STUDI KEEFEKTIFAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MASA DEPAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN. kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

HAKIKAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) 1 (School Based Management/SBM)

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. peduli pada pembangunan sektor pendidikan. Menurut Kurniadin (2012:206)

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 yaitu : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Makna

BAB I PENDAHULUAN. Bab II Kedudukan, Fungsi dan Tujuan pasal 6 menyatakan bahwa: Pendidikan mensyaratkan adanya kompetensi pedagogik, kompetensi

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

kualitas negara dimata internasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA SMA NEGERI 1 SRAGEN DAN SMA NEGERI 1 GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TESIS. Disusun oleh : AGUS SUHONO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan millenium development goals,

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

B A B I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian yang bermakna sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

2015 PEMBINAAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PENGGUNAAN MEDIA SEARCH ENGINE BAGI PENINGKATAN CIVIC INTELLIGENCE SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKN

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan akan memenuhi kegagalan (Sanaky, 2010: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

Transkripsi:

STUDI KEEFEKTIFAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MASA DEPAN Sri Setyowati* dan M. Arifana** Abstrak: Studi keefektifan didalam perkembangan pendidikan masa depan yang ditentukan oleh perhatian para warga sekolah, pendidik, kepala sekolah dan orangtua. Untuk mencapai sekolah efektif diperlukan konsep manajemen berbasis sekolah, untuk menuju pendidikan sekolah masa depan yang efektif.. Abstract: This paper tries to develop a concept corcerning the effectiveness of the development of future education which is determined by the degree of attention given by the stakeholders comprising the teachers, the headmasters, student and parents. And to make the school effective, it is necessary that a School-Based Management be developed. Kata kunci: pendidikan masa depan, efektif. Di era informasi yang serba instan ini setiap masyarakat pasti membutuhkan pusat informasi dan pengetahuan. Informasi pengetahuan dan teknologi didapat dari sekolah yang merupakan lembaga pendidikan untuk melatih kompetensi siswa agar mampu dapat bersaing dalam era informasi teknologi. Didalam menentukan pilihan untuk menyekolahkan anaknya, setiap masyarakat menginginkan sekolah mempunyai asset/modal pendidikan yang tetap yaitu tanah, bangunan, guru dan administrator agar nantinya tidak hanya menghasilkan output/keluar secara kuantitas saja namun dapat menghasilkan outcome/dampak yang dapat memberikan peranan yang lebih bagi masyarakat sekitarnya. Sering kali kita berbicara berapi-api tentang keinginan memiliki sekolah unggul namun pada praktiknya sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah merasa puas dengan kualitas yang sedang-sedang saja. Sehingga peranan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dapat memberikan kontribusinya perlu dikembangkan agar dapat mendukung sekolah untuk mampu tetap konsisten dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi siswanya, tidak hanya sedang-sedang saja namun lebih optimal. Tidak bosan-bosannya para pakar pendidikan berusaha meningkatkan mutu pendidikan sekolah, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat mempunyai peranan yang cukup penting pula dalam masalah peningkatan mutu pendidikan. Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang berorientasi pada peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan mulai dikembangkan di sekolah-sekolah seiring dengan berlakunya otonomi daerah yang menuju otonomi sekolah. Sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan berusaha untuk mewujudkan sekolah unggul. Di dalam sekolah unggul mempunyai pusat-pusat sumber daya yang memiliki sebuah pendidikan pra sekolah, sebuah sekolah dasar, kelas-kelas dewasa, para dokter dan perawat, seorang psikoterapis, seorang ahli pengobatan alami, kelas kebugaran, program keterampilan asuh, pendeta, dan koran sendiri. Setiap murid dijamin menjadi seorang pelajar unggul pada umur 12 atau 13 tahun. Murid dijamin mampu menerapkan filosofi perkembangan berkelanjutan pada proses belajar mereka sendiri. 95% dijamin mencapai nilai A dalam bidang akademis. Teknologi canggih tersedia bagi murid di setiap waktu. Lulusan SMU dijamin memiliki ketrampilan berpikir dan memproses lebih tinggi daripada kebanyakan lulusan universitas. *Dosen FIP Unesa **Guru SMUN Sekaran Lamongan 98

