UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG DIAKIBATKAN OLEH SAMPAH DITINJAU DARI PERDA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA REGIONAL SARBAGITA

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENEGAKAN HUKUM DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR SUNGAI DI KOTA DENPASAR AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH SABLON

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN BANGUN-BANGUNAN

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2005 BERKAITAN DENGAN PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR

PENEGAKAN SANKSI LINGKUNGAN TERKAIT PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH USAHA KACANG KACE DI DESA NYANGLAN KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PENYELENGGARAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DI KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN PERATURAN WALI KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN KLUNGKUNG (Studi Kasus Pengrajin Tedung di Desa Paksebali)

PENERTIBAN PENEBANGAN POHON PERINDANG SECARA LIAR DI KOTA DENPASAR

UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM PENANGANAN PELANGGARAN KETENTUAN TENTANG PENCEMARANSAMPAH DI KOTA DENPASAR

KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGLI Oleh : I Dewa Gede Herman Yudiawan I Wayan Parsa Kadek Sarna

PENGATURAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM UPAYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA

SURAT IZIN MENGEMUDI SEMENTARA BAGI WISATAWAN ASING YANG BERKENDARA DI BALI

Oleh: I Putu Yoko Sunarmayasa ** I Nyoman Suyatna *** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati ****

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH TAHU DI TUKAD BADUNG DENPASAR TERKAIT PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI BALI

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 9 (2014) Copyright 2014

PERANAN DPRD BALI TERHADAP PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DI BALI

I Ketut Partha Cahyadi I Made Arya Utama Kadek Sarna. Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

KEWENANGAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBANGUNAN HOTEL PADA KAWASAN SEMPADAN JURANG DI KABUPATEN BADUNG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG DIRUGIKAN AKIBAT PEMBALUT PRODUK CHARM YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA Oleh :

PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR OLEH :

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERHADAP KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH SABLON DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN MELALUI ASPEK HUKUM PERDATA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

SKRIPSI OLEH : I GUSTI NGURAH AGUNG DARMASUARA NIM

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Salah satu permasalahan lingkungan yang masih. menjadi problematika diperkotaan yaitu pengelolaan sampah.

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

SKRIPSI PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

UPAYA PEMERINTAH MELESTARIKAN KEBERADAAN SATWA LANGKA YANG DILINDUNGI DARI KEPUNAHAN DI INDONESIA

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEWENANGAN PENGELOLAAN WISATA BAHARI OLEH PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BADUNG (SUATU STUDI PENGELOLAAN WISATA BAHARI DI DESA PECATU)

KETERTIBAN UMUM. Oleh I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana I Ketut Sudiarta Kadek Sarna Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TANPA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH

Implementasi Perda No 02 Tahun 2011 Di Kota Samarinda (Ghea)

KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PENGATURAN PENANAMAN MODAL ASING BIDANG AKOMODASI PARIWISATA DI KABUPATEN KLUNGKUNG

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING (IMTA) DI PROVINSI BALI

JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH PASAR SEGIRI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN SUNGAI KARANGMUMUS DI KOTA SAMARINDA

PELAKSANAAN PENGATURAN KARYA CIPTA POTRET DALAM PRAKTIK DI KOTA DENPASAR

PERAN SERTA MASYARAKAT DAERAH BANTARAN SUNGAI BADUNG DALAM PENANGANAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH KOTA DENPASAR. oleh

PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH PEMERINTAH DAERAH (SUATU STUDI DI PROVINSI BALI)

Oleh: Regil Julian Pandie I Ketut Sudiartha Kadek Sarna Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GIANYAR DALAM PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM AIR TERJUN TEGENUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

Oleh Ida Bagus Indra Dwi Putra Nengah Suharta Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TABANAN Oleh

PENGATURAN MENGENAI PRAMUWISATA ASING DI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PENUTUP. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bentuk iuran sampah di Kota

EFEKTIVITAS PENGATURAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UNIVERSITAS UDAYANA

1 Sodikin, 2007, Penegakan Hukum Lingkungan, Djambatan, Jakarta, hal. 1

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP GELANDANGAN DAN PENGEMIS (GEPENG) DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAM (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SINGARAJA)

PENGAWASAN TERHADAP BIRO PERJALANAN WISATA ONLINE YANG TIDAK MEMILIKI IZIN DI PROVINSI BALI

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

PERBANDINGAN PENGELOLAAN SAMPAH ANTARA PEMERINTAH DENGAN SWADAYA MASYARAKAT TERHADAP PASAR TRADISIONAL DI KOTA BALIKPAPAN SKRIPSI

Keywords: Permission, Permission System, Living Environment ABSTRAK

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Oleh Anak Agung Dicky Arianto I Made Udiana I Made Dedy Priyanto. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA ANGGOTA MASYARAKAT PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DI KOTA DENPASAR

UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEWAJIBAN PENGUSAHA DALAM MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

Bandung, hlm Moh. Yasin, Rozy Munir, Dkk, 2000, Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi UI, Jakarta,

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN BADUNG

FORM 3 BAHAN PENYUSUNAN LKPJ WALIKOTA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH OLEH DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2013

PENGAWASAN PELANGGARAN BANGUNAN-BANGUNAN DI KOTA DENPASAR

Transkripsi:

UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG DIAKIBATKAN OLEH SAMPAH DITINJAU DARI PERDA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015 Oleh : Effelien Tapilatu* I Nyoman Suyatna** Kadek Sarna*** Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract : This research entitled efforts to prevent environmental pollution caused by garbage in the city of Denpasar in terms of local regulation number 3 of 2015. The method in this paper is empirical research methods. The problems proposed in this research are How the implementation of efforts to prevent environmental pollution caused by waste in Denpasar according to Local Regulation No. 3 Year 2015 and what factors affect and hamper efforts to prevent environmental pollution by waste in Denpasar City. Authors are interested in doing research in DLHK city of Denpasar considering that garbage is still a serious problem that must be handled properly, therefore the author took the title of prevention efforts to waste problems in the city of Denpasar can be handled starting from its prevention. Keywords : Waste management, pullution prevention, DLHK Denpasar Abstrak : Penelitian ini berjudul Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup yang Diakibatkan Oleh Sampah di Kota Denpasar Ditinjau dari Perda Nomor 3 Tahun 2015. Metode yang digunakan adalah metode penelitian empiris. Rumusan masalah yang dikemukakan adalah bagaimanakah implementasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup di Kota Denpasar menurut Perda Nomor 3 Tahun 2015 dan faktor apakah yang mempengaruhi serta menghambat upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup di Kota Denpasar. Penulis tertarik melakukan penelitian ini di DLHK Denpasar mengingat bahwa sampah masih merupakan suatu masalah serius yang harus di tangani dengan baik, maka dari itu penulis * Penulis pertama adalah mahasiswa pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, penulis dapat dihubungi melalui effelien@yahoo.com ** Penulis kedua adalah pembimbing skripsi I dan pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, penulis dapat dihubungi melalui nyoman_doblar@yahoo.com *** Penilis ketiga adalah pembimbing skripsi II dan pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, penulis dapat dihubungi melalui Sarna.kadek@gmail.com 1

mengambil judul mengenai upaya pencegahannya agar masalah sampah di Kota Denpasar dapat ditangani mulai dari pencegahannya. Kata kunci : Pencegahan pencemaran, Pengelolaan sampah, DLHK Kota Denpasar. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan Kota yang tertib, teratur, nyaman, tentram dan bersih diperlukan adanya pengaturan dibidang ketertiban umum yang mampu melindungi warga kota dan prasarana kota beserta kelengkapannya. 1 Untuk mewujudkan dan mencapai sasaran tersebut diatas terhadap Kota Denpasar maka pemerintahan Kota Denpasar menetapkan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum diwilayah Kota Denpasar. Peraturan Daerah Kota Denpasar yang mengatur ketertiban umum tersebut perlu disebarluaskan sehingga setiap warga kota diharapkan dapat mengetahui dan memahami peraturan tersebut untuk selanjutnya menaatinya. Peraturan Daerah yang mengatur ketertiban umum di wilayah Kota Denpasar adalah Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam hal ini yang menjadi perhatian dalam mengatasi Ketertiban Umum adalah mengenai Kebersihan Lingkungan dalam Wilayah Kota Denpasar khusunya mengenai penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Denpasar yang semakin hari semakin bertambah. Mengingat bahwa masalah sampah merupakan 1 Rangkuti Siti Sundari, 1996, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, h.26 2

fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah. 2 Didalam Perda Nomor 3 Tahun 2015 Pasal 35, ditentukan bahwa kebersihan lingkungan bukan semata-mata tanggung jawab Pemerintah Daerah tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat Kota Denpasar. Kebersihan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut masalah sampah semata melainkan meliputi juga keindahan, keteduhan, kenyamanan dan kelestarian lingkungan. 3 Demikian pula dalam penanganan kebersihan lingkungan tidak hanya menyangkut masalah teknis dan sistem pengelolahannya saja akan tetapi juga menyangkut perilaku kehidupan masyarakat 4 sebagaimana dicantumkan dalam Pasal 35 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah, sehingga masalah kebersihan khususnya penanggulangan sampah tidak akan tuntas tanpa peran serta dan partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Perkembangan lebih lanjut mengenai kebersihan lingkungan hidup terutama untuk mengatasi permasalahan sampah, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Penetapan Undang-Undang ini dimaksud agar permasalahan sampah di Indonesia termasuk 2 Putu Wahyu Widiartana, Made Gde Subha Karma Resen, Cokorda Dalem Dahana, Efektifitas Pengelolaan Sampah di TPA Regional Sarbagita, Kertha Negara, Vol. 05, No. 02, hal 3, ojs.unud.ac.id, URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthanegara/article/download/29963/1841 1, diakses tanggal 4 November 2017, Pukul 15:06 3 Andi Hamzah, 2005, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 17 4 Munadjat Danusaputro, 1981, Hukum Lingkungan, Binacipta, Bandung, h.19 3

daerah Kota Denpasar dapat diatasi dengan baik, karena melihat kenyataan sekarang ini dengan pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat telah menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah semakin beragam. Menurut Ketut Adi Wiguna sampah dan limbah Kota Denpasar yang masuk ke TPA Suwung hampir 850 ton per hari dari Denpasar saja dan tumpukannya kurang lebih mencapai 15 meter. 5 Melihat fenomena tersebut, telah memicu terjadinya pergeseran kondisi keindahan, ketentraman, dan kebersihan di Kota Denpasar. Berdasarkan uraian diatas menarik untuk dilakukan penelitian berjudul Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup yang Diakibatkan Oleh Sampah Ditinjau Dari Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2015 1.2 Rumusan Masalah Terhadap penelitian yang membahas pencegahan pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh sampah di Kota Denpasar tersebut dapat dapat dikemukakan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan adalah : 1. Bagaimanakah implementasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh sampah di Kota Denpasar menurut Perda Nomor 3 Tahun 2015? 5 Anonim, Dewan dari NasDem Kunjungi TPA Suwung dorong Pemkot dan Pemprov Berkoordinasi atasi Tumpukan Sampah, Bali Post, 21 April 2017, h.4 4

2. Faktor-faktor apakah yang menghambat dan mendukung upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh sampah di Kota Denpasar? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh sampah di Kota Denpasar ditinjau dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah dan mengetahui faktor-faktor yang menghambat maupun faktor-faktor pendukung upaya pencegahan pencemaran Lingkungan Hidup yang diakibatkan oleh sampah di Kota Denpasar. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode empiris, dimana metode empiris adalah suatu metode penulisan hukum yang berdasarkan pada kenyataan yang terjadi dalam masyarakat, melakukan observasi atau penelitian secara langsung ke lapangan guna mendapatkan kebenaran yang akurat. 6 Bahder Johan Nasution mengatakan bahwa penelitian empiris berarti ingin mengetahui sejauh mana hukum itu bekerja didalam masyarakat. 7 2.2 Hasil dan Analisis 2.2.1 Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Kota Denpasar 6 Zainuddin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h.21 7 Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h. 3 5

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga merupakan payung hukum yang mengatur tentang pemasalahan sampah di Indonesia termasuk Provinsi Bali dan Kota Denpasar. Dengan demikian Pemerintah Kota Denpasar telah menerbitkan Perda Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah untuk menetapkan, memfasilitasi dan menyelenggarakan suatu pengelolaan sampah ditiap-tiap daerah. Agar terarahnya pelaksanaan pengelolaan sampah tersebut maka pemerintah Kota Denpasar menetapkan Peraturan walikota Denpasar (selanjutnya disebut Perwali) Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Swakelola Kebersihan Kota Denpasar dan Perwali Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pembuangan Sampah di Kota Denpasar. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Denpasar berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap Bapak I Ketut Adi Wiguna, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Limbah B3 pada tanggal 28 Juli 2017 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar menjelaskan bahwa saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan memiliki 25 staf pegawai yang mengatur tentang pengelolaan sampah yang diketuai oleh I Ketut Adi Wiguna selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Kepala Seksi Pengurangan Sampah yang diketuai oleh I Made Suwena, Kepala Seksi Penanganan Sampah yang diketuai oleh I Dewa Gede Oka 6

