AKUNTANSI BIAYA. Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya & Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB I MANAJEMEN, KONTROLLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

Bab 2 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Cost Accounting, Cost Concept Dan Cost Information System. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S,Ak.

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan pengelompokan biaya. dengan pendapatan untuk menentukan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB II LANDASAN TEORI

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pert 2. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

Pertemuan 1. Pengertian biaya dan konsep biaya Klasifikasi biaya Karakteristik Kinerja Metode pengumpulan biaya Metode penentuan biaya produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

Bahasan. 0 Pendahuluan tentang Akuntansi Biaya 0 Definisi Biaya 0 Klasifikasi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSAKA

TUGAS SISTEM INFROMASI AKUNTANSI 2 SIKLUS PRODUKSI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan akuntansi secara umum sebagai berikut : organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.

BAB 13 BIAYA OVERHEAD PABRIK: Departementalisasi

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

AKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya & Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id

Bagian Isi Modul Menjelaskan ruang lingkup manajemen, pengendalian dan akuntansi biaya Bagaimana partisipasi kontroler dalam perencanaan dan pengendalian Perbedaan, keuangan, manajemen dan akuntasi biaya Etika profesional Konsep biaya dan sistem informasi akuntansi biaya Klasifikasi biaya Kemampuan akhir yang diharapkan Mampu mendeskripsikan aktivitas manajemen Mampu menjelaskan perbandingan : akuntansi keuangan, akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Mampu menjelaskancost Accounting, Cost Concept & Cost Accounting Information System.

MANAJEMEN, KONTROLER DAN AKUNTANSI BIAYA BAB 1

Manajemen 3 Jenis Management : Manajemen Operasi Diwakili oleh para penyelia Manajemen Menengah Kepala Departemen, Manajer Divisi dan Manajer Cabang Manajemen Eksekutif Presiden Direktur, Wakil Presiden Eksekutif dan Eksekutif yang bertanggung jawab atas pemasaran, pembelian, teknik, manufaktur, keuangan dan akuntansi

Manajemen Aktifitas Manajemen : Pengambilan keputusan Memberikan perintah Menetapkan kebijakan Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan kemampuan karyawan. Perencanaan dan Pengendalian merupakan pusat dari pendekatan organisasi atas manajemen.

Perencanaan Perencanaan Rutin, Estimasi saldo kas harian perusahaan untuk 30 hari ke depan dengan membeli atau menjual investasi jangka pendek pada hari-hari tertentu sehingga saldo kas berada pada rentang yang diinginkan Perencanaan Non Rutin, Response manajemen terhadap munculnya pesaing baru Aturan pemerintah yang baru Teknologi baru

Perencanaan Rencana Strategik Diformulasikan oleh manajemen tertinggi. Dimulai dengan pengidentifikasian kesempatan dan ancaman eksternal. Keputusan perencanaan strategik membentuk karakteristik masa depan perusahaan, produk-produknya, dan pelanggannya. Rencana Jangka Pendek Seringkali disebut anggaran. Disusun melalui proses yang sistematis, sangat terukur, dinyatakan dalam ukuran financial dan biasanya disiapkan untuk periode bulanan, kuartalan atau tahunan Rencana Jangka Panjang Biasanya mencakup periode 3-5 tahun ke depan. Saat suatu rencana jangka panjang di revisi dan diperbaiki pada masa-masa awal periode perencanaan tersebut, rencana itu berfungsi sebagai titik awal untuk rencana-rencana jangka pendek berikutnya.

Pengorganisasian Penyatukan banyak unit fungsional dari suatu perusahaan ke dalam struktur yang terkoordinasi dan pemberian wewenang serta tanggung jawab kepada individu. Organisasi biasanya melibatkan pembentukan divisi, departemen, seksi atau cabang fungsional. Didalam unit-unit ini, dibentuklah departemen-departemen sesuai dengan karakteristik, lokasi, maupun jumlah pekerjaan, tingkat spesialisasi dan jumlah karyawan.

Pengendalian Usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan. Aktifitas akan dimonitor secara kontinu untuk memastikan bahwa hasilnya akan berada dalam batasan yang diinginkan. Menetapkan tujuan dan membuat keputusan mengenai kebijakan Keputusan Rencana, Perintah Kepada Pemasaran Manufaktur Keuangan Teknik Dewan Komisaris atau Komite Eksekutif Membawa Kepada Keputusan Baru atau Modifikasi Taktis Presiden Direktur atau Manajer Menerbitkan laporan Data Hasil dikumpulakn di DEPARTEMEN BIAYA atau DEPARTEMEN ANGGARAN

Wewenang, Tanggung Jawab, Akuntabilitas Wewenang adalah kekuasaan untuk mengarahkan orang lain guna melakukan atau tidak malakukan suatu aktivitas. Melalui delegasi, arae pengaruh manajer diperluas, tetapi manager tetap bertanggung jawab atas fungsi yang didelegasikan tersebut karena delegasi tidak menghilangkan tanggung jawab. Tanggung Jawab atau kewajiban, sangat berkaitan dengan wewenang. Tanggung jawab prinsipnya berasal dari hubungan atasan, bawahan, dimana atasan memiliki wewenang untuk meminta orang lain melakukan pekerjaan tersebut, mereka menciptakan tanggung jawabnya sendiri. Pada akhirnya atasan tetap bertanggung jawab dengan kinerja bawahannya. Salah satu bagian dari tanggung jawab adalah akuntabilitas (accountability) pelaporan hasil kepada wewenang yang lebih tinggi.

Bagan Organisasi Suatu bagan organisasi menunjukan posisi manajemen utama dari suatu entitas, membantu untuk mendefinisikan wewenang, tanggung jawab, dan akuntabilitas, serta penting dalam mengembangkan suatu sistem akuntansi biaya yang dapat melaporkan tanggung jawab dari para individu

Bagan Organisasi Pemegang Saham Dewan Komisaris Presiden Direktur Sekretaris Wakil Presiden Pemasaran Manajer Produksi Wakil Presiden Manufaktur Manajer Teknik Wakil Presiden Riset dan Pengembangan Direktur Hubungan Industrial Bendahara Akuntansi Umum Pajak Kontroler Akuntansi Biaya Audit Internal Perencanaan Standar Operasi Departemen Jasa Ketenagakerjaan Manajemen Umum Departemen Operasional Pemeliharaan Kesejahteraan Kesehatan

Partisipasi Kontroler dalam Perencanaan dan Pengendalian Kontroler adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi. Kontroler mengoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian pencapaian tujuan, dalam menentukan efektivitas dari kebijakan, dan dalam menciptakan struktur proses organisasi. Kontroler juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas metode-metode tersebut. Pengendalian efektif bergantung pada pengkomunikasian informasi kepada manajemen. Dengan menerbitkan laporan kinerja, kontroler memberi saran kepada manajer lainnya mengenai aktivitas yang membutuhkan tidakan korektif.

Departemen Biaya Departemen biaya di bawah pimpinan kontroler, bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menyusun, dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktivitasaktivitas suatu perusahaan. Departemen tersebut menganalisis biaya dan menerbitkan laporan kinerja serta data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bagi manajer untuk digunakan dalam mengendalikan dan memperbaiki operasi

Peranan Akuntansi Biaya Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk. Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya. Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban. Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran. Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemen.

Peranan Akuntansi Biaya ANGGARAN Anggaran adalah pernyatan yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkankorodinasi dari pekerja, klarfikasi kebijakan, dan kristalisasi rencana. Anggaran juga menciptakan harmoni internal dan kebulatan suara yang lebih besar antara manajer dan pekerja berkaitan dengan tujuan

Peranan Akuntansi Biaya PENGENDALIAN BIAYA Tanggung jawab pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkanbiaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manjer tersebut, dan kinerja pada umumnya diukur dengan membandingkan antar biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai cita-cita tersebut disebut sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system)

Peranan Akuntansi Biaya PENETAPAN HARGA Kebijakan penetapan harga manjemen sebaiknya memastikan pemulihan (recovery) dalam jangka panjang atas semua biaya dan laba, bahkan dalam kondisi yang sulit sekalipun. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan faktor penentu dalam penetapan harga, penetapan harga jual yang menguntungkan memerlukan pertimbangan atas biaya.

Peranan Akuntansi Biaya PENENTUAN LABA Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama suatu periode, biaya ini dan biaya lain dikaitkan dengan pendapatan untuk menghitung laba. Biaya dan laba dapat dilaporkan untuk segmen dalam perusahaan atau untuk perusahaan secara keseluruhan, bergantung pada kebutuhan manajemen dan pelaporan ekternal.

Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Sertifikasi Dan Kode Etik Pengaruh Dari Organisasi Swasta Dan Pemerintah MANAJEMEN Perencanaan Akuntansi Biaya Pengorganisasian Bagan Organisasi Pengendalian Departemen Biaya Akuntansi Biaya Anggaran Perusahaan Pengendalian Biaya Penetapan Harga Laba Perusahaan Gambar tersebut merupakan bagan yang menjelaskan hubungan antara Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya dalam suatu perusahaan

Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Selain itu Akuntansi Biaya juga merupakan bagian dari dua tipe akuntansi yaitu, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Persamaannya adalah, kedua tipe akuntansi ini merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan. Sedangkan perbedaannya yaitu : Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen 1. Pemakai Utama Para manajer puncak dan pihak luar perusahaan Para manajer dari berbagai jenjang organisasi 2. Lingkup Informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagian dari perusahaan 3. Fokus informasi Berorientasi pada masa lalu Berorientasi pada masa yang akan datang 4. Rentang Waktu Kurang Fleksibel Fleksibel dari harian sampai 10 tahun 5. Kriteria bagi informasi akuntansi Dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim Tidak ada batasan, kecuali manfaat yang dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi tersebut 6. Disiplin Sumber Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi dan psikologi sosial 7. Isi Laporan Laporan berupa ringkasan mengenai perusahaan secara keseluruhan 8. Sifat Informasi Ketapatan informasi merupakan hal yang paling penting Laporan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan Unsur taksiran dalam informasi adalah besar

Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen SIM Sistem Informasi Manajemen SIA Sistem Informasi Akuntansi Sistem Akuntansi Biaya Mengumpulkan informasi biaya dan informasi kuantitatif lainnya. Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Siapkan Laporan Keuangan Siapkan Informasi untuk Planning & controlling opereasi Perusahaan Pemakai Informasi Eksternal Pemakai Informasi Internal Pemegang Saham, Analis Keuangan dll Manajer berbagai tingakatan dalam Perusahaan

Sertifikasi dan Kode Etik Orang-orang yang menekuni akuntansi biaya atau fungsi akuntansi lainnya dalam suatu organisasi disebut akuntan manajemen atau akuntan internal atau yang lebih luas disebut manajer keuangan. Agar dapat menjadi manager keuangan yang handal dan diakui haruslah lulus dari ujian yang cukup sulit dan memperoleh sertifikat yang diakui secara luas. Dalam melaksanakan tugasnya manajer keuangan memiliki standar dan kode etik keprofesian. Pengaruh Dari Organisasi Swasta Dan Pemerintah Di Amerika riset dan pernyataan dari organisasi profesional memberikan kontribusi bagi perkembangan akuntansi biaya. Organisasi tersebut meliputi Financial Accounting Standard Board (FASB), American Accounting Association (AAA) dan Financial Executives Institute (FEI). Selain itu juga dipengaruhi oleh hasil riset universitas, individu dan perusahaan swasta. Perkembangan bisnis internasional telah menyebabkan beberapa organisasi terlibat dalam akuntansi, terutama akuntansi biaya. Organisasi ini antara lain International Accounting Standard Committee (IASC) dan Organization For Economic Coorporation and Development (OECD)

Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Para pelaku manjemen akuntansi keuangan memiliki kewajiban kepada organisasi yang mereka layani, kepada publik, kepada dirinya dan profesi mereka untuk mempertahankan standar tertinggi dari perilaku etis. Kepatuhan terhadap standar ini merupakan bagian untuk mencapai tujuan manajemen dan dilarang melanggar/menyalahi standar tersebut. Kompetensi Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk : 1. Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahlian. 2. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku. 3. Menyusun laporan dan rekomendasi lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya Kerahasiaan Praktisi dalam akuntansi manajemen bertanggung jawab untuk : 1. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang berkenaan dengan tugas-tugas tanpa izin kecuali diharuskan secara hukum. 2. Memberitahu bilamana perlu, mengenai kerahasiaan dari informasi yang mereka peroleh dalam menjalankan tugas-tugas mereka dan memonitor tugas-tugas mereka dan aktivitas mereka guna menjaga kerahasiaan tersebut 3. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugas untuk tujuan yang tidak etis atau tidak sah

Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Integritas Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk : 1. Menghindari konflik kepentingan aktual 2. Menahan diri dari keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugas secara etis 3. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugas yang tidak etis dan tidak sah 4. Menahan diri untuk tidak mengalihkan pencapaian atas tujuan-tujuan yang sah dan etis dari organisasi, baik secara aktif maupun pasif 5. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai batasan profesional 6. Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun yang buruk serta penilaian atau opini profesional 7. Menahan diri dari keterlibatan aktivitas yang dapat merugikan profesi Objektivitas Praktisi dari Akuntansi Keuangan dan Manajemen Keuangan bertanggung jawab untuk : 1. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif 2. Mengungkapkan pengguna atas laporan, komentar dan rekomendasi yang dipresentasikan

Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Resolusi Konflik Etika Dalam melaksanakan standar perilaku etis, praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam mengindentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi masalah-masalah etika penting, praktisi harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika kebijakan tersebut tidak menyelesaikan, konflik etika haruslah mempertimbangkan tindakan berikut ini : 1. Mendiskusikan masalah tesebut dengan atasan 2. Klarifikasi masalah 3. Konsultasi dengan pengacara mengenai hak dan kewajiban hukum 4. Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tinjauan terhadap semua jenjang jabatan, praktisi dari akuntan manajemen atau manajemen keuangan mungkin tidak punya jalan lain kecuali mengundurkan diri dan memperilahkan memo yang informatif kepada perwakilan organisasi yang sesuai

KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA BAB 2

Konsep Biaya Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain. BIAYA VS BEBAN Seringkali biaya (cost) disamakan dengan beban (expense), hal tersebut tidak tepat. Beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang dan jasa, yang kemudian di tandingkan dengan pendapatan untuk mendapatkan laba. Atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Untuk membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai. Karena aktiva bersih tidak terpengaruh, tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Contohnya, aktiva adalah biaya tetapi bukan (belum menjadi) beban.

Object Biaya Suatu objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective), didefinisikan sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut item-item dan aktivitas-aktivitas yang dapat menjadi objek biaya : Produk Batch dari unit-unit sejenis Pesanan Pelanggan Kontrak Lini Produk Proses Departemen Divisi Proyek Tujuan Strategis Konsep dari objek biaya adalah suatu terobosan ide di akuntansi. Pemilihan objek biaya memberikan jawaban atas pertanyaan paling mendasar tentang biaya, yakni, biaya dari apa? Karena begitu banyak penemuan, perencanaan dan pengendalian biaya, maka sistem akuntansi biaya bersifat multidimensi. Desain dari sistem akuntansi biaya dan implementasinya harus memperhatikan kebutuhan yang beragam

Kemampuan untuk menelusuri (Treceability) Biaya ke Objek Biaya Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagaian besar bergantung pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) biaya terhadap objek biaya. Kemampuan untuk menelusuri biaya menentukan seberapa objek biaya. Kemampuan untuk menelusuri biaya menentukan seberapa objektif, dapat diandalkan, dan berartinya ukuran yang dihasilkan, dan seberapa yakinnya pengambilan keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan. Cara umum untuk membedakan karakter biaya adalah dengan memberikan label biaya langsung atau tidak langsung dari suatu objek biaya tertentu, seolah-olah ada dua tingkat kemampuan penelusuran. Namun pada kenyataannya, tingkat kemampuan penelusuran ada pada suatu kontinum. Untuk mengilustrasikan tingkat kemampuan penelusuran yang berbeda-beda di sepanjang kontinum, objek biaya didefinisikan sebagai suatu unit produk. Misalnya, ketika istilah biaya langsung dan biaya tidak langsung digunakan tanpa objek biaya tertentu, sudah menjadi tradisi untuk mengasumsikan bahwa satu unit product adalah objek biayanya. Lebih jauh lagi dalam kontinum adalah biaya yang dapat ditelusuri ke semua unit yang pernah diproduksi dari satu produk tertentu. Mengikuti pola dari kontinum, selanjutnya adalah biaya-biaya yang dapat ditelusuri ke proses yang digunakan untuk membuat produk, kemudian biaya yang dapat ditelusuri ke departemen dimana proses itu terjadi, kemudian biaya bangunan atau pabrik dimana departemen itu berlokasi, dan seterusnya.

Kemampuan untuk Menelusuri Biaya di Industri Jasa Dalam pengambilan keputusan rutin mengenai penetapan harga, melakukan tender, serta menghilangkan atau menambah suatu jasa, mengetahui biaya dari berbagai jasa yang berbeda merupakan suatu hal yang teramat penting dalam lingkungan kompetitif manapun, dan kemampuan untuk menelusuri biaya merupakan dasar dalam menghitung biaya dari suatu jasa seperti menghitung biaya dari barang hasil manufaktur.

Sistem Informasi Akuntansi Biaya Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba, menetapkan target departemen untuk manajemen menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengindentifikasikan dan memilih strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi. Sistem informasi yang terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan mengkomunikasikannya dengan segera dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna informasi. Kesempatan-kesempatan dapat hilang karena komunikasi yang buruk. Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode dan sistem sesuai dengan jenis dan ukuran bisnis yang berbeda-beda. Sistem informasi yang berbeda sebaiknya disesuaikan agar merupakan perpaduan yang paling efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan. Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga menajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban. Sistem harus didesain untuk merangsang manajemen berdasarkan pengecualian. Yaitu, sistem harus menyediakan manajemen informasi yang memfasilitasi indentifikasi segera dari aktivitasaktivitas yang memerlukan perhatian. Sistem informasi sebaiknya memfokuskan perhatian manajemen. Beberapa aspek signifikan dari kinerja mungkin saja sulit untuk diukur, sementara faktor-faktor yang lebih mudah diukur namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar atau menekan secara berlebihan pada aktivitas-aktivitas yang salah. Manajer sebaiknya memperoleh informasi mengenai kesesuaian, maksud penggunaan dari keterbatasan informasi.

Daftar Akun (Chart of Account) Setiap organisasi laba dan nirlaba, tidak peduli ukuran dan kompleksitasnya, harus memiliki sejenis sistem akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat berfungsi, data dikumpulkan, diidentifikasikan dan diberi kode untuk pencatatan dalam jurnal dan pembukuan ke akun-akun buku besar. Prasyarat untuk memenuhi tugas tersebut secara efisien adalah daftar akun (chart of account) yang didesain dengan baik untuk mengklarifikasikan biaya dan beban. Suatu daftar akun biasanya dibagi menjadi dua bagian : akun-akun neraca untuk aktiva, kewajiban dan modal, dan laporan laba rugi untuk penjualan harga pokok penjualan, overhead pabrik, beban pemasaran, beban administratif, dan beban serta pendapatan lain-lain. Nomor akun umumnya digunakan untuk menghindari kebingungan yang diciptakan oleh ejaan yang berbeda-beda dan singkatan dari judul akun yang sama. Penggunaan nomor untuk mewakili nomor akun adalah bentuk paling sederhana dari simbolisasi dan penting saat peralatan pemrosesan data electronic di gunakan

Pemrosesan Data Electronik Manajemen yang berhasil adalah suatu proses dari pengambilan keputusan yang terus menerus. Pengambilan keputusan akan lebih rumit ketika perusahaan memiliki lebih dari satu pabrik, yang berlokasi di sebuah negara atau di banyak negara, ketika lini produk terdiri atas variasi produk yang begitu beragam, ketika banyak laporan diharuskan oleh otoritas perpajakan, badan pemerintah, karyawan pemegang saham dan ketika kebijakan dan tujuan harus dikomunikasikan dari manajemen eksekutif ke beberapa tingkatan manajemen menengah dan operasi. Sistem informasi membantu pengambilan keputusan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan melaporkan data. Aktifitas-aktifitas ini disebut pemrosesan data, dan prosedur, formulir, dan peralatan yang digunakan dalam proses tersebut disebut sistem pemrosesan data. Sistem pemrosesan data elektronik (PDE) dapat diprogram untuk mengenali dan melaporkan situasi-situasi yang menyimpang dari batasan-batasan tertentu, sehingga konsep dari manajeme berdasarkan pengecualian diaplikasikan. Sistem tersebut juga memperluas kemampuan manajemen untuk menggunakan model matematika simulai untuk merencanakan operasi. Dengan mempelajari kombinasi-kombinasi alternatif dari variabel-variabel, manajer mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

Sensitivitas Terhadap Perubahan Metode Manufaktur yang berorientasi pada robot dan sangat terotomatisasi mungkin memperkerjakan sedikit, jika ada, tenaga kerja yang secara langsung dapat ditelusuri ke setiap unit output, hal ini meminimalkan perencanaan dan pengendalian untuk tenaga kerja langsung. Filosofi JUST IN TIME (JIT) berusaha mencari cara untuk menurunkan investasi dalam persediaan secara dramatis, yang mengubah fokus akuntansi tradisional dalam memantau persediaan barang dalam proses yang jumlahnya cukup besar. Akuntansi manajemen selalu dipanggil untuk mengidentifikasikan, mengukur, mengakumulasi, melaporakan, dan menginterpretasikan berbagai informasi. Sistem informasi akuntansi biaya tidak pernah dibatasi pada informasi yang eksekutif pada keuangan (diukur dalam satuan mata uang). Sekarang otomotisasi, JIT, kompetisi yang semakin intensif, dan perubahan-perubahan lain dalam lingkungan bisnis telah menciptakan kebutuhan untuk memodifikasi dan memperluas lagi informasi yang digunakan oleh akuntan manajemen, tidak peduli apakah informasi tersebut diintegrasikan dengan jurnal akuntasi atau tidak. Hal ini telah menyebabkan peningkatan dalam perhatian pada ukuran kinerja no financial oleh banyak organisasi

Ukuran ukuran kerja non financial Banyak manajer telah menemukan bahwa kegunaan dari ukuran kinerja non financial tidaklah terbatas pada evaluasi kinerja. Alasan-alasan untuk semakin meningkatnya perhatian yang diberikan pada ukuran-ukuran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ketidakpuasan pada ukuran finansial 2. Pengakuan yang semakin besar bahwa ukuran-ukuran financial tradisional dipengaruhi oleh fenomena yang tidak selalu relevan dengan tujuan yang diinginkan 3. Ketidakpuasan atas lambatnya departemen akuntansi dan pemrosesan data dalam menambah, menghapus, atau memodifikasi ukuran-ukuran finansial tradisional saat kebutuhan itu muncul. 4. Ketidakpuasan atas ukuran-ukuran finansial untuk utilitas pabrik. 5. Ketidakpuasan atas efisiensi pemrosesan ukuran-ukuran financial. Ukuran kinerja non-finansial merupakan respons terhadap masalah-masalah tersebut dengan cara menggunakan data fisik sederhana dibandingkan data akuntansi yang telah dialokasikan, dengan cara tidak terhubung dengan sistem akuntansi keuangan umum, dengan cara dipilih untuk mengukur hanya satu aspek spesifik dari kinerja dibandingkan menjadi segalanya untuk semua tujuan, atau dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor tersebut.

Ukuran ukuran kerja non financial Ukuran kinerja non finansial lain muncul di lingkungan JIT. Hal ini memberikan sinyal atas efisiensi proses keseluruhan dengan mengukur tingkat pencapaian pabrik dalam mencapai kondisi ideal JIT untuk tingkat persediaan minimum atau maksimum perputaran persediaan. Satu ukuran populer dari jenis ini adalah efisiensi siklus manufaktur atau waktu pemrosesan sebagai bagian dari total waktu satu unit berada di pabrik. Dihitung sebagai berikut : Waktu proses [waktu proses + Waktu Tunggu + Waktu Pindah + Waktu Inspeksi ] Hanya waktu proses menambah nilai pada produk, jadi yang diinginkan adalah waktu proses menjadi sebesar mungkin bagian dari total waktu. Sayangnya efisiensi siklus umumnya lebih kecil dari 1,0 dan tingkat serendah 0,01 juga terjadi.

Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini. 1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa) 2. Volume produksi 3. Departemen, proses, pusat biaya/cost center atau divisi lain dari manufaktur 4. Periode akuntansi 5. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya Manufaktur. Biaya manufaktur, juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.

Klasifikasi Biaya Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Overhead pabrik juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke kontruksi atau komposisi dari produk jadi.

Klasifikasi Biaya Beban Komersial-beban komersial terdiri atas dua klasifikasi besar : Beban pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan administratif). Beban pemasaran mulai dari titik dimana biaya manufaktur berakhir. Yaitu, ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap jual. Beban Administratif termasuk yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Tidak semua beban tersebut dialokasikan sebagai beban administrasi. Gaji dari wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas proses manufaktur dapat dianggap sebagai biaya manufaktur, dan gaji wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas pemasaran dapat dianggap sebagai biaya pemesanan. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi Beberapa jenis biaya berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relatif konstan dalam jumlah. Kecenderungan biaya untuk berubah terhadap output harus dipertimbangkan oleh manajemen jika manajemen ingin sukses dalam merencanakan dan mengendalikan biaya.

Klasifikasi Biaya Biaya Variabel. Jumlah total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasi sebagai biaya variabel : Perlengkapan Bakan bakar Peralatan Kecil Kerusakan, sisa dan beban reklame Biaya penerimaan Royalti Biaya komunikasi Upah Lembur Penganan bahan baku

Klasifikasi Biaya Biaya tetap. Biaya tetap besifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktifitas dalam rentang yang relevan. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasi sebagai biaya tetap : Gaji eksekutif produk Depresiasi Pajak properti Amortisasi paten Gaji supervisor Asuransi properti dan kewajiban Gaji satpam dan pegawai kebersihan Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan Sewa

Biaya semivariabel Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel ; jenis biaya ini disebut biaya semivariabel. Misalnya, biaya listrik biasanya adalah biaya semivariabel. Berikut ini adalah contoh-contoh lain dari biaya overhead semivariabel : Inspeksi Jasa departemen biaya Jasa departemen personalia Jasa kantor pabrik Jasa bahan baku dan persediaan Air dan limbah Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik Asuransi kompensasi Asuransi kecelakaan dan kesehatan Pajak Penghasilan Beban hubungan industrial Pemanasan, listrik, dan generator

Biaya dalam hubungannya dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain Suatu bisnis dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang memiliki berbagai nama. Pembagian pabrik menjadi departemen, proses-proses, unit kerja, pusat biaya, atau kelompok biaya juga berfungsi sebagai dasar untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya. Untuk mencapai tingkat pengendalian tertinggi, manajer departemen sebaiknya berpartisipasi dalam pengembangan anggaran untuk departemen atau pusat biaya mereka masing-masing. Anggaran tersebut sebaiknya dengan jelas mengindentifikasi biaya-biaya yang keputusannya berada di tangan manajer tersebut dan manajer tersebut menerima tanggung jawab atas biaya tersebut. Departemen Produksi dan Departemen Jasa. Departemen dalam suatu pabrik biasanya dapat diklasifikasikan dalam dua kategori. Departemen produksi dan departemen jasa. Di Departemen produksi, operasi manual dan operasi mesin seperti pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk atau bagian dari produk.

Biaya dalam hubungannya dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain Di departemen Jasa, jasa diberikan untuk keuntungan departemen lain. Dalam beberapa kasus, jasa ini juga dinikmati oleh departemen jasa yang lain. Meskipun departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi, biaya departemen ini merupakan bagian dari biaya produk. Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya tersebut berasal, maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung departemen; gaji dari supervisor departemen merupakan salah satu contoh. Jika suatu biaya digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya tidak langsung departemen; sewa gedung dan biaya penyusutan gedung merupakan contoh dari biaya tidak langsung departemen. Biaya departemen jasa juga terdiri atas biaya tidak langsung untuk departemen lain. Ketika semua biaya departemen produksi akan terdiri dari biaya alngsung dan tidak langsung dari departemen itu sendiri serta bagian beban yang diterima dari departemen jasa. Biaya Bersama (Common Cost) dan Biaya Gabungan (Joint Cost). Biaya bersama dan biaya gabungan adalah jenis biaya tidak langsung. Biaya bersama biasanya ada di organisasi dengan banyak departemen atau segmen. Tingkat segmentasi meningkatkan kecenderungan semakin banyak biaya menjadi biaya bersama. Biaya Gabungan (Joint Cost) terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari. Industri pengepakkan daging, minyak dan gas, serta minuman keras merupakan contoh-contoh bagus dari proses produksi yang melibatkan biaya gabungan.

Biaya Dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (capital expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya. Membedakan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan adalah penting untuk membandingkan biaya dengan pendapatan dan mengukur laba periodik.

Biaya Dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan Tindakan atau Evaluasi Ketika suatu pilihan harus dibuat di antara tindakan-tindakan atau alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan, adalah penting untuk mengidentifikasi biaya (dan pendapatan, pengurangan biaya, dan penghematan) yang relevan terhadap pilihan tersebut. Pertimbangan atas item-item yang tidak relevan merupakan pemborosan waktu dan dapat mengalihkan perhatian dari item-item relevan; yang lebih penting, faktor yang tidak relevan bisa saja disalahartikan sebagai faktor yang relevan. Biaya diferensial adalah salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak alternatif. Biaya diferensial sering kali disebut biaya marginal atau biaya inkremental. Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai yang berkaitan dengan alternatif itu. Ketika kinerja dari seorang manajer dievaluasi, suatu langkah penting melibatkan klasifikasi biaya yang berada di bawah kendali manajer tersebut. Biaya yang tidak berada di bawah kendali manajer tersebut umumnya tidak relevan terhadap evaluasi dari kinerja manajer itu, dan manajer itu sebaiknya tidak dianggap bertanggung jawab atas biaya tersebut.

