BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pembiayaan dan rekening koran yang memiliki fungsi yang berbeda yakni

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV ANALISIS PROSEDUR MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA JAMINAN PADA GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Minat Nasabah Terhadap Akad Mudharabah untuk Usaha di BPRS Gala

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Sistem Bagi Hasil Akad Mudharabah dalam Kegiatan Pertanian

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV MEKANISME PENGAWASAN PENYALURAN PEMBIAYAAN USAHA MIKRO DI KSPPS ARTHAMADINYA BANYUPUTIH

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Tentang Peran Pembiayaan Murabahah Pada Sektor. Pertanian Untuk Meningkatkan Pendapatan Anggota Koperasi Simpan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur Pembiayaan merupakan langkah yang dilakukan KSPPS TAMZIS Bina Utama dalam menyalurkan dana yang didapatkan dari masyarakat. Penghimpunan dana dari masyarakat (funding) kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui pembiayaan-pembiayaan (lending) untuk suatu usaha atau keperluan tertentu. Setelah usaha itu mendapatkan keuntungan, lalu dana dikembalikan beserta bagi hasil yang telah disepakati di awal perjanjian akad. KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur memberikan pembiayaan untuk anggota (nasabah) yang memiliki usaha yang membutuhkan tambahan modal. Hal ini merupakan usaha yang dilakukan KSPPS TAMZIS cabang Batur dalam rangka mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Batur, Banjarnegara adalah petani, sehingga ratarata pembiayaan yang disalurkan digunakan untuk usaha pertanian, meskipun ada juga sebagian yang menggunakan dana pembiayaan ini untuk usaha perdagangan. 69

70 Dalam pelaksanaan pembiayaan untuk perdagangan maupun pertanian, sebenarnya tidak jauh berbeda, hanya dalam perhitungan bagi hasil dan proses pengembalian dana sedikit berbeda. Dalam pembiayaan pertanian, proses pengembalian dana dilakukan secara jatuh tempo dan langsung pelunasan di akhir jangka waktu pembiayaan. Tidak menggunakan sistem angsuran karena petani tidak berpenghasilan setiap bulannya, namun pendapatan didapatkan setelah masa panen tiba, biasanya panen dilakukan setiap empat bulan sekali. Jadi setelah panen maka hasil dari pendapatan panen itu bisa digunakan untuk pelunasan pembiayaan yang disertai dengan bagi hasil sesuai kesepakatan awal. Berbeda dengan pembiayaan untuk perdagangan, proses pengembalian dananya dilakukan secara angsuran, karena perdagangan memperoleh pendapatan setiap hari dan bisa mengangsur setiap bulannya. 28 Dari pernyataan diatas dapat diketahui letak perbedaan antara pembiayaan pertanian dan pembiayaan perdagangan, meskipun demikian prosedur awal pembiayaan di KSPPS TAMZIS hampir sama. 28 Hasil wawancara dengan Bapak Wahab Sidik, selaku MAC KSPPS TAMZIS Cabang Batur. Pada 23 Januari 2017

71 1. Prosedur Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian a. Menjadi Anggota TAMZIS Sebelum calon anggota mengajukan pembiayaan, maka terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota KSPPS TAMZIS Bina Utama, dengan ketentuan sebagai berikut: Membuka rekening anggota TAMZIS dengan menyerahkan fotokopi KTP yang masih berlaku. Mengisi formulir aplikasi pendaftaran anggota. Menyerahkan simpanan pokok Rp. 10.000,- Setoran awal simpanan Rp. 10.000,- Maka setelah resmi menjadi anggota KSPPS TAMZIS Bina Utama, selanjutnya dapat mengajukan pembiayaan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. b. Permohonan Pembiayaan Anggota yang akan mengajukan pembiayaan selanjutnya mengisi formulir permohonan pembiayaan yang disediakan TAMZIS dengan

