BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

Poster Pendidikan. Soal:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia selalu ditandai dengan proses belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB I PENDAHULUAN. walaupun dalam penyajian di silabus keempat aspek tersebut masih dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Aqib, 2013:66). Menurut Sagala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bahasa,f yaitu: (1) kemampuan menyimak (listening competence); (2)

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling sulit jika dibandingkan dengan keterampilan lainnya seperti membaca dan menyimak untuk memperoleh informasi dan ide untuk dituangkan dalam tulisan (Syamsudin, dalam Yuniari, 2009:5). Berdasarkan hasil bertukar pendapat dan angket pada siswa kelas VIII G penggunaan media pembelajaran pun masih kurang dimanfaatkan dalam pembelajaran. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materinya, sehingga pembelajaran pun tidak menarik dan membuat mengantuk. Menurut para siswa mereka mengalami kesulitan dalam hal menulis poster. Mereka mengalami kesulitan menulis poster dalam hal mencari kata-kata, sulitnya mencari ide dan tidak adanya motivasi. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan (Yuniarti, 2009:2). Seharusnya pembelajaran pun dapat berjalan dengan menyenangkan. Permasalahan tersebut muncul disebabkan oleh belum tercapainya tujuan pembelajaran dalam menulis poster, salah satunya disebabkan karena guru kurang memanfaatkan media pembelajaran. Menurut hasil angket kepada para siswa sebanyak 74,4% siswa menjawab guru tidak menggunakan 1

media dalam pembelajaran, padahal media pembelajaran merupakan alat bantu dan sumber belajar bagi siswa. Beberapa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. 3. Menimbulkan gairah belajar siswa dan meminimalisir sikap pasif siswa 4. Merangsang siswa, menyamakan pengalaman, dan menyamakan persepsi siswa Dalam kurikulum KTSP siswa dituntut untuk memiliki keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut beberapa penelitian di lapangan ditemukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia telah menyimpang jauh dari misi sebenarnya. Guru lebih banyak berbicara tentang bahasa daripada melatih menggunakan bahasa. Dengan kata lain, yang ditekankan adalah penguasaan tentang bahasa. Guru bahasa Indonesia lebih banyak berkutat dengan pengajaran tata bahasa, dibandingkan mengajarkan kemampuan berbahasa Indonesia secara nyata (Nurhadi, 2000:1). Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang cukup sulit di antara keterampilan mendengarkan, membaca dan berbicara. Keterampilan menulis diperlukan latihan yang tidak sedikit agar proses kreativitas siswa meningkat, maka untuk itu diperlukan media pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan daya kreativitas dalam menulis. Menurut penelitian PEQIP dan Proyek Pendidikan Dasar dan juga digunakan dalam program MBS dari Unesco dan Unicef dikatakan bahwa hanya 16% anak bisa menulis dengan 2

ejaan yang baik, 52% menulis ejaan kurang baik dan 28% anak menulis dengan ejaan yang buruk (Achmad Alfianto, 2006:1). Peranan pembelajaran bahasa di sekolah seharusnya menjadi salah satu aspek yang diminati oleh siswa. Kejenuhan dalam pembelajaran bahasa dalam pembelajan membuat siswa kurang berminat jika dihadapkan dalam pembelajaran berbahasa, khususnya dalam menulis poster. Siswa cenderung merasa kesulitan dalam mengembangkan kreativitas dan merancang kalimat yang komunikatif dan persuasif dalam menulis poster. Menurut hasil wawancara dengan beberapa siswa dan salah satu guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Negeri 45 Bandung, Bu Dwi Astuti, S.Pd mengatakan bahwa pembelajaran di kelas VIII masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan berceramah, siswa pun mengalami kesulitan dalam menuangkan ide dan sulitnya mencari kata-kata persuasif. Hal ini terjadi karena guru kurang memanfaatkan media pembelajaran sehingga kreativitas siswa pun tidak berkembang. Seharusnya pembelajaran menulis poster dapat dirancang lebih menyenangkan apabila media yang digunakan mampu memotivasi siswa. Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Oleh karena itu, poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat (Zanu, 2009:1). Sebelum ada tulisan awalnya manusia menggunakan gambar sebagai alat 3

komunikasi sekitar tahun 3000 SM (M Irfandi, 2009:1). Menurut A. D. Pirous poster digunakan sebagai alat propaganda perjuangan di Indonesia. Berdasarkan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs kelas VIII semester 2, pembelajaran menulis poster merupakan salah satu keterampilan menulis yang harus dilaksanakan dengan tuntas. Indikator untuk menulis poster yaitu mampu membuat poster yang menarik dengan bahasa yang persuasif dan kumunikatif. Penelitian mengenai menulis poster pernah dilakukan oleh Inu Yuniarti tahun 2009 Penggunaan Media Grafis, dan Media Lingkungan dalam Pembelajaran Menulis Poster (PTK pada Siswa Kelas VII B SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2008-2009). Skripsi yang disusun oleh Inu Yuniarti tersebut menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kreativitas menulis poster pada siswa. Siswa mulai dapat menulis kata-kata persuasif dan komunikatif, gambar yang bervariatif serta permainan warna. Dalam skripsi tersebut yang diteliti yaitu keterbacaan huruf, gambar dan warna. Pada umumnya ketiga komponen tersebut mengalami peningkatan pada siklus ke II dan peningkatan paling banyak terdapat di siklus ke III. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan hasil wawancara serta angket, peneliti merasa tergugah untuk melakukan penelitian tindakan yang di dalamnya menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis poster. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VIII G. Sebelum melakukan penelitian, peneliti 4