Murid dijamin ditumbuhkan dalam budaya berbasis nilai. Sekolah menjamin mampu melampaui semua standar mutakhir yang ditetapkan Alberta Education. Padahal idealnya sekolah menjamin masa depan murid sebagai pekerja berpengetahuan dengan ketrampilan yang dirancang untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah ini (Dryden dan Vos, 2002 : 437). Dalam rangka menyongsong era perdagangan bebas yang akan diberlakukan pada pasca tahun 2000, Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan mutu sumber daya manusianya, yang masih ketinggalan jauh, untuk kawasan Asia sekalipun. Hasil penelitian beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa di antara 7 sampel di Asia ternyata Indonesia merupakan negara yang memiliki produktivitas tenaga paling rendah (Mudjiarto, 2001, 1). Isu tentang sekolah unggul semakin merebak dan semakin banyak dibicarakan masyarakat, dimana masyarakat semakin dewasa untuk memilih dan menilai sekolah unggul yang diinginkannya dengan melihat output/keluar dan outcome/dampak dari sekolah tersebut. Informasi semakin banyak diperoleh sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan penilaian terhadap suatu sekolah yang mempunyai keunggulan dalam bidang tertentu dan sekolah tersebut dapat digolongkan tipe sekolah unggul tertentu, bahkan mulai sekarang muncul adanya gerakan-gerakan menciptakan sekolah unggul untuk memenuhi harapan masyarakat yang sangat besar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Isu tentang sekolah efektif sangat pesimis, untuk menjadi sekolah efektif dan sekolah yang berkembang, dapat diartikan bahwa sekolah tersebut perlu upaya memperbaiki unsur-unsur.yang menjadi perhatian dari sekolah tersebut yang menjadikan permasalahan didalamnya serta mampu menyelesaikan. Lebih dari 20 tahun Webber mempublikasikan sekolah efektif dalam seminar dan bekerja dengan mengunjungi beberapa sekolah untuk mendapat jawaban sample sekolah efektif. Terdapat sembilan isu tentang sekolah efektif dan mengidentifikasi serta memperdebatkannya mengenai (1) Dibutuhkan tahapan dari perkembangan sekolah efektif; (2) Menggunakan pemecahan problem solving untuk masalah yang terjadi disekolah efektif; (3) Memusatkan perhatian terhadap konteks pekerjaan dan hubungannnya dengan masalah social; (4) Penelitian sangat penting dengan memberikan keputusan melalui teknik pertanyaan disertai dengan penyelidikan; (5) Memutuskan di antara dua pilihan proyek penelitian yaitu sekolah efektif ataukah sekolah perkembangan; (6) Menentukan program sekolah; (7) Menentukan keputusan untuk bekerja sama dengan sekolah international; (8) Alamiah, memusatkan perhatian pada perkembangan masa depan; (9) Membentuk struktur dan model dari sekolah efektif (Mortimore, 154,1991). Studi kefektifan sekolah untuk menghasilkan outcome/dampak yang diharapkan harus menggunakan alat untuk mengukur outcome yang dihasilkan dari sekolah tersebut. Di Amerika alat yang digunakan untuk mengukur memusatkan perhatian dari test Bahasa Inggris dan matematika sedangkan untuk di Kerajaan Inggris yang mengawali studi tersebut dan tidak mengetahui bahwa Amerika sudah mengklaim alat untuk mengukur outcome dari sekolah efektif tersebut. Yang terpenting outcomes di sekolah yaitu membaca, menulis matematika dan berhitung praktis, menulis, berbicara, pertemuan, perilaku, imaginasi pribadi dan tingkatan dalam sekolah (Mortimore, 156, 1991). Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik permasalahan sebagai berikut: Bagaimana studi keefektifan pengembangan pendidikan masa depan? Bentuk Pendidikan Di Masa Depan A. Sekolah Masa Depan Untuk membiayai perlengkapan teknologi sering menjadi kendala sehingga beban untuk pendidikan semakin berat terutama penyelenggara pemerintah setempat. Tetapi kebanyakan pemerintahan setempat tidak mempunyai cara untuk mendapatkan dana ekstra untuk pengeluaran tersebut. Ujung-ujungnya yang miskin menjadi semakin miskin dan yang kaya semakin kaya, sehingga terjadi kesenjangan antara pendidikan di sekolah-sekolah favorit dan sekolah-sekolah yang berfasilitas kurang. 99

