STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRAFO DISTRIBUSI

BAB III. Transformator

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

Jurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: /elektum e-issn :

Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

LAPORAN PENELITIAN INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa ketidakseimbangan beban pada jaringan distribusi sekunder dan

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

STUDI BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP ARUS NETRAL PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI P70 PADA PLN CABANG PALU

USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK

PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

atau pengaman pada pelanggan.

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

BAB II TRANSFORMATOR

Analisa Pengaruh Ketidakseimbangan Beban terhadap Efisiensi Listrik dalam Rangka Konservasi Energi di Gedung Rektorat UIN Suska Riau

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN)

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

ANALISA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN LISTRIK PADA GARDU LISTRIK KAMPUS III

PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

OPTIMASI PENYEIMBANGAN BEBAN PADA TRAFO DISTRIBUSI TERHADAP SUSUT ENERGI (APLIKASI FEEDER SIKAKAP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117

OPTIMASI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON BELAWAN

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

Analisa Ketidak Seimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses Pada Transformator Distribusi di Gedung Fakultas Teknik Universitas Riau

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

Kajian Harmonisa Arus Dan Tegangan Listrik di Gedung Administrasi Politeknik Negeri Pontianak

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Pengaruh Harmonisa Pada Gardu Trafo Tiang Daya 100 kva di PLN APJ Surabaya Selatan

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Penyeimbang Beban Pada Gardu Distribusi Dengan Metode Seimbang Beban Seharian Di PT. PLN Area Bukittinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOKO SURYONO D

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB II TEORI DASAR. Universitas Sumatera Utara

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

ANALISA PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRAFO DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATHCAD 13 TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB I PENDAHULUAN. utama dari sebagian besar bidang teknik tenaga listrik adalah untuk menyediakan

EVALUASI PENENTUAN RUGI-RUGI TRANSFORMATORDALAM PENGARUH ARUS NON-SINUSOIDAL

STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO)

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA

Analisa Pengaruh Pemasangan Directional Ground Relay (DGR) sebagai Pengaman Gangguan Fasa Tanah Penyulang 20 kv

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

Latihan Soal dan Quiz II

ABSTRAK. Kata kunci : Kondisi tanpa Harmonisa, Kondisi dengan Harmonisa, Harmonic Analysis Load Flow, Rugi Daya, Sistem Tegangan Rendah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian peralatan listrik seperti komputer, lampu hemat energi (LHE),

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang

Transkripsi:

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK Edy Julianto D0110707 Fakultas teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Email : julianto.88@yahoo.com Abstrak - Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik terjadi diakibatkan oleh ketidakseimbangn pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat dari ketidakseimbangan beban tersebut adalah munculnya arus di netral transformator. Arus yang mengalir di netral transformator ini menyebabkan terjadinya losses (rugi -rugi), yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung ke lapangan dengan menggunakan Power Harmonic Analyzer Fluke 41 B yang dilakukan pada saat beban puncak yaitu dari jam 7 malam sampai jam 12 malam, selanjutnya dari data yang diperlukan diolah dengan menggunakan perhitungan losses (rugi - rugi) akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa jika terjadi ketidakseimbangan beban yang besar, maka arus netral yang muncul juga semakin besar, akibatnya losses yang terjadi akan semakin besar. 1. Pendahuluan Perencanaan sistem akan selalu berusaha untuk menyeimbangkan beban-beban satu fasa atau per-fasa sedemikian rupa agar dapat mengalirkan arus seimbang pada salurannya, namun dalam mengalirkan tenaga listrik tersebut terjadi pembagian beban-beban yang pada awalnya merata tetapi karena ketidakserempakan waktu pemakaian atau penyalaan beban-beban tersebut maka menimbulkan ketidakseimbangan beban yang berdampak pada penyediaan tenaga listrik, ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T), inilah yang menyebabkan mengalirnya arus di netralnya transformator, arus netral inilah yang menimbulkan rugi-rugi pada transformator sehingga kemampuannya dalam melayani beban menurun. Oleh karena itu diperlukan data untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap rugirugi pada transformator. Dalam melakukan penelitian ini objek penelitian akan dilakukan pada transformator di feeder Cemara 4 dan transformator di feeder Merdeka 6. Pengambilan feeder Cemara 4 berdasarkan data PT.PLN (persero) sering terjadi gangguan yang diakibatkan ketidakseimbangan pembebanan transformatornya yang cukup tinggi, sedangkan pada feeder Merdeka 6 jarang mengalami gangguan karena ketidakseimbangan pembebanan transformatornya rendah. 2. Dasar Teori a. Sistem Tiga Fasa Tak Seimbang Ada dua kemungkinan dalam sistem tiga fasa tak seimbang ini : 1

