STUDI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PEMAIN SEPAKBOLA SMP NEGERI 15 LUBUK BUAYA KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL Oleh: BAIK WIJAYA 1310013411311 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA Wisuda Periode Agustus 2017 1
Study of Basic Technique Skill of Football Player of Junior High School 15 th Lubuk Buaya Koto Tangah District Padang City Baik Wijaya Department of Primary School Teacher Education University of bung hatta Abstract This study begins with an interview to the trainer to help get a data assessment of basic skills (dribbling, passing, heading, and shooting) football players Junior High School 15 th Lubuk Buaya Koto Tangah District Padang City. The purpose of the research is to know the level of mastery of basic skills (Passing, dribbling, heading, and shooting). The type of research is descriptive, with population of all football players Junior High School 15 th Lubuk Buaya Koto Tangah District Padang City which amounted to 25 people. All populations were sampled as 25 samples. Instrumentation to obtain data that is the basic soccer technique skills test that is dribbling test, passing, heading and shooting. The result of the analysis is based on the skill measurement norms obtained (1) the dribling skills of the athlete diperole category (a) excellent = 28%, (b) good = 56%, (c) medium = 16%, (d) less = 0% E) less than once = 0% (2) the athlete's passing skills are categorized (a) very well = 24%, (b) good = 64%, (c) medium = 12%, (d) less = 0% and (e ) Is at least 0%, (3) skill of athlete heading, obtained by category (a) very good = 0%, (b) good = 0%, (c) medium = 24%, (d) less = 60% and (e ) Is at least 16%, and (4) athlete shooting skills are obtained by category (a) excellent = 0%, (b) good = 0%, (c) medium = 0%, (d) less = 12% and ( E) less than 88%. Overall it can be concluded that the mastery of basic athlete technical skills is in the category "Less Once". i
A. PENDAHULUAN Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olaharaga yang sangat populer dipenjuru dunia termasuk di Indonesia. Sepakbola olahraga yang digemari banyak kalangan, dari kalangan anak kecil sampai kalangan orang tua dan dimainkan dari pelosok desa sampai perkotaan. Tujuan utama dari permainan sepakbola ialah menciptakan gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Namun, untuk melakukannya diperlukan keterampilan teknik dasar yang memadai. (Syafruddin 2011:179) menyatakan bahwa: teknik dalam olahraga adalah suatu cara yang digunakan atau dikembangkan oleh seseorang atau atlet untuk menyelesaikan/memecahkan suatu tugas gerakan dalam olahraga secara efektif dan efesien. Sepakbola adalah cabang olahraga yang dimainkan oleh 11 orang dan salah satu diantarnya menjadi penjaga gawang yang dimainkan di atas lapangan berumput yang rata berbentuk persegi panjang, ukuran panjang lapangan sepakbola 100-110 m dan lebar 64-75 m, yang dibatasi oleh garis selebar 12 cm dan dilengkapi oleh dua buah gawang yang tingginya 2,44 m dengan lebar 7,32 m dan ukuran bola yang 1 digunakan yaitu keliling bola 68-71 cm dengan berat 396 sampai 453 gram berbentuk bulat. Dalam permainan sepakbola dipimpin oleh wasit dan dua orang hakim garis (assiten wasit) denga waktu permainan 2x45 menit dan waktu istirahat 25 menit. (PSSI 2007/2008). Ide permainan sepakbola adalah berusaha untuk menciptakan gol sebanyak mungkin dan mencegah bola supaya tidak masuk kegawang regu sendiri. Menurut (Abus, Emral 2005:22) bahwa: dalam permainan sepakbola akan terjadi kontak langsung antara pemain satu kesebelasan dengan pemain kesebelasan lawan, pendapat ini mengemukakan bahwa dengan kontak tersebut memungkinkan terjadinya pelanggaran, bola meninggalkan lapangan, bola masuk gawang, pemain dikeluarkan dari lapangan, ganguan cuaca dan lain sebagainya. Zalpendi dkk 2005:100 mengatakan teknik dasar dalam permainan sepakbola terdiri dari: (1) teknik tanpa bola dan, (2) teknik dengan bola.teknik tanpa bola seperti: lari, melompat dan tackling (merampas bola). Teknik dengan bola seperti: menendang bola (shooting), mengoper bola (passing), menggiring bola (dribbling), mengontrol bola (stopping), menyundul
