ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM STAR DELTA DENGAN RANGKAIAN MANUAL DAN PLC PADA MOTOR LISTRIK 3 PHASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian tenaga listrik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting

PERANCANGAN PENGASUTAN BINTANG SEGITIGA DAN PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ( PLC )

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISA PERUBAHAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS ROTOR SANGKAR TUPAI DALAM KEADAAN BERBEBAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB SIMULINK

PENGENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) UNTUK PENGOLAHAN KAPUK

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

B A B 1 PENDAHULUAN. sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah

PENGENDALI STAR DELTA PADA POMPA DEEP WELL 3 FASA 37 KW DENGAN PLC ZELIO SR3B261FU

ANALISA PENGASUTAN SOFT STARTING MOTOR INDUKSI 3 FASA

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

LAPORAN AKHIR. Oleh Ferry Febriansyah

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. motor listrik yang berdaya besar digunakan sebagai kuda kerja pada pabrik tersebut.

IbM BAGI GURU LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK PELITA NUSANTARA 2 SEMARANG

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

PENGENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) UNTUK PENGOLAHAN KAPUK

SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

2013 MODUL LATIH SISTEM KENDALI MOTOR AC 3 PHASA BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) TERINTEGRASI HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE)

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

RANGKAIAN OPTIMAL UNTUK MOTOR INDUKSI 1 FASE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA APLIKASI POMPA AIR

PENGATUR AKSELERASI MOTOR AC SATU PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

Programmable Logic Controller Sebagai Pengatur Kecepatan Motor AC Terhadap Perubahan Suhu Sensor Termokopel

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

PEMBUATAN TAHANAN ASUT MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKARTIGA FASA 41,5V AC 50W MESIN ARUS BOLAK- BALIK MATERI STARTING MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember

PENGARUH SOFTSTARTER PADA ARUS MOTOR POMPA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PENEMPATAN PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA RUN-KAPASITOR DENGAN MENGGUNAKAN TRIAC SEBAGAI PENGUBAH TEGANGAN

PERANCANGAN MODUL DAN PERBANDINGAN METODE STARTING DAN PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

Pengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERBANDINGAN PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA MENGGUNAKAN VARIAC DAN KONVERTER AC AC KONTROL SUDUT FASA BERBASIS IC TCA 785

KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1

Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang vibration vibration unbalance air gap

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

PENGONTROLAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI PADA MESIN CUCI MENGGUNAKAN INVERTER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

Dielektrika,[P-ISSN ] [E-ISSN X] 31 Vol. 4, No. 1 : 31-38, Pebruari 2017

BAB I. PENDAHULUAN A.

RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASA SINYAL PWM BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S52 SEBAGAI PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI 1 FASA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

KONVERTER AC-AC TIGA FASE METODE KONTROL SUDUT FASE MENGGUNAKAN TRIAC DAN IC TCA 785 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN PADA SOFT-STARTING

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

Lesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD.

ANALISA EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA POMPA SIRKULASI PENDINGIN GENERATOR DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI ARUS DAN TEMPERATUR LEBIH MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PADA MESIN PENGEKSTRAKSI BIJI KAPUK

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan peran penting dalam kehidupan diberbagai sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Motor induksi (MI) adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

STUDI PENGASUTAN PADA MOTOR SLURRY PUMPS FC PM-4A SEBAGAI PENGGERAK POMPA DI PT. PERTAMINA (PERSERO) RU III PLAJU

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Dielektrika, ISSN Vol. 2, No. 1 :57-66, Pebruari 2015

Paper Teknik Tenaga Listrik RANGKAIAN TIGA FASA. Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya. Disusun Oleh : Kelompok 4. Ahmad Fahlufi ( )

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

LAPORAN AKHIR. Oleh Septiadho Baretho

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

ANALISA PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 2500 KW SEBAGAI PENGGERAK FAN PADA BAG FILTER

63 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Medan Putar dan Arah Putaran