1. Tegangan sumber tak seimbang yaitu tidak sama besar magnitud atau beda sudut fasa tidak sama. 2. Impendansi beban tidak sama maka disini yang dibahas untuk sistem tiga fasa tidak seimbang adalah impendansi yang tak seimbang seperti pada Gambar 2 dibawah ini : ( Moelyono Nono, 1991) S V I... (4) S : daya transformator (kva) V : tegangan sisi primer transformator (kv) I : arus jala-jala (A) Dengan demikian, untuk menghitung arus beban penuh ( full load) dapat menggunakan rumus : ( Sudaryatno Sudirham,1991) I FL S. V... (5) Gambar 1. Sistem Tiga Fasa tak Seimbang Karena beban tidak seimbang maka ZA; ZB dan ZC tidak sama, sehingga untuk mencari arus-arus line dipergunakan hukum Ohm sebagai berikut : VAN I a Z A... (1) VBN I b ZB... (2) VCN I c ZC... () Pada beban tak seimbang ini akan muncul arus netral, tidak seperti pada beban seimbang dimana arus netral-nya adalah nol, dimana arus netral ini dapat dicari dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff pada titik simpul N sehingga : ( Moelyono Nono, 1991) In -(Ia + Ib + Ic) b. Perhitungan Arus Beban Penuh dan Arus Hubung Singkat Telah diketahui bahwa daya transformator distribusi ditinjau dari sisi tegangan tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai berikut : ( Sudaryatno Sudirham,1991) IFL : arus beban penuh (A) S : daya transformator (kva) V : tegangan sisi sekunder transformator (kv) Sedangkan untuk menghitung arus hubung singkat pada transformator digunakan rumus :( Sudaryatno Sudirham,1991) I SC S.100 %. Z. V... (6) ISC : arus hubung singkat (A) S : daya transformator (kva) V : tegangan sisi sekunder transformator (kv) %Z : persen impedansi transformator c. Losses (rugi-rugi) Akibat Adanya arus Netral pada Penghantar Netral Transformator Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiaptiap fasa pada sisi sekunder trafo (fasa R, S, dan T) mengalirlah arus di netral trafo. Arus yang mengalir pada penghantar netral trafo ini menyebabkan losses (rugi-rugi). Losses pada penghantar netral trafo ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (Sudaryatno Sudirham,1991) 2

P N I N 2. R N... (7) PN : losses pada penghantar netral trafo (Watt) IN : arus yang mengalir pada netral trafo (A) RN : tahanan penghantar netral trafo (Ω) Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus netral yang mengalir ke tanah ( ground) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : P G I G 2. R G... (8) PG : losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah (Watt) IG : arus netral yang mengalir ke tanah (A) RG : tahanan pembumian netral trafo (Ω). Metode Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran langsung ke lapangan dengan menggunakan Power Harmonic Analyzer Fluke, dan Tang Ground Tester Digital yang dilakukan pada saat beban puncak yaitu dari jam 7 malam sampai jam 12 malam, pengukuran ini dilakukan pada dua feeder yaitu feeder Cemara 4 dan feeder Merdeka 6, data ini diambil untuk perhitungan losses pada transformator distribusi. a. Data Penelitian Tabel 1. Transformator distribusi 200 kva di gang Suka Damai S Vp-n Fasa I (A) Cos φ (kva) (V) R 2,1 46,8 0,95 S 178,9 27,1 294,1 0,94 T 25,1 296,7 0,94 I N 45.6 A I G 25,9 A,8 Ω R G 1. Data Tahanan Penghantar Netral Transformator Ukuran kawat untuk penghantar netral transformator yang digunakan oleh PLN adalah 50 mm 2 dengan R 0,6842 Ω / km, untuk kawat penghantar fasanya adalah 70 mm 2 dengan R 0,5049 Ω / km. Sedangkan panjang kawat penghantar netral transformator untuk jaringan tegangan rendah diasumsikan 1 km, dengan demikian R N 0,6842 Ω. 4. Analisa Pembebanan Transformator Untuk menentukan besarnya Fuse Cut Out maka harus dihitung besarnya arus jala-jala : S V I... (4) 200 kva. 20 kv. I I 200kVA.20kV 5,77 ampere Fuse Cut Out yang dipilih adalah Fuse Link dengan rating 6 Ampere. Untuk menentukan besarnya NH Fuse maka harus dihitung arus beban penuh :

I FL S. V 200.0,8... (5) 0,9 ampere Dipilih NH Fuse dengan rating 250 untuk jurusan utamanya, sedangkan untuk jurusan 1, 2 dan dipilih NH Fuse dengan rating satu tingkat dibawahnya yaitu 200 ampere. Besar arus hubung singkatnya adalah : I SC S.100 %. Z 4.. V 200.100 20000 2, 627.0,8 7596,7 ampere... (6) Menentukan Persentase Pembebanan Transformator Distribusi Pada Saat Beban Puncak I R 46,8 A I S 294,1 A I T 296,7 A Dengan demikian persentase pembebanan transformatornya adalah : 46,8 46,8 0, 9 I FL Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada Transformator Distribusi Saat Beban Puncak I R 46,8 A I S 294,1 A I T 296,7 A Dari data pengukuran, dapat dicari arus rata-ratanya (I rata-rata ) yaitu : I rata-rata I R I S I 46,8 294,1 296,7 12,5 A Dengan menggunakan persamaan koefisien a, b, dan c dapat diketahui besarnya, dimana besarnya arus fasa dalam keadaan seimbang ( I ) sama besarnya dengan arus rata-rata ( I rata-rata ). I R a. I, maka : a I S b. I, maka : b I T c. I, maka : c T I R I 1,11 I R I 0,94 I R I 0,95 46,8 12,5 294,1 12,5 296,7 12,5 dimana pada keadaan seimbang, nilai a b c 1 Dengan demikian, rata-rata ketidakseimbangan beban (dalam %) adalah : 114,12% 4

