BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 1995 yaitu peringkat ke-104 pada

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI SE KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. berperan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan salah satu syarat penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan generasi muda menjadi Sumber Daya Manusia yang tangguh

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

2 global sebagai sarana peningkatan kemampuan ekonomi bangsa Indonesia. Untuk melindungi kepentingan negara dalam menghadapi era globalisasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB III ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SMK DENGAN TUNTUTAN DUNIA KERJA. Ricky Gunawan Jurusan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa kita, apalagi di era globalisasi sekarang ini

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

P., 2015 PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMPN SE-RAYON 03 KABUPATEN GARUT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014/05/04 10:09 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan GERAKAN BANGGA PENYULUH PERIKANAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan zaman sudah semakin modern terutama pada

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seperti yang tercantum di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, pelayanan keperawatan mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sumber daya manusia yang berkualitas tinggi merupakan suatu tuntutan era globalisasi. Peningkataan kualitas sumber daya manusia dari sektor pendidikan, membutuhkan peran yang besar dari seorang guru. Indikator yang menunjukkan rendahnya mutu pendidikan Indonesia dapat dilihat dari data Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009, tentang Indeks Pembangunan Manusia Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 1995 yaitu peringkat ke-104 pada tahun 1995, ke-105 pada tahun 2000, ke-110 pada tahun 2002, ke-112 pada tahun 2003, dan sedikit membaik peringkat ke-111 pada tahun 2004, dan peringkat ke- 110 pada tahun 2005 (Uno dan Lamatenggo, 2012:16). Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya diantaranya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada beberapa tahun terakhir telah mengeluarkan program sertifikasi guru. Program ini bertujuan menciptakan guru-guru yang berkualitas. Namun, Edi Tri Baskoro Selaku Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan mengatakan bahwa hasil dari uji kompetisi yang dilakukan selama ini menunjukkan kualitas guru masih ada yang rendah. Hal itu dapat dilihat dari program sertifikasi guru tersebut yang memenuhi syarat hanya 2.08 juta atau 70,5%. Sedangkan sisanya 86.167 belum memenuhi persyaratakan sertifikasi (Hendro:2014). 1

2 Kinerja guru di Surakarta dirasa belum optimal. Begitu pula guru yang bersertifikasi dan guru yang teleh menerima tunjangan profesi pendidik (TPP). Hal ini dikemukakan oleh pakar pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Drs. Sofyan Anif., M.Si. Upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pendidikan yang utama adalah pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan sebuah lembaga pelayanan dalam dunia pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksaan pendidikan. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Peran guru dalam dunia pendidikan berakibat pula dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kinerja guru adalah aspek penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Seperti yang dikemukakan Uno dan Lamatenggo (2012:16), faktor yang fundamental sebagai keterpurukan bangsa, yaitu ketidakberhasilan pendidikan nasional kita, karena pendidikan tidak menghasilkan kader-kader bangsa yang berkemauan tulus dan berkemampuan profesional. Rachmawati dan Daryanto (2013:19) mengatakan bahwa seorang guru harus memenuhi: (1) Kemampuan mebuat perencanaan dan persiapan mengajar, (2) Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, (3) Penguasaan

3 metode dan strategi belajar mengajar, (4) Kemampuan dalam mengelola kelas, dan (5) Kemampuan dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Tuntutan akan pemenuhan terhadap kinerja guru yang maksimal berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Banyaknya guru yang memiliki kinerja rendah meski telah menerima tunjangan profesi menunjukkan bahwa adanya kesenjangan antara tuntutan kinerja guru dengan keadaan yang nyata. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, diantaranya adalah motivasi kerja, disiplin kerja, keterampilan yang dimiliki, kepribadian guru, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan lain-lain. Menurut Handoko (2001:193), kepuasan kerja (job satisfication) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Setiap guru akan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki agar mencapai kepuasan kerja yang diinginkan. Semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan seseorang guru maka tinggi pula tingkat kepuasan yang akan dirasakan. Motivasi kerja merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal (Uno, 2007:72). Motivasi kerja memiliki peran yang penting untuk terciptanya guru yang profesional. Hal ini disebabkan karena motivasi merupakan faktor penentu dalam tindakan seseorang. Suatu penghargaan serta pemenuhan kebutuhan guru akan memotivasi kerja mereka. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri se-kota Surakarta yang terdiri dari 9 sekolah. Program keahlian dari masing-masing sekolah diantaranya mencakup

4 bidang: Bisnis dan Manajemen; Teknologi dan Rekayasa; serta Seni, Kerajinan dan Pariwisata. Bidang bisnis dan manajemen, mencakup SMK Negeri 1 Surakarta, SMK Negeri 3 Surakarta, dan SMK Negeri 6 Surakarta. Bidang teknologi dan rekayasa, mencakup SMK Negeri 2 Surakarta, dan SMK Negeri 5 Surakarta. Bidang seni, kerajinan dan pariwisata, mencakup SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9 Surakarta. Pentingnya permasalahan tersebut dan menyikapi kondisi di atas, maka dilakukan penelitian yang diharapkan mampu memberi manfaat bagi sekolah dalam peningkatan kinerja guru sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan maksimal. Bertolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA SURAKARTA. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Tuntutan idealisme guru belum sejalan sesuai dengan realita di lapangan. 2. Banyaknya guru yang kurang kompeten dalam menghadapi perubahan dan tuntutan global. 3. Sistem kerja guru yang konvensional.

5 4. Kondisi lingkungan kerja yang tidak kondusif akibat rendahnya kesadaran sosial terhadap lembaga pendidikan. 5. Kurangnya kekompakan dan kebersamaan guru akibat persepsi yang berbeda dalam kegiatan belajar mengajar. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti membatasi masalah penelitian agar terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Variabel Penelitian a. Kinerja guru, meliputi: kinerja dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) serta kegiatan di sekolah pada gunu berstatus pegawai negeri sipil (PNS). b. Kepuasan kerja, meliputi: rasa puas terhadap apa yang dilaksanakan dan apa yang diterima. c. Motivasi kerja, meliputi: keinginan dari diri sendiri untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri se-kota Surakarta. SMK Negeri di Surakarta berjumlah 9 sekolah, yaitu: SMK Negeri 1 Surakarta, SMK Negeri 2 Surakarta, SMK Negeri 3 Surakarta, SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 5 Surakarta, SMK Negeri 6 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9 Surakarta.

6 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah serta pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta? 2. Apakah motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta? 3. Apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta. 2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta. 3. Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-kota Surakarta.

7 F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam dunia pendidikan tentang pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, serta menjadi sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Sebagai masukan serta bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajerial sekolah mengenai kinerja, kepuasan kerja serta motivasi kerja guru. b. Bagi Guru Sebagai masukan mengenai pentingnya kinerja guru untuk meningkatkan kualitas sumber daya menusia melalui dunia pendidikan di era global ini. c. Bagi Peneliti Sebagai masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti sebagai calon pendidik.