72 melampirkan beberapa kelengkapan administrasi, antara lain: Fotokopi KTP (suami/istri) Fotokopi KK Fotokopi Surat Nikah Fotokopi jaminan Jenis jaminan yang digunakan di KSPPS TAMZIS Bina Utama bisa berupa BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) dari BPKB motor maupun mobil, juga bisa berupa SHM (Sertifikat Hak Milik) dari sertifikat tanah maupun bangunan. Jaminan yang disertakan harus atas nama sendiri, apabila yang dijadikan jaminan/agunan bukan atas nama sendiri maka harus memakai surat pernyataan bahwa bersedia dijadikan jaminan dan disertakan fotokopi KTP dan KK pemilik asli. Formulir dan kelengkapan administrasi selanjutnya diserahkan kepada Customer Service untuk di cek kelengkapannya, kemudian proses pengajuan pembiayan ditindak lanjuti oleh Account Officer (AO).

73 c. Survey Tindakan selanjutnya yaitu survey mengenai data yang sudah didapatkan, petugas survey adalah Account Officer (AO). Survey dilakukan langsung di tempat lokasi anggota yang mengajukan pembiayaan, bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha, mengenai usaha apa yang dijalankan, berapa lama usaha itu berjalan, dan beberapa penilaian lainnya. Dalam usaha pertanian proses penilaiannya berdasarkan kebutuhan anggota untuk menjalankan usaha pertaniannya, kebutuhan itu antara lain bibit tanaman, pupuk, obat-obatan, peralatan pertanian, serta biaya untuk penggarapan pertanian. Survey juga bertujuan untuk mengetahui kondisi jaminan pembiayaan. Jaminan dalam pembiayaan harus layak sebagai agunan untuk mengcover nominal pembiayaan yang diajukan, apabila tidak mengcover maka nominal akan dikurangi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko atas pembiayaan yang diberikan kepada anggota. Hasil survey kemudian dicatat sebagai bukti penilaian dan juga disertakan dengan dokumentasi-

74 dokumentasi berupa foto usaha yang dijalankan, maupun foto agunannya. d. Analisa Hasil survey yang sudah didapatkan selanjutnya dianalisa oleh Account Officer (AO). Tahap analisa merupakan tahap yang penting dilakukan oleh TAMZIS untuk mengetahui apakah anggota layak mendapatkan pembiayaan. Hal ini dilakukan agar bisa meminimalkan resiko atas dana yang diberikan kepada anggota. Proses analisa ini yaitu meliputi 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral & Condition). Character Analisa karakter berguna untuk mengetahui sifat-sifat anggota yang mengajukan pembiayaan dan memastikan bahwa anggota tidak mempunyai sifat buruk yang tidak diinginkan. Analisa ini bisa dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada anggota maupun dengan masyarakat sekitar, juga bisa dilakukan dengan cara melihat kelayakan usaha yang dijalankan.

75 Capacity Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan anggota dalam mengembalikan dana pembiayaan. Setelah anggota memperoleh pembiayaan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, sehingga anggota mampu mengembalikan jumlah pembiayaan. Chapital Anggota yang mengajukan pembiayaan dipastikan memiliki kekayaan lain sebagai penguat bahwa anggota tidak hanya mengandalkan dana pembiayaan saja. Kekayaan/aset lain bisa berupa tanah, bangunan, tempat usaha, maupun barang berharga lainnya. Collateral Analisa ini bertujuan untuk melihat nilai jaminan. Nilai jaminan hendaknya lebih besar dari dana pembiayaan yang diberikan. Jaminan ini berguna untuk mengcover pembiayaan apabila tidak bisa memenuhi kewajiban dalam pengembalian dananya.