a 1 b 1 c 1 1,11 1 0,94 1 0,95 1 0,11 0,06 0,05 7,% 1,424 170 0,84% Sedangkan losses akibat arus netral yang mengalir ketanah dapat dihitung besarnya dengan menggunakan persamaan yaitu : Analisa Losses Akibat Adanya Arus Netral pada Penghantar Netral Trafo dan Losses Akibat Arus Netral yang Mengalir ke Tanah P G I G 2. R G (25,9) 2.,8 2.549,1Watt 2,55 Kw I N 45,6 A Dengan demikian persentase losses nya adalah : R N 0,6842 Ω I G 25,9 A R G,8 Ω Dengan menggunakan persamaan, losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator dapat dihitung besarnya, yaitu : P N I N 2. R N (45,6) 2. 0,6842 1.424,6 Watt 1,424 kw Untuk menghitung persentase losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator, harus diketahui terlebih dahulu daya aktif transformator ( P ): P S. cos φ, dimana cos φ yang digunakan adalah 0,85 P 200. 0,85 170 Kw Dengan demikian, persentase losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator adalah : %P N P P N 5. Kesimpulan %P G P P G 2,55 170 1,50% Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan hasil analisa di atas, terlihat bahwa ketidakseimbangan beban pada transformator semakin besar karena penggunaan beban listrik tidak merata. 2. Semakin besar arus netral yang mengalir di penghantar netral transformator dan arus netral yang mengalir ke tanah, semakin besar pula losses pada penghantar netral transformator dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah.. Penyebab tingginya arus netral adalah pembebanan yang tak seimbang dan banyaknya penggunaan beban non linier. 4. Pemasangan titik sambung JTR yang tidak disesuaikan data penyambungan merupakan awal 5

pembebanan tak seimbang. Karena makin lama makin banyak yang tidak mempedulikan sehingga presentase pembebanan tak seimbang makin besar. 5. Transformator yang tingkat ketidakseimbangan bebannya paling tinggi adalah transformator distribusi No.297 200 kva di gang Sepakat 8, dengan rata-rata ketidakseimbangan beban mencapai 15,67%, hal ini dikarenakan ketidakserempakan waktu pemakaian atau penyalaan beban-beban dan juga banyaknya jenis baban seperti beban industri, baban komersial, beban umum dan beban rumah tangga 6. Beban non linier muncul akibat pemakaian pelanggan yang menggunakan peralatan-peralatan listrik yang mengandung rangkaian elektronika. Seperti komputer, lampu hemat energi, motor induksi, dll. Akibat dari beban yang non linier akan menimbulkan arus urutan nol dan arus netral pada pembebanan sekunder transformator. 7. Pembebanan tak seimbang dan beban non linier akan mempengaruhi kualiatas arus dan tegangan dari sekunder transformator, efisiensi transformator, serta pengukuran energi Saran Dalam pembahasan tugas akhir ini, disarankan kepada PT PLN (persero) CABANG PONTIANAK agar : 1. Melakukan pemeriksaan secara berkala beban tiap-tiap fasa pada transformator distribusi sehingga apabila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar, beban pada tiap-tiap fasa tersebut dapat segera diseimbangkan dengan cara pemerataan beban. 2. Diperlukan juga adanya pemeriksaan secara berkala terhadap transformatortransformator distribusi yang terkena harmonisa untuk segera diantisipasi.. Untuk memasang titik sambung JTR harus memperhatikan data-data yang ada. Supaya dalam pelaksanaan penyambungan, beda pembebanan pada salah satu fasa tidak terlalu besar atau pembebanan yang tak seimbang. 6. Referensi 1. Julius Sentosa Setiadji, Tabrani Machmudsyah, Yanuar Isnanto, 2006. Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi, Jurnal Teknik Elektro Vol. 6, No. 1,hal. 68-7 Universitas Kristen Petra. Fakultas Teknologi Industri. 2. Sudaryatno Sudirham,1991. Pengaruh Ketidakseimbangan Arus Terhadap Susut Daya pada Saluran, Bandung: ITB, Tim Pelaksana Kerjasama PLN-ITB.. Moelyono Nono, 1991. Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Surabaya : ITS. 4. Sudaryatno Sudirham, 2002. Analisis Rangkaian Listrik, Bandung : ITB. 5. Mismail Budiono, 2006. Dasar Teknik Elektro, Malang : Bayumedia Publishing. 6. Sulasno,1991. Teknik Tenaga Listrik, Semarang : Satya Wacana. 7. Zuhal,1991. Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB. 8. Abdul Kadir,1989. Transformator, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 9. Sirait, Bonar, 2004. Diktat kuliah sistem distribusi tenaga listrik, Pontianak : Universitas Tanjungpura. 6