BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

Lex Privatum Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang membutuhkan. berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH PRODUK UNIT LINK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. negara Republik Indonesia yaitu Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014tentang Perasuransi memuat. Usaha perasuransian adalah segala usaha yang menyangkut jasa

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN. nasabah dan sering juga masyarakat menggunakannya, dengan alasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang atau satu pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB I PENDAHULUAN. selama orang tersebut memiliki kepentingan tanpa memandang status,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia pasti akan menemui risiko-risiko dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. diakui eksistensinya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Pokok-

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan Bermotor ialah kendaraan yang digerakkan oleh motor

BAB I PENDAHULUAN. tidak aman yang lazim disebut sebagai resiko.1

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi dan dibagi kepada pihak lain yang bersedia ikut menanggung risiko

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Untuk mencapai. pembangunan, termasuk dibidang ekonomi dan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan mempunyai peranan yang sangat penting karena melalui

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini bahaya kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia. Sehingga kemungkinan terjadi risiko dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu menyangkut harta kekayaan maupun risiko terhadap jiwa. Tentu saja ini membutuhkan persiapan sejumlah dana tertentu sejak dini. Oleh karena itu banyak orang mengambil cara dan sistem untuk dapat menghindari risiko kerugian dan bahaya tersebut. Di antaranya dengan asuransi yang merupakan sebuah sistem untuk mengurangi kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya. Pada dasarnya perusahaan asuransi dalam kegiatannya, secara terbuka mengadakan penawaran atau menawarkan suatu perlindungan atau proteksi serta harapan pada masa yang akan datang kepada individu atau kelompokkelompok dalam masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan menderita kerugian lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau belum pasti. Di samping itu perusahaan asuransi dapat pula memberikan jaminan atas kelangsungan kehidupan perusahaan-perusahaan dari kerugian ekonomi. Perusahaan asuransi juga memberikan jaminan atas terpenuhinya pendapatan seseorang, karena tempat di mana yang bersangkutan bekerja tetap terjamin kelangsungan kehidupannya. Dengan demikian perusahaan asuransi dapat pula memberikan rasa aman dan pasti 1

2 atas suatu pendapatan yang pasti dan tetap bagi anggota masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan kehadiran perusahaan asuransi dalam masyarakat itu jauh lebih bermanfaat bagi semua pihak dibandingkan dengan ketidakhadirannya. 1 Dalam perkembangannya munculnya suatu bentuk asuransi yang berdasarkan syariah Islam yang disebut asuransi takaful atau asuransi syariah. Pengertian asuransi dalam konteks perusahaan asuransi menurut syariah atau asuransi islam secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan asuransi konvensional. Di antara keduanya, baik asuransi konvensional maupun asuransi syariah mempunyai persamaan yaitu perusahaan asuransi hanya berfungsi sebagai fasiliator hubungan struktural antara peserta penyetor premi (penanggung) dengan peserta penerima pembayaran klaim (tertanggung). Secara umum asuransi islam atau sering diistilahkan dengan takaful dapat digambarkan sebagai asuransi yang prinsip operasionalnya didasarkan pada syariat islam dengan mengacu kepada Al-Qur an dan As-sunnah. 2 Dalam terjemahan istilah asuransi ke dalam konteks asuransi Islam terdapat beberapa istilah, antara lain takaful (bahasa arab), ta min (bahasa Arab) dan islamic insurance (bahasa Inggris). Istilah-istilah tersebut pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain yang mengandung makna pertanggungan atau saling menanggung. Dalam praktiknya istilah yang 1 Sri Rejeki Hartono, 2008, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta, Sinar Grafika, hlm. 7. 2 H. A. Dzajuli dan Yadi Janwari, 2002, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan), Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm. 120.

3 paling popular digunakan sebagai istilah lain dari asuransi dan juga paling banyak digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia adalah istilah Takaful. Istilah takaful ini pertama kali digunakan oleh Dar Al Mal Al Islami, sebuah perusahaan asuransi Islam di Geneva yang berdiri pada tahun 1983. 3 Hakikat asuransi secara islami adalah saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau bantu-membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain. Berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an surah Al-Maidah ayat 2 yang artinya: 4 Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesumgguhnya Allah amat berat siksa-nya. Di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama muslim, penerapan sistem asuransi pun dilakukan dengan ketentuan syariah. Sebagian besar perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia sudah mulai mengeluarkan produk berupa asuransi syariah. Salah satunya adalah Prudential Life Assurance. Prudential Life Assurance merupakan salah satu perusahaan asuransi besar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari 3 Gemala dewi, 2006, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah Di Indonesia, Jakarta, Kencana, hal 136. 4 Al-qur an Surah Al-Maidah Ayat 2.

4 Prudential plc, dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. 5 Di samping itu, Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia. Perusahaan Prudential Life Assurance memiliki produk asuransi konvensional maupun syariah. Asuransi syariah dan asuransi konvensional tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam menjalankan kegiatannya, Perusahaan Prudential Life Assurance memiliki cabang atau agency di setiap kota di masing-masing provinsi Indonesia. Salah satu cabang atau agency dari PT. Prudential Life Assurance berada di Banjarmasin yang dikenal dengan BNJ Agency. Di setiap agency Perusahaan Prudential Life Assurance, menerapkan perjanjian baku atau standar, dimana istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu standard contract. Kontrak standar merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan dalam bentuk formulir. Kontrak ini telah ditentukan secara sepihak oleh salah satu pihak, 5 www.prudential.co.id, di akses tanggal 18 Juni 2012.

