SISTEM KENDALI LEVEL TEGANGAN PADA KONVERTER DC/DC TIPE BOOST UNTUK APLIKASI SISTEM FOTOVOLTAIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Perbaikan Performa DC-Link Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics

BOOST-UP CHOPPER 24 V/320 V DENGAN KENDALI PROPORSIONAL- INTEGRAL (PI) BERBASIS MIKROKONTROLLER

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

Simulasi dan Analisis Inverter 3-Fasa dengan Sumber Referensi Tegangan pada Jala-jala PLN

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

ANALISIS KONVERTER DC/DC TIPE BOOST UNTUK APLIKASI MOBIL LISTRIK

PERANCANGAN INVERTER SEBAGAI SWITCH MOS PADA IC DAC

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

ANALISIS KINERJA FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL DC-DC CONVERTER PADA MODE BUCK

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

ANALISIS INVERTER SATU FASA PADA KONFIGURASI MASTER-SLAVE

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

Dwi Agustina Hery Indrawati

Simulasi dan Analisis Inverter 3-Fasa dengan Sumber Referensi Tegangan pada Jala-jala PLN

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

H-Bridge Inverter dengan Boost-up Chopper sebagai Pengondisi Daya Photovoltaic

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Perancangan dan Realisasi Solar Charge Controller Maximum Power Point Tracker dengan Topologi Buck Converter untuk Charger Handphone

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE KENDALI ARUS BERBASIS dspic30f4012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

PEMBUATAN DC CHOPPER TIPE BOOST BERBASIS TRANSISTOR SC2555

PERANCANGAN INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH TANGGA. Rico Alvin 1, Ibnu Kahfi Bachtiar 2

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Perancangan Sistim Elektronika Analog

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

Transkripsi:

SISTEM KENDALI LEVEL TEGANGAN PADA KONVERTER DC/DC TIPE BOOST UNTUK APLIKASI SISTEM FOTOVOLTAIK Faizal Arya Samman 1, Abdul Azis Rahmansyah 2, Ibrahem Mohammed 3, Dewiani 4, Gassing 5, Adnan 6 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin E-Mail: 1 faizalas@unhas.ac.id, 2 