PENGEMBANGAN SOLAR PANEL DAN INVERTER SEBAGAI ALAT UNTUK CHARGING BATERAI PADA SEPEDA LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Latar Belakang dan Permasalahan!

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

Sistem PLTS Off Grid Komunal

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

PERANCANGAN INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH TANGGA. Rico Alvin 1, Ibnu Kahfi Bachtiar 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB II TINJAUAN UMUM

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Transkripsi:

Eko Prianto: Pengembangan Solar Panel Dan Inverter Sebagai PENGEMBANGAN SOLAR PANEL DAN INVERTER SEBAGAI ALAT UNTUK CHARGING BATERAI PADA SEPEDA LISTRIK Eko Prianto 1, Sigit Yatmono 2, Andik Asmara 3 1,2,3 Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email : eko_prianto@uny.ac.id ABSTRACT This research aims to design a battery charging system using an inverter as a provider of electrical energy in the Electric Bicycle, find out the performance and effectiveness of charging the battery using an inverter compared with the system that has been installed. The method used in this research is Research and Development by developing battery charging system using inverter on commercial electric bike (SLN) that has been made. The results showed that charging the commercial Electric Bicycle has a more effective value and faster battery charging process using an inverter in a 300wp solar panel that is used as its main energy supply. The battery charging system using an inverter as a provider of electrical energy in the SLN takes,182 hours to charge 48 volts to full. So the process of charging the battery using an inverter is more effective than the system that has been previously installed with a ratio of charging the battery of 1: 2.94 or three times more effective than the previous system. Keywords: Electric Bike, Solar Panel, Inverter ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk merancang sistem pengisian baterai menggunakan inverter sebagai penyedia energi listrik pada SLN, mengetahui kinerja dan efektifitas pengisian baterai menggunakan inverter dibandingken dengan sistem yang telah terpasang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan mengembangkan sistem charging baterai menggunakan inverter pada sepeda listrik niaga (SLN) yang telah dibuat. Hasil penelitian menunjukkan pengisian baterai pada Sepeda Listrik Niaga memiliki nilai yang lebih efektif dan proses pengisian baterai yang lebih cepat menggunakan inverter pada solar panel sebesar 300wp yang digunakan sebagai supply energi utamanya. Sistem pengisian baterai menggunakan inverter sebagai penyedia energi listrik pada SLN memerlukan waktu sebesar,182 jam untuk mengisi baterai 48 volt sampai penuh. Sehingga proses pengisian baterai menggunakan inverter lebih efektif dibandingken dengan sistem yang sebelumnya telah terpasang dengan rasio perbandingan pengisian baterai sebesar 1 : 2,94 atau tiga kali lebih efektif dibanding sistem sebelumnya. Kata Kunci: Sepeda Listrik, Solar Panel, Inverter PENDAHULUAN Teknologi hijau (Green Technology) menjadi solusi bagi berbagai kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam berbahan dasar fosil. Teknologi hijau merupakan cara untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Energi hijau merupakan energi yang dihasilkan oleh sumber alam seperti cahaya matahari, air, angin dan pemanasan geotermal. Sumber alam tersebut merupakan energi alternatif selain energi konvensional yang berbahan batubara dan minyak bumi. Perkembangan sistem penyediaan energi alternatif saat ini terus dilakukan, mulai dari pemanfaatan sumber daya alam berupa sinar matahari, angin, panas bumi, ombak dan lain sebagainya sebagai energi dasar yang akan dikonversi menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi listrik. Sistem panel surya yang saat ini mulai banyak diterapkan di berbagai tempat di Indonesia, terutama yang belum terjangkau oleh penyedia listrik PLN menjadi sebuah solusi untuk kebutuhan energi listrik di masyarakat daerah tersebut. Penggunaan panel surya sebagai penyedia enegi listrik untuk menggantikan penggunaan energi fosil sebagai 148

Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 17 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ bahan bakar kendaraan bermotor terus berkembang, mulai dari mobil bertenaga surya maupun mobil hybrid, motor dan sepeda listrik sebagai solusi untuk mengurangi konsumsi energi berbahan dasar fosil yang saat ini menjadi penyebab pencemaran lingkungan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka turut mendukung terciptanya sarana transportasi bersih dan ramah lingkungan terus melakukan penelitian yang menghasilkan alat transportasi berbahan dasar energi alternatif seperti mobil listrik, mobil hybrid dan sepeda listrik. Sepeda niaga roda tiga atau lazim juga disebut dengan gerobak niaga saat ini masih popular digunakan oleh para pedagang kecil untuk menjajakan barang dagangannya dengan cara berkeliling. Gerobak niaga ini masih dijalankan dengan cara mengayuh. Berawal dari hal tersebut kemudian muncul ide untuk mendesain dan mengembangkan sebuah gerobak niaga yang ramah lingkungan (Green Wagon atau Green Vehicle). Sepeda niaga roga 3 ini digerakkan dengan tenaga listrik atau disebut dengan Sepeda Listrik Niaga (disingkat SLN). Green Wagon ini tidak memerlukan bahan bakar minyak dan gas dalam pengoperasionalnya sehingga bebas emisi karbon dan tidak bising (ramah lingkungan). Sayangnya sepeda listrik niaga ini masing belum lazim dan popular di Indonesia. Lebih jauh lagi, jika dilihat dari kemampuan daya motor dan desain bak, sebenarnya SLN ini tidak hanya diperuntukkan khusus bagi para pedagang kecil keliling saja. SLN ini sesungguhnya sebuah kendaraan angkut elektrik serbaguna. Artinya, kendaraan listrik roda 3 ini dapat digunakan sebagai alat angkut barang dan benda apapun selama bobot dan volumenya tidak melebihi batas yang diizinkan. Jadi selain para pedagang keliling, para tukang sampah, tukang jahit/sol sepatu, para petani untuk mengangkut hasil sawahnya, dan lain-lain bisa menggunakan SLN ini. Daya motor penggerak pada SLN ini sebesar 500 Watt, dengan tegangan kerja 48 Volt. Kendaraan ini bisa dijalankan pada dua mode, yaitu mode maju dan mundur dengan ISSN 2548-8260 (Media Online) kendali tombol yang bekerja secara elektronik. Kendaraan ini juga mempunyai 2 tingkat kecepatan, yaitu low (L) dan high (H), yang dikendalikan dengan transmisi manual atau reduksi roda gigi. Pengoperasian transmisi dilakukan dengan tuas/ tongkat yang digerakkan dengan tangan pengemudi. Batere yang terpasang adalah 4 x 12 V 32 AH. Dengan charger yang banyak dijual di pasaran dengan kapasitas arus sampai dengan A pada mode 48 Volt, batere akan terisi penuh membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam. Jika menggunakan charger yang lebih bagus, pada arus A, maka batere akan penuh dalam 1.5 jam. Kemudian performa SLN generasi kedua ini ditambah dengan solar panel (0Wp) yang dipasang di tutup atas kendaraan. Solar panel ini digunakan untuk mencharge battery 48 volt jika dioperasikan pada siang hari. Diharapkan dengan tambahan sistem solar panel ini dapat meningkatkan performa secara umum dari SLN. Saat ini, SLN belum diimplementasikan maupun diuji kemampuannya. Implementasi dan pengujian SLN ini digunakan pada moda transportasi barang di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Solar panel yang telah terpasang pada sistem penyedia energi listrik SLN masih belum optimal. Saat ini kemampuan pengisian baterai sampai penuh memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sampai 30 jam. Hal ini menjadi kendala untuk lebih mengefektifkan pemanfaatan energi surya sebagai bahan dasar penyediaan energi penggeraknya. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem yang baru guna lebih mengefektifkan sistem panel surya yang telah terpasang pada SLN tersebut, salah satunya dengan sistem pengisian baterai menggunakan inverter. METODE Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dimana Sepeda Listrik Niaga (SLN) yang telah dibuat akan dikembangkan pada sistem charging baterainya menggunakan inverter. 149