5 terutama pihak ekonomi kuat terhadap ekonomi lemah. Menurut Munir Fuady yang dikutip oleh Salim, mengartikan kontrak baku adalah 6 : Suatu kontrak tertulis yang dibuat hanya oleh salah satu pihak dalam kontrak tersebut, bahkan sering kali tersebut sudah tercetak (boilerplate) dalam bentuk formulir-formulir tertentu oleh salah satu pihak, yang dalam hal ini ketika kontrak tersebut ditandatangani umumnya para pihak hanya mengisikan data-data informatif tertentu saja sedikit atau tanpa perubahan dalam-dalam klausul-klausulnya, dimana pihak lain didalam kontrak tersebut tidak mempunyai kesempatan atau hanya sedikit kesempatan bernegoisasi atau mengubah klausul-klausulnya yang sudah dibuat oleh salah satu pihak tersebut, sehingga biasanya kontrak baku tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk bernegoisasi dan berada hanya pada posisi take it or leave it. Dengan demikian, oleh hukum diragukan apakah benar-benar ada elemen kata sepakat yang merupakan syarat sahnya kontrak dalam kontrak tersebut. Karena itu pula, untuk membatalkan suatu kontrak baku, sebab kontrak bakuan adalah netral. Adanya kontrak standar dalam perjanjian asuransi juga lebih khusus dikenal dalam bentuk akad (dalam istilah syariah). Ada beberapa akad untuk mengikat peserta asuransi, dari Akad Mudharabah Musytarakah, Akad Wakalah Bil Ujrah, dan Akad Tabarru. Adanya pemberian kuasa mutlak dari peserta asuransi kepada perusahaan asuransi, menjadi sesuatu hal yang menarik untuk dibahas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji Pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam Asuransi Jiwa Syariah di PT. Prudential Life Assurance BNJ Agency Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasar dari apa yang telah disampaikan di atas dan supaya dapat memberikan arahan yang lebih fokus dalam penelitian tesis ini, maka permasalahan yang diangkat sebagai berikut: 6 H. Salim, 2006, Perkembangan Hukum Kontrak diluar KUHPerdata, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, Hal 145.

6 1. Bagaimanakah pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi jiwa syariah di Prudential Life Assurance BNJ Agency sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Wakalah Bil Ujrah pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah?. 2. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi jiwa syariah di Prudential Life Assurance BNJ Agency?. C. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian dapat diartikan bahwa masalah yang dipilih belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya atau harus dinyatakan dengan tegas bedanya dengan peneliti yang sudah pernah dilakukan. Dari penelusuran pustaka yang dilakukan penulis di beberapa perpustakaan seperti Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Perpustakaan Pusat UGM, ditemukan beberapa penelitian (tesis) yang memiliki relevansi terhadap tesis yang disusun penulis. Adapun beberapa hasil penelitian ilmiah yang memiliki relevansi terhadap penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Tesis yang berjudul Implementasi Akad Wakalah Bil Ujrah dalam Asuransi Kebakaran pada PT. Asuransi Takaful Umum Cabang

7 Yogyakarta karya Dedy Felandry. 7 Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: a) Bagaimana implementasi akad wakalah bil ujrah dalam asuransi kebakaran PT Asuransi Takaful Umum Cabang Yogyakarta? b) Apakah akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi kebakaran pada PT Asuransi Takaful Umum cabang Yogyakarta sudah sesuai dengan prinsip syariah? c) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi perusahaan dalam mengimplimentasikan akad wakalah bil ujrah dalam asuransi kebakaran pada PT Asuransi Takaful Umum Cabang Yogyakarta? 2. Tesis yang berjudul Pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah pada Jasa Letter Of Credit Impor Syariah pada Bank Syariah Mandiri karya Ami Muslim Hakam 8. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah a) Bagaimanakah pelaksanaan akad wakalah bil ujrah pada produk jasa letter of credit impor di Bank Syariah Mandiri?. b) Apakah pelaksanaan akad wakalah bil ujrah pada produk jasa letter of credit impor syariah di Bank Syariah Mandiri sudah sesuai dengan prinsip syariah? Berdasarkan penelusuran dan hasil penelitian di atas terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kesamaannya adalah Asuransi Syariah dan Akad Wakalah Bil Ujrah, sedangkan perbedaannya adalah penelitian penulis terfokus kepada 7 Dedy Felandry, 2009, Tesis Magister Ilmu Hukum, Universitas Gadjah Mada 8 Ami Muslim Hakam, 2009,Tesis Magister Hukum Universitas Gadjah Mada

8 pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi jiwa syariah di Prudential Life Assurance BNJ Agency dan faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya, serta lokasi penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dengan ini penulis menegaskan lebih lanjut bahwa penelitian ini adalah bersifat orisinil, mandiri serta aktual dan belum pernah dipublikasikan. D. Faedah yang Diharapkan Faedah yang diharakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum khususnya tentang Akad Wakalah Bil Ujrah dalam Asuransi Jiwa Syariah. 2. Secara praktis, penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran bagi pembentuk undang-undang dan Pemerintah dalam memberikan regulasi terkait pelaksanaan dan penerapan Akad Wakalah Bil Ujrah pada Asuransi Jiwa Syariah. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi jiwa syariah di Prudential Life Assurance BNJ Agency, dan 2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Akad Wakalah Bil Ujrah dalam asuransi jiwa syariah di Prudential Life Assurance BNJ Agency.