Balance Score Card Balance Score Card merupakan alat untuk menerapkan strategi suatu organisasi. Score card digunakan untuk mengkomunikasikan rencana strategis ke seluruh organisasi, memfokuskan perhatian pada elemen-elemen penting dari strategi, serta memantau kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis yang diidentifikasikan untuk setiap tahapan pelaksanaan strategis. Dari segi design, score card mengidentifikasi ukuran-ukuran keberhasilan dan kegagalan penting di beberapa titik yang tersebar di sepanjang jalan organisasi tersebut menuju keberhasilan. Dalam organisasi besar yang terdepartementalisasi, para pekerja tidak hanya lebih dapat melihat bagaimana departemen mereka berkontribusi terhadap rencana perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan nilai, namun mereka juga sehari-harinya dapat fokus hanya pada ukuran-ukuran score card yang dipengaruhi secara langsung oleh pekerjaan departemen mereka. Score card juga membantu dalam mengkomunikasikan strategi dan tujuan organisasi tersebut karena scorecard memasukan ukuran-ukuran dari tahapan awal dan menengah keberhasilan atau kegagalan, selain hasil akhir.

SOAL LATIHAN Soal 1 : Untuk setiap sepatu yang diproduksi, Comfort Company mengeluarkan biaya bahan baku langsung $10, tenaga kerja langsung $5, dan biaya overhead variabel $2. Biaya overhead tetap Comfort company adalah $2000 per bulan. Diminta : Hitung total biaya manufaktur yang akan terjadi pada bulan dimana 5000 Sepatu diproduksi? Soal 2 : Estimasi biaya per unit untuk ABC Inc, ketika perusahaan beroperasi pada tingkat produksi dan penjualan 20.000 unit, adalah sebagai berikut : Item Biaya Estimasi Biaya Per Unit Bahan Baku Langsung $35 Tenaga Kerja Langsung $13 Overhead Pabrik Variabel $17 Overhead Pabrik Tetap $8 Pemasaran Variabel $5 Pemasaran Tetap $6 Diminta : 1. Biaya konversi Per Unit 2. Biaya Utama per Unit 3. Biaya Variabel per Unit 4. Total biaya yang akan dikeluarkan selama satu bulan dengan tingkat produksi sebesar 15.000 unit dan tingkat penjualan sebesar 10.000 unit

SOAL LATIHAN Soal 3 Ditahun 2006, Treasure Company memiliki penjualan sebesar $20.000.000, dengan biaya variabel $12.000.000, dan biaya tetap $6.000.000. Penjualan tahun 2007 diperkirakan akan naik 15% dan hubungan denganbiaya diperkirakan akan tetap konstan (Biaya tetap tidak akan berubah). Diminta : Tentukan laba atau rugi operasi treasure company untuk tahun 2008.

JAWABAN SOAL 1 Biaya Utama = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung = (5000 x $10) + (5000 x $5) = $75.000 Overhead Variabel Pabrik = Total Unit x Biaya Overhead Variabel = 5000 x $2000 = $ 10.000 Total Overhead Pabrik = Overhead Variabel Pabrik + Overhead Tetap Pabrik = $10.000 + $2.000 = $ 12.000 Biaya Manufaktur = Biaya Utama + Biaya Overhead Pabrik = $75.000 + $12.000 = $87.000

JAWABAN SOAL 2 1. Biaya Konversi Per Unit = Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrik = $13 + $25 = $38 2. Biaya Utama Per Unit = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung = $35 + $13 = $48 3. Biaya Variabel per Unit = Biaya Utama + Overhead Pabrik Variabel + Pemasaran Variabel = $48 + $17 + $5 = $70 4. Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap Penjualan Variabel = (15.000x$70) + (15.000x$14) (10.000x$70) = $560.000

JAWABAN Tahun 2006 TC = FC + VC = $6.000.000 + $12.000.000 = $18.000.000 L/R = Penjualan TC = $20.000.000 - $18.000.000 = $2.000.000 (Laba) Tahun 2007 Penjualan naik 15% = $20.000.000 + (15%x $20.000.000) = $20.000.000 + $ 3.000.000 = $23.000.000 L/R = Penjualan TC = $23.000.000 - $18.000.000 = $5.000.000 (Laba)

Terima Kasih Semoga Bermanfaat