Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

dokumen-dokumen yang mirip
Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Arum Wisnanti 26, Sunardi 27, Dinawati Trapsilasiwi 28

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

DEVELOPING MATHEMATICAL LEARNING BASED ON DISCOVERY LEARNING MODEL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

BUKU IPA TERPADU BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN LITERASI SAINS UNTUK SISWA KELAS VII SMP

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

TESIS. Oleh YAFITA ARFINA MU TI S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN INDIKATOR 4C S YANG SELARAS DENGAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PROFESSIONAL PADA MATERI TRIGONOMETRI SISWA SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PESERTA DIDIK MAN DAMPANG BANTAENG

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERORIENTASI PENERAPAN HOTS PADA MATERI KESEBANGUNAN KELAS IX

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

Verial Rohisah R 34, Sunardi 35, Didik Sugeng P 36

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

Ilmi et al., Pengembangan...

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Open- Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERORIENTASI SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN HIGHER ORDER THINKING (HOT) POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI PADA SISWA SMA KELAS X Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3 Abstract. Education is one of the factors to the nation's progress. Education is developed through oriented scientific approach. It is acapted in increasing the students thinking ability. Moreover, scientific approach is an approach that trains the students to resolve contextual problems. Therefore, the students ability in resolving the problems can make them in higher order thinking. Especially in implementation of Curriculum 2013 the Student Worksheet (LKS) can cultivate their ability of high order thinking. The purpose of this research is to describe the process and result Development of LKS oriented to scientific approach to improve the higher order thinking ability. The research her use Plomp mode 5 phases, that is preliminary investigation, design, realization, test, evaluation, revision and implementation. The quality achievement criteria of the LKS are validity, practicality and effectiveness. The results of validity data in LKS showed that 3,8 are in a good category, the result of practicality data in LKS showed that the teacher activity during the teaching and learning show is 88,46% in the first meeting, and 92,31% in the second meeting.. The result of effectiveness data in LKS is scored by 1) Student s activity showed 79% in the first meeting, and 83, 4% in the second meeting; 2) student s learning outcomes showed 90%; and 3) the result of the student's positive response showed 79% to 86%. Therefore, LKS can be said to be valid, practical and effective. The LKS products are oriented scientific approach with 5M stages and meet higher order thinking level. Keyword: Student Worksheet, Scientific Approach, Higher Order Thinking PENDAHULUAN Salah satu upaya kemajuan bangsa adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan pembelajaran yang baik agar siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi diri. Terutama di Indonesia perlu meningkatkan kualitas pendidikan menjadi efektif dan efisien. Pendidikan dikembangkan melalui pembelajaran salah satunya yaitu pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika merupakan bagian dari ilmu dasar yang digunakan untuk melatih siswa dalam berpikir kritis, kreatif dan konsisten dalam memecahkan masalah [1]. Namun pada kenyataannya, pembelajaran matematika yang diterapkan di sekolah kurang efisien, kebanyakan siswa hanya mengenal matematika melalui rumus tanpa mengenal masalah yang terdapat di kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan siswa masih belum benar-benar memahami 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 2 Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 3 Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