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Al Jazari Journal of Mechanical Engineering ISSN: 2527-3426 Al Jazari Journal of Mechanical Engineering 2 (2) (2017) 16-21 ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM STAR DELTA DENGAN RANGKAIAN MANUAL DAN PLC PADA MOTOR LISTRIK 3 PHASA Hesti Istiqlaliyah Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Nusantara Pgri Kediri *Email: kurniawan.yevi@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pada beberapa industri masih masih banyak yang menggunakan rangkaian pengendali secara manual maupun yang menggunakan rangkaian kontrol PLC, sebagai contoh pada kontrol pengendali star delta pada motor 3 phasa. Maka peneliti akan mencoba melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan sistem star delta dengan rangkaian manual dan PLC pada motor listrik AC induksi 3 phasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih stabil mana lonjakan awal putaran motor listrik dalam proses starting, perbedaan arus, daya dan kecepatan motor listrik, hal-hal yang membedakan penggunaan rangkaian, mengetahui terjadinya overshoot antara rangkaian manual dan PLC pada motor listrik 3 phasa dengan sistem star delta.penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian dengan metode penelitian deskriptif dan penelitian korelasi. Metode pengumpulan datanya dengan observasi pada rangkaian star delta rangkaian manual dan PLC serta pada motor listrik 3 phasa. Hasil penelitian ini adalah pada rangkaian pengendali bintang segitiga dengan sistem PLC lebih stabil lonjakan arus awalnya yaitu 0.74 A jika dibandingkan dengan rangkaian pengendali bintang segitiga dengan sistem manual, didapat beberapa selisih pada arus yaitu 7.86 A pada proses bintang dan 4.07 A pada proses segitiga, serta daya yaitu 4395.82 Watt pada proses bintang dan 2272.41 Watt pada proses segitiga, perbedaan penggunaan rangkaian antara sistem PLC dan sistem manual pada rangkaian pengendali bintang segitiga dan perbedaan kecepatan pada motor 3 phasa yaitu sebesar 6 Rpm, dan tidak terjadi overshoot pada semua rangkaian saat penelitian. Kata Kunci : sistem star delta, rangkaian manual, rangkaian PLC, motor listrik 3 phasa. Abstract This research is based on the observation and experience of the researcher, that in some industries there are still many who use manual control circuit or using PLC control circuit, for example in control of star delta control on 3 phase motor. So the researcher will try to do research about the influence of the use of star delta system with manual circuit and PLC on electric motor AC induction 3 phase. The purpose of this study is to know more stable where the initial spike of electric motor rotation in the starting process, current differences, power and speed of electric motors, things that distinguish the use of the circuit, knowing the overshoot between manual circuit and PLC in 3 phase electric motor with star delta system. This research uses a quantitative approach approach. Technique research with descriptive research method and correlation research. Data collection methods with observation on the series of star delta manual and PLC circuit and on 3 phase electric motor. The result of this research is in the triangle star control circuit with PLC system is more stable the initial current spike is 0.74 A when compared with the triangle star control circuit with manual system, gained some difference in the current that is 7.86 A in star process and 4.07 A in triangle process, power is 4395.82 Watt on star process and 2272.41 Watt on triangle process, difference of circuit usage between PLC system and manual system on triangle star control circuit and speed difference at 3 phase motor that is equal to 6 rpm, and no overshoot on all series during research. Keywords : star delta system, manual circuit, PLC circuit, 3 phase electric motor. 16

