BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

A. LATAR BELAKANG MASALAH

DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail

BAB I PENDAHULUAN. modern dewasa ini. Selain sebagai unsur pendukung dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Alat permainan merupakan salah satu sumber belajar. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Dari tinjauan dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permainan berbasis online atau sering di sebut dengan Game Net. Game

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN HOUSE OF DESIGNERS

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman terkenal di dunia yang terbuat dari daun

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

BAB I PENDAHULUAN. industri kreatif ini sangat dihargai hanya di Negara-negara maju. Namun saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses pada 08 November 2016 pukul WIB.

1.4 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. horor adalah film yang penuh dengan eksploitas unsur unsur horor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN INTERIOR RESTAURANT SEBAGAI PENDUKUNG DI PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manik adalah benda indah. Setiap butir merupakan karya seni kecil. Sesungguhnya manik adalah bentuk seni pertama yang dikenal di mana pun. Semua orang menggemarinya : tidak ada yang tidak menggunakannya! kata seorang ahli manik dari Amerika, Peter Francis Jr. (sumber : http://www.scribd.com/doc/36578478/manik#scribd. Senin, 2 Maret 2015, 08.00 WIB) Manik banyak dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai perhiasan, baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, semua suka menggunakan manikmanik. Tidak hanya perhiasan atau aksesoris, manik-manik juga dapat dimanfaatkan dalam dunia interior dan fashion. Didalam dunia interior, manikmanik digunakan untuk menghias gordin, vas, toples makanan, bingkai foto, bahkan kap lampu, sedangkan dalam dunia fashion, manik-manik juga ditambahkan pada pakaian, sandal, sepatu, dan tas. Manik-manik dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk sesuai keinginan pengrajin. Manik-manik (glass beads) produk Desa Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, makin hari makin berkibar. Kerajinan yang berbahan dasar kaca ini, tak hanya beredar di Indonesia, tapi sudah mendunia. Warga Gambang, sudah mengenal manik-manik sekitar tahun 1977. Perintis kerajinan ini adalah Wachid dan Sugiyo. Perkembangan manik-manik Jombang semakin pesat meskipun sebenarnya perkembangan manik-manik di Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Manik-manik sudah sangat dikenal di Italia, Perancis, India, Afrika, juga Cina. Bahkan, di Amerika ada sebuah perguruan tinggi yang salah satu jurusannnya memperdalam soal manik-manik. Kini, Desa Gambang praktis menjadi sentra kerajinan manik-manik. Saat ini, ada sekitar 200 perajin dengan ribuan jumlah karyawan. Para pekerjanya didominasi oleh ibu-ibu dan gadis-gadis desa. Manik-manik Gambang tidak kalah bersaing dengan 1

produksi luar negeri. Terbukti, kreasi para perajin mengalir deras ke pelosok penjuru dunia. (sumber : http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10662. Sabtu, 23 November 2013, 10.30 WIB) Kota Surakarta memiliki banyak toko aksesoris yang menjual manikmanik. Toko-toko ini selalu dipenuhi pengunjung setiap hari. Banyak orang yang memilih aksesoris manik-manik karena harganya yang lebih terjangkau. Tapi tidak hanya itu alasannya, aksesoris manik memiliki warna, bentuk, dan material yang lebih beraneka ragam. Konsumen manik di Surakarta meningkat dengan adanya tren manik sebagai interior rumah. Manik yang dapat dirangkai menjadi bunga hias dan hiasan toples sangat digemari oleh ibu rumah tangga, mereka dapat membuatnya sendiri di rumah untuk mengisi waktu luang. Sayangnya konsumen manik terkadang dikecewakan dengan habisnya stock aksesoris atau manik-manik yang diinginkan. Karena itu, proyek Pusat Kerajinan Manik-manik ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen manik khususnya di Kota Surakarta. Selain sebagai toko aksesoris dan manik-manik yang nyaman dan unik, tempat ini juga dapat menambah pengetahuan tentang kerajinan aksesoris manik dengan adanya workshop dan pengrajin manik disana, masyrakatpun dapat ikut belajar cara membuat aksesoris manik-manik sendiri. Bagi komunitas penggemar manik-manik, tempat ini juga dapat menjadi sarana berkumpul dan berinteraksi satu sama lain. Dengan begitu, Pusat Kerajinan Manik-Manik dapat bermanfaat bagi semua orang, selain menjadi tempat belanja juga dapat menjadi tempat untuk belajar. B. BATASAN MASALAH 1. Merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan luas + 800m 2-1500m 2 di Surakarta. 2. Dengan area seluas ini, perancangan dibatasi pada lobby, gallery, shop, workshop, cafe dan ruang pengelola. 2