2 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 tentang matematika. Pendekatan yang dapat membuat matematika menjadi menarik adalah dengan cara mendekatkan matematika ke dunia siswa. Sedangkan matematika yang gunakan dalam segala segi kehidupan disebut literasi matematika [2]. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengajarkan siswa belajar secara mandiri dalam menemukan atau mengenal konsep materi pembelajaran dan menitikberatkan siswa pada tiga aspek penilaian yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah scientific approach. Pembelajaran dengan scientific approach memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) berpusat pada siswa, (2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep hukum atau prinsip, (3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, dan (4) dapat mengembangkan karakter siswa [3]. Scientific approach diterapkan dalam pembelajaran melalui proses seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan [4]. Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013, siswa dilatih untuk memecahkan permasalahan yang kontekstual sehingga dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Menurut Lewy higher order thinking merupakan kemampuan berpikir dalam menyelesaikan permasalahan dimana tidak ada algoritma yang telah diajarkan yang membutuhkan penjelasan dan mungkin mempunyai lebih dari satu solusi [5]. Kemampuan seperti itu tidak dapat dikuasai dengan baik oleh siswa apabila tidak ada latihan yang diberikan oleh guru di kelas. Selama ini guru cenderung mengajar siswa dengan cara konvensional. Bahan materi yang diajarkan hanya berpacu pada buku dan menghafal rumus-rumus dalam menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi renungan bagi kita untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran kepada siswa. Untuk menunjang keberhasilan Kurikulum 2013 tersebut diperlukan perangkat pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berorientasi scientific approach untuk menumbuhkan kemampuan higher order thinking. Materi yang digunakan yaitu materi trigonometri. Materi trigonometri ini sering ditemui pada kehidupan sehari-hari maupun di bidang ilmu pengetahuan lainnya. Oleh karena itu, materi trigonometri digunakan untuk menunjang LKS yang digunakan siswa

Wardhani, dkk: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika 3 SMA kelas X. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika berorientasi scientific approach untuk menumbuhkan kemampuan higher order thinking pokok bahasan trigonometri pada siswa SMA kelas X. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini lebih dikenal dengan istilah research and development. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah siklus tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan. Perangkat yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh Plomp [6]. Model Plomp terdiri dari lima fase, yaitu fase investigasi awal (preliminary investigation); fase desain (design); fase realisasi/konstruksi (realization/ construction); fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision); dan fase implementasi (implementasion). Tempat uji coba penelitian adalah MAN 1 Jember, dan pengambilan subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X IPA 1. a. Fase Investigasi Awal (Preliminary Investigation) Kegiatan yang dilakukan pada fase ini terfokus pada pengumpulan dan analisis informasi, mendefinisikan masalah dan merencanakan kegiatan lanjutan pada tempat penelitian di MAN 1 Jember. Kegiatan yang dilakukan pada fase ini yaitu (1) analisis ujung depan, yaitu bertujuan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di MAN 1 Jember terutama kurikulum yang digunakan di sekolah, pengelolaan pembelajaran dan cara guru mengajar matematika di kelas, serta perangkat pembelajaran yang digunakan guru; (2) analisis siswa digunakan untuk menelaah karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan pengembangan; (3) analisis materi digunakan untuk memilih dan menetapkan secara sistematis materi ajar berdasarkan kurikulum yang digunakan. Materi yang dipilih disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan di sekolah; (4) analisis tugas dan spesifikasi kompetensi, digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan utama yang diperlukan pada kurikulum dan menganalisisnya. Tugas yang dimiliki siswa setelah mempelajari materi diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran matematika berorientasi scientific approach.

4 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 b. Fase Desain (Design) Fase ini bertujuan untuk merancang draft awal perangkat pembelajaran berorientasi scientific approach untuk menumbuhkan Higher Order Thinking (HOT). Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah menyusun rencana pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pegangan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan, dan instrumen penelitian yang diperlukan berupa lembar validasi LKS, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi siswa, dan angket respon siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan konsep dari fase investigasi awal, pemilihan format pembuatan LKS mencakup persyaratan didaktik, konstruksi dan teknik. c. Fase Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction) Kegiatan ini merupakan tahap perancangan yang menghasilkan prototipe 1i. Pada fase ini dihasilkan produk pengembangan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penelitian yang diperlukan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar validasi LKS, angket respon siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. d. Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi (Test, Evaluation, and Revision) Kegiatan ini diawali dengan evaluasi pada produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila memenuhi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Kegiatan yang dilakukan adalah validasi perangkat pembelajaran LKS oleh validator, selanjutnya dilakukan revisi atau saran dari validator dan tes ujicoba lapangan dengan siswa. Kegiatan validasi dilakukan untuk menentukan kelayakan perangkat yang dikembangkan berupa LKS. Validasi dilakukan oleh tiga validator yaitu dua dosen Pendidikan Matematika dan satu guru MAN 1 Jember. Lembar validasi berisi tentang aspek format, aspek isi, dan aspek bahasa untuk mengukur kevalidan LKS. Hasil dari validasi dijadikan acuan untuk menganalisis nilai dari kevalidan LKS yang dinamakan prototipe 2. Hasil analisis validasi menghasilkan LKS yang dapat digunakan dengan revisi kecil maka kegiatan selanjutnya yaitu merevisi terlebih dahulu kemudian melanjutkan uji coba lapangan. Kegiatan uji coba lapangan bertujuan untuk melihat sejauh mana kepraktisan dan keefektifan LKS dalam pembelajaran di kelas. Pada prototipe 2 diujicobakan pada satu kelas secara utuh untuk menghasilkan prototipe final. Kegiatan yang dilakukan yaitu

Wardhani, dkk: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika 5 melakukan uji coba lapangan, melakukan analisis terhadap hasil ujicoba dan melakukan revisi berdasarkan analisis hasil analisis data tersebut. e. Fase Implementasi (Implementasion) Fase implementasi merupakan tahap akhir dari proses pengembangan perangkat pembelajaran yaitu pengemasan produk berupa LKS berorientasi scientific approach untuk menumbuhkan kemampuan higher order thinking yang siap disajikan. Pada fase ini masih belum dilakukan karena belum melakukan distribusi ke perpustakaan dan laboratorium matematika. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan diukur mengenai kevalidan, kepraktisan dan keefektifan dengan menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian dipilih dan ditetapkan formatnya untuk memvalidasi perangkat pembelajaran dan alat ukur yang digunakan untuk menentukan kepraktisan dan keefektifannya. Menurut Hobri, kriteria interpretasi koefisien kevalidan LKS dikatakan valid apabila koefisien validitas (v a ) 3 [6]. Kriteria kepraktisan LKS diperoleh dari analisis hasil data aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung. LKS dikatakan praktis (dapat diterapkan) apabila presentase aktivitas guru 80% < P g 100% atau memenuhi kategori minimal baik [7]. Kriteria keefektifan LKS ditentukan oleh tiga indikator yaitu (1) hasil belajar LKS dikatakan efektif apabila hasil belajar siswa mencapai ketuntasan dengan skor minimal 75 sehingga dapat dikatakan tuntas dan mencapai persentase lebih dari 75% dapat dikatakan tuntas secara klasikal, (2) aktivitas siswa menunjukkan kategori baik apabila persentase mencapai 80% < P s 100% dan (3) hasil respon siswa positif apabila memenuhi persentase 80% < P r 100% atau memenuhi kategori minimal baik dengan jawaban ya [7]. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perangkat pembelajaran yang dihasilkan pada penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Proses pengembangan perangkat menggunakan model Plomp yang terdiri dari lima fase yaitu yaitu fase investigasi awal (preliminary investigation); fase desain (design); fase realisasi/konstruksi (realization/construction); fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision); dan fase implementasi (implementasion).

6 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 a. Hasil Fase Investigasi Awal Kegiatan yang dilakukan pada fase ini yaitu (1) analisis ujung depan di MAN 1 Jember menggunakan Kurikulum 2013, dan pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah dan diskusi; (2) analisis siswa: subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1. Pemilihan subjek dilakukan secara heterogen tanpa membandingkan kemampuan tinggi rendahnya siswa; (3) analisis materi yang dipilih adalah trigonometri dengan sub pokok bahasan aturan sinus dan aturan cosinus. Materi ini banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari, sehingga sesuai dengan pembelajran dengan menggunakan scientific approach; (4) analisis tugas dan spesifikasi kompetensi yang dimiliki siswa setelah mempelajari materi diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran matematika berorientasi scientific approach. b. Hasil Fase Desain Kegiatan yang dilakukan membuat RPP dan LKS untuk 2 pertemuan yang membahas tenang aturan sinus dan aturan cosinus. LKS dibuat digunakan untuk siswa secara berkelompok. LKS sebagai media pembelajaran yang dikembangkan dengan desain yang menarik untuk mengelola kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Bagianbagian LKS yang dibuat yaitu halaman pertama cover berisi mata pelajaran, materi pelajaran, jenjang pendidikan, dan ilustrasi gambar. Halaman kedua berisi kata pengantar, halaman ketiga berisi materi pembelajaran, Scientific Approach, petunjuk siswa untuk mengerjakan LKS, dan identitas kelompok siswa. Halaman keempat berisi kata kunci materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran siswa memperlajari materi tersebut. Halaman berikutnya berisi permasalahan yang sesuai dengan materi pembelajaran dan menerapkan langkah-langkah scientific approach yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. c. Hasil Fase Realisasi/Konstruksi Kegiatan ini merupakan tahap perancangan LKS yang menghasilkan prototipe 2. LKS yang dirancang bagi siswa digunakan untuk melatih siswa dalam memecahkan permasalahan tentang aturan sinus dan aturan cosinus. Pada LKS terdapat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang digunakan untuk pencapaian hasil belajar siswa dan petunjuk kerja siswa dalam mengerjakan LKS. Prosedur dalam LKS meliputi fisibilitas, kejelasan petunjuk kerja, dan kesesuaian kalimat yang digunakan

Wardhani, dkk: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika 7 dengan perkembangan siswa. Hasil desain cover dan subcover LKS terdapat pada Gambar 1 dan Gambar 2 desain LKS untuk tahapan scientific approach. Gambar 1. Cover dan Subcover LKS Gambar 2. Tahapan Scientific Approach pada LKS

8 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 Pada fase ini juga merancang instrumen penelitian yaitu lembar validasi LKS, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa. Lembar validasi LKS dirancang sesuai dengan ketiga syarat yaitu syarat didaktik, kontekstual dan teknik. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dirancang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sedangkan angket respon siswa dirancang sesuai komponen pembelajaran, proses pembelajaran, dan bahasa yang digunakan. d. Hasil Tes, Evaluasi, dan Revisi Kegiatan evaluasi berupa validasi LKS oleh tiga validator yaitu dua doesn Pendidikan Matematika dan satu gurur MAN 1 Jember. Proses validasi dilakukan dengan menyerahkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, instrumen penelitian berupa lembar validasi LKS, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket respon siswa kepada validator. Berdasarkan hasil analisis data secara keseluruhan menunjukkan bahwa interpretasi kevalidan perangkat pembelajaran LKS mencapai 3,8 sehingga dikatakan valid dengan revisi kecil. Kemudian diujicobakan langsung pada siswa kelas X IPA 1 MAN 1 Jember. Hasil Uji Coba Uji coba dilakukan pada siswa kelas X IPA 1 yang terdiri dari 29 siswa. Ujicoba dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan memberikan LKS berorientasi scientififc approach dengan materi aturan sinus dan aturan cosinus. Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan LKS. Pada setiap uji coba terdapat 5 observer yang mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru diamati oleh 1 observer dan aktivitas siswa diamati oleh 4 observer dan setiap observer mengamati 2 kelompok. Satu kelompok diskusi terdiri dari 4-5 siswa sehingga terdapat 7 kelompok dalam satu kelas. Hasil uji kepraktisan LKS matematika diketahui berdasarkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, pada pertemuan pertama aktivitas guru memperoleh persentase sebesar 88,46 % dan pertemuan kedua memperoleh persentase sebesar 92,31%. Hal ini berarti pembelajaran yang dikelola oleh guru mengalami peningkatan dan berkategori baik sehingga LKS berorientasi scientific approach dikatakan praktis (dapat diterapkan).

Wardhani, dkk: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika 9 Uji keefektifaan perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan analisis data terhadap tes hasil belajar siswa, observasi aktivitas siswa dan respon siswa. Kriteria keefektifan menyatakan perangkat pembelajaran LKS dikatakan efektif apabila tes hasil belajar minimal 75% siswa tuntas secara klasikal, efektif apabila presentase aktivitas siswa 80% < P s 100% atau memenuhi kategori minimal baik, dan efektif apabila presentase siswa yang merespon positif 80% < P r 100% atau memenuhi kategori minimal baik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh sebagai berikut: a. Persentase ketuntasan klasikal tes hasil belajar siswa adalah 90% b. Persentase aktivitas siswa pada pertemuan 1 adalah 79% dan pada pertemuan 2 adalah 83,4% c. Persentase respon siswa positif terhadap semua komponen pertanyaan dengan rentang 76% hingga 86%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria keefektifan. Pembahasan di atas menunjukkan bahwa perangkat LKS matematika berorientasi Scientific Approach untuk menumbuhkan Higher Order Thinking pokok bahasan trigonometri yang dikembangkan layak digunakan oleh guru SMA kelas X. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang berjudul pengembangan perangkat pembelajaran matematika pendekatan saintifik model problem based learning dan higher order thinking materi barisan dan deret SMK kelas X. Hasil penelitian perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil Belajar (THB). Perangkat pembelajaran RPP dan LKPD menggunakan pendekatan saintifik dengan problem based learning dan higher order thinking pada materi barisan dan deret siswa SMK kelas X. Berdasarkan hasil penilaian validasi dari validator, maka RPP diperoleh rata-rata skor 3,27 dari skor maksimal 4 sehingga RPP dikatakan valid. Hasil penilaian LKPD diperoleh rata-rata skor 3,23 dari skor maksimal 4 sehingga LKPD dikatakan valid. Hasil penilaian THB diperoleh rata-rata skor 3,53 dari skor maksimal 4 sehingga dikatakan valid, begitu juga dengan lembar penilaian aktivitas siswa diperoleh rata-rata skor 3,36, lembar penilaian aktivitas guru diperoleh rata-rata skor 3,37, dan untuk angket respon siswa diperoleh rata-rata skor 4,20 dari skor maksimal

10 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 4 sehingga lembar penilaian aktivitas guru, akitivitas siswa dan angket respon siswa dikatakan valid. Kriteria kepraktisan diperoleh dari pengamatan aktivitas guru selama pembelajaran, untuk pertemuan pertaman mencapai 86,9% dan pertemuan kedua mencapai 92,3% dan pertemuan ketiga mencapai 100% sehingga perangkat pembelajaran dikatakan praktis karena persentase aktivitas guru berada diantara 80% - 100%. Kriteria keefektifan diperoleh dari THB siswa menunjukkan persentase 97,7% siswa yang tuntas, hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan hasil sangat aktif, dan hasil angket respon siswa menunjukkan kriteria positif dengan nilai 85,8% sehingga perangkat dikatakan efektif [7]. Penelitian terdahulu lainnya yang menggunakan pendekatan saintifik yaitu pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memfasilitasi kemampuan problem solving siswa. Hasil penelitian perangkat yang dihasilkan berupa lembar kerja siswa dengan pendekatan saintifik yang layak dan efektif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan LKS diperoleh rata-rata skor 93,86% dengan kategori sangat baik. Lembar kerja siswa tergolong efektif karena telah memenuhi keempat komponen efektif dalam penelitian yaitu tes kemampuan problem solving 91,67% siswa tuntas, aktivitas siswa sebesar 3,76 dengan kategori baik, rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 3,83 dengan kategori sangat baik dan rata-rata persentase respon siswa sebesar 88,89% dengan kategori sangat baik [8]. KESIMPULAN DAN SARAN Proses pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Plomp lima fase yang terdiri dari (1) fase investigasi awal (preliminary invstigation) dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi berupa kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah, analisis siswa untuk menelaah siswa sesuai dengan rancangan pengembangan, analisis materi untuk menetapkan materi berdasarkan kurikulum yang digunakan, analisis tugas dan spesifikasi kompetensi untuk mengidentifikasikan keterampilan utama yang diperlukan pada kurikulum; (2) fase desain (design) digunakan untuk merancang draft awal perangkat pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan instrumen penelitian yang diperlukan; (3) fase realisasi/konstruksi (realization/construction) menghasilkan prototipe 1 berupa LKS yang siap untuk divalidasi; (4) fase tes, evaluasi,

Wardhani, dkk: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika 11 dan revisi (test, evaluation, and revision) meliputi validasi pada LKS yang dilakukan oleh validator sehingga menghasilkan prototipe 2, selanjutnya kegiatan uji coba lapangan terhadap siswa kelas X IPA 1 MAN 1 Jember selama 2 pertemuan; Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berorientasi Scientific Approach untuk menumbuhkan kemampuan Higher Order Thinking (HOT) pokok bahasan Trigonometri pada siswa SMA kelas X telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kriteria kevalidan diperoleh dari hasil validasi dengan koefisien validitas sebesar 3,8. Kriteria kepraktisan LKS dilihat dari aktivitas guru dengan persentase pada pertemuan 1 mencapai 88,46%, dan persentase pada pertemuan 2 mencapai 92,31% sehingga dapat dikategorikan baik. Kriteria keefektifan LKS dilihat dari hasil tes belajar siswa, aktivitas siswa dan respon siswa. Pada analisis data hasil tes belajar siswa diperoleh rata-rata ketuntasan secara klasikal adalah 90% siswa mampu mengikuti pembelajaran. Analisis data aktivitas siswa pada pertemuan pertama mencapai 79% dan pada pertemuan 2 mencpai 83,4% sehingga dari kedua pertemuan tersebut dapat dikategorikan baik, sedangkan analisis data respon siswa diperoleh persentase antara 76% hingga 86% siswa yang memberikan respon positif. Saran untuk pengembangan LKS matematika berorientasi Scientific Approach untuk menumbuhkan kemampuan Higher Order Thinking (HOT) pokok bahasan Trigonometri pada siswa SMA kelas X yaitu membutuhkan kesiapan yang lebih baik dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat perangkat beserta instrumen penelitian, perangkat LKS perlu diterapkan di kelas ataupun sekolah lain serta dapat diterapkan menggunakan materi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA [1] Sasongko, T. P., Dafik, dan E. Oktavianingtyas. 2016. Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape untuk Mengetahui Level Literasi Matematika Siswa SMP. [online]. Tersedia. http.//repository.unej.ac.id/handle/123456789. [15 Juni 2017]. [2] Sunardi, 2009. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jember: Universitas Jember. [3] Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. [4] Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kemendikbud.

12 Kadikma, Vol. 8, No. 2, hal. 1-12, Agustus 2017 [5] Lewy, Zulkardi, dan Nyimas Aisyah. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas XI Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Vol.3 (2): 14. [6] Hobri. 2010. Metode Penelitian Pengembangan (Aplikasi Pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: Pena Salsabila. [7] Cahyanti, Anggraeny Endah, Hobri, dan Nanik. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendeklatan Saintifik Model Problem Based Learning dan High Order Thinking Materi Barisan dan Deret SMK Kelas X. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika: 28 Mei 2016. Gading Pustaka: 79. [8] Rosanti, Diana, dkk. Tanpa tahun. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Pendekatan Saintifik Untuk Memfasilitasi Kemampuan Problem Solving Siswa. (online) http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article /view/9839. [23 Desember 2016].