1. Pendahuluan Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada saat sekarang ini, berbagai macam teknologi banyak bermunculan mulai dari teknologi yang baru ditemukan, sampai perkembangan teknologi sebelumnya. Khususnya pada bidang kontrol pengendali star delta atau bintang segitiga pada motor listrik 3 phasa, pada saat ini proses didalam sistem kontrol tidak hanya berupa rangkaian manual, tetapi banyak indutri yang sudah menggunakan sistem PLC (Programmable Logic Controller) [1-3]. Pada saat start motor membutuhkan torsi awal yang besar untuk mengangkat beban. Oleh karena itu, arus mula yang diperlukan juga besar. Untuk mengurangi arus mula jalan digunakan pengasutan star delta. Pada mula jalan, kumparan stator disambung secara star, setelah motor berputar, kumparan stator diubah menjadi sambungan delta [4]. PLC adalah alat kendali komputer yang merupakan bentuk khusus pengontrol berbasis mikroposesor yang biasa digunakan pada kontrol pengendali star delta pada motor 3 phasa [5-8]. Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan sistem star delta dengan rangkaian manual dan PLC pada motor listrik 3 phasa, dari situlah akan ketemu perbedaan pada rangkaian manual dan PLC, khususnya pada arus dan daya yang berpengaruh pada kestabilan lonjakan awal putaran motor listrik untuk mengantisipasi terjadinya overshoot dan belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. 2. Metode Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah arus listrik, daya listrik dan kecepatan motor listrik 2) Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah overshoot dari proses starting motor 3 phasa 3) Variabel Kontrol Variable Kontrol dalam penelitian ini adalah rangkaian pengendali star delta sistem PLC, manual tanpa dan manual dengan. Penelitian ini dilakukan di bengkel otomasi SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung. Gambar 1 adalah alur dari penelitian yang telah dilakukan: Gambar 1: Bagan alur penelitian Prosedur penelitan yang dilakukan peneliti adalah: 1. Persiapan alat, bahan dan gambar rangkaian. 2. Merangkai rangkaian daya, rangkaian sistem PLC, rangkaian sistem manual dengan, rangkaian sistem manual tanpa. 3. Pengukuran tegangan, arus, daya dan kecepatan 4. Penghitungan daya, rata-rata, selisih dan rangkaian pemicu overshoot. 3. Hasil Penelitian 3.1 Hasil Data Pengukuran Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap jenis rangkaian pengendali bintang segitiga sistem PLC dan sistem manual di dapat beberapa hasil data berupa besar arus, dan kecepatan motor listrik 3 phasa. Berikut ini adalah hasil pengujian data tegangan dan arus dari jenis rangkaian pengendali bintang segitiga sistem PLC dan sistem manual yang disajikan pada Tabel 1. Sedangkan Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian data kecepatan motor listrik 3 phasa dari jenis rangkaiaan pengendali bintang segitiga dengan sistem PLC sistem manual tanpa dan sistem manual dengan. 17

Tabel 1: Hasil data pengujian tegangan dan arus Rangkaian PLC Dengan Tanpa Proses Yang Diukur Kabel Tabel 2: Hasil data pengujian kecepatan Rangkaian PLC Dengan Tanpa Proses Yang Diukur Tegangan (V) Arus (A) R 380 V 15.8 A S 380 V 16 A T 380 V 15.8 A R 380 V 16.8 A S 380 V 16.4 A T 380 V 16.6 A R 380 V 10 A S 380 V 10.6 A T 380 V 11 A R 380 V 14 A S 380 V 13.6 A T 380 V 13.4 A R 380 V 7.6 A S 380 V 8.4 A T 380 V 8 A R 380 V 13 A S 380 V 12.6 A T 380 V 12 A Percobaan Kecepatan (Rpm) 2988 Rpm 2987 Rpm 2990 Rpm 2994 Rpm 2991 Rpm 2992 Rpm 2987 Rpm 2986 Rpm 2991 Rpm 3000 Rpm 2995 Rpm 2999 Rpm 2989 Rpm 2990 Rpm 2986 Rpm 3001 Rpm 2998 Rpm 2996 Rpm Pada Table 1 adalah data hasil pengujian tegangan dan arus masing-masing jenis rangkaian pada setiap kabel R (merah), S (kuning) dan R (hitam) dengan lonjakan arus dari proses bintang menuju proses segitiga. Lonjakan arus adalah proses terjadinya kenaikan jumlah kuat arus yang terjadi dari proses bintang ke proses segitiga. Pada sistem PLC kabel R dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 15.8 A pada proses bintang dan 16.8 A pada proses segitiga. Pada kabel S dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 16 A pada proses bintang dan 16,4 A pada proses segitiga. Pada kabel T dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 15,8 A pada proses bintang dan 16,6 A pada proses segitiga. Pada sistem manual dengan kabel R dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 10 A pada proses bintang dan 14 A pada proses segitiga. Pada kabel S dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 10.6 A pada proses bintang dan 13.6 A pada proses segitiga. Pada kabel T dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 11 A pada proses bintang dan 13.4 A pada proses segitiga. Pada sistem manual tanpa kabel R dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 7.6 A pada proses bintang dan 13 A pada proses segitiga. Pada kabel S dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 8.4 A pada proses bintang dan 12.6 A pada proses segitiga. Pada kabel T dengan tegangan 380 V terdapat arus sebesar 8 A pada proses bintang dan 12 A pada proses segitiga. Pada Tabel 2 adalah data hasil pengujian kecepatan motor listrik 3 phasa dengan 3 kali percobaan dengan kenaikan kecepatan dari proses bintang menuju proses segitiga. Pada sistem PLC percobaan pertama mengalami kecepatan 2988 Rpm pada proses bintang dan 2994 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan kedua mengalami kecepatan 2987 Rpm pada proses bintang dan 2991 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan ketiga mengalami kecepatan 2990 Rpm pada proses bintang dan 2992 Rpm pada proses segitiga. Pada sistem manual dengan percobaan pertama mengalami kecepatan 2987 Rpm pada proses bintang dan 3000 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan kedua mengalami kecepatan 2986 Rpm pada proses bintang dan 2995 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan ketiga mengalami kecepatan 2991 Rpm pada proses bintang dan 2999 Rpm pada proses segitiga. Pada sistem manual tanpa percobaan pertama mengalami kecepatan 2989 Rpm pada proses bintang dan 3001 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan kedua mengalami kecepatan 2990 Rpm pada proses bintang dan 2998 Rpm pada proses segitiga. Pada percobaan ketiga mengalami kecepatan 2986 Rpm pada proses bintang dan 2996 Rpm pada proses segitiga. 3.2 Grafik Data Pengukuran Dari hasil data pada Tabel 1 dan Tabel 2, maka dibuat kesimpulkan dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 2 Gambar 7. 18

17 2996 16.8 16.6 16.4 16.2 16 15.8 15.6 15.4 Kabel R Kabel S Kabel T 2994 2992 2990 2988 2986 2984 ( ) 15.2 ( ) 2982 Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Gambar 2: Grafik arus PLC terhadap bintang dan segitiga Gambar 5: Grafik kecepatan PLC 16 3005 14 12 10 8 6 4 2 Kabel R Kabel S Kabel T 3000 2995 2990 2985 2980 ( ) 0 ( ) 2975 Perc. 1Perc. 2Perc. 3 14 12 Gambar 3: Grafik arus manual dengan Gambar 6: Grafik kecepatan manual dengan 3005 3000 10 8 6 4 Kabel R Kabel S Kabel T 2995 2990 2985 ( ) 2 2980 0 ( ) 2975 Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Gambar 4: Minyak jelantah menggunakan isopropyl alkohol sebagai larutan metoksida Gambar 7: Grafik kecepatan manual tanpa 19

3.3 Analisis data Dari beberapa hasil data tersebut penulis akan menganalisa data untuk mencari beberapa perbandingan diantara ketiga rangkaian pengendali tersebut dengan menghitung daya, mencari rata-rata arus dan daya dan mencari selisih ketiga rangkaian pengendali tersebut, selain itu juga akan dicari dari ketiga rangkaian pengendali tersebut manakah yang mudah memicu terjadinya overshoot karena lonjakan arus yang tinggi dari proses bintang ke proses segitiga. Pada pengujian kali ini daya tidak terpakai untuk energi sebenarnya maka pada metode penghitungan daya kali ini menggunakan rumus sebagai berikut: P = V I cos (1) Keterangan: P = daya motor listrik (Watt) V = tegangan kerja motor (Volt) I = arus yang mengalir pada motor (Ampere) = 1,73 cos = 85% = 0.85 Dari penghitungan arus dan daya pada rangkaian pengendali bintang segitiga, serta kecepatan pada motor 3 phasa dapat disimpulkan pada Tabel 3. Tabel 3: Hasil data penghitungan arus, daya dan kecepatan PLC Dengan Tanpa Proses Yang Diukur Rangkaian Tegangan (V) Arus (A) Daya (Watt) Kecepatan (Rpm) 380 15.86 8866.13 2988.34 380 16.6 9275.91 2992.34 380 10.53 5885.92 2988 380 13.67 7636.79 2998 380 8 4470.31 2988.34 380 12.53 7003.5 2998.34 3.4 Penghitungan Selisih Arus, Daya dan Kecepatan a. Penghitungan Selisih PLC dan Dengan 1) Penghitungan selisih arus Selisih arus pada proses bintang : Selisih arus pada proses segitiga : 2) Penghitungan selisih daya Selisih daya pada proses bintang : Selisih daya pada proses segitiga : 3) Penghitungan selisih kecepatan Selisih kecepatan pada proses bintang : Selisih kecepatan pada proses segitiga : b. Penghitungan Selisih PLC dan Tanpa 1) Penghitungan selisih arus Selisih arus pada proses bintang : Selisih arus pada proses segitiga : 2) Penghitungan selisih daya Selisih daya pada proses bintang : Selisih daya pada proses segitiga : 3) Penghitungan selisih kecepatan Selisih kecepatan pada proses bintang : Selisih kecepatan pada proses segitiga : c. Penghitungan Selisih dengan dan Tanpa 1) Penghitungan selisih arus Selisih arus pada proses bintang : Selisih arus pada proses segitiga : 2) Penghitungan selisih daya Selisih daya pada proses bintang : Selisih daya pada proses segitiga : 3) Penghitungan selisih kecepatan Selisih kecepatan pada proses bintang : Selisih kecepatan pada proses segitiga : 3.5 Penghitungan Rangkaian Pemicu Terjadinya Overshoot Pada saat penelitian tidak terjadi adanya overshoot pada semua rangkaian, sehingga ketiga rangkaian tersebut memiliki arus yang cukup stabil dari proses bintang ke proses segitiga. Namun penulis tetap mencari perbedaan arus untuk mengetahui rangkaian mana yang mempunyai lonjakan kuat arus yang dapat memicu terjadinya overshoot. 20