Eko Prianto: Pengembangan Solar Panel Dan Inverter Sebagai Beban Lampu Sel Photovoltaic Sel Photovoltaic Controller Accumulator 12 Volt/ 24 Ah (Baterai Tambahan) Inverter Charger Accumulator 48 Volt Beban Motor Penggerak Accumulator seri 4x12 Volt/ 32 Ah (Baterai Utama) Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian dilakukan mulai bulan april sampai oktober 17. Objek yang diteliti berupa sebuah unit Sepeda Listrik Niaga (SLN) roda tiga dengan sumber energi listrik berasal dari energi matahari yang dikonversi ke energi listrik menggunakan panel surya yang disimpan dalam sebuah baterai. Arus pengisian baterai utama berasal dari dua sumber yaitu charging langsung dari unit solar panel dan charging Gambar 1. Desain Penelitian tambahan dari solar panel yang dilengkapi dengan unit inverter. Penggerak yang digunakan berupa motor BLDC yang dikendalikan oleh sebuah controller. Data yang diambil berupa tegangan dan arus pada output solar panel, tegangan dan arus pada output controller solar panel, tegangan dan arus output inverter, kemudian dihitung besarnya daya yang didapatkan. Waktu charging dan kapasitas pada baterai utama dan baterai tambahan diambil dari mulai baterai kosong sampai baterai terisi penuh. Mulai Pembuatan sistem Analisis Data Studi Literatur Ujicoba sistem Perancangan sistem Tidak Berfungsi baik? Penyusunan Laporan Ya Pengambilan data Selesai Gambar 2. Prosedur Penelitian 150

Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 17 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ ISSN 2548-8260 (Media Online) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tugas Akhir yang disusun oleh Irfan Jati Kusuma dalam pengembangan sepeda listrik niaga sebelumnya diperoleh data dari hasil pengujian pengisian baterai menggunakan charger 48 Volt dengan sumber listrik PLN diperoleh data dalam tabel 1. Tabel 1. Pengisian baterai menggunakan charger 48 Volt dengan sumber listrik PLN Jam Tegangan Arus Pengisian Pengisian Baterai (V) ke Baterai (A) 08:00 48,9 1,92 09:00 49,8 1,92 :00 52,2 1,92 11:00 54,8 1,92 12:00 56,3 1,92 13:00 58,1 1,92 14:00 59 1,92 14:15 52 0 Berdasarkan data pengisian baterai dengan charger PLN 48 V pada tabel 1, untuk mengisi baterai dari kondisi low sampai kondisi full dibutuhkan waktu selama 6,25 jam. Arus pengisian stabil pada 1,92 A dan tegangan pengisian dengan range tegangan antara 48,9 V sampai 59 V. Setelah kondisi baterai penuh, maka lampu indikator pada charger 48 volt akan berubah warna dari merah menjadi hijau. Pada kondisi baterai penuh arus pengisian menunjukkan 0 A yang menandakan sudah tidak ada arus yang mengalir ke baterai dan tegangan baterai menjadi 52 V. Besarnya Ah pengisian baterai menggunakan charger 48 volt pada sumber listrik PLN adalah sebagai berikut : Ah pengisian = 1,92 Amp x 6,25 jam = 12 Ah Pada penelitian sebelumnya, dengan pengisian baterai dengan menggunakan sistem SSC yang disusun oleh Irfan diperoleh data pengisian selama 6 hari dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Proses pengisian baterai menggunakan sistem SSC Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa proses pengisian baterai menggunakan SCC 48 V step down pada musim hujan di bulan november membutuhkan waktu selama 30 jam 151

Eko Prianto: Pengembangan Solar Panel Dan Inverter Sebagai untuk mengisi baterai dari kondisi low sampai kondisi baterai full. Sistem pengisian menggunakan SCC 48 Volt step down pada pengembangan sebelumnya masih memiliki kekurangan yaitu proses pengisian baterai tergolong lama. Tahap awal pengembangan dengan mengambil data pengisian baterai 12 V Ah dengan menggunakan solar panel 0wp melalui Solar Charge Controller 30 Ampere. Tabel 2. pengisian baterai 12 V Ah dengan menggunakan solar panel 0wp melalui Solar Charge Controller 30 Ampere No Waktu (Mnt) Kondisi Tagangan Arus Output PV Output SCC Output Panel Output SCC 1 0 Berawan 12.5 A 12 A 0.60 A 0.55 A 2 5 Berawan 12 V 12 V 0.23 A 0. A 3 Berawan 12.5 V 12.5 V 0.78 A 0.78 A 4 15 Berawan 12.5 V 12.5 V 0.79 A 0.78 A 5 Berawan 13 V 13 V 0.79 A 0.79 A 6 25 Berawan 13 V 13 V 0.88 A 0.88 A 7 30 Berawan 14 V 14 V 1.16 A 1.66 A 8 35 Berawan 14 V 14 V 1.2 A 1.2 A 9 40 Berawan 14 V 14 V 1.56 A 1.56 A 45 Berawan 14 V 14 V 2.14 A 2.16 A 11 50 Berawan 14 V 14 V 2.7 A 2.64 A 12 55 Berawan 14 V 14 V 2.4 A 2.4 A 13 56 Berawan 19 V 14 V 0.8 1 A 0.8 1 A Tabel diatas menunjukkan proses pengisian baterai 12 Volt Ah yang akan digunakan sebagai baterai antara yang diisi menggunakan solar panel 0 wp memiliki proses pengisian sebesar 55 menit dengan rentang arus pengisian antara 0,2 sampai 2,64 Ampere pada kondisi berawan. Gambar 4. Pengambilan data pengisian aki 12 volt 152

Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 17 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ Proses pengambilan data dilanjutkan dengan mengisi aki 48 Volt yang terdiri dari aki 12 volt 4 buah yang dirangkai secara seri dari aki 12 volt Ah menghasilkan data seperti tabel 3. Tegangan baterai 12 Volt Ah saat terisi penuh terukur sebesar 12.2 Volt dengan tegangan baterai kosongnya sebesar 11 Volt. Sedangkan tegangan baterai 48 volt saat kosong sebesar 45 Volt dan tegangan batterai setelah charging dilakukan sebesar 50 Volt. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tegangan baterai 48 volt sebesar 5 volt setelah di-charge menggunakan baterai 12 volt Ah yang menunjukkan bahwa pengisian baterai 48volt telah dapat dilakukan. ISSN 2548-8260 (Media Online) Gambar 5. Pengambilan data untuk pengisian menggunakan solar panel 300 wp Tabel 3. Pengisian aki 48 Volt dari aki 12 volt Ah NO Waktu Arus Aki Tegangan Tegangan Arus (Menit) Input Output Output 1 0 9.5 A V 60 V 1.75 A 2 5 9.7 A V 60 V 1.75 A 3 9.8 A V 60 V 1.75 A 4 15 9.9 A V 60 V 1.75 A 5 A 9.5 V 57.5 V 1.75 A 6 25.1 A 9 V 60 V 1.75 A 7 30.2 A 9 V 57.5 V 1.75 A 8 35.4 A 8.8 V 56 V 1.75 A Proses pengambilan data dilanjutkan dengan merangkai seluruh solar panel secara paralel menjadi 300 wp dengan menggunakan solar charge controller 30 Amp melalui inverter dan charger 48 volt untuk mengisi aki 48 volt dengan rangkaian pengujian sebagai berikut : Gambar 6. Alur proses pengambilan data penelitian 153

0 30 40 50 60 70 80 90 0 1 Eko Prianto: Pengembangan Solar Panel Dan Inverter Sebagai Tegangan dan arus diambil pada keluaran solar panel, keluaran aki 12 volt Ah dan keluaran charger 48 volt menghasilkan data sebagai berikut : Tabel 4. Pengisian aki 48 Volt dari aki 12 volt Ah menggunakan inverter dan solar panel 300 wp Waktu V PV I PV V Bat. 12 V I Out Bat. 12 V I Bat 48V V Bat. 48 0 12 2.5 12 8 1.75 48 5 12 4.5 12 8.4 1.75 49 12 4.5 12 8.4 1.75 49 15 12 5.5 11.3 8.5 1.75 50 11.5 4.5 11.3 8.6 1.72 50 25 11.5 4.5 11.1 8.65 1.72 50 30 11.3 5.5 11 8.8 1.72 50 35 11.3 6 11 9 1.72 50 40 12 12 11 9.8 1.72 50 45 13 12 7.7 1.72 49 50 17 14 13 7 1.72 49.8 55 16 13 13 7 1.72 49.8 60 13 9 12 8.1 1.72 50 65 12 4.5 11.8 8.2 1.72 50 70 12 5 11.5 8.2 1.72 50 75 12 5 11.5 8.4 1.72 50 80 11.5 5.5 11 8.8 1.72 50 85 12 2.5 12 8 1.72 49 90 12.5 11 12 8.1 1.72 50 95 12 6 12 8.4 1.72 50 0 12.2 11 12 8.3 1.72 50 5 12 8 12 8.2 1.72 50 1 11 2.5 11 9.9 1.72 50 Berdasarkan tabel diatas, dapat dihasilkan grafik tegangan dan arus solar panel 300 wp, grafik tegangan dan arus baterai 12 volt dan grafik pengisian aki 48 volt sebagai berikut : 15 5 0 V PV I PV Gambar 7. Grafik tegangan terhadap arus pada panel surya 300 wp 154

