PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN KABUPATEN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH

BUPATI BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2005

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2009 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DALAM TRAYEK

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2009 TENTANG

WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TAPIN,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

IZIN PEMBANGUNAN JALAN KHUSUS PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PARKIR UNTUK UMUM DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

Daerah Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 );

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 T E N T A N G TATA CARA PENGURUSAN IZIN PENYELENGGARAAN TEMPAT PARKIR

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN TANAH UNTUK PEMASANGAN JARINGAN PIPA GAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN RENCANA TAPAK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG POLA PENYEBARAN PELETAKAN REKLAME

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor : 11 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 427 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Nomor 67 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 67 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 78 Tahun : 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERTIBAN BANGUNAN GEDUNG

Transkripsi:

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan, maka agar dapat dilaksanakan secara optimal di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, perlu menindaklanjuti peraturan dimaksud; b. bahwa dalam rangka optimalisasi dan peningkatan tertib administrasi pemanfaatan ruang milik jalan, maka perlu pengaturan pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota; 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan;

7. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1992 Tentang Yogyakarta Berhati Nyaman (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 1992 Nomor 37 Seri D); 8. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Yogyakarta Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 25 Seri D); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. 5. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 6. Ruang milik jalan adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, penambahan jalur lalu lintas di masa datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan dan dibatasi oleh lebar, kedalaman dan tinggi tertentu. 7. Ruang pengawasan jalan adalah ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan bebas pengemudi, konstruksi jalan, dan fungsi jalan. 8. Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya, sanitasi dan sejenisnya. 9. Bangunan dan jaringan utilitas adalah bangunan dan jaringan pendukung utilitas yang terletak di atas dan/atau di bawah permukaan tanah. 10. Penggunaan Jalan adalah pendayagunaan bagian-bagian jalan sesuai dengan peruntukannya.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Pengaturan pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dimaksudkan untuk menjamin bahwa pemanfaatan ruang milik jalan dapat dilaksanakan secara tertib. (2) Pengaturan pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi bertujuan untuk pengamanan fungsi jalan, menjamin kelancaran dan keselamatan pengguna jalan, dan keamanan konstruksi jalan. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup pengaturan pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi adalah untuk jalan kota. BAB IV PERIZINAN Pasal 4 (1) Pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib memperoleh izin dari Walikota. (2) Walikota mendelegasikan kewenangan pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala SKPD yang membidangi kebinamargaan. Pasal 5 (1) Izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi sebagai dasar dalam rangka pemanfaatan barang milik daerah (BMD) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemanfaatan barang milik daerah (BMD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk sewa. (3) Ketentuan sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan diatur dalam Peraturan Walikota tersendiri. BAB V PROSEDUR IZIN Bagian Kesatu Permohonan Izin Pasal 6 (1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diajukan secara tertulis oleh pemohon dan disampaikan kepada Kepala SKPD yang membidangi kebinamargaan.

(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh perseorangan, kelompok masyarakat, organisasi, badan usaha, badan hukum,skpd pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. (3) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. (4) Bentuk dan Format permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut dalam Lampiran I Peraturan ini. Bagian Kedua Persyaratan Administrasi Pasal 7 (1) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) meliputi : a. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon. b. foto copy akte pendirian Badan Usaha/Badan Hukum. c. surat kuasa pengurusan permohonan Jaringan Telekomunikasi (dalam hal surat permohonan tidak ditanda tangani oleh penanggungjawab perusahaan). d. surat pernyataan bertanggung jawab atas kewajiban memelihara dan menjaga bangunan dan jaringan utilitas untuk keselamatan umum dan menanggung segala resiko atas segala akibat yang mungkin ditimbulkan dari kerusakan yang terjadi atas sarana atau prasarana yang dibangun/dipasang pada bagian bagian jalan yang dimohon, e. surat pernyataan kebenaran dokumen yang disampaikan. (2) Bentuk dan format surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d tersebut dalam Lampiran II Peraturan ini. Bagian Ketiga Persyaratan Teknis Pasal 8 Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) mencakup : a. lokasi; b. rencana teknis; dan c. jadwal waktu pelaksanaan. Bagian Keempat Mekanisme Pemberian Izin Pasal 9 (1) Setelah pemohon memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, SKPD yang membidangi kebinamargaan melakukan evaluasi dan peninjauan lapangan. (2) Hasil evaluasi dan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala SKPD yang membidangi kebinamargaan menerbitkan persetujuan prinsip. (4) Bentuk dan format surat persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tersebut dalam Lampiran III Peraturan ini