76 Condition Kondisi perekonomian anggota akan mempengaruhi tingkat perkembangan usahanya. Maka, analisa ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perekonomian anggota, dari analisa ini dapat diketahui apakan usaha yang dijalankan anggota dapat berkembang, atau justru akan mengalami penurunan. e. Persetujuan Setelah proses analisa selesai kemudian data dan dokumen-dokumen pendukung diserahkan kepada MAC dan MMC untuk mendapatkan persetujuan pembiayaan. Melalui pertimbangan ini kemudian pihak TAMZIS menginformasikan kepada anggota yang mengajukan pembiayaan apakah disetujui atau ditolak. Apabila pembiayaan ini disetujui kemudian pihak TAMZIS memberikan Surat Persetujuan Permohonan Pembiayaan (SP3) kepada anggota pemohon pembiayaan. f. Akad Sebelum pembiayaan itu dicairkan harus ada proses akad atau kesepakatan bersama antara pihak TAMZIS dengan anggota pemohon pembiayaan. Dalam pembiayaan pertanian, akad yang digunakan

77 adalah mudharabah dimana pihak TAMZIS sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan anggota sebagai pengelola dana (mudharib). Pada proses akad dijelaskan mengenai aturan dan syarat-syarat pembiayaan mudharabah hingga kedua belah pihak tersebut sepakat. Kemudian disepakati pula nisbah bagi hasil serta proses pengembalian dana tersebut. Setelah akad selesai kemudian ditandatangani di atas materai oleh anggota sebagai bukti sahnya akad tersebut. g. Realisasi Realisasi adalah tahap akhir dalam pengajuan pembiayaan, setelah proses akad selesai maka anggota dapat mencairkan dana pembiayaan sesuai nominal yang telah disepakati. Dalam proses ini dilakukan secara langsung tanpa perwakilan dari administrasi pembiayaan kepada anggota pengelola dana pembiayaan. 2. Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian Perhitungan bagi hasil di TAMZIS menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan HIM (Hasil Investasi Minimum). Jadi setiap usaha diharakan mampu memperoleh HIM untuk membayarkan bagi hasil yang

78 sudah disepakati di awal, setelah dianalisa bahwa usaha yang dijalankan oleh anggota mampu memperoleh HIM maka anggota itu layak diberikan pembiayaan. Pembiayaan untuk pertanian juga menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan HIM, akan tetapi tidak menggunakan angsuran seperti pada pembiayaan perdagangan. Berikut adalah contoh perhitungan bagi hasil untuk pertanian: Plafond 25.000.000 HIM 5.000 Jangka Waktu 6 bln HIM Harian Nisbah 24:76 HIM Bulanan Keterangan: 125.000 3.125.000 Nibah : TAMZIS 24% : Angota 76% HIM : 5.000 dari 1.000.000 HIM Harian : 125.000 diperoleh dari 5.000 X 25 (25.000.000 : 1.000.000) HIM Bulanan : 3.125.000 Diperoleh dari 125.000 X 25 hari (hari aktif per bulan)

79 Dalam contoh ini dimisalkan anggota melunasi pembiayaan sebelum jatuh tempo, tetapi pelunasan dilakukan pada bulan ke 5, karena rata-rata petani memperoleh hasil panen setelah 4-5 bulan. Angsuran Pokok Bagi Hasil TAMZIS Sisa Pokok Pendapatan Kotor yang Diharapkan 1 750.000 25.000.000 3.125.000 2 750.000 25.000.000 3.125.000 3 750.000 25.000.000 3.125.000 4 750.000 25.000.000 3.125.000 5 25.000.000 750.000 25.000.000 3.125.000 6 3.125.000 Jumlah 25.000.000 3.750.000 Keterangan: Bagi hasil TAMZIS : 24% X 3.125.000 (Pendapatan Kotor) 750.000 Jumlah pelunasan : 25.000.000 (pokok) 3.750.000 (jml bagi hasil) 28.750.000

