GANGSAR ARYO YUWONO TENAGA TEHNIS PELAPORAN PUSDALOPS PB BPBD PROVINSI JAWA TIMUR
NAMA : GANGSAR ARYO YUWONO T-TL : BANJARMASIN, 19 APRIL 1978 STATUS : 1 / 4 ALAMAT : Ds. Sambisari Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto Pendidikan terakhir : SMA No HP : 085-331-312-310 E-mail : demoniqueaik@gmail.com JABATAN : TENAGA TEKHNIS PUSDALOPS PB KEDINASAN : BPBD PROVINSI JATIM # Pelatihan : 1. Management Disaster ACT & SAR Sampoerna Tahun 2011 2. Pelatihan SRC PB BNPB Seksi Komunikasi tahun 2015 dan 2016 # Pengalaman kegiatan : 1. PB G. Api Merapi Yogya Tahun 2010. 2. PB G. Api Ijen Bid. Komunikasi bersama RAPIDA Jatim tahun 2012. 3. Penanganan Pengungsi Dampak Konflik Sosial Syiah Sampang Tahun 2013-2015 4. Operator Radio Komunikasi dalam Uji Renkon Bengawan Solo BPBD Prov. Jatim bersama UN-OCHA Tahun 2013. 5. PB G. Api Kelud Bid. Komunikasi dan pendataan tahun 2014. 6. PB G. Api Raung Bidang Komunikasi Tahun 2015. 7. PB Longsor Banaran Ponorogo dalam pendampingan Komunikasi, Koordinasi, dan Pendataan Tahun 2017. 8. Pendampingan magang Pusdalops PB BPBD Prov. Papua Tahun 2017 # Sertifikat : 1. Relawan BNPB 2. SRC PB BNPB Pin Perunggu 3. Sertifikat Kompetensi BNSP LSP PB Bid. Penanggulangan Bencana Kualifikasi Petugas Pengumpul Data.
pendahuluan
Apa yang perlu kita ketahui dari bencana & musibah massal?
Bencana : Dalam UU No 24 Tahun 2007 disebutkan : Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Musibah Massal : Adalah peristiwa yang menyebabkan terjadinya banyak korban gawat yang pertolongannya tidak dapat dilakukan seperti biasa (oleh salah satu unit pelayanan) oleh karena itu diperlukan mobilisasi dan koordinasi dari sistem.
KOMUNIKASI KOMUNIKASI ADALAH PERILAKU ATAU AKTIVITAS MANUSIA YANG UTAMA DALAM KEHIDUPAN DI MUKA BUMI.
PENGERTIAN KOMUNIKASI RADIO Komunikasi Radio menurut Undang-undang Telekomunikasi No 36 Tahun 1999 Pasal 1:1Telekomunikasi adalah : Setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan berita dari setiap informasi dalam bentuk tanda tanda, isyarat, tulisan, gambar,suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, dan sistem elektromagnetik lainnya.
DASAR HUKUM
BENCANA
Bencana terjadi dalam waktu singkat dan membutuhan respon penyelamatan jiwa secara cepat dan tepat. Untuk memastikan peringatan menjangkau masyarakat berisiko tepat waktu, diperlukan membangun sistem penyebaran peringatan dengan tata kelola yang baik pula sehingga mempunyai kemampuan menyebarkan informasi secara luas dalam waktu singkat.
JARING KOMUNIKASI RADIO Saluran / Sarana / Metode yang digunakan untuk meneruskan pesan dr satu titik / orang / tempat ke titik / orang / tempat lain & Dapat Di Terima Dengan Baik
FUNGSI JARING KOMUNIKASI RADIO Sarana Pengindera Dini (early detecting), Untuk mendeteksi adanya musibah pelayaran/ penerbangan, bencana dan musibah lainnya sedini mungkin Sarana Koordinasi (early warning) Agar Dpt berkoord & mendukung giat operasi baik scr internal maupun secara ekstern. Sarana Komando pengendali (command and control) Untuk mengendalikan unsur-unsur yang terlibat dalam operasi di lapangan Sarana Administrasi & Logistik Untuk pembinaan Kantor dan administrasi perkantoran
MACAM JARING KOMUNIKASI RADIO JARING KOMRAD TERBUKA Jaring komrad terbuka adalah jaring komunikasi dimana seluruh instansi/satuan yang tergabung dalam kelompok jaring tersebut bisa bebas saling berkomunikasi satu sama yang lain, tetapi tetap mengutamakan prosedur dan keamanan dlm berkomunikasi. JARING KOMRAD TERTUTUP Jaring komrad Tertutup adalah jaring komunikasi dimana seluruh instansi/satuan yang tergabung dalam kelompok jaring tersebut tidak bisa bebas saling berkomunikasi satu sama yang lain kecuali dengan seijin induk/sentral dalam kelompok jaring radio tersebut, & tetap mengutamakan prosedur serta keamanan dalam berkomunikasi
JARING KOMUNIKASI TERTUTUP BNPB PUSAT SATLAK SATLAK BPBD Propinsi BPBD SATKORLA Kab/Kota Pos PDB RDO UHF/VHF RDO SSB SENTRAL KOMUNIKASI TNI POLRI KEMHUT ESDM PMI BMG MEDIA BPS LSM PU LAPAN KEMKES UN KEMSOS DEP DEP DEP BIG
JARING KOMUNIKASI TERBUKA BNPB PUSAT SATLAK SATLAK BPBD Propinsi BPBD SATKORLA Kab/Kota Posko PDB RDO UHF/VHF RDO SSB SENTRAL KOMUNIKASI TNI POLRI KEMHUT ESDM PMI BMG MEDIA BPS LSM PU LAPAN KEMKES UN KEMSOS DEP DEP DEP BIG