C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan konsep feminim? 2. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik sebagai tempat belajar, tempat berbelanja sekaligus wadah bagi komunitas penggemar manik-manik? D. TUJUAN DESAIN 1. Merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan konsep feminim. 2. Merencanakandan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik sebagai tempat belajar (workshop), tempat berbelanja (shop) dan wadah bagi komunitas penggemar manik-manik (cafe). E. MANFAAT 1. Bagi Desainer Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang sebuah interior yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam Pusat Kerajinan Manik-Manik. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan menerapkan ide dan gagasan yang ada. 2. Bagi Penggemar Aksesoris Manik Menjual aksesoris yang lengkap Menyediakan tempat yang nyaman untuk berbelanja dan belajar cara membuat aksesoris manik sendiri. 3

Menambah informasi tentang pembuatan manik dengan adanya workshop. 3. Bagi Masyarakat Menyediakan tempat untuk belajar dan mengembangkan kerajinan membuat aksesoris manik di Kota Surakarta. Menambah informasi tentang pembuatan manik dengan adanya workshop. 4. Pendidikan Memperkenalkan manik dan cara membuatnya. Menyediakan tempat untuk belajar dan mengembangkan kerajinan membuat aksesoris manik di Kota Surakarta. 4

F. METODOLOGI Identifikasi Latar Belakang dan Masalah Proses desain Pusat Kerajinan Manik-Manik ini diawali dengan identifikasi latar belakang masalah yang mendasarinya, yang mengarah pada diperlukannya proyek yang akan dikerjakan. Menentukan Batasan Ruang Lingkup Langkah selanjutnya adalah menentukan batasan-batasan ruang lingkup perancangan, yang dimaksudkan agar nantinya keputusan desain tidak melenceng dari aturan baku mengenai peruntukkan bangunan itu sendiri. Merumuskan Masalah, Tujuan dan Manfaat Tahap akhir pada awal perancangan adalah merumusan rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang menjadi tolak ukur perancangan. Studi Literatur Tahap penyelesaian masalah dengan desain tidak terlepas dari studi yang harus dilakukan. Terdapat dua macam studi yang digunakan, yaitu studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan membaca referensi, buku-buku, dan sumber tulisan yang terkait dengan judul proyek. Studi lapangan dilakukan dengan mendatangi objek, yang bertujuan untuk menemukan hal-hal yang mungkin tidak ada dalam literatur dan dapat digunakan sebagai pembanding. Analisa Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan keputusan desain yang tepat untuk proyek. Perancangan Merupakan keputusan desain yang paling akhir pada perancangan dan sesuai dengan ide gagasan, tema, dan konsep. 5

Skema Pola Pikir Pusat Kerajinan Manik-Manik di Surakarta dengan Konsep Feminim Latar Belakang - Pengertian manik - Fungsi manik - Produsen manik - Kenapa Kota Surakarta membutuhkan Pusat Kerajinan Manik-Manik Rumusan Masalah - Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan konsep feminim? - Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik sebagai tempat belajar, tempat berbelanja sekaligus wadah bagi komunitas penggemar manik-manik? Studi Literatur - Pengertian Judul - Workshop - Aksesoris - Feminim - Manik - Surakarta - Lobby - Gallery Studi Lapangan - DOWA - Sabbatha - Javenir Konsep Desain - Feminim Sasaran Desain Norma Desain Elemen Pembentuk Ruang Interior System Furniture Karakter Desain Desain Interior Pusat Kerajinan Manik-Manik Skema I.1 Skema pola pikir (Sumber : Analisa Pribadi) 6

G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I. Pendahuluan Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Desain, Manfaat Desain, Metode Desain dan Sistematika Penulisan. BAB II. Kajian Literature Kajian Literature terdiri dari : II.A. Pengertian Judul II.B. Tinjauan Umum II.C. Pendekatan Desain BAB III. Kajian Lapangan Kajian Lapangan terdiri dari Tinjauan Umum yaitu pembahasan tentang lokasi proyek yang direncanakan / site plan dan Tinjauan Khusus yang membahas tentang objek yang sejenis dengan Pusat Kerajinan Manik-Manik di tempat lain, yaitu DOWA, Sabbatha dan Javenir. BAB IV. Analisa Desain Analisa Desain terdiri dari Programming dan Konsep Desain yang merupakan analisa perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan titik tolak dasar serta kesimpulan dari proses analisis konsep perencanaan dan perancangan interior Pusat Kerajinan Manik-Manik. BAB V. Penutup Menguraikan kesimpulan serta saran tentang Desain Interior proyek Pusat Kerajinan Manik-Manik di Surakarta dengan Konsep Feminim. 7