80 Sisa pokok tidak berkurang karena tidak menggunakan sistem angsuran. 29 Apabila usaha pertanian itu mengalami kerugian maka anggota tidak wajib mengembalikan dananya beserta bagi hasilnya. Namun ada beberapa ketentuan sebelum anggota dinyatakan rugi, yaitu antara lain: Anggota masih diberi kelonggaran waktu untuk memperbaiki usahanya Ada saksi dan bukti yang menguatkan Apabila gagal panen atau terkena musibah maka anggota hanya mengembalikan pokoknya saja Apabila terkena bencana alam maka tidak berhak mengembalikannya Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas maka anggota tidak akan merasa keberatan dalam pelunasan pembiayaan apabila mengalami kerugian, karena TAMZIS menerapkan pembiayaan mudharabah berdasarkan sistem syariah. 30 29 Ibid 30 Hasil wawancara dengan Bapak Faisal Arnas, selaku MMC KSPPS TAMZIS Cabang Batur. Pada 2 Februari 2017

81 B. Peran KSPPS TAMZIS Bina Utama Cabang Batur dalam Meningkatkan Perekonomian Petani Masyarakat di Kecamatan Batur, Banjarnegara umumnya adalah petani. Sektor pertanian merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat Batur. Berdasarkan letak geografis, daerah Batur terletak di dataran tinggi serta memiliki tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian. Kemajuan pertanian di Batur juga didukung dengan adanya lembaga keuangan yang ikut berperan membatu mengembangkan usaha pertanian. Salah satu lembaga keuangan di Batur adalah KSPPS TAMZIS Bina Utama. Peran TAMZIS sangat mempengaruhi tingkat pendapatan petani yang melakukan pembiayaan di TAMZIS. Masyarakat mempercayai TAMZIS sebagai lembaga keuangan syariah yang memberikan pembiayaan mudharabah dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat khususnya petani. Masyarakat juga mempercayai TAMZIS karena memberikan kemudahan dalam proses pembiayaan, dan sitem yang dijalankan sesuai dengan syariah. Faktor yang lain juga disebabkan karena TAMZIS merupakan lembaga keuangan syariah pertama dan terbesar yang ada di Kecamatan Batur.

82 Peran KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur sangat mempengaruhi tingkat perekonomian petani, karena berkembangnya pertanian dipengaruhi oleh modal yang besar, dari adanya modal yang besar diharapkan akan memperoleh pendapatan yang besar pula. Maka untuk mengembangkan usaha pertanian perlu adanya pembiayaan untuk meningkatkan hasil yang akan diperolehnya nanti. Ada beberapa alasan kenapa para petani memilih KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur sebagai tempat untuk mengajukan pembiayaan yaitu antara lain, karena akad yang diterapkan dalam pembiayaan sudah jelas, apabila pelunasan di awal atau sebelum bulan jatuh tempo maka tidak ada pinalti seperti di bank konvensional, survey dilakukan secara langsung oleh pihak TAMZIS dan terjun langsung ke lahan pertanian, kemudian pihak TAMZIS juga melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan usaha pertanian, seperti kelompok tani, penjual peralatan pertanian, penjual pupuk/obat-obatan, pengepul, pedagang, dan pembeli hasil pertanian. Sehingga petani mempercayakan KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur sebagai tempat yang pas untuk mengajukan pembiayaan. Hal ini juga memberikan kemudahan dalam

83 penyaluran pembiayaan baik untuk pihak anggota (petani), maupun pihak KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur. 31 Untuk mengetahui tingkat perekonomian petani setelah mendapatkan pembiayaan maka perlu adanya buktibukti data dari anggota (petani) tersebut, data yang sudah didapatkan dijadikan sebagai penguat bukti. Sehingga dapat diketahui sejauh mana peran KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur dalam meningkatkan perekonomian petani. Bukti yang pertama didapat dari Bapak Djum Rohman selaku anggota yang melakukan pembiayaan untuk usaha pertaniannya. Pertanian yang dijalankan adalah pertanian kentang. Dengan pembiayaan sebesar Rp. 7.000.000. Beliau mengaku sudah melakukan pembiayaan di TAMZIS hingga tiga kali pembiayaan, yang pertama Rp 10.000.000, kedua Rp 8.000.000 dan terakhir Rp 7.000.000. Dana Rp 7000.000 digunakan untuk biaya penggarapan lahan, pembelian pupuk, obat-obatan, serta pembelian alat pertanian. Sedangkan bibit tanaman sudah punya sendiri. Dari pembiayaan itu beliau bisa menanam bibit kentang sebanyak 7,5 kwintal, hingga panen mendapatkan 5 ton kentang. Dengan harga rata-rata kentang Rp 8.500/Kg maka Bapak Dzum Rohman mendapatkan Rp. 42.500.000. Dengan adanya pembiayaan mudharabah ini Bapak Djum Rohman mengaku 31 Ibid

84 mengalami peningkatan pendapatan dari awal pembiayaan. Setiap pendapatan yang diperoleh sebagian digunakan untuk keperluan keluarga dan sebagian lagi digunakan sebagai modal selanjutnya untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Pemaparan serupa juga diutarakan oleh Bapak Misno yang melakukan pembiayaan Rp 16.000.000 untuk pertanian kentangnya. Beliau juga sudah melakukan pembiayaan selama tiga kali, yang pertama Rp. 10.000.000, lalu Rp 5.000.000, dan terakhir Rp.16.000.000. Dari pembiayaan itu beliau menggarap lahan pertaniannya yang ditanami 3,5 kwintal bibit kentang. Hasil panen yang didapatkan mencapai 2,5 ton atau setara dengan Rp 21.250.000. Dari pembiayaan berkelanjutan itu Bapak Misno tidak hanya memperoleh peningkatan hasil panen saja, namun beliau sudah bisa menambah lahan pertanian yang awalnya satu lahan sekarang mempunyai dua lahan. Hal serupa juga di katakan oleh Bapak Idaman selaku anggota yang sudah melakukan pembiayaan lima kali untuk pertaniannya. Pembiayaan yang terakhir beliau menerima dana sebesar Rp 50.000.000, dana tersebut digunakan untuk pembelian pupuk, obat-obatan, pembelian alat pertanian, serta biaya penggarapan lahan. Bibit yang ditanam sebanyak 1 ton, dan hasil panen yang didapatkan mencapai 7 ton atau setara Rp 60.000.000. Beliau selalu mengalami peningkatan

85 pendapatan dari awal pembiayaan, pembiayaan pertama sebesar Rp 5.000.000, lalu Rp 8.000.000, Rp 15.000.000, Rp 22.000.000, dan yang terakhir Rp 50.000.000. Hasil dari pembiayaan digunakan untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Peningkatan pendapatan dari hasil panen digunakan untuk membeli lahan pertanian lagi, bahkan digunakan juga untuk membangun rumah sendiri. Kebanyakan anggota yang sudah melunasi pembiayaan, lalu mengajukan pembiayaan lagi untuk keperluan memperbesar usaha pertaniannya, tetapi ada juga yang baru melakukan pembiayaan satu kali. Seperti Bapak Murni yang melakukan pembiayaan Rp 7.000.000, dengan pembiayaan tersebut, Bapak Murni mampu menanam bibit kentang sebanyak 7,5 kwintal, dan mampu memperoleh hasil panen hingga 5 ton atau setara dengan Rp 42.500.000. Dari keuntungan yang didapat digunakan untuk keperluan pertanian selanjutnya. Sehingga usaha pertaniannya selalu berkembang. Beberapa sampel anggota yang sudah melakukan pembiayaan untuk pertanian tersebut menjadi bukti penguat bahwa perekonomian petani mengalami peningkatan. Juga dapat disimpulkan bahwa KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur cukup berhasil dalam penyaluran pembiayaan mudharabah untuk pertanian.

86 Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur mempunyai peran penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat (petani), sebab dengan adanya pembiayaan mudharabah mempermudah para petani dalam kaitannya penambahan modal untuk usahanya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari hasil panen yang diperoleh. Jadi, dengan adanya KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Batur dapat menjadi solusi untuk membantu dan meringankan beban para petani yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.