Adhi Saputra, dan Kepala Seksi Limbah B3 yang diketuai oleh Dewa Ngakan Gede Suteja. 8 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar juga memiliki 15 Depo dan 59 lokasi TPS. Bapak I Ketut Adi Wiguna juga menjelaskan waktu pengangkutan dari masingmasing depo ke TPA Suwung dilakukan setiap hari dengan waktu yang ditentukan oleh masing-masing Depo. Sedangkan waktu pengangkutan dari TPS ke TPA dilakukan setiap hari tanpa adanya kesepakatan antara masing-masing TPS. Dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup di Kota Denpasar maka pihak DLHK melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sebarangan dan lebih memperkatikan kebersihan lingkungannya. Kemudian pihak DLHK juga menghimbau agar masyarakat berperan aktif dalam pengelolaan bank sampah, karena bank sampah merupakan salah satu upaya dalam mencegah pencemaran lingkungan di Kota Denpasar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar juga berperan dalam pengelolaan bank sampah, karena pengelolaan bank sampah yang dilakukan oleh masyarakat tentu harus didaftarkan kepada pihak DLHK dengan ketentuan syarat : memiliki tempat untuk bank sampah, struktur organisasi, nama bank sampah, nasabah, memiliki timbangan sampah, label harga sampah, dan jenis-jenis sampah yang dijual atau ditukar. Jika sudah memenuhi syarat maka bank sampah yang di daftarkan 8 Wawancara dengan I Ketut Adi Wiguna, tanggal 28 Juli 2017 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar. 7

akan diberikan SK oleh DLHK, SK tersebut berlaku selama bank sampah tersebut masih produktif dan masih berjalan. 9 2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan dan Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Oleh Sampah di Kota Denpasar Soerjono Soekanto menyebutkan bahwa masalah pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif dan negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagaimana berikut: 1. Faktor hukumnya sendiri (undang-undang) 2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. 3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. 4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup 10 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Adi Wiguna, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dalam wawancara tanggal 4 Agustus 2017 menjelaskan bahwa dalam faktor hukumnya sendiri tidak memiliki kendala sebagai penghambat dalam pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh sampah. Beliau menjelaskan bahwa faktor hukum tentang pengelolaan sampah mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, perda Provinsi Bali, perada Kota Denpasar, dan perwali Denpasar sudah memuat dengan jelas mengenai 9 Ibid. 10 Soerjono Soekanto, 1988, Efektifitas Hukum dan Penerapan Sanksi, CV. Ramadja Karya, Bandung, h. 8 8

kebijakan, tugas dan wewenang pemerintah dalam pengelolaan sampah, tata cara pelaksanaan pengelolaan sampah, hak dan larangan, peran serta masyarakat sampai dengan sanksi-sanksi yang diterima apabila terjadinya pelanggaran. 11 Untuk masalah faktor penegak hukum dalam Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, menurut wawancara dengan Bapak I Ketut Adi Wiguna, menjelaskan bahwa untuk faktor penegak hukumnya sendiri bukan merupakan faktor penghambat karena dalam pelaksanaannya masing-masing penegak hukum yang berkecimpung langsung dalam pengelolaan sampah di Kota Denpasar sudah mengetahui apasaja tugas dan kewenangannya. 12 Selanjutnya faktor penghambat dari sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum menurut hasil wawancara tanggal 7 Agustus 2017 dengan Bapak Made Suwena, selaku Kepala Seksi Pengurangan Sampah menjelaskan bahwa saat ini sarana pengangkut seperti truk pengangkut, Gerobak motor dan Kontainer untuk beberapa lokasi di TPS sudah sangat memadai, namun kendala sarana atau fasilitas untuk pengurangan sampah di TPA itu sendiri yang belum memadai. 13 Faktor penghambat selanjutnya yaitu faktor masyarakat dan faktor budaya menurut wawancara dengan Bapak I Made Suwena mengatakan bahwa pola perilaku masyarakat dimana kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya 11 Wawancara dengan I Ketut Adi Wiguna, tanggal 4 Agustus 2017 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar 12 Ibid 13 Wawancara dengan Made Suwena, tanggal 7 Agustus 2017 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar 9

menjadi budaya yang masih dilakukan, membuat aturan hukum pengelolaan sampah tidak bisa berjalan dengan baik. 14 Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak I Ketut Adi Wiguna, pada tanggal 4 Agustus 2017 beliau juga menjelaskan apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dalam upaya pengelolaan sampah. Faktor-faktor pendukung tersebut bersumber pada pemerintah itu sendiri, seperti sudah tersedianya aturan hukum yang mengatur tentang pengelolaan sampah mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, perda Provinsi Bali, perda Kota Denpasar dan perwali Denpasar yang sudah memuat dengan jelas mengenai pengelolaan sampah. Selain itu pemerintah juga menyediakan pendanaan dalam upaya pengelolaan sampah yang ada di Kota Denpasar. Selanjutnya pemerintah juga memfasilitasi dan memperbanyak tong sampah umum agar mempermudah masyarakat dalam membuang sampah. Kemudian pemerintah juga dapat memfasilitasi fasilitas di TPA, mengingat fasilitas untuk pengurangan sampah di TPA masih kurangmemadai, selanjutnya faktor pendukung terhadap pengelolaan sampah juga bersumber dari masyarakat itu sendiri, seperti partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah. 15 III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian dan analisa diatas, dapat dikemukakan kesimpulan yaitu: 1. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar seperti melakukan 14 Ibid 15 Wawancara dengan I Ketut Adi Wiguna, tanggal 4 Agustus 2017 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar. 10

sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif terhadap pengelolaan bank sampah masih belum dapat berjalan dengan baik dikarenakan kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya masih menjadi budaya yang selalu dilakukan sehingga membuat aturan hukum pengelolaan sampah tidak bisa berjalan dengan baik. 2. Faktor Penghambat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah di Kota Denpasar adalah sarana atau fasilitas di TPA yang belum memadai sehingga pengurangan sampah di TPA masih kurang efektif. Selain itu peran serta masyarakat juga menjadi kendala dalam pengelolaan sampah di Kota Denpasar karena masih banyak masyarakat yang kurang menyadari untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Kemudian faktor pendukung dalam upaya pencegahan pengelolaan sampah di Kota Denpasar ialah Pemerintah itu sendiri, karena pemerintah memiliki peran yang sangat penting seperti melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengajak masyarakat ikut berperan aktif dalam bank sampah yang dikelola masyarakat itu sendiri. 3.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu : Untuk meningkatkan upaya pencegahan pengelolaan sampah, maka sebaiknya Pemerintah Kota Denpasar melakukan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat Kota Denpasar sehingga masyarakat sudah mulai melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu dari Rumah Tangga sebelum membuang sampah 11

ke lokasi depo yang tersedia dan ikut berperan aktif dalam kegiatan bank sampah sehingga memudahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota denpasar dalam melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup. IV. DAFTAR PUSTAKA Buku Ali, Zainuddin, 2013, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. Danusaputro, Munadjat, 1981, Hukum Lingkungan, Binacipta, Bandung. Hamzah, Andi, 2005, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta. Nasution Bahder Johan, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung. Rangkuti, Siti Sundari, 1996, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya. Soekanto, Soerjono, 1988, Efektifitas Hukum dan Penerapan Sanksi, CV. Ramadja Karya, Jakarta. Jurnal Ilmiah Putu Wahyu Widiartana, Made Gde Subha Karma Resen, Cokorda Dalem Dahana, Efektifitas Pengelolaan Sampah di TPA Regional Sarbagita, Kertha Negara, Vol. 05, No. 02, hal 3, ojs.unud.ac.id, URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthanegara/article/download /29963/1841, diakses tanggal 4 November 2017, Pukul 15:06 Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851). 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059). Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 5). Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah (Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2015 Nomor 3). Peraturan Walikota Denpasar Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Swakelola Kebersihan di Kota Denpasar (Berita Daerah Kota Denpasar Tahun 2006 Nomor 32). Peraturan Walikota Denpasar Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pembuangan Sampah di Kota Denpasar (Berita Daerah Kota Denpasar Tahun 2016 Nomor 11). Artikel Anonim, 2017, Bali Post Edisi 21 April 2017, Bali Post, Denpasar. 13