Perubahan paradigma baru mengenai sekolah dimana sekolah dalam peradaban yang semakin tinggi diperlukan informasi teknologi yang memadai agar tidak tertinggal jauh dan dapat bersaing dalam era global yang mengalami perubahan sangat cepat. Berikut ini dibahas studi keefektifan sekolah masa depan: 1. Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan. Masa depan para guru dan siswa pada era teknologi yang tinggi tidak lagi dibatasi waktu dan ruang kelas yang terdapat dilembaga pendidikan namun guru dan siswa sudah dihubungkan dengan sebuah jaringan komputer dan Net. Begitu pulang kalau para siswanya ingin konsultasi dengan sang guru dapat mereka lakukan lewat net. Sekolah-sekolah bahkan dapat mendirikan ruang kelas maya bagi para siswa untuk memecahkan masalah masalah mereka atau untuk mengeksplorasi pelajaran yang berbeda beda, yang menarik mereka. Para guru dan siswa dari berbagai kelas dan tingkatan dapat bergabung dalam diskusi diruang kelas maya ini. Pembelajaran menjadi tak terbatas dalam ruang dan waktu. Pembelajaran jarak jauh dan pengajaran lewat internet dapat dilakukan dengan efektif sehingga siswa pergi ke sekolah memberi kemungkinan tidak hanya mendapat pengetahuan dan proses sosialisasi yang tidak dapat diperoleh dalam pembelajaran lewat internet. Komputer tidak dapat mengambil seluruh fungsi sekolah namun dalam penyebaran teknologi informasi, dapat bergeser dari pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran yang diindividualkan, yang di desentralisasikan. 2. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan di Rumah. Pada masa depan nanti menurut Wen (2003:93) ada orang yang akan kembali ke zaman ketika mereka kebanyakan diajar di rumah. Orang tua memikirkan dan mempertimbangkan bahwa anaknya lebih baik dididik dengan cara lain seperti diajari di rumah atau berpartisipasi dalam kelompok kelompok pendidikan kecil secara privat. Tingkat pencapaian dapat dipantau dengan uji publik. 3. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan yang bersifat keterampilan khusus. Sekolah masa depan akan berubah dari sekolah dengan maksud umum menjadi sekolah dengan maksud khusus. Yang diajarkan sekolah di masa lalu adalah pengetahuan umum, tetapi sekolah masa depan mungkin akan menjadi pusat pelatihan dalam ketrampilan atau pembelajaran khusus, sehingga siswa dapat menganggap di mana-mana adalah sekolahku dan semua orang adalah guruku. 4. Sekolah yang direformasikan. Di masa depan sekolah-sekolah yang baik bisa berkembang tanpa batas. Sekolah-sekolah yang rendah kualitasnya akan tersingkirkan karena kurangnya siswa. Sekarang sekolah-sekolah masih terbatas pada ruang kampus dan tersedianya guru. Mereka hanya dapat menampung siswa hingga jumlah tertentu, tetapi dengan Net sebuah sekolah yang semula hanya dapat menampung beberapa ribu siswa bisa menjadi sebuah sekolah besar dengan beberapa juta siswa, hal ini bukannya mustahil. Menurut Mortimore (1991) faktor yang sensitif dalam perkembangan manajemen siswa dan guru di sekolah, keterlibatan siswa, lingkungan yang kondusif dan iklim sekolah positip, merupakan hal yang penting diidentifikasi. Sebuah contoh kongkret, seorang kepala sekolah harus melakukan pengecekan secara langsung ke bawah di mana ditemukan outcomes siswa sangat rendah dan guru-guru kurang perhatian. Orang tua wali murid sangat vokal dan kritis serta komunitas yang menginginkan perubahan ke arah kebaikan siswa dan staff. Dalam hal ini diperlukan strategi manajemen dan kemampuan dari seorang kepala sekolah menjadikan sekolah tersebut sebuah model sekolah yang efektif. Untuk menjadikan sekolah efektif diperlukan pilihan suatu proses perkembangan secara cepat untuk melakukan perubahan setelah pengecekan langsung ke bawah. Di Inggris misalnya sekolah dipercaya untuk : 1) Membuat Pengantar Kurikulum Nasional dengan keputusan yang penting dalam pembuatan program individu siswa. 100