bola (heading), melempar bola (throw in) dan teknik penjaga gawang. Maka dari penjelasan tersebut bahwa salah satu kemampuan yang dapat mempengaruhi prestasi permainan sepakbola adalah keterampilan penguasaan teknik, karena teknik dasar dalam permainan sepakbola merupakan salah satu pondasi untuk dapat bermain dan mengembangkan permainan yang baik. Berdasarkan wawancara dengan pelatih mengenai keterampilan teknik dasar (passing, dribbling, heading, dan shooting) pemaian sepakbola SMP N 15 Lubuk Buaya perlu dilakukan penilai. Karena pelatih ingin mengetahui sebarapa baik keterampilan teknik dasar para pemainnya untuk menindak lanjut prestasi yang selama ini masih belum baik pada saat mengikuti iven pertandingan pada kejuaraan yang diikuti, seperti kejuaran LPI tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTsN) pada tahun 2016, pemain SMP Negeri 15 Lubuk Buaya hanya mampu meraih peringakat ke- 4. Hal ini diprediksi penguasaan teknik dasar keterampilan belum maksimal, sehingga sering membuat kesalahan-kesalahan seperti passing yang kurang baik, menggiring bola yang tidak terkuasai, sundulan yang dilakukan tidak tepat pada perkenaan 2 bola dan masalah penyelesaian akhir/ shooting belum dilaksanakan dengan baik, sehingga memberikan dampak pada kegagalan untuk menciptakan gol. Permasalahan dribbling para pemain terlihat kesulitan untuk menjaga jarak bola antara perkenaan kaki yang menyebakan bola jauh dari penguasaannya dan saat satu lawan satu pemain tidak bisa melewati pemain lawan. Di sisi lain pemain dalam menggiring bola sering hanya fokus pada bola, sehingga tidak melihat hadangan pemain lawan didepannya. Hal ini meyebabkan pemain lawan mudah merebut bola dari penguasannya. Di sisi lain pemain melakukan heading tidak tepat posisi dahi dengan bola sehingga arahnya bola melenceng. Terkadang dalam melakukan heading pemain banyak melakukan kesalahan pada perkenaan bola yang tidak tepat, seperti mengenai ubun-ubun kepala, dan menyebabkan bola tidak pada sasaran/teman. Seperti juga pada peluang untuk menciptakan goal dari heading pemain tidak mampu memasukan bola ke gawang lawan disebabkan bola melenceng ke samping atau ke atas gawang. Terkadang heading yang dilakukan kekuatan lemah sehingga
mudah ditangkap oleh penjaga gawang lawan. Kemudian permasalahan pada shooting sering kali bola tidak mengarah ke gawang, melayang di atas atau samping mistar. Ini terlihat pada saat pemain mendapat peluang untuk menciptakan goal dari shooting pemain tidak bisa mengarahkan bola ke terget gawang. Sebaliknya bola yang terarah kekuatan dan arahnya masih bisa ditangkap oleh penjaga gawang. Dari wawancara/percakapan di atas pelatih ingin mengetahui kebenaran penguasaan keterampilan teknik dasar para pemain. Yang melibatkan penelitihan dilakukan untuk membantuh pelatih mengambil data yang selama ini belum ada sebuah penelitiah yang dilakukan untuk sebagai bahan evaluasi dan mencari solusi bagi pelatih. Maka dari itu pelatih menginginkan ini saya melakukan sebuah penelitiah untuk mendapatkan kebenaran dari menurunya prestasi pemain yang di duka pada keterampilan teknik dasar. B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif, Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang digunakan untuk mengetahui, mengungkapkan data 3 yang terkumpul dengan apa adanya. Penelitian dilaksanaka tanggal 19 Mei 2017. Penelitian ini dilaksanakan dilapangan OPEL Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Pada penelitian ini peneliti mengambil populasi dari pemain sepakbola SMP Negeri 15 Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang berjumlah 25 yang terdiri dari kelas VII 14 orang putra dan VIII 11 orang putra. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dari penelitian ini adalah teknik total sampling Berjumlah 25 orang. P F n Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah tes keterampilan teknik dasar sepakbola Usia 10-12 Tahun yang berkenaan dengan dribbling, passing, stopping, heading dan shooting (Arsil, 2015). Data di analisi menggunkan tabulasi frekuwensi, pada rumus sebagai berikut: Keterangan: x 100% P = Presentasi F = Frekuensi n = Jumlah sampel Arikunto (2006:40)
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Keterampilan Dribling Deskripsi data keterampilan dribling atlet dari 25 responden, diperoleh rata-rata hitung = 59.96, standar deviasi = 7.33, varians = 53.79, nilai tertinggi = 75 dan nilai terendah = 50. Selanjutnya secara distribusi dengan tabulasi frekuensi data dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi data dribbling K - I Fa Fr 70 > 2 8 65-69 5 20 60-64 5 20 55-59 7 28 < 54 6 24 25 100 b. Keterampilan Passing Deskripsi data keterampilan short passing atlet dari 25 responden, diperoleh rata-rata hitung = 114.76, standar deviasi = 12.0, varians = 143.94, nilai tertinggi = 130 dan nilai terendah = 85. Selanjutnya secara