melakukan observasi awal. Observasi awal ini bertujuan umtuk mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khusunya dalam pembelajaran menulis poster. Observasi awal dilakukan dengan tiga tahap yaitu wawancara dengan guru mata peljaran dan siswa, menyebar angket kepada siswa dan tahap terakhir dengan melihat hasil karya siswa dalam menulis poster. Berdasarkan kasil menulis siswa diketahui bahwa siswa masih kurang kreativitas dalam menulis poster, baik dalam warna serta kalimat yang tidak variatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas siswa yang digunakan adalah media domino. Media domino dipilih untuk merangsang pemahaman awal siswa mengenai pembelajaran poster. Penggunaan media domino tidak hanya merangsang pemahaman awal siswa tentang poster tetapi melatih kerja sama siswa. Penggunaan media domino juga menarik minat siswa dalam pembelajaran. Penelitian terkait dengan menggunakan media domino pernah dilakukan dalam mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan oleh Siti Khomastum tahun 2007 Pembelajaran Matematika menggunakan Media Pembelajaran Kartu Domino pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri I Purwodadi 2007/2008. Media domino digunakan untuk menjelaskan pecahan. Kesimpulan dari penelitian tersebut keterlaksanan pembelajaran menjadi sangat baik, keaktifan siswa pun meningkat dan ketuntasan nilai belajar siswa pun mengalami peningkatan. 5

Atas dasar pemikiran tersebut akhirnya penulis memilih judul, Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Poster dengan Menggunakan Media Domino (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat diidentifikasi untuk diteliti. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Siswa masih mendapat kesulitan dalam menulis poster. 2. Siswa masih sulit membedakan antara poster dan slogan. 3. Media pembelajaran menulis poster yang digunakan guru di sekolah belum memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis poster yang menarik. 4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru untuk mengembangkan kreativitas dalam menulis poster. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada penerapan media domino dalam meningkatkan kemampuan menulis poster. 6

2. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino di SMP Negeri 45 Bandung? b. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino di SMP Negeri 45 Bandung? c. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino di SMP Negeri 45 Bandung? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk : a. mendeskripsikan perencanaan hasil pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino. b. mendeskripsikan pelaksanaan hasil pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino. c. mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis poster dengan menggunakan media domino. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. a. Manfaat Teoretis 7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam mencari alternatif pembelajaran menulis poster. Penelitian ini pun akan menguatkan berbagai teori menulis, teknik serta pengetahuan baru mengenai media dalam menulis poster, sehingga keterampilan menulis poster siswa dapat bermanfaat, diterima dan diserap dengan baik oleh siswa. b. Manfaat praktis a) Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti sebagai calon tenaga pendidik. Selain itu melatih penulis untuk menerapkan startegi yang menarik dalam proses pembelajaran. b) Bagi Siswa Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Siswa dapat belajar menulis poster dengan menyenangkan dengan arahan media domino. c) Bagi Guru Penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi pengajaran dalam menulis poster dengan menggunakan media domino. Hal ini sebagai upaya untuk peningkatan kulitas pengajaran. d) Bagi Pembaca Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang media domino dalam pembelajaran menulis poster. 8

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Tindakan 1. Anggapan Dasar Angapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Ada beberapa anggapan dasar yang penulis tuliskan dalam penelitian ini. 1) menulis poster merupakan suatu kompetensi yang perlu diajarkan kepada para siswa kelas VIII SMP, 2) media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran, 3) media domino merupakan media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis poster. 2. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah jika siswa-siswa diberi tindakan menulis poster menggunakan media domino maka kemampuan menulis poster siswa akan meningkat. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah yang digunakan, maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan. 1. Pembelajaran menulis poster adalah suatu proses belajar membuat tulisan, gambar yang bertujuan untuk membujuk masyarakat sehingga tertarik terhadap suatu hal. 9

2. Poster adalah gambar-gambar yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, sedikit menggunakan kata-kata, dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang ditempelkan pada tempat tertentu. 3. Media domino adalah suatu media yang menyerupai kartu domino yang didalamnya berisi jawaban dan pertanyaan serta gambar tentang tema yang diajarkan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menguji pemahaman awal siswa tentang menulis poster. 4. Kemampuan menulis poster adalah suatu keahlian menulis poster yang dimiliki oleh siswa baik dari segi kebahasaan yang meliputi daya persuasif dan kekomunikatifan bahasa maupun tampilan poster yang meliputi warna, keterbacaan huruf dan gambar. 10