2) Mengoperasikan sistem manajemen lokal sekolah dengan pelatihan ilmu manajemen yang berbasis sekolah. 3) Kompetensi siswa yang rendah dikembangkan menjadi lebih optimal (Mortimore,1991:159). Untuk perkembangan masa depan sekolah diperlukan sebuah bentuk model keluaran sekolah. Spesifikasi sebuah model sekolah yang penting adalah: 1) Membuat siswa dalam kelompok-kelompok besar dan khusus dengan melakukan kontrol secara optimal. 2) Pembagian waktu secara proporsional yang lebih besar. 3) Pemberian pengetahuan setiap hari dimulai dengan bel atau sirene. 4) Keputusan untuk memilih kepala sekolah, merupakan hal penting membawa output dari sekolah menjadi lebih baik, teknik formal yang biasanya ditempuh yaitu lewat testing. (Mortimore,1991:162). B. Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif Dalam pengelolaan sekolah peran kepala sekolah sangat menonjol. Bukti bahwa peran tersebut sangat kuat, hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kepala sekolah yang baik, sangat besar sumbangannya terhadap sekolah yang efektif. Menurut Standfield dkk (dalam Mudjiarto, 2001: 12) berdasarkan hasil penelitian dari pola sekolah yang efektif kepala sekolah dipandang sebagai Ksatria yang menyelamatkan anak-anak dengan memberikan pendidikan yang efektif. Perubahan perbaikan dari prestasi rendah, disiplin yang tak terwujud dan moral staf yang kurang baik diharapkan menjadi lebih baik, dengan pendekatan terhadap perbaikan pengajaran dalam empat aspek yaitu: disiplin, prestasi, sikap dan kepribadian. Semua aspek tersebut ditumbuhkan dengan berdasarkan pada harapan-harapan yang tinggi, terciptanya suasana emosi yang positip, pelaksana supervisi yang obyektif, dan penggunaan teknik kepemimpinan yang sesuai oleh kepala sekolah. Untuk mencapai itu dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang kuat harapan yang tinggi yang disuarakan oleh seluruh warga sekolah, iklim belajar di sekolah yang teratur, penekanan yang kuat pada ketrampilan-ketrampilan dasar mengajar, evaluasi yang sering diadakan serta pemantauan terhadap kemajuan siswa secara kontinyu. (Mujiarto, 2001: 13-14). Dalam pelaksanaannya, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah sangat dipengaruhi halhal sebagai berikut : 1. Kepribadian yang kuat, percaya diri, berani, bersemangat murah hati, dan memilih kepekaan sosial. 2. Memahami tujuan pendidikan dengan baik. 3. Pengetahuan yang luas. 4. Keterampilan profesional (tehnis, hubungan kemanusiaan, konseptual). 5. Memiliki prinsip kepemimpinan yang baik yaitu konstruktif, kreatif, partisipatif, kooperatif, delegatif, integratif, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, adaptasi dan fleksibel. (Depdiknas, 2000: 12-13). Selain itu diperlukan penampilan dan kinerja yang baik dari kepala sekolah. Menurut Wahyosumidjo (2002: 433) kepemimpinan kepala sekolah diperlu-kan kekuatan pendorong sehingga anak buah selalu mengikuti apa yang diinginkannya dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kewibawaan (power), sifat-sifat dan ketrampilan, perilaku (behaviour) serta fleksibilitas pemimpin. C. Guru Masa Depan Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa di sekolah yang baik dibutuhkan guru yang memenuhi syarat kualifikasi yang tinggi dan mampu menghadapi banyak perubahan dalam pendidikan masa depan dan membimbing para siswanya dengan lancar di abad baru ini. 101