distribusi dengan tabulasi frekuensi data dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi Frekuensi data Passing K - I Fa Fr 121 > 8 32 112-120 6 24 103-111 8 32 94-102 2 8 4 < 93 1 4 25 100 c. Keterampilan Heading Deskripsi data keterampilan heading atlet dari 25 responden, diperoleh rata-rata hitung = 44.88, standar deviasi = 8.66, varians = 75.03, nilai tertinggi = 66 dan nilai terendah = 33. Selanjutnya secara distribusi dengan tabulasi frekuensi data dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 3. Distribusi Frekuensi data Heading K - I Fa Fr 59 > 1 4 52-58 5 20 45-51 4 16 38-44 11 44 < 37 4 16 25 100 d. Keterampilan Shooting Deskripsi data keterampilan shooting atlet dari 25 responden, diperoleh rata-rata hitung = 22.36, standar deviasi = 5.54, varians = 30.66, nilai tertinggi = 35 dan nilai terendah = 15. Selanjutnya secara distribusi dengan tabulasi frekuensi data dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi data Shooting K - I Fa Fr 31 > 3 12 27-30 2 8 23-26 5 20 19-22 12 48 < 18 3 12
25 100 2. Pembahasan Teknik dasar dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Hasil penelitian tes kemampuan teknik dasar diketahui secara keseluruhan, sebagian besar siswa SMP Negeri 15 Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dalam penguasaan keterampilan dasar bermain sepakbola berada pada kategori kurang. Dalam hal ini perlu disadari bahwa untuk dapat bermain sepakbola dengan baik, maka pemain harus dibekali dengan kemampuan gerak maupun teknik dasar sebagai keterampilan yang harus kuasai dengan baik. Pemain yang memiliki keterampilan dimaksud secara baik cenderung dapat bermain dengan baik pula. Pada dasarnya cabang sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga yang membutuhkan aktivitas jasmani atau latihan fisik yang baik, membutuhkan gerakan lari, lompat, loncat, menendang, menghentikkan, mengoper bola dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Semua gerakan gerak dan keterampilan dimaksud 5 merupakan pondasi yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya sebagai atlet/pemain. Di sisi lain untuk mengenalkan bagaimana cara-cara bermain sepakbola dengan teknik dan keterampilan yang bagus, diharapkan pelatih juga mengenalkan aturan-aturan yang tertuang dalam bermain, sehingga atlet/pemain mengenal aturan-aturan bermain yang perlu diterapkannya. Untuk itu pemain tidak hanya memiliki keterampilan gerak maupun penguasaan teknik dasar yang baik, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan wawasan bermain sepakbola yang baik pula. Dalam melakukan penilaian keterampilan gerak dasar dalam penelitian ini digunakan beberapa tes sebagai alat ukur, diantaranya Pertama, tes menggiring bola (dribbling). Menggiring bola merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung. Latihan dribbling penguasaan keterampilan ini bertujuan agar atlet mampu menguasai keterampilan kontroling sebagai sebuah skill dalam membawa atau menggiring bola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menggiring bola atau dribbling masih perlu untuk
ditingkatkan. Untuk itu diharap atlet memperbanyak frekuensi berlatih atau selain latihan yang diberikan oleh pelatih, ia juga harus memiliki kesadaran untuk meningkatkan keterampilannya dengan menambah porsi latihan sendiri. Kedua, test passing dan stopping, Permainan sepakbola meupakan permaian tim, jadi keberhasilan dalam memenangkan suatu permaian sangat dipengaruhi oleh kekompakan tim itu sendiri. Untuk menjadi sebuah tim yang bagus harus terdapat koordinasi yang baik antar pemain. Koordinasi sendiri akan terlihat sangat baik jika tendangan atau umpan yang diberikan tepat sasaran. Oleh sebab itu dibutukan kemampuan passing yang baik oleh pemain, karena hal ini adalah salah satu teknik dasar bermain yang harus dikuasai. Selain passing, umpan juga dapat dilakukan dengan heading. Teknik menyundul bola (heading) yang sangat menentukan adalah mengenai perkenaan kepala dengan bola. Bagian kepala yang dipukulkan pada bola adalah bagian permukaan kepala yang paling lebar, yaitu pada kening bagian depan. Tujuan dari bagian kening yang lebar adalah agar bola dapat diarahkan sesuai dengan kebutuhannya. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa keterampilan atlet 6 pada teknik ini masih perlu untuk ditingkatkan. Ketiga, tes memainkan bola dengan kepala (heading). Selain heading yang tepat sasaran, untuk mengetahui kemampuan atau keterampilan dengan kepala maka dilakukan latihan memainkan bola dengan menggunakan kepala. Semakin lama seorang pemain dapat memainkan bola dengan kepala, maka kemungkinan besar pemain dapat melakukan heading yang tepat, baik tepat dalam pengenaan dibagian kepala maupun tepat sasaran yang diinginkan. Keempat, tes menembak ke Sasaran (shooting), menendang bola (kicking) merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki. Menembak atau menendang bola merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain. Hasil penelitian menunjukan semua pemain memiliki kemampuan menendang dalam kategori sangat kurang. Dengan hasil tersebut hendaknya ada upaya dari pemain dan pelatih untuk bersama-sama melakukan latihan yang lebih baik agar kemampuan shooting para pemain menjadi lebih baik. Banyak cara yang dapat digunakan dalam latihan menendang, seperti
melakukan tendangan dengan bola dalam keadaan diam, menggelinding, maupun melayang di udara. Akhirnya mempedomani hasil analisis masing-masing variabel yang digunakan sebagai indikator terhadap pengukuran tingkat keterampilan atlet dalam penguasaan teknik dasar sepakbola dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan penguasaan teknis dasar bermain responden masih perlu untuk ditingkatkan, dengan kata lain bahwa penguasaan keterampilan dimaksud berada pada kategori Kurang Sekali. D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Keterampilan Dribling dari 25 responden, diperoleh penyebaran data dengan kategori sebagai berikut ; (1) baik sekali = 28%, yaitu 7 orang. (2) baik = 56%, yaitu 14 orang. (3) sedang =16%, yaitu 4 orang. (4) kurang = 0%. Dan (5) kurang sekali = 0%. b. Keterampilan Passing dari 25 responden, diperoleh penyebaran data dengan kategori sebagai berikut ; (1) baik sekali = 24%, yaituu 6 orang. (2) baik = 64%, yaitu 16 orang. (3) sedang =12%, yaitu 3 orang. (4) 7 kurang = 0% dan (5) kurang sekali 0%. c. Keterampilan Heading dari 25 responden, diperoleh penyebaran data dengan kategori sebagai berikut ; (1) baik sekali = 0%, (2) baik = 0%, (3) sedang = 24%, yaitu 6 orang. (4) kurang = 60%, yaitu 15 orang. dan (5) kurang sekali 16%, yait 4 oranng. d. Keterampilan Shooting dari 25 responden, diperoleh penyebaran data dengan kategori sebagai berikut ; (1) baik sekali = 0%, (2) baik = 0%, (3) sedang = 0%, (4) kurang = 12%, yaitu 3 orang. Dan (5) kurang sekali 88%, 22 orang. 2. Saran a. Seluruh pemain untuk dapat meningkatkan lagi dalam latihan, dan displin untuk dapat meninggatkan hasil yang baik dalam penguasaan keterampilan teknik dasar sepakbola sehingga mampu meingkatkan prestasi sepakbola, guna mencapai cita-cita yang telah diingingkan, dan menjadi generasi kemajuan sepakbola Indonesia. b. Pelatih Diharapkan pelatih untuk memperhatikan dan mengarahkan pemain, serta meningkatkan latihan guna penguasaan ketrampilan teknik dasar sepakbola, karena teknik dasar
pemain pada keteria kurang baik sehinga pemain tidak dapat mencapai prestasi yang diinginkan. c. Peneliti, Bagi peneliti sendiri agar bisa menjadi bahan masukan dan menambah wawasan tentang pennguasaan keterampilan teknik dasar sepakbola, yang menunjang dalam mencapai prestasi olahraga khususunya dalam cabang sepakbola. d. Peneliti Selanjutnya, Dengan hasil penelitian serta pembahasan peneliti menyadari masih banyaknya kekurangan dan kelemahan, sehingga diharapkan peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan variabel yang diteliti serta untuk memajukan sepakbola yang dilihat dari segi penguasaan teknik dasar serta mengembangkannya untuk mencapai prestasi olahraga. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Arsil, M.Pd.(2015). Evaluasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Penerbit Wineka Media: Padang Abus, Emral. (2005). Buku Ajar Sepak Bola. Padang: FIK UNP Padang. Darwis, Ratinus. 1999. Sepakbola. Padang: FIK UNP. Eri Berlian. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatf. Penerbit Sikabina Press: Padang Joseph A. Luxbacher. 2013. Sepakbola. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Koger Robert. 2007. latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Klaten: Sakamitra Maidarman. 2011. Ilmu Melatih Lanjutan. Padang: FIK UNP. Mielke Danny. 2007. Dasar-dasar Sepakbola. Pakar Raya: Bandung PSSI. 2007/2008. Peraturan Permainan. Jakarta. Syafruddin, (2016). Perangkat Pembelajaran Ilmu Melatih Dasar. FIK UNP Sucipto dkk, 2000. Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tim Mata Kuliah Sepakbola. 2010. Buku Ajar Sepakbola. Penerbit Sukabina: Padang Yulifri. 2010. Sepakbola. FIK UNP. Zalpendi, dkk. 2005. Buku Ajar Sepakbola. FIK. Padang: UNP 8