STRUKTUR ORGANISASI POSKO PDB KOMANDAN WAKIL KOMANDAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN RELAWAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN AKOMODASI INTERNAL BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA OPERASI SUB BAGIAN DOKUMENTASI DAN SOSIALISASI BAGIAN DATA, INFORMASI DAN HUMAS SUB BAGIAN PENGELOLAAN DATA, INFORMASI DAN KOMUNIKASI SUB BAGIAN HUMAS DAN PELAPORAN PERWAKILAN INSTANSI/LEMBAGA TERKAIT BIDANG, PENYELAMATAN DAN EVAKUASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KORBAN EVAKUASI DVI BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN LOGISTIK PERALATAN DAN TRANSPORTASI BIDANG AIR BERSIH, SANITASI, PELAYANAN KESEHATAN, SANDANG DAN PANGAN AIR BERSIH DAN SANITASI PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PEMULIHAN PRASARANA DAN SARANA VITAL PEMBERSIHAN LOKASI PEMULIHAN PRASARANA DAN SARANA VITAL BIDANG HUNIAN, PERLINDUNGAN, PENDIDIKAN, DAN PEMULIHAN DINI PEREKONOMIAN HUNIAN PERLINDUNGAN PENDIDIKAN SANDANG DAN PANGAN PEMULIHAN DINI PEREKONOMIAN Perka BNPB No. 3 Tahun 2016
Dalam komunikasi bencana pada semua moda yang digunakan diperlukan keahlian dan kemampuan komunikasi yang tak sekedar menyampaikan pesan bencana secara meluas saja tetapi diperlukan juga kemampuan membentuk semangat untuk berbagi dengan penuh empati. Dalam hal tersebut perlu diketahui beberapa karakteristik efektifitas komunikasi antarpersonal antara lain : a. Opennes ( Keterbukaan ) Kita harus terbuka pada orang yang berinteraksi dengan kita. Pertama, ada kemauan membuka diri pada masalah masalah umum. Kedua, keterbukaan pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan pada orang lain dengan jujur / terus terang tentang segala sesuatu yang dikatakannya demikian pula sebaliknya. b. Emphaty ( Empati ) Kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain. Dalam arti seseorang secara emosional dan intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan didalami oranglain.
c. Suppotivennes ( Suportif ) Perilaku supotif dalam menghadapi masalah tidak bersikap bertahan. Keterbukaan dan empati tidak akan dapat berlangsung dalam suasana defensif. d. Positivennes ( Positif ) Sikap positif merujuk pada dua hal, positif kepada diri sendiri dan sikap positif terhadap orang lain dan dalam berbagai situasi komunikasi. e. Equality ( Kesamaan ) Kesamaan disini merujuk pada dua hal, yaitu kesamaan bidang pengalaman diantara pelaku komunikasi. Kedua, kesamaan dalam kerangka berpikir antara pihak yang berkomunikasi. Kelima karakteristik komunikasi tersebut akan menentukan efektif atau tidaknya kegiatan komunikasi pada semua moda komunikasi yang dilakukan pada semua kegiatan dalam rangka penanggulangan bencana.
Costumer focus : Memahami informasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan relawan. Harus dibangun mekanisme komunikasi yang menjamin informasi disampaikan tepat dan akurat Leadership commitment : Pemimpin yang berperan dalam Penanganan Darurat Bencana harus memiliki komitmen untuk melakukan komunikasi efektif dan terlihat aktif dalam proses komunikasi. Situational awareness : Komunikasi efektif didasari oleh pengumpulan, analisis dan diseminasi informasi yang terkendali terkait bencana. Prinsip komunikasi efektif seperti transparansi dan dapat dipercaya menjadi kunci. Media partnership : Media seperti televisi, surat kabar, radio, dan lainnya adalah media yang sangat penting untuk menyampaikan informasi secara tepat kepada publik
YANG PERLU DI INGAT!! : Informasi berlebih tidak cukup untuk menyadarkan warga atas bahaya bencana yang mengancam. Cara penyampaian juga harus dilakukan dengan tepat. Kesalahan atau kekeliruan dalam mengkomunikasikan sebuah informasi, bisa menimbulkan ketidakpastian yang memperburuk situasi.
penutup Pengalaman bencana yang dialami selama ini, tidak memberikan pelajaran bagi kita untuk bertindak lebih baik sehingga dapat mengurangi korban jiwa dan kerugian harta benda. Jika bencana itu tidak dapat dihindari ataupun diprediksi, maka tugas kita yang utama adalah mencegah agar dampak yang ditimbulkannya dapat ditekan seminimal mungkin. Perlu dilakukan upaya-upaya komunikasi. Kecanggihan teknologi yang digunakan dan ketersediaan dana yang memadai, tidak akan berarti bila komunikasi tidak berjalan baik. Komunikasi dapat berfungsi sebagai radar sosial yang memberi kepastian kepada pihak lain mengenai adanya bencana si suatu tempat.