(5) Berdasarkan persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pemohon wajib melengkapi persyaratan sebagai berikut: a. rencana teknis rinci; b. metode pelaksanaan; c. izin Usaha, dalam hal pemohon adalah badan usaha; d. jaminan pelaksanaan dan jaminan pemeliharaan berupa jaminan bank serta polis asuransi kerugian pihak ketiga; dan e. surat perjanjian sewa pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi beserta bukti pembayaran sewa. (6) Jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan dan polis asuransi kerugian pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf e diterima dan disimpan oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan ini. (7) Perhitungan besaran jaminan pelaksanaan ditetapkan oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan sebesar potensi kerusakan yang ditimbulkan. (8) Jaminan pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari jaminan pelaksanaan. (9) Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada pemohon setelah pekerjaan selesai dengan mengajukan surat permohonan ke SKPD yang membidangi kebinamargaan dan menyerahkan jaminan pemeliharaan. (10) Penerbitan izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan dilakukan setelah persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dipenuhi secara lengkap dan benar. (11) Penerbitan izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja. (12) Bentuk dan format izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (10) tersebut dalam Lampiran IV Peraturan ini. Bagian Kelima Ketentuan Umum dan Ketentuan Teknis Pemanfaatan Ruang Milik Jalan untuk Kegiatan Pemasangan Jaringan Telekomunikasi Paragraf 1 Ketentuan Umum Pasal 10 Pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. tidak mengganggu keamanan dan keselamatan pengguna jalan; b. tidak mengganggu pandangan bebas pengemudi dan konsentrasi pengemudi; c. tidak mengganggu fungsi dan konstruksi jalan serta bangunan pelengkapnya; d. tidak mengganggu dan mengurangi fungsi rambu rambu dan sarana pengatur lalu-lintas lainnya. Paragraf 2 Ketentuan Teknis Pasal 11 Ketentuan teknis pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi meliputi ketentuan tentang pemasangan, pembangunan, perbaikan, penggantian, pemindahan, relokasi dan pembongkaran bangunan dan jaringan utilitas, untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi.

Paragraf 3 Bangunan dan Jaringan Utilitas Pasal 12 (1) Jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi pada jaringan jalan di dalam kawasan perkotaan dapat ditempatkan di dalam ruang manfaat jalan dengan ketentuan: a. yang berada di atas atau di bawah tanah ditempatkan di luar bahu jalan atau trotoar dengan jarak paling sedikit 1 (satu) meter dari tepi luar bahu jalan atau trotoar; b. dalam hal tidak terdapat ruang di luar bahu jalan, trotoar, atau jalur lalu lintas, bangunan dan jaringan utilitas sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat ditempatkan di sisi terluar ruang milik jalan. (2) Jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi pada jaringan jalan di luar kawasan perkotaan dapat ditempatkan di dalam ruang milik jalan pada sisi terluar. (3) Jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dapat dipasang pada struktur jembatan tanpa membahayakan konstruksi jembatan, mengurangi ruang bebas dan keselamatan pengguna jalan. (4) Dalam hal jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dipasang di luar konstruksi jembatan, bangunan dan jaringan utilitas tersebut ditempatkan paling rendah 1 (satu) meter dari tepi paling luar struktur jembatan tanpa mengurangi ruang bebas. (5) Jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi di bawah tanah harus diletakkan pada kedalaman paling sedikit 1,5 (satu koma lima) meter dari permukaan jalan terendah pada daerah galian atau dari tanah dasar pada daerah timbunan. (6) Jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi di atas tanah harus diletakkan pada ketinggian paling rendah 5 (lima) meter dari permukaan jalan tertinggi dan jarak pemasangan antar tiang paling sedikit 50 (lima puluh) meter serta menyesuaikan kondisi di lapangan. (7) Permukaan tanah pada jaringan utilitas untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi yang ditempatkan di bawah tanah harus diberi tanda yang bersifat permanen. Pasal 13 Rencana teknis rinci sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) huruf a meliputi gambar lokasi, gambar konstruksi, dan jaringan telekomunikasi. Pasal 14 (1) Metode pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) huruf b meliputi mobilisasi dan penyimpanan bahan jaringan telekomunikasi, penyediaan bahan konstruksi jalan, pelaksanaan penggalian, pemasangan, dan pengembalian konstruksi jalan, serta rencana pengaturan lalu lintas. (2) Pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi wajib melaksanakan pengaturan lalu lintas selama pelaksanaan jaringan telekomunikasi agar gangguan terhadap kelancaran lalu lintas sekecil mungkin. (3) Pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi wajib menjaga, memelihara bangunan dan jaringan utilitas, dan bertanggung jawab terhadap segala kerusakan jalan yang disebabkan oleh jaringan telekomunikasi selama jangka waktu perizinan

Pasal 15 (1) Jangka waktu izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi ditetapkan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Prosedur Permohonan perpanjangan izin dilakukan sesuai permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan ini. (3) Setelah jangka waktu perizinan berakhir, bangunan dan jaringan telekomunikasi dapat dibongkar dan konstruksi jalan dikembalikan seperti semula oleh pemegang izin jaringan telekomunikasi, atau oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan dengan biaya menjadi tanggung jawab pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi. BAB VI PENGAWASAN Pasal 16 (1) Pelaksanaan konstruksi, penggalian, pemasangan, dan pengembalian konstruksi jalan untuk jaringan telekomunikasi, di dalam ruang milik jalan wajib diawasi oleh petugas yang ditunjuk oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan. (2) Pengawasan atas perkembangan penggunaan lahan di ruang pengawasan jalan dilakukan oleh SKPD yang membidangi kebinamargaan. BAB VII PEMINDAHAN DAN PEMBONGKARAN Pasal 17 (1) Dalam hal penyelenggara jalan membutuhkan lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi di ruang milik jalan berdasarkan pemberitahuan secara tertulis oleh Kepala SKPD yang membidangi kebinamargaan, maka pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi wajib membongkar dan memindahkan jaringan telekomunikasi ke lokasi lain yang disetujui penyelenggara jalan dengan biaya menjadi tanggung jawab pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi. (2) Dalam hal pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SKPD yang membidangi kebinamargaan dapat melakukan pembongkaran dan pemindahan jaringan telekomunikasi, di dalam ruang milik jalan dengan biaya menjadi tanggung jawab pemegang izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi BAB VIII PENCABUTAN IZIN Pasal 18 (1) Pencabutan izin dilakukan apabila : a. dokumen persyaratan yang dilampirkan dalam permohonan izin terbukti tidak benar. b. terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. surat perjanjian sewa pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dibatalkan.

(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala SKPD yang membidangi kebinamargaan dengan mengeluarkan Surat Keputusan Pencabutan Izin. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal 4 Oktober 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 4 Oktober 2011 H. HERRY ZUDIANTO Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd MUH. SARJONO BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 84

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 84 TAHUN 2011 TANGGAL : 4 Oktober 2011 PERMOHONAN IZIN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Nomor : Lampiran :...,.... Kepada Yth. Ka. Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta. di -.. Perihal : Permohonan Izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. N a m a : 2. J a b a t a n :. 3. Kelompok Masyarakat/Organisasi/Badan Usaha/ Badan Hukum/SKPD Pemerintah : 4. A l a m a t : dengan ini mengajukan permohonan izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi pada ruas jalan. sampai Provinsi. Sebagai kelengkapan pengajuan permohonan, bersama ini kami lampirkan : A. Persyaratan administrasi : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon. 2. Foto copy akte pendirian Badan Usaha/Badan Hukum 3. Surat kuasa pengurusan permohonan Jaringan Telekomunikasi (dalam hal surat permohonan tidak ditanda tangani oleh penanggungjawab perusahaan) 4. Surat Pernyataan Kesanggupan memenuhi dan mematuhi semua persyaratan yang ditentukan dalam surat izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi. B. Persyaratan Teknis : 1. Lokasi :. 2. Rencana teknis :. 3. Jadwal waktu pelaksanaan :. Demikian permohonan ini diajukan dan atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Pemohon Izin Tanda tangan Cap (...) WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 84 TAHUN 2011 TANGGAL : 4 Oktober 2011 SURAT PERNYATAAN Kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. N a m a :. 2. Jabatan :. 3. Perusahaan/Badan Hukum/SKPD Pemerintah :. 4. A l a m a t :. selaku pemohon dalam pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan pada ruang milik jalan di lokasi... untuk Jaringan Telekomunikasi Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa kami sanggup untuk memenuhi dan mematuhi semua persyaratan yang ditentukan dalam surat izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dan peraturan terkait yang berlaku dalam pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan dimaksud, baik pada saat pelaksanaan pembangunan maupun pada saat pemanfaatannya, serta menanggung segala akibat yang ditimbulkannya. Demikian surat pernyataan ini dibuat, untuk dipergunakan semestinya. Pemohon, Materai-Tanda tangan Cap (...) WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 84 TAHUN 2011 TANGGAL : 4 Oktober 2011 BENTUK DAN FORMAT PERSETUJUAN PRINSIP IZIN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telepon (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 E MAIL : kimpraswil@jogjakota.go.id E MAIL INTRANET : kimpraswil@intra.jogjakota.go.id HOT LINE SMS : 08122780001,2740 HOT LINE E MAIL : upik@jogjakota.go.id WEB SITE : www.jogjakota.go.id PERSETUJUAN PRINSIP IZIN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Nomor : Lampiran :....... Kepada Yth....... Di -.. Perihal : Persetujuan Prinsip Izin Pemanfaatan Ruang Milik Jalan Untuk Kegiatan Pemasangan Jaringan Telekomunikasi Sehubungan dengan permohonan Saudara dengan surat Nomor... Tanggal... Perihal: Permohonan Izin Pemanfaatan Ruang Milik Jalan Untuk Kegiatan Pemasangan Jaringan Telekomunikasi, setelah dilakukan evaluasi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis serta hasil peninjauan lapangan, pada prinsipnya permohonan Saudara dapat disetujui. Guna pemberian izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dimaksud, diharapkan saudara segera melengkapi persyaratan sebagai berikut: 1. Rencana teknis rinci, yang meliputi: gambar konstruksi dan bahan konstruksi; 2. Metode pelaksanaan 3. Izin usaha (dalam hal pemohon adalah Badan Usaha); 4. Jaminan konstruksi senilai Rp.... dan jaminan kerugian pihak ketiga senilai Rp.... berupa jaminan bank atau jaminan perusahaan asuransi. Demikian persetujuan prinsip ini kami berikan guna dilengkapi dan proses lebih lanjut. Pemberi izin Jabatan-Tanda tangan-cap (...) WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 84 TAHUN 2011 TANGGAL : 4 Oktober 2011 BENTUK DAN FORMAT IZIN JARINGAN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telepon (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 E MAIL : kimpraswil@jogjakota.go.id E MAIL INTRANET : kimpraswil@intra.jogjakota.go.id HOT LINE SMS : 08122780001,2740 HOT LINE E MAIL : upik@jogjakota.go.id WEB SITE : www.jogjakota.go.id IZIN JARINGAN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Nomor : Lampiran :.... Kepada Yth.... Di -.. Perihal : Izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi Berdasarkan surat kami Nomor :.. tanggal perihal Persetujuan Prinsip Izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi dan hasil pemeriksaan atas persyaratan yang saudara sampaikan melalui surat Nomor Tanggal. dengan ini diberikan izin pemanfaatan ruang milik jalan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi di lokasi. kepada dengan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Wajib melaksanakan pengaturan lalu lintas; 2. Pelaksanaan penggalian, pemasangan dan pengembalian konstruksi jalan wajib diawasi oleh petugas yang ditunjuk oleh penyelenggara jalan; 3. Wajib menjaga, memelihara jaringan telekomunikasi dan bertanggung jawab terhadap segala kerusakan jalan yang disebabkan oleh pembangunan untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi selama jangka waktu perizinan; dan 4. Bersedia membongkar, memindahkan, menanggung biaya dan mengembalikan jalan seperti semula, dalam hal : - berakhirnya jangka waktu perizinan dan tidak diperpanjang kembali. - penyelenggara jalan membutuhkan lahan. Izin ini berlaku selama... (...) tahun sejak tanggal diterbitkannya izin ini. Demikian izin ini diberikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Penerima izin, Materai-Tanda tangan-cap Pemberi izin, Jabatan, nama dan cap (...) (..) WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO