Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM KELOMPOK BERMAIN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Abstract. Kata kunci : kemampuan motorik halus, mencetak menggunakan media bahan alam

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI MEDIA TABUNG PINTAR PADA KEGIATAN MENYUSUN KATA DI KELOMPOK A TK MUSLIMAT I ROUSHON FIKR JOMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU ANAK DI KELOMPOK BERMAIN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA II PECUK PATIANROWO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

MENGEMBANGKAN MOTIRIK HALUS MELALUI ORIGAMI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KALI RUNGKUT SURABAYA. Sumilah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA.

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

Ulifah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP SAINS SEDERHANA MELALUI MEDIA MAGNET DI KELOMPOK BERMAIN PERMATA BUNDA DESA KALEN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi Kelompok B PPT Harapan Bangsa Surabaya

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Memeras Pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Lestari Tambaksari Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

MEWARNAI GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BERGOLO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Disusun Oleh: NENYATI DESY PUTRIYANTO A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di Kelompok A.2 TK Darul Ilmi Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Gambar Dengan Media Cat Air Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Mojokerto

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGISI POLA GAMBAR DENGAN SOBEKAN KERTAS BERWARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG

Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Transkripsi:

kan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE BIJI-BIJIAN DI KELOMPOK BERMAIN Uswatun Chasanah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (icha.nugraha28@gmail.com) Nurul Khotimah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (nurul_art77@yahoo.com) Abstrak Pengembangan fisik motorik halus sangat penting untuk anak usia dini karena akan menciptakan pengalaman-pengalaman yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif untuk perkembangan anak secara optimal. Pengembangan motorik halus pada Kelompok Bermain biasanya dengan kegiatan meronce. Dari hasil observasi, diketahui anak Kelompok Bermain Ceria kurang berani menunjukkan kreatifitasnya dan kurang percaya diri dalam meronce. Hal ini terlihat dari hasil karya anak yang rata-rata sama dengan contoh yang diberikan guru. Realitas ini disebabkan oleh media yang digunakan meronce kurang menarik. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana aktifitas guru dan aktifitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Bermain Ceria. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Di setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok Kabupaten Mojokerto dengan jumlah anak didik sebanyak 25 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Data pada siklus I diperoleh aktifitas guru sebesar 72%, aktifitas anak sebesar 74% dan hasil kemampuan motorik halus anak sebesar 60 %, sehingga hasil penelitian belum memenuhi standar kriteria tindakan yaitu 76%. Oleh sebab itu dilakukan perbaikan tindakan lagi pada siklus II dengan hasil aktifitas guru sebesar 89%, aktifitas anak sebesar 81% dan hasil kemampuan motorik halus anak sebesar 88 %. Berdasarkan data pada siklus II, maka penelitian ini berhasil sesuai dengan kriteria tindakan yang diharapkan dan dapat disimpulkan melalui kegiatan meronce biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak Kelompok Bermain Ceria. Kata Kunci : Kemampuan motorik halus, meronce biji-bijian Abstract Physical development of fine motor skills is essential for early childhood because it will create experiences that can foster self-confidence and a positive attitude for optimal child development. Fine motor development in preschool activities usually meronce. From the observation, known Cheerful preschool children Ceria Gondang District of Gondang Mojokerto less daring to show his creativity and lack of confidence in meronce. This is evident from the work of an average child at the example set by the teacher. This reality caused by the medium used meronce less attractive. The purpose of this classroom action research was to describe how the activities of teachers and children's activities to improve fine motor skills as well as to describe the increase in the child's fine motor skills through activities meronce grains in the District Playgroup Ceria Gondang District of Gondang Mojokerto. This study uses action research is designed in the form of a repeating cycle. In each cycle consists of four stages, namely, planning, implementation, observation and reflection. The subjects were preschool children Ceria Gondang District of Gondang Mojokerto the number of students by 25 children. Data collection techniques in this study using observation and documentation. Analysis of the data used is descriptive statistics. The data obtained in the first cycle activities of teachers by 72 %, kids activities by 74 % and the child's fine motor skills by 60 %, so the research results have not met the criteria for action that is 76 %. Therefore remedial actions performed again on the second cycle with the results of the activities of teachers by 89 %, kids activities by 81 % and the fine motor abilities by 88 %. Based on data from the second cycle, it can be concluded that through meronce grains can improve fine motor skills in preschool children Ceria Gondang District of Gondang District of Mojokerto. Keywords : fine motor skills, meronce grains 1

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut ( UU No.20 Th. 2003, Ps.1, Butir 14 ). Untuk menfasilitasi semua kebutuhan pendidikan anak, orang tua hendaknya memasukkan anaknya kedunia pendidikan non-formal yaitu salah satunya di Kelompok Bermain. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, bidang pengembangan yang dikembangkan di Kelompok Bermain sebagai kelanjutan dari pengembangan pendidikan anak dalam keluarga meliputi : pembiasaan perilaku yaitu moral dan nilai-nilai agama serta sosial emosianal dan kemandirian. Dan pembentukan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif, kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus, serta fisik kesehatan. Semua aspek tersebut adalah aspek mendasar dari pendidikan awal yang harus dioptimalkan pengembangannya. Program pendidikan fisik/motorik sangat penting bagi anak karena perkembangan fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Perkembangan fisik anak berjalan seiring dengan perkembangan motorik. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri, contoh : kemampuan menendang, berlari, dan melompat. Sedang motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk berlatih dan belajar misalnya menggunting, melipat, meronce dan sebagainya. Anak apabila diberi kesempatan dan fasilitas yang memadai untuk berekspresi maka mereka akan menjelajah berbagai peralatan dan bahan yang disediakan, melakukan percobaan-percobaan yang menakjubkan dan menguji ide-ide kreatif mereka dan memuat berbagai penemuan yang berguna sebagai dasar pengetahuan mereka selanjutnya. Pendidikan fisik motorik halus akan menciptakan pengalamanpengalaman yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif untuk perkembangan anak secara optimal. Ruang, bahan, serta peralatan yang digunakan anak hendaknya dapat dipenuhi dalam melakukan kegiatan fisik motorik halus agar anak bebas berkreasi dan berinisiatif membuat karya seni. Pengembangan motorik halus yang sering dilakukan pada Kelompok Bermain biasanya dengan kegiatan meronce didalam kelas. Pada kegiatan tersebut sering terlihat tidak adanya antusiasme pada anak untuk melakukannya dan sering kali banyak yang mengeluh kesulitan. Hal ini biasanya diungkapkan dengan ungkapan tidak bisa atau tidak mau melakukannya. Namun dengan media yang berbeda dan menarik akan membuat anak tertarik. Jika banyak inovasi - inovasi dalam penggunaan media yang menarik, anak akan tertarik dengan kegiatan meronce, maka hasil yang dicapainya akan bagus dan menumbuhkan rasa mampu dalam diri anak mengenai kemampuan meroncenya. Sehingga anak lebih percaya diri dengan kemampuannya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti menyusun perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan judul kan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian di Kelompok Bermain Ceria Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini, sebagai berikut : 1. Mendiskripsikan aktifitas guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Bermain Ceria. 2. Mendiskripsikan aktifitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto. 3. Mendiskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto. Menurut Nursalam (2005), perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Fungsi perkembangan motorik halus Menurut Mudjito (2007), yaitu : a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama kehidupannya. c. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Meronce adalah suatu kegiatan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat, melalui gerak jari yang memasukkan benang atau tali kedalam butir - butir ronce sehingga ketrampilan motorik halus anak akan terlatih. Meronce dalam proses pembelajaran anak usia dini dapat melatih anak untuk berkonsentrasi serta menyiapkan anak dalam rangka persiapannya untuk dapat belajar membaca. Meronce tak hanya mengajarkan anak bagaimana keindahan serta kreativitas dalam merangkai dengan menggunakan berbagai bahan, akan tetapi masih banyak lainnya manfaat dari kegiatan meronce, antara lain : a. Meronce mampu mengasah kemampuan kognitif anak. 2

Meronce dapat dilakukan dengan beberapa kriteria tertentu, seperti berdasarkan pada warnanya, bentuk-bentuk butir roncenya, dsb. Dari hal tersebut, anak akan belajar untuk dapat mengenali satu persatu konsep mengenai warna, bentuk serta jumlah. b. Meronce sebagai sarana menyiapkan anak untuk dapat membaca. Kegiatan meronce dengan berbagai bentuk dan warna dapat melatih kemampuan anak untuk dapat membedakan. Kemampuan membedakan itulah yang kemudian dapat membantu anak untuk dapat mengenal huruf dan membedakan huruf. Hal itulah yang menjadi modal anak untuk dapat belajar pada tingkatan selanjutnya yang lebih sulit, seperti membaca, menulis dan sebagainya. c. Meronce dapat melatih ketelitian anak. Dengan adanya kegiatan meronce, anak dapat belajar untuk memasukkan benang dalam jarum serta mulai meronce butir butir ronce yang disambung satu persatu dengan benang. Hal ini perlu ketelitian dan konsentrasi anak agar butir butir ronce dapat disusun dengan rapi dan akan menghasilkan suatu karya yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketelitian akan dapat terlatih melalui kegiatan meronce. Biji bijian adalah seluruh macam biji dari sebuah tanaman. Dalam kegiatan meronce pada penelitian ini, biji-bijian yang digunakan adalah semua biji-bijian yang mempunyai berbagai macam bentuk, ukuran dan warna dengan diberikan lubang ditengahnya untuk tempat memasukkan benang atau tali. Ini dimaksudkan agar anak dapat mengoptimalkan kemampuan motorik halusnya dalam meronce dengan berbagai macam biji-bijian yang telah disediakan. Meronce biji-bijian adalah kegiatan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat, melalui gerak jari yang memasukkan benang atau tali kedalam biji-bijian yang sudah berlubang menjadi suatu hasil karya tertentu sehingga ketrampilan motorik halus anak akan terlatih. Kegiatan Meronce memiliki beberapa tahap dalam pengaplikasiannya. Berikut langkah-langkah yang dapat digunakan dalam kegiatan meronce : a. Meronce berdasarkan warna Tahapan yang paling rendah dalam kegiatan meronce. b. Meronce berdasarkan bentuk dan bahan Anak dapat mengenal berbagai bentuk dan bahan meronce c. Meronce berdasarkan warna dan bentuk Anak mulai bisa menggabungkan mana yang memiliki bentuk sama atau warna yang sama dengan jarak tertentu. d. Meronce berdasarkan warna, bentuk dan ukuran Tahapan ini merupakan tahapan yang sulit bagi anak karena anak mulai menggabungkan 3 komponen sekaligus. METODE Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau yang sering disebut dengan PTK. Menurut Arikunto (2010:135) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan melakukan tindakantindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau penyempurnaan untuk meningkatkan proses dan praktekpraktek pembelajaran. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, sehingga penelitian harus tertuju atau mengenai hal - hal yang terjadi didalam kelas. Alasan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan permasalahan meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan meronce bijibijian. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Bermain Ceria Desa Gondang Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013 / 2014 Jumlah anak didik sebanyak 25 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan menjadi dua siklus yang dilakukan 3 kali pertemuan.. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6,8,10 Januari 2014, dan siklus II dilaksanakan tanggal 20,22,24 Januari 2014. Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik observasi untuk mengetahui keadaan anak didik selama proses pembelajaran. Analisis data observer diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas anak didik selama kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak yang dilakukan oleh guru didalam kelas. Untuk analisis data yang diperoleh dari hasil observasi, maka peneliti menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P = f x 100 % N Keterangan : P = Presentase f = Jumlah Nilai yang diperoleh N = Jumlah Nilai Maksimal Selanjutnya hasil prosentase ditafsirkan dengan berpedoman sebagai berikut : 1. 0% - 25% = Kurang 2. 26% - 50% = Cukup 3. 51% - 75% = Baik 4. 76% - 100% = Sangat Baik Keberhasilan tindakan dianggap berhasil jika prosentase anak mampu meronce dan mengikuti aturan kegiatan yaitu dapat meronce sesuai dengan petujuk yang diberikan pada tiap aspek pengamatan mencapai 22 anak dari total keseluruhan anak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan kegiatan meronce biji-bijian. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas anak, aktivitas guru dan hasil kemampuan motorik halus anak. Dalam setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan dan menggunakan tiga Rencana Kegiatan Harian (RKH). Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pelaksanaan kegiatan pembelajaran Siklus I yang 3

dilakukan oleh peneliti masih belum berhasil karena baru bisa mencapai target 60%, karena hasil penelitian belum mencapai target yang diinginkan yaitu minimal 76%. sehingga perlu adanya refleksi untuk dilakukan pada siklus kedua. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II dapat dinyatakan bahwa peningkatan kemampuan motorik halus anak pada Siklus II sudah tuntas, dengan ditunjukkan dari hasil observasi yang meningkat jauh dari siklus I yaitu 60 % menjadi 88 % pada siklus II dengan hasil ketuntasan 22 anak tuntas dan 3 anak tidak tuntas. Untuk lebih jelasnya berikut ini perbandingan nilai pada Siklus I dan II yang ditunjukkan dengan diagram tentang lembar observasi guru, anak dan kemampuan motorik halus, serta grafik perkembangan kemampuan motorik halus anak, sebagai berikut : Tabel 1 Rekapitulasi Kemampuan Guru, Kemampuan Anak, Kemampuan Motorik Halus 90 80 70 60 50 40 30 20 10 No 0 Indikator Siklus I Siklus II 1 Guru 72 % 89 % 2 Anak 74 % 81 % 3 Kemampuan Motorik Halus 60 % 88 % Guru Siswa Kemampuan Motorik Halus Keterangan 17% 7 % 28% Siklus I Siklus II Gambar 1 Diagram Rekapitulasi Kemampuan Guru, kemampuan Anak, Kemampuan Motorik Halus Anak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto sebelum dilakukan tindakan penelitian relatif rendah, hanya mencapai 25% dari jumlah anak atau dari 25 anak hanya 5 anak yang mampu dalam kegiatan meronce, mewarnai, menggunting dan lain-lain. Setelah dilakukan tindakan penelitian dengan kegiatan meronce biji-bijian, mulai tampak adanya peningkatan kemampuan motorik halus pada anak yakni perubahan hasil dari siklus I ke siklus II, dengan bukti pencapain posentase dari siklus I mencapai ketuntasan 60 % meningkat menjadi 88 % pada siklus II. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada poses pembelajaran siklus II berhasil karena ketuntasan belajar sudah terpenuhi. Melalui kegiatan meronce ini dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak yaitu kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, dan memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga, Nursalam (2005). Anak sebaiknya diberikan berbagai kegiatan yang kreatif untuk mengembangkan motorik kasar dan motorik halusnya secara seimbang, (Aisyah, 2011:4.35-42). Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa kegiatan meronce adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil kegiatan meronce biji-bijian yang telah dilakukan dengan menggunakan dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Mojokerto, memiliki dampak positif terhadap aktifitas guru dalam meningkatkan motorik halus anak. 2. Melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Mojokerto, memiliki dampak positif terhadap aktifitas anak dalam meningkatkan motorik halusnya. 3. Melalui kegiatan meronce biji-bijian di Kelompok Mojokerto, dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak, yaitu dianjurkan bagi guru PAUD khususnya guru Kelompok Bermain yang ingin mengetahui motorik halus anak Kelompok Bermain tidak bergantung dengan media pembelajaran seperti mewarnai, melipat dan menggunting tetapi bisa melalui kegiatan meronce biji - bijian. Pembelajaran dengan menggunakan kegiatan meronce biji-bijian akan berjalan maksimal dengan adanya motivasi dan konsentrasi dari guru maupun anak didik yang baik karena dalam pelaksanaan kegiatan meronce itu membutuhkan kesabaran, ketelitian dan suasana yang menyenangkan. 4

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aisyah, Siti. Dkk, 2011. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Asmawati, Luluk. Dkk, 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hurloch, B Elizabeth. 1999. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta Erlangga. Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung. Mandar Maju. Martuti, A. 2008. Mengelola PAUD. Memahami 36 Sifat Pendidik yang Menghambat Pembelajaran. Yogyakarta. Kreasi Wacana. Sumantri, MS. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia dini. Jakarta : PT. Indeks. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. System Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas 5