Uraian Tugas (1) Kepala Satuan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai Tugas Memberikan pedoman dan Pengarahan terhadap usaha penyelenggaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MADIUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LAMPIRAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI KEEROM PERATURAN DARAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN ACEH TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

PROFIL SATPOL PP KABUPATEN BINTAN TAHUN kerja daerah yang memiliki tipe A, yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 6 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 6 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Umum.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D

WALIKOTA BUKITTINGGI

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJAR

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

B U P A T I B A L A N G A N

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA,

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI KEPAHIANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KEPAHIANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

Uraian Tugas (1) Kepala Satuan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai Tugas Memberikan pedoman dan Pengarahan terhadap usaha penyelenggaraan urusan pemerintah bidang Polisi Pamong Praja yang mencakup Penegakan Peraturan Daerah, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Mayarakat. (2) Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi umum, Kepegawaian, Keuangan, perlengkapan dan penyusunan program : Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut : a. mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan bahan lain yang berhubungan dengan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program b. merumuskan kebijakan teknis pelayanan administrasi umum,kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program ; c. Mengadministrasikan naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar sesuai dengan jenis, sifat, dan pedoman pengadministrasian ; d. mengarahkan naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar sesuai dengan jenis, sifat dan permasalahannyaagar terhindar dari kesalahan. e. memberikan layanan pengetikan, penggandaan, penjilidan, dan pendistribusian naskah dinas ; f. mengelola arsip naskah dinas dengan menyortir, memberikan kode, menyimpan dan memberikan layanan peminjaman arsip sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku untuk menunjang pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja. g. memantau kebersihan dan pengamanan kantor dan mengkoordinasikannya kepada petugas yang bersangkutan ; h. melaksanakan pengembangan dan pembinaan disiplin pegawai berdasarkan permasalahan, data kepegawaian dan peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan disiplin pegawai ; i. menyusun formasi pegawai berdasarkan data keadaan, hasil analisa jabatan dan peraturan perundang-undangan :

j. membuat daftar nominatif dan daftar urut kepangkatan pegawai berdasarkan data kepegawaian sesuai dengan format dengan menggunakan perangkat komputer untuk ditetapkan dan sebagai bahan pertimbangan atasan : k. mengonsep usul kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan l. memberikan layanan administrasi kepegawaian berdasarkan data kepegawaian yang bersangkutan dan peraturan perundang-undangan; m. mengkoordinasikan penyusunan visi,misi, tujuan, rencana pembangunan jangka panjang (PRJP), rencana pembangunan jangka menengah (RPJM ), rencana strategis ( Renstra ) dan rencana kerja anggaran (RKA) Satuan Polisi Pamong Praja untuk optimalisasi program ; n. mengelola administrasi keuangan dengan menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan penggunaan uang untuk mempertanggung jawabkan penggunaan uang untuk menunjang pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja ; o. mengelola administrasi barang daerah dengan menginventarisasi, membuat KIP dan KIB, memesan, menyimpan mendistribusikan dan membuat laporan inventaris yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja. p. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Satuan Polisi Pamong Praja q. mengonsep laporan realisasi program Satuan Polisi Pamong Praja, berdasarkan data hasil monitoring dan evaluasi, pedoman / petunjuk teknis ; r. menyusun laporan tahunan Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan data realisasi program ; s. menyusun laporan akuntabilitas Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan data pelaksanaan pembangunan ; t. menyusun laporan penyelenggaraan pemerintah daerah bidang satuan polisi pamong praja berdasarkan data pelaksanaan pembangunan. u. mengevaluasi pelaksanaan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah;

v. menyusun laporan pelaksanaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program ; w. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 3. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai tugas menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat ; Uraian tugas Seksi Ketenteraman dan Ketertiban adalah sebagai berikut ; a. mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat ; b. merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat ; c. menyusun program pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat ; d. melaksanakan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; e. melaksanakan kebijakan perlindungan masyarakat ; f. memberdayakan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat ; g. mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisisan Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan / atau aparatur lainnya. ; h. menindak warga masyarakat, aparatur atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; i. melaksanakan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan ; j. membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah ; k. membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah dan/atau kegiatan yang berskala besar ; l. melaksanakan tugas pemerintahan umum lainnya dibidang ketenteraman umum

dan ketertiban masyarakat sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan ; m. mengevaluasi pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah ; n. menyusun lapaoran pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan prlindungan masyarakat ; o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 4). Seksi Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ;. Uraian tugas Seksi Penegakan Peraturan Daerah adalah sebagai berikut ; a. mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ; b. merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ; c. menyusun program pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupti dan Instruksi Bupati ; d. melaksanakan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ; e. mengkoordinasikan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah dan / atau aparatur lainnya ; f. melaksanakan pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ; g. melakukan tindakan penyidikan ( meminta keterangan, merekam kejadian, mencatat dan mendokumentasikan) terhadap warga masyarakat, aparatur atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ;

h. melakukan tindakan penertiban non yustisial / administratif terhadap warga masyarakat, aparatur atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; i. mengikuti proses penyusunan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati serta kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah. j. membantu melaksanakan pengamanan dan pengawalan tamu very very important person (VVIP) termasuk pejabat negara dan tamu negara ; k. melaporkan atas ditemukannya atau patut diduga adanya tindak pidana yang dilakukan oleh warga masyarakat, aparatur dan badan hukum kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia ; l. melaksanakan tugas pemerintahan umum lainnya dibidang penegakan peraturan daerah sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan ; m. mengevaluasi pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah ; n. menyusun laporan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi Bupati ; o. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 5). Seksi Pembinaan Personil mempunyai tugas menyelenggarakan penyediaan dan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja ; Uraian tugas Seksi Pembinaan Personil adalah sebagai berikut ; a. mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang brhubungan dengan penyediaan dan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja. b. merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja ; c. menyiapkan sarana dan prasarana, pakaian dinas dan perlengkapan operasional dalam rangka pelaksanaan tugas Satusn Polisi Pamong Praja ;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyiapan dan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja ; e. menyusun pedoman / petunjuk teknis pembinaan personil Satmelaksanakan pelatihan Satuan Polisi Pamong Praja untuk memenuhi kebutuhan personil ; f. melaksakan pembinaan terhadap personil Satuan Polisi Pamong Praja untuk meningkatkan disiplin dan pelayanan kepada masyarakat ; g. melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk bahan pembinaan personil ; h. mengevaluasi pelaksanaan penyediaan dan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah ; i. menyusun laporan pelaksanaan penyediaan dan pembinaan personil Satuan Polisi Pamong Praja ; j. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.