1. Peran Guru di Masa Lalu, Zaman Sekarang, dan Masa Depan Peran guru di masa lalu sangat mempengaruhi pola pikir, cara pandang dan perilaku seumur hidup siswanya dan sangat dihormati serta dianggap orang terpenting kedua setelah orang tua, namun di jaman sekarang perkembangan guru mulai jatuh dan mengenaskan, ini karena selama beberapa puluh tahun terakhir menganggap guru sebagai tenaga kerja murahan untuk meneruskan pengetahuan. Ada anggapan bahwa apa yang diajarkan tidak sesuai dengan muatan ujian sehingga guru les privat menjadi populer karena mengkompensasi apa yang kurang diajarkan guru di sekolah dan sesuai dengan muatan ujian. Peranan guru di masa depan dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi komputer, peran guru semakin nyata, pengetahuan informasi teknologi dapat dikembangkan secara maksimal dan membimbing kurikulum. Guru dituntut kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan orang lain, mempunyai kompetensi-kompetensi inti dan kemampuan-kemampuan khusus. Peran guru di masa depan mencakup bimbingan kurikulum, mengevaluasi kemajuan pembelajaran, bimbingan dalam seni menjalani kehidupan, konseling dalam perencanaan kehidupan dan pengembangan kreativitas serta potensi. 2. Kemampuan-kemampuan Penting Guru di Masa Depan a. Ketrampilan berkomunikasi. b. Ketrampilan computer. c. Memberikan Pengaruh Positip (Wen,2003: 99-118). Keefektifan dan kemampuan guru merupakan salah satu karakteristik yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah dimana semakin efektif dan kemampuan tinggi guru melakukan tugas maka akan semakin tinggi prestasi akademik siswa (Mujiarto, 2001: 53). Di PBM guru sangat menentukan kualitas lulusan, namun perlu kebersamaan dalam unsur komponen sekolah yaitu kepala sekolah, guru administratif serta keterlibatan orang tua guna mendukung keberhasilan anak didik. D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Di dalam pendidikan anak-anak seharusnya mempunyai kebebasan sendiri untuk menentukan apa yang akan dipelajari apakah mereka mengejar studi akademik ataukah hanya sampai pada sekolah menengah. Sama dengan pengembangan pengetahuan, kalau seseorang anak ingin meningkatkan cadangan pengetahuannya, ia bisa terus belajar, kalau ia merasa cukup pengetahuannya dan ingin bekerja seharusnya mereka diizinkan untuk bekerja. Namun orang tua harus mengetahui kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk masa depan yaitu: pertama mengenal sebanyak mungkin kemampuan berbahasa, yang nantinya berhubungan dengan orang lain. Di masa depan apabila tidak mengenal bahasa asing maka akan memiliki daya saing yang terkikis. Kemampuan dasar yang kedua yaitu pertimbangan. Pendidikan pengetahuan dapat diefektifkan dengan bantuan komputer. Hanya pertimbangan yang baiklah maka dapat mencegah seorang anak kehilangan arah dan teguh terhadap prinsip-prinsip yang dipegang seandainya dilingkungan yang tidak sehat. Peranan orang tua dalam pendidikan diantaranya : 1. Pembelajaran mandiri bagi anak maupun orang tua sendiri setelah anak besar. 2. Mengubah peranan dari melindungi menjadi penolong. 3. Mengubah anggapan bahwa anak lemah (Wen, 2003: 119-126). Menurut Mudjiarto (2001: 74) peranan orangtua perlu dilibatkan dalam kegiatan sekolah termasuk dukungan orangtua terhadap program dan tujuan yang ingin dicapai sekolah secara konsisten. Pengontrolan anak dapat lebih ketat dan disiplin dalam keaktifan dalam mengikuti PBM. Pelibatan orangtua tidak hanya bersifat bantuan dana saja namun program dan perencanaan partisipatori sekolah sehingga tercipta hubungan yang baik antara sekolah dan orangtua. Keberanian sekolah dibutuhkan untuk menggugah orangtua agar perlu memperhatikan sekolah anaknya dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswanya. 102

E. Perubahan dalam Kualitas Pendidikan Di jaman yang berbeda dimana tuntutan terhadap kebutuhan semakin berkembang apalagi kita telah memasuki zaman internet dimana dapat membebaskan kualitas-kualitas khusus individual yang seringkali tertindas di zaman industri. Dalam era industri dituntut standarisasi dan tidak menekankan kualitas dan talenta individual. 1. Pendidikan yang berorientasi pada pengetahuan dikembangkan ke segala arah yang seimbang. Di antara banyaknya teori tentang pendidikan ada dua teori yang selalu bertentangan. Ada aliran pendidikan yang menekankan bahwa apapun yang dipelajari seseorang di sekolahnya harus bermanfaat bagi masyarakat nantinya. Maka pendidikan harus praktis, yang dipelajari harus diterapkan dengan baik. Aliran yang lain justru melihat sasaran pendidikan sebagai media pengembangan potensi manusia sepenuhnya, terlepas dari nilai manfaatnya bagi masyarakat di masa depan. Keterbatasan terbesar dalam pendidikan sekarang adalah kurikulumnya. Siswa harus mempelajari semua pelajaran yang ditetapkan, tanpa memperhitungkan disukai atau tidak oleh siswa. Bahkan ada siswa yang dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bukan bidangnya sehingga ia tidak mau mempelajarinya. 2. Pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran individual yang didesentralisasikan. Dalam kebanyakan sistim pendidikan di dunia sekarang ini, fasilitas-fasilitas perangkat keras dibangun terlebih dahulu dan para guru direkrut, sebelum siswa dari berbagai tempat dikumpulkan di sekolah untuk mengikuti pelajaran. Ini disebut pembelajaran yang disentralisasikan. Di masa depan ketika teknologi komputer sudah mencapai tingkatan tertentu para siswa tidak lagi berkumpul di sekolah, cukup dengan tinggal di rumah dengan menggunakan akses internet mereka mengikuti pelajaran, sehingga guru dapat menghemat energi dan waktu untuk menertibkan siswa. Namun diperlukan kesadaran orang tua untuk di setiap rumah memiliki sebuah fasilitas komputer dan internet serta biaya akses internet sehingga pembelajaran dapat dilakukan setiap saat dan tergantung minat dari siswanya. Sedangkan jumlahnya siswanya tidak terbatas ratusan namun bisa ribuan atau jutaan dengan mengakses lewat internet. Inilah yang disebut pembelajaran individual yang didesentralisasikan. 3. Pembelajaran yang terbatas pada tahapan pendidikan menjadi pembelajaran seumur hidup. Sekarang ini di Indonesia terdapat pendidikan wajib belajar sembilan tahun yaitu 6 tahun berada di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah menegah tingkat pertama dan setelah tamat melanjutkan ke SLTA lalu ke perguruan tinggi. Kemudian setelah lulus bekerja di masyarakat sampai akhirnya pensiun. Kalau kita hitung jenjang pendidikan sekitar 12-17 tahun, apakah sudah cukup padahal perubahan di masyarakat sangat cepat? Pengetahuan yang diperoleh sudah tidak memadai untuk sisa penghidupan mereka, sehingga apa yang kita pelajari bisa menjadi usang oleh karena itu kita harus senantiasa belajar hal-hal baru kalau tidak kita menghadapi risiko tersingkir dari pasar kerja. 4. Pengakuan diploma menjadi pengakuan kekuatan nyata. Di masyarakat sekarang ini dapatlah dikatakan bahwa yang terpenting adalah diploma atau gelar. Di dalam dunia kerja sering kali gelar dijadikan standar untuk mengukur kemampuan seseorang, namun kenyataan di dalam dunia kerja tidak hanya memperhitungkan hal tersebut, tetapi juga memperhitungkan universitas dan fakultas apa ia belajar, dan apakah penuh waktu atau paruh waktu. Seringkali kita keliru dalam penentuan kemampuan, misalnya seseorang hanya lulusan sekolah menengah tetapi kemampuannya sama dengan yang memperoleh gelar. Seseorang dapat diketahui kemampuannya apabila diuji dengan kefasihan Bahasa Inggris dan kemampuan komputer sehingga dapat diketahui kompetensi nyata seseorang, ketimbang mengandalkan diploma atau gelar (Wen, 2003: 63-85). Menurut Zaidin (dalam Pelangi Pendidikan, 2000: 44) sekolah masa depan dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Ada beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari upaya pemberdayaan lingkungan luar sekolah untuk kepentingan pembelajaran yaitu: 103