a. Penghitungan Lonjakan Arus PLC Lonjakan Arus = arus segitiga arus bintang = b. Penghitungan Lonjakan Arus Dengan Lonjakan Arus = arus segitiga arus bintang = c. Penghitungan Lonjakan Arus Tanpa Lonjakan Arus = arus segitiga arus bintang = 4. Kesimpulan Pada rangkaian pengendali bintang segitiga dengan sistem PLC lebih stabil lonjakan arus awalnya karena ha- nya mencapai 0.74 A, jika dibandingkan dengan rangkaian pengendali bintang segitiga dengan sistem manual baik yang memakai dengan lonjakan arus sebesar 3.14 A maupun yang tidak memkai dengan lonjakan arus sebesar 4.53 A. Tidak terjadi overshoot pada semua rangkaian saat penelitian, karena semua lonjakan arus rata-rata stabil, walaupun rangkaian manual lebih mudah memicu terjadinya overshoot. Terdapat beberapa perbedaan pada penggunaan rangkaian antara sistem PLC dan sistem manual, yaitu sistem PLC lebih praktis, simpel, handal, mudah dalam pemrograman, namun harga cukup mahal dan lebih sulit dalam perawatannya. Daftar Pustaka 1. B. Y. Suprapto., Perancangan lengan robot pemindah benda berdasarkan warna menggunakan PLC Wago. Majalah Ilmiah Sriwijaya, 17(10), 551-556, 2010. 2. E. Erinofiardi, N. I. Supardi dan R. Redi., Penggunaan PLC dalam pengontrolan temperatur, simulasi pada prototype ruangan. Jurnal mekanikal, 3(2), 261-168, 2012. 3. I. Saputra, L. Hakim dan S. R.. Sulistiyanti., Perancangan water level control menggunakan PLC Omron Sysmac C200H yang dilengkapi software SCADA Wonderware InTouch 10.5. Electrician,7 (1), 27-34. 2013. 4. H. Sutrisno, Motor listrik arus bolak balik. Klaten: Saka Mitra Kompetensi (2011). 5. W. Bolton., Programmable logic controller (PLC). Jakarta, Erlangga (2004). 6. W. S. W. Purwana., TA: Rancang bangun pengendalian motor melalui PLC Festo berbasis mikrokontroler MCS-51. Doctoral dissertation, Stikom Surabaya, 2004. 7. H. N. Handoko dan T. Sukmadi., Pengendali motor induksi tiga fasa menggunakan Programmable Logic Control (PLC) untuk pengolahan kapuk. Transient, 3(1), 29-36, 2014. 8. W. Sumardiono., Aplikasi mikrokontroler Atmega 16 sebagai automatic converter star to delta pada motor AC 3 phase. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang, 2014. 21