eksekutif Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang, yaitu : a. Administratif Administratif merupakan kekuasaan untuk menyelenggarakan perundang-undangan dan administrasi negara. b. Legislatif Legislatif memiliki kekuasaan membuat rancangan undangundang dan dibimbing oleh badan perwakilan rakyat sampai menjadi undang-undang yang sah. c. Keamanan Keamanan yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan perang, melakukan pertahanan negara serta keamanan dalam negeri (dalam hal ini contohnya polisi dan angkatan bersenjata). d. Yudikatif lain-lain Yudikatif memiliki kekuasaan memberikan grasi, amnesti dan e. Diplomatik 7

Diplomatik memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. 4. Macam-Macam Badan Eksekutif Ada dua macam badan eksekutif menurut sistem yaitu, parlementer dan sistem presidensial. a. Sistem Parlementer Dalam sistem parlementer, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Dalam sistem ini, badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain.dan mati hidupnya kabinet bergantung pada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri). Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem parlementer, yaitu : 1) Republik Prancis IV (1946-1958) 2) Republik Prancis V 3) Inggris 4) India b. Sistem Presidensial Dalam sistem presidensial ini, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden. Dalam sistem ini, badan eksekutif tidak tergantung kepada badan legislatif dan badan eksekutif di sistem presidensial ini memiliki masa jabatan tertentu. Kebebasan badan eksekutif terhadap badan legislatif mengakibatkan kekuasaan badan eksekutif lebih kuat terhadap badan legislatif. Dan menteri-menteri dalam kabinet presidensial ini dapat dipilh dan diangkat langsung atas kebijaksanaan presiden sendiri. Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem presidensial, yaitu : 1) Amerika Serikat 2) Pakistan 3) Indonesia 8

5. Badan Eksekutif di Negara-Negara Komunis Di Uni Soviet, fungsi-fungsi eksekutif dibagi atas dua badan, yaitu antara Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu : a. Presidium Soviet Tertinggi b. Kabinet Kedudukan Presidium Soviet Tertinggi boleh dikatakan unik, sebab selain menyelenggarakan wewenang Soviet Tertinggi tertentu, ia juga merupakan kepala negara kolektif. Wewenang Presidium mencakup bidang eksekutif seperti mengeluarkan dekrit-dekrit, yang nantinya dalam sidanag Soviet Tertinggi akan disahkan. Dalam praktik kabinet lebih berkuasa, karena administrasi negara mencakup dan menguasai hampir semua aspek kehidupan rakyat, terutama dalam bidang ekonomi. Kekuasaan kabinet meliputi bidang legislatif, karena ia lah yang menyusun rancangan undang-undang dan mengajukannya kepada Soviet Tertinggi. Selain itu, kabinet berwenang untuk mengeluarkan aturanaturan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat seluruh Uni Soviet. 6. Badan Eksekutif di Indonesia Dalam ketentuan undang-undang, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden beserta menteri-menteri. Menteri-menteri dibantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dan presiden merupakan Mandataris MPR. Presiden memegang kekuasaan pemerintah selam lima tahun yang hanya dibatasi oleh peraturan-peraturan dalam Undang-Undang Dasar dimana setiap hal diperlukannya undang-undang. Selama masa itu, presiden tidak boleh diberhentikan oleh DPR dan presiden juga tidak boleh membubarkan DPR. Presiden memerlukan persetujuan dari DPR untuk membentuk undangundang dan untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. Dalam keadaan memaksa, presiden menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undang-undang, maka Peraturan Pemerintah itu kemudian harus mendapatkan persetujuan DPR. 9

DAFTAR PUSTAKA Budiarjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 10