a. Upaya ini memberikan perubahan iklim dan suasana pembelajaran kepada siswa, yang sebelumnya selalu terkurung dalam ruang kelas yang sering kali amat sempit dan pengap menjadi sedikit lebih luas dengan sirkulasi udara lebih leluasa. b. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa melakukan praktikum terhadap apa yang dipelajari di kelas. c. Program ini memperpendek jarak antara teori dan praktik, siswa diharapkan dapat me nyaksikan langsung kaitan antara teori dan praktik dalam pengalaman nyata. d. Upaya ini memungkinkan belajar mandiri mengurangi keter-gantungan terhadap guru. e. Memperluas wawasan siswa tentang berbagai fakta keilmuan yang ditemukan di alam nyata. Merancang Sekolah Masa Depan Untuk merancang sekolah masa depan diperlukan visi. Mengembangkan sistem sekolah harus berangkat dari visi, meskipun visi ini perlu diperbaharui secara berkala. Namun untuk mencapai tujuan yang terbaik lahir dari aset, penetapan visi dan rancangan kreatif yang menyinergikan keduanya. Tampaknya visi harus terarah meliputi faktor-faktor berikut: 1. Pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat menjadi faktor kunci dalam kehidupan seseorang. 2. Setiap orang harus didorong untuk merencanakan kurikulum kehidupannya sendiri. 3. Meskipun tidak ada cara mengajar dan belajar yang baku, ada banyak teknik yang memungkinkan seseorang belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. 4. Negara menjalin hubungan sinergis dengan sekolah, sistem administrasi, dan program pelatihan guru. Berdasarkan hal tersebut menurut Dryden & Vos dalam bukunya Revolusi cara belajar bagian II (2002: 435) terdapat 12 langkah untuk menuju sistem sekolah masa depan yang dirumuskan sebagai berikut: a. Rencanakan sekolah menjadi pusat sumber daya sepanjang hayat. Di era informasi yang serba instan dewasa ini setiap masyarakat pasti membutuhkan pusat informasi dan sistem manajemen berbasis sekolah yang termasuk di dalam agenda perubahan sekolah tradisional menjadi pusat sumber daya masyarakat sepanjang hayat. Seperti sekolah Kimi Ora di Selandia Baru diarahkan untuk pencarian manusia seutuhnya, karena sesuai dengan konsep mereka yang pertama kali direncanakan: harus ada sebuah pusat, sebuah sekolah, yang mengarah pada pembentukan manusia seutuhnya, dan lebih berkonsentrasi pada keluarga daripada individu. b. Analisis kebutuhan. Untuk merencanakan sekolah dari nol maka diperlukan menanyakan apa yang dibutuhkan masyarakat sehingga keterlibatan masyarakat dapat diperoleh untuk ikut merencanakan tujuan sekolah yang efektif sesuai harapan masyarakat. c. Jaminlah kepuasan pelanggan. Agar pelanggan dapat memperoleh kepuasan hasil yang tinggi, maka kenapa sekolah tidak memberikan jaminan seperti dalam dunia bisnis yang memberikan jaminan untuk setiap produknya. Jika sekolah umum ingin bertahan hidup maka kita harus bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan disertai dengan komitmen tinggi untuk mencapai hasil yang diinginkan. d. Layani semua ragam kecerdasan dan gaya belajar. Dari kebanyakan murid yang putus sekolah tidak mendapatkan yang terbaik di sekolah yang hanya menampung dua ragam kecerdasan dari tujuh kecerdasan yang ada. Menurut Gardner (dalam Dryden & Vos Bagian I, 2002:121) ada tujuh kecerdasan yaitu linguistik, logika dan matematika, musical, spasial dan visual, kinestetik, interpersonal (berhubungan dengan orang lain), dan intrapersonal (Introspeksi diri). Temuan dari Gardner tentang kecerdasan kedelapan (naturalis) mendorong para guru untuk menambah pusat studi alam sebagaimana yang telah dijalankan di banyak sekolah. 104

e. Gunakan teknik pengajaran terbaik. Tidak ada sekolah, pusat pembelajaran yang mampu bertahan tanpa adanya fasilitator/guru yang terampil. Dan perubahan dibidang pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya penekanan serius dalam pelatihan ulang guru secara berkelanjutan. Sekat guru dan siswa telah diruntuhkan, setiap siswa telah menjadi guru. Seluruh program ini mengubah semua orang ini. Salah satu kuncinya adalah teknik terpadu, setiap pelajaran dipadukan dengan musik dan seni. Setiap siswa terlibat dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis tingkat tinggi. Ruang kelas memiliki pemutar kaset, sehingga ruang kelas relaks, cerah tenang, mengasyikkan, musik barok kalau memungkinkan, dan musik lain untuk tujuan lain. f. Latihlah sumber daya utama Guru. Guru sebagai media transfer ilmu pengetahuan merupakan hal yang utama, termasuk dalam metode belajar mengajar Quantum Teaching, namun aneh metode ini sering kali jarang digunakan di tingkat universitas untuk melatih guru masa depan, apalagi dalam tingkat SD, SMP maupun SMU. g. Jadikan setiap orang guru dan sekaligus murid. Menurut Eliot (dalam Dryden & Vos Bagian II, 2002 : 451) setiap siswa, setiap orang tua, dan setiap guru didorong untuk menjadi pelajar dan sekaligus pengajar, apabila kehabisan bahan ajar tidak menjadi masalah untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dan juga siswa. h. Rencanakan kurikulum menjadi empat bagian. Untuk mencapai apa yang diinginkan diperlukan kurikulum empat bagian dalam pendidikan berkelanjutan, sebagaimana pentingnya pendidikan masa kanak- kanak dan remaja: 1) Kurikulum pertumbuhan pribadi meliputi rasa bangga diri dan pembentukan kenyakinan diri. 2) Kurikulum ketrampilan hidup, meliputi pemecahan masalah kreatif dan manajemen diri. 3) Kurikulum belajar untuk belajar dan belajar untuk berpikir meliputi jenis ketrampilan how to untuk otak. Belajar bisa dilakukan dengan menyenangkan sepanjang hidup. 4) Kurikulum isi, pada umumnya dengan tema-tema terpadu. i. Ubahlah sistem penilaian. Dalam penilaian sering kali hanya diarahkan pada dua ragam kecerdasan sehingga perlu perubahan sistem dalam penilaian yang lebih obyektif dan menyeluruh. Setiap metode penilaian harus mendorong seseorang tak hanya membatasi model satu jawaban benar. Perlu umpan balik penilaian yang obyektif dari seorang guru maupun seorang siswa untuk mengoreksi gurunya setelah akhir semester atau presentasinya. Dan semua guru yang mengikuti pola ini menunjukkan sikap positip menuju pertumbuhan kontinyu lewat pertukaran pendapat secara bebas adil dan jujur. j. Gunakan teknologi masa depan. Metode baru dalam komunikasi instan ini menyertakan didalamnya perubahan peradaban terbesar yang telah berlangsung berabad-abad. Revolusi ini akan memberi setiap orang sarana untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, kapanpun dalam bentuk apapun: cetakan, foto, kaset video, layar televisi atau transmisi faks. Penggunaan komputer multimedia memberikan kemudahan pada siswa mendapatkan informasi teknologi yang terkini sehingga siswa bisa mengakses internet perpustakaan online dan direkam melalui CDRom Writing dan dapat diakses kapan saja dan oleh siapa saja sehingga gambar bisa dikombinasikan dengan fakta. Setiap siswa dapat membuat kurikulumnya dan pemrogram komputer sendiri. k. Gunakan seluruh masyarakat sebagai sumber daya. Sekolah harus mempelopori perubahan pendidikan dengan menggunakan dan menjadikan mereka sendiri pusat sumber daya masyarakat untuk pendidikan sepanjang hayat, jika tidak akan direbut oleh inovator lain yang sudah siap mengisi kekosongan ini. l. Berikan hak memilih bagi semua orang. Perubahan masa depan ini akan ditentukan oleh fakta tak terelakkan pertumbuhan ekonomi satu dunia dan hak pilih konsumen. Dunia sekarang ini tak cuma merupakan pasar raksasa 105