0 30 40 50 60 70 80 90 0 1 0 30 40 50 60 70 80 90 0 1 Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 17 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ ISSN 2548-8260 (Media Online) 15 5 0 V Bat. 12 V I Out Bat. 12 V Gambar 8. Grafik tegangan terhadap arus pada baterai 12 volt Ah 60 50 40 30 I Bat 48V V Bat. 48 0 Gambar 9. Grafik tagangan dan arus pada charger 48 volt Hasil pengujian menunjukkan bahwa charging menggunakan inverter lebih efektif dibanding dengan sistem charging sebelumnya dilihat dari arus pengisian yang mengalir pada baterai stabil sebesar 1,72A sebanding dengan arus charging menggunakan Daya Listrik PLN yaitu sebesar 1,92 A. Sehingga dapat dihitung lama waktu pengisian baterai menggunakan inverter sebagai berikut : Waktu pengisian = Waktu pengisian total = ( ) Waktu pengisian dengan menggunakan inverter ternyata lebih cepat dibanding dengan sistem sebelumnya. Dimana sistem sebelumnya sebesar 30 jam, sedangkan dengan sistem yang baru sebesar,182 jam hampir mendekati pengisian menggunakan daya listrik PLN. SIMPULAN Dalam proses pengisian baterai 48 volt dalam kondisi berawan terdapat jeda sebesar menit untuk setiap pengisian baterai selama 44 menit dari baterai 12 volt Ah. Hal ini disebabkan baterai 12 volt Ah telah habis digunakan untuk mengisi baterai 48 volt sehingga perlu pengisian ulang. Sebagai implikasinya waktu pengisian bertambah sebesar /44 menit atau 0,4545 kali dari pengisian secara kontinyu, sehingga waktu pengisian total dengan jeda menit untuk pengisian baterai Ah sebesar : Sistem pengisian baterai menggunakan inverter sebagai penyedia energi listrik pada SLN disusun dengan menggunakan solar panel sebesar 300 wp yang dirangkai secara paralel untuk mengisi baterai 12 volt Ah yang kemudian diinverterkan ke 2 volt AC untuk mengisi baterai 48 volt menggunakan charger 48 volt. Sistem pengisian baterai menggunakan inverter sebagai penyedia energi listrik pada SLN memerlukan waktu sebesar,182 jam untuk mengisi baterai 48 volt sampai penuh. Sistem ini lebih cepat dibanding pengisian 155

Eko Prianto: Pengembangan Solar Panel Dan Inverter Sebagai sebelumnya yang memerlukan waktu sebesar 30 jam. Proses pengisian baterai menggunakan inverter lebih efektif dibandingken dengan sistem yang sebelumnya telah terpasang dengan rasio perbandingan pengisian baterai sebesar 1 : 2,94 atau tiga kali lebih efektif dibanding sistem sebelumnya. DAFTAR RUJUKAN Bambang Sujanarko.. Metode Sinkronisasi Inverter Satu Fase Dengan Jaringan Listrik Yang Terdistorsi. TELKOMNIKA Vol. 8, No. 1, April. Dian Sarita Widaringtyas, dkk. (Tanpa Tahun). Inverter 15v Dc-2v Ac Berbasis Tenaga Surya Untuk Aplikasi Single Point Smart Grid. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Fadhli MR.. Rancang Bangun Inverter 12v DC Ke 2v AC Dengan Frekwensi 50hz dan Gelombang Keluaran Sinusoidal. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Hasyim Asy ari, dkk. 14. Desain Sepeda Statis Dengan Generator Magnet Permanen Sebagai Penghasil Energi Listrik Yang Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 14 Irfan Jati Kusuma. 16. Solar Charge Controller 48 V (Step Down) Dengan Metode MPPT (Maximum Power Point Tracking). Program Studi Teknik Elektro D3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Irwan Sukma Darmawan. 12. Pengembangan Inverter 12VDC ke 2 AC 50 Hz Dengan Penguat Akhir H-Bridge Mosfet. Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia. Rico Alvin dan Ibnu Kahfi Bachtiar. 16. Perancangan Inverter Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Skala Rumah Tangga. Jurnal Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Yustinus Andrianus Sinaga. 16. Rancang Bangun Inverter 1 Phasa Dengan Kontrol Pembangkit Pulse Width Modulation (PWM). Fakultas Teknik Universitas Lampung. 156