BAB III PENGADUAN PASANGAN SUAMI ISTRI PRA CERAI DI KUA BUDURAN PADA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III KUA KECAMATAN SUKODONO

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

BAB III TINJAUAN UMUM KUA KEC. LEMBANG KAB. BANDUNG BARAT. Bandung Barat sebelah utara kota Bandung di bawah kaki gunung Tangkuban

PROFIL KUA KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI 2010

BAB III PROFIL DAN PEMBAHASAN. Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di Jl. Putting Marga

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada Tahun 2015 ini terdapat 5 Kelurahan di Metro Timur, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada bagian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN DI KUA KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. 1. melaksanakan tugasnya tersebut, KUA melaksanakan fungsi:

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

PROFIL KANTOR URUSAN AGAMAKECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang

BAB III IMPLIKASI HUKUM PEMALSUAN STATUS CALON SUAMI DALAM PERKAWINAN DI KUA KECAMATAN SUKODONO SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA

BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

IV. GAMBARAN UMUM. Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PERAN MEDIASI PERKARA SYIQAQ DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA SEMARANG PASCA MUNAS KE XIV TAHUN 2009

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

BAB III PERAN BADAN PENASEHATAN, PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KUA KECAMATAN CERME DALAM MEMBERIKAN BIMBINGAN PERNIKAHAN CALON MEMPELAI

RENCANA KINERJA TAHUNAN KUA KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci yang berdasarkan nilai-nilai

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA. No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

BAB III KUA SUKARAME BANDAR LAMPUNG. mekarkan kembali menjadi dua KUA Kecamatan yaitu KUA kecamatan Sukabumi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara.

BAB III. menjadi lokasi penelitian, kemudian bagaimana kronologi pelaksaaan tajdi>d alnika>h

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara.

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai bagian akhir dari penelitian ini:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI MENTERI AGAMA R.I. NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENINGKATAN PELAYANAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

...Humas Kanwil Kemenag Prov. Jabar

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

BAB II SEKILAS TENTANG KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN CIOMAS. 1. Letak Geografis KUA Kecamatan Ciomas

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 477 TAHUN 2004 TENTANG PENCATATAN NIKAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam hal mensosialisasikan peraturan-peraturan hukum yang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

FENOMENA NIKAH MASSAL DAN KORELASI TERHADAP ISBAT NIKAH ( Titik Singgung Wewenang 2 in 1 Pengadilan Agama dengan Kementerian Agama )

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN

BIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB III PERKAWINAN SUAMI DALAM MASA IDDAH ISTERI. Di KUA KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENOLAKAN PENDAFTARAN PERNIKAHAN DUDA DI BAWAH UMUR OLEH KUA KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan ujung tombak Kementerian

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB III GAMBARAN UMUM KUA NGETOS DAN PENOLAKAN PERMOHONAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA NGETOS

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN

Mam MAKALAH ISLAM. Integrasi Data Kependudukan

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI TENTANG PELAKSANAAN BIMBINGAN PERNIKAHAN DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KUBU

BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 18 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PUTUSAN. Nomor 1688/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROSEDUR PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha Membawahi 5 (lima) sub. bagian, antara lain:

BAB V PENUTUP. 1. Sebab-sebab terjadinya kasus perceraian

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB III DESKRIPSI UMUM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA NIKAH DAN EFEKTIVITAS PENERAPANNYA

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB III PENGADUAN PASANGAN SUAMI ISTRI PRA CERAI DI KUA BUDURAN PADA TAHUN 2014 2017 A. Sekilas Tentang KUA 1. Profil KUA Buduran Kantor urusan agama dalam peraturan menteri agama nomor 9 tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja kantor urusan agama pasal 1 menyebutkan bahwa kantor urusan agama yang selanjutnya disingkat KUA adalah unit pelaksana teknis direktorat jendral bimbingan masyarakat islam yang bertugas dalam melaksanakan sebagian tugas kantor kementrian agama kabupaten/kota dibidang urusan agama islam. Kantor urusan agama kecamatan mrupakan unit pelaksana direktorat jendral bimbingan masyarakat islam kementrian agama RI ditingkat kecamatan dimana KUA kecamatan memiliki peranan yang sangat strategis yakni berupa layanan nikah dan rujuk, serta yang lainya meliputi bimbingan kemasjidan, zakat, wakaf, haji, keluarga sakinah, dll. Kantor urusan agamna (KUA) kecamatan Buduran telah berdiri sejak tahun 194. Pada awalnya berdirinya, kantor urusan agama (KUA) kecamatan buduran belum mempunyai kantor sendiri akan tetapi masih menumpang di masjid Al-karomah buduran. Baru kemudian pada tahun 1985, KUA kecamatan buduran menempati gedung pribadi yang didirikan di jl. desa banjar kemantren buduran sidoarjo atas tanah hibah desa 0

1 tersebut. Sampai saat ini, gedung tersebut menjadi kantor dinas resmi pejabat dan pegawai kantor urusan agama (KUA) kecamatan Buduran dan menjadi rujukan masyarakat sekitar dan mengurusi pernikahan dan permasalahan agama lainya. Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran beralamatkan jl Balai Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Kecamatan ini memiliki 15 desa. Adapun nama 15 desa tersebut adalah: a. Buduran b. Ental Sewu c. Sidokepung d. Sukorejo e. Sidokerto f. Banjar Kemantren g. Pagerwojo h. Siwalan Panji i. Sidomulyo j. Wadungasih k. Prasung l. Banjarsari m. Dukuh tengah n. Damarsi o. Sawohan

2 2. Letak Kecamatan Buduran dibatasi oleh beberapa wilayah yang batasbatasnya sebagai berikut: a. Sebelah Selatan : Kecamatan Sidoarjo b. Sebelah Utara : Kecamatan Gedangan c. Sebelah Barat : Kecamatan Sukodono d. Sebelah Timur : Pantai Timur Selat Madura.1 Sedangkan luas Kecamatan Buduran Seluruhnya adalah 40.10 Km.. Struktur Organisasi KUA Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik secara posisi maupun tugas yang ada pada suatu lembaga dalam menjalin egiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dengan nama lain, struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Secara structural, posisi kantor urusan agama (KUA) adalah suatu unit kerja dibawah instansi kementrian agama seksi BIMAS yang bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor kementrian agama kabupaten/kota dibidang masyarakat agama islam dan wilayah kecamatan. Di KUA Buduran juga terdapat struktur organisasi sebagai acuan praktis yang membagi posisi dan tugas masing-masing pegawai 1 Data Statistik Kantor Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017.

berdasarkan garis intruksi maupun koordinasi. Tercatat ada 8 orang pegawai di KUA Buduran, dengan rincian : a. 1 orang kepala KUA b. 1 orang penghulu c. 2 orang penyuluh d. 2 orang staf e. 2 orang honorer 4. Fasilitas Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan buduran dalam melaksanakan serta menjalankan tugasnya didukung oleh beberapa fasilitas sarana dan prasarana untuk membantu dan menunjang kinerja para pegawai KUA Buduran dalam melayani masyarakat, diantaranya : a. Ruang balai nikah, dimana ruangan ini dipergunakan bagi calon pengantin yang akan melaksanakan akad nikah di KUA dengan dekorasi ruangan yang dimodifikasi sedemikian rupa agar suasana kesakralan akad nikah bagi calon pengantin akan terasa bagi pihak yang turut hadir menyaksikan prosesi ijab Kabul di KUA. b. Ruang pegawai, Ruang kepegawaian KUA ini terdiri dari ruang kepala KUA ruang staff, dan ruang PPAI. Ruangan tersebut merupakan ruangan untuk para staff dan pegawai KUA Buduran sehingga dalam menjalankan tugasnya para pegawai telah memiliki tempat kerjanya masing-masing dan tentunya tatanan kepegawaian dalam KUA akan teratur. Dengan adanya keteraturan dan pemisahan ruangan ini

4 tentunya akan memudahkan mengkoordinir para pegawai sesuai dengan jabatanya. c. Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH). Program ini diproyeksikan untuk sebuah kemajuan teknologi yang nantinya bisa diakses secara online untuk melihat dan mencari data pernikahan seseorang seindonesia. Dengan adanya SIMKAH ini semua data yang masuk ke KUA akan tersimpan secara otomatis dan terjamin kearsipanya jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya bencana atau musibah yang dapat menghilangkan arsip-arsip di KUA. 5. Peran KUA Buduran Begitu penting dan strategisnya fungsi dan peran KUA, maka tidaklah aneh bila sebagian masyarakat berharap KUA mampu memberikan pelayanan primaterhadap fungsi dan perannya itu. Adapun peran KUA Buduran, antara lain: a. Pelayanan bidang administrasi. Sebagai unit pelaksana operasional Depag, mekanisme kegiatan perkantoran ditandai aktifitas pelayanan administrasi dalam bentuk pelayanan dan bimbingan agama pada masyarakat sebagai wujud koordinasi baik vertikal maupun horizontal, meliputi administrasi NTCR(nikah, Talak, Cerai, Rujuk), kemesjidan, perwakafan, bimbingan keluarga saki>nah, zakat. b. Pelayanan bidang kepenghuluan. KUA adalah satu-satunya lembaga pemerintah yang berwenang melakukan pencatatan pernikahan

5 dikalangan umat islam, artinya eksistensi KUA tidak semata-mata karena pemenuhan tuntutan birokrasi tetapi secara subtansial bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan keabsahan sebuah pernikahan. c. Pelayanan bidang perkawinan dan keluarga saki>nah. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang akan berkembang menjadi tatanan masyarakat yang lebih luas. Karena itu pembinaan keluarga sakinah sangat penting karena akan mewujudkan masyarakat yang rukun, damai dan bahagia. d. Pelayanan bidang perwakafan, tanah wakaf bukan semata-mata asset ummat, tetapi juga aset bangsa. Untuk itu perlu pengelolaan secara optimal dan professional yang dilegitimasi dengan kekuatan hukum, sehingga tidak menimbulkan permasalahan. e. Pelayanan bidang zakat dan ibadah sosial, zakat dan ibadah sosial adalah modal dasar pembangunan kesejahteraan ummat dan merupakan salah satu sumber dana untuk mengentaskan kemiskinan. Guna lebih menyadarkan masyarakat dalam mengeluarkan zakat dan infaknya, diperlukan bimbingan terutama dalam upaya menggali potensi dana ummat melalui zakat maal, tijarah, dan lain sebagainya. f. Pelayanan bidang halal dan kemitraan ummat islam, biasanya KUA hanya melaksanakannya sebatas sosialisasi itupun dilaksanakan bersama kandepag kabupaten atau kota.

6 g. Pelayanan bidang perhajian, pada umumnya keberadaan calon jamaah haji ada di pedesaan, KUA bisa dijadikan modal yang sangat berharga dalam pelayanan penyuluhan dan penyebaran informasi perhajian terhadap masyarakat, hal ini diharapkan mampu memberikan penyuluhan secara jelas, tepat dan benar sesuai dengan materi dan persoalan yang dinamis kepada masyarakat luas dan calon jamaah haji agar penyebaran masalah perhajian dapat berlangsung secara lancar. 6. Fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran2 Adapun fungsi dari Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran, yaitu: a. Menyelenggarakan surat-menyurat, pengurusan surat, kearsipan dan rumah tangga KUA Kecamatan b. Pencatatan Perkawinan c. Konsultasi Keluarga Sakinah d. Penasehatan BP4 e. Pembuatan Akta Ikrar Wakaf f. Ikrar Masuk Islam g. Ihram Haji h. Pembinaan Kemasjidan i. Pembinaan Masjid Ta lim j. Pembinaan TPA/TPQ k. Pembinaan Produk Pangan Halal 2 Ibid.

7 l. Pembinaan Kemitraan Umat m. Pembinaan Lembaga ZIS dan Wakaf 7. Visi dan Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran adalah Unggul dalam pelayanan masyarakat Islam dalam bidang Nikah, Rujuk, Hisab Rukyat, Produksi Halal, Kemasjidan, Haji, dan Keluarga Sakinah. Adapun Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran, yaitu: a. Meningkatkan pelayanan di bidang Nikah dan Rujuk b. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hisab Rukyat c. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Produk Halal d. Meningkatkan fungsi Masjid e. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Haji f. Meningkatkan Pelayanan Bimbingan Manasik Haji g. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam Usaha Menciptakan Keluarga Sakinah. 8. Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana kewenangan Kantor Urusan Agama (KUA) Buduran membagi tugas pejabat di lingkungan satuan kerja sebagai berikut: a. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Penghulu Tugas dari Kepala KUA adalah Memimpin Tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten dalam wilayah Kecamatan. Kepala Ibid.

8 Kantor Urusan Agama (KUA) merangkap sebagai Penghulu. Penghulu adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pencatat nikah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri Agama. Dengan kata lain, penghulu adalah pejabat yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/ rujuk menurut Agama Islam dan kegiatan kepengurusan (PMA No. 0 Tahun 2005). Tugas Pokok dan fungsi Penghulu, yaitu: 1) Melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan 2) Pengawasan pencatatan nikah/ rujuk ) Pelaksanaan pelayanan nikah/ rujuk 4) Penasihat dan konsultasi nikah/ rujuk 5) Pemantauan pelanggaran ketentuan nikah/ rujuk 6) Pelayanan fatwa hukum munakahat 7) Bimbingan muamalah 8) Pembinaan muamalah 9) Pemantauan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan dan pengembangan kepenghuluan. Fungsi Penghulu, yaitu: a) Pelaksanaan pencatatan nikah/ rujuk b) Pelaksanaan nikah wali hakim c) Pengawasan kebenaran peristiwa nikah/rujuk d) Pembinaan hukum munakahat dan ahwal syahsiyah

9 e) Pembinaan calon pengantin f) Pembinaan keluarga sakinah. b. Staf KUA bertugas: 1) Pengelola data KUA 2) Mengatur Ketatausahaan dan ke rumah tanggaan KUA ) Pengadministrasi KUA c. Penyuluhan Agama bertugas: Membantu Kepala di Bidang Kepenyuluhan dan Produk Halal. 8. Administrasi KUA Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi : catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ngetik mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. Menurut peraturan menteri agama RI nomor 11 tahun 2007 tentang pencatatan nikah, kantor urusan agam (KUA) merupakan satuan unit dibawah instansi departemen agama yang bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor departemen agama kabupaten/kota dibidang urusan agama islam dalam wilayah kecamatan. Ruang lingkup tugas tersebut tidak disebutkan secara jelas sehingga tata kerja kantor urusan agama

40 (KUA) bergerak hampir diseluruh urusan agama yang berhubungan dengan pencatatan atau administrasi, seperti pencatatan pernikahan dan akta ikrar wakaf. Namun pada dasarnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh kepala KUA Buduran, tugas dan wewenang pokok KUA adalah mengurusi masalah NTCR (Nikah, Talak, Cerai, dan Rujuk) selain itu ada juga wakaf, pembinaan TPQ, haji dan manasik, kemasjidan, dan pembinaan keluarga sakinah. Dalam prakteknya, KUA kecamatan buduran dalam mengurusi berbagai macam urusan keagamaan, seperti pencatatan perkawinan, pencatatan rujuk, pembuatan akta ikrar wakaf, zakat, kemasjidan, izin pendirian TPQ, pembinaan manasik haji, pembinaan dan pengembangan keluarga sakinah (BP4) yang biasanya dalam setahun dilaksanakan dua kali dalam bentuk diklat BINCANTIN (Pembinaan Calon Pengantin). Dari sekian tugas yang dilaksanakan KUA, peran yang paling menonjol adalah mengurusi pencatatan pernikahan dan akta ikrar wakaf. Setiap KUA menerima surat dari berbagai instansi mengeluarkan surat untuk berbagai keperluan, selalu di agendakan dalam arti dicatat dalam buku pengarsipan. Pengarsipan melalui buku dengan klasifikasi buku pengarsipan surat masuk dari berbagai instansi, surat keluar ke berbagai instasi untuk berbagai keperluan, surat rekomendasi pindah nikah dan surat masuk islam. Semua surat tersebut diagendakan diarsip

41 dan di dokumentasikan) dalam sebuah buku dikelompokkan berdasarkan bulan dan tahun surat tersebut. Bagi masyarakat yang baru masuk islam (mualaf) akan mendapatkan piagam keterangan seperti sertifikat yang menyatakan bahwa orang yang bersangkutan telah masuk islam dan semuanya didokumentasikan dalam sebuah buku arsip. B. Pengaduan Pasangan Suami Istri Pra Cerai di KUA Buduran 1. Tahun 2014 Pengaduan pasangan suami istri di KUA Buduran Pada Tahun 2014 Tabel berikut: No Tanggal Pengaduan Jenis Pengaduan 1 15 Januari 2014 Faktor Ekonomi 2 27 Maret 2014 08 April 2014 4 21 Mei 2014 5 2 Juli 2014 Mis komunikasi 6 02 September 2014 Suami mau menikah lagi 7 19 Oktober 2014 8 29 November 2014 Faktor Ekonomi Sumber: Data laporan pengaduan pasangan suami istri yang diterima KUA Buduran pada Tahun 2014

42 Menurut data laporan KUA Buduran pada Tahun 2014 menerima sebanyak 8 laporan pengaduan dari pasangan suami istri yang tengah konflik. 2. Tahun 2015 Pengaduan pasangan suami istri di KUA Buduran Pada Tahun 2015 Tabel berikut: No Tanggal Pengaduan Jenis Pengaduan 1 18 Januari 2015 2 20 Februari 2015 29 April 2015 Faktor Ekonomi 4 17 Juni 2015 Tidak mengetahui kewajiban masing 5 26 Juli 2015 Faktor Ekonomi 6 16 Agustus 2015 Mis Komunikasi 7 29 Agustus 2015 Suami ingin poligami 8 20 September 2015 9 12 November 2015 10 20 Desember 2015 Faktor Ekonomi Sumber ; Data laporan pengaduan pasangan suami istri yang diterima KUA Buduran pada Tahun 2015

4 Menurut data laporan KUA Buduran pada Tahun 2015 menerima sebanyak 10 laporan pengaduan dari pasangan suami istri yang tengah konflik.. Tahun 2016 Pengaduan pasangan suami istri di KUA Buduran Pada Tahun 2016 Tabel berikut: No Tanggal Pengaduan Jenis Pengaduan 1 0 Januari 2016 2 06 Februari 2016 Suami tidak memberi kewajiban 2 Maret 2016 4 21 Mei 2016 Mis komunikasi 5 18 Juni 2016 Mis komunikasi 6 02 Juli 2016 Suami pergi tidak ada kabar 7 26 Agustus 2016 8 0 Oktober 2016 9 27 Oktober 2016 Faktor Ekonomi 10 05 November 2016 Suami pergi 11 16 November 2016 Mis komunikasi 12 02 Desember 2016 1 21 Desember 2016 Sumber: Data laporan pengaduan pasangan suami istri yang diterima KUA Buduran pada Tahun 2016

44 Menurut data laporan KUA Buduran pada Tahun 2016 menerima sebanyak 1 laporan pengaduan dari pasangan suami istri yang tengah konflik. 4. Tahun 2017 Pengaduan pasangan suami istri di KUA Buduran Pada Tahun 2017 Tabel berikut: No Tanggal Pengaduan Jenis Pengaduan 1 11 Januari 2017 2 06 Februari 2017 Faktor Ekonomi 25 Februari 2017 Faktor Ekonomi 4 1 Maret 2017 Mis Komunikasi 5 04 April 2017 Suami mau poligami 6 28 April 2017 7 05 Mei 2017 Suami pergi 8 1 Mei 2017 9 09 Juni 2017 10 1 Juli 2017 Mis komunikasi 11 10 Agustus 2017 Sumber ; Data laporan pengaduan pasangan suami istri yang diterima KUA Buduran pada Tahun 2017

45 Menurut data laporan KUA Buduran pada Tahun 2017 menerima sebanyak 11 laporan pengaduan dari pasangan suami istri yang tengah konflik. Bisa diambil kesimpulan selama Tahun 2014-2017 pasangan suami istri yang melakukan pengaduan sebanyak : No Tahun Jumlah Pengaduan Berhasil Tidak Berhasil 1 2014 8 5 2 2015 10 7 2016 1 8 5 4 2017 11 8 Sumber: Data pengaduan pasangan suami istri pra cerai di KUA Buduran pada tahun 2014-2017.