elektronik namun juga merupakan pasar pendidikan dunia. Karya-karya pendidik dan sekolah yang paling cemerlang kini diterjemahkan dalam bentuk yang kelak perlu dipersiapkan secara cepat untuk semua orang yang menginginkannya, di setiap tempat dan waktu. Penutup Sekolah masa depan menggunakan teknologi informasi secara efektif, dipantau dengan uji publik, pembelajaran bersifat ketrampilan khusus, proses cepat, berorientasi pada out-comes, didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, berkepribadian kuat, paham tujuan pendidikan, berpengetahuan luas, professional, dengan prinsip kepemimpinan konstruktif, kreatif, partisipatif, koperatif, delegatif, integratif, rasional, obyektif, pragmatis, teladan, adaptatif dan fleksibel. Pendidikan di masa depan bergantung kepada guru sebagai pendidik, maka guru harus meningkatkan kualitas SDM dan profesinya, terampil komunikasi, maju dalam tehnologi com/net, kreatif dan berpengaruh positif terhadap kemajuan siswa. Juga bergantung pada peran serta orang tua dalam hal finansial dan motivasi dalam hal kemampuan dasar. Perubahan kualitas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan ke segala arah yang seimbang, pembelajaran individual dan desentralisasi, belajar seumur hidup, dan memberikan kemampuan nyata. Sekolah masa depan dirancang dari visi kreatif dengan langkah-langkah: (1) Menjadikan sekolah sebagai pusat sumber daya masyarakat; (2) Identifikasi kebutuhan; (3) Menjamin kepuasan pelanggan; (4) Layani segala kecerdasan dan gaya ajar; (5) Menggunakan tekhnik terbaik; (6) Melatih guru/pengajar; (7) Interaksi guru-murid dalam belajar obyektif; (8) Merencanakan kurikulum; (9) Ubah sistim penilaian; (10) Mengikuti perkembangan teknologi mutakhir; (11) Jadikan masyarakat sebagai sumber daya; (12) Beri hak memilih karya pendidikan. Daftar Acuan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2000. Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Dryden Gordon dan Vos Jeannette, 2002. Revolusi Cara Belajar, The Learning Revolution Bagian I, Pembelajaran Efektif. Bandung: Kaifa Dryden Gordon, Vos Jeannette. 2002. Revolusi Cara Belajar, The Learning Revolution Bagian II, Sekolah Masa Depan. Bandung: Kaifa Mortimore, Peter. 1991. Issue in Scholl Efectiveness: Chapter 8 Mudjiarto, 2001. Sekolah Unggul, Surabaya: IKAPI Duta Graha Pustaka Nursisto, 2002. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah, Surabaya: Insan Cendikia Poster, Cyril 2000, Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul, Jakarta: Pusat Lembaga Indonesia Adidaya Seyfarth, Jhon T. 1991. Personel Management for Efektive Scholls Virginia: Commonwealth University Masshasuchett. Wahyosumidjo, 2002, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada Wen Sayling, 2003. Future Of Education, Masa Depan Pendidikan. Batam: Lucky Publisher Zaidin, Muhammad Hamzah. 2000. Sekolah Masa Depan, Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 3 no. 2 Tahun 2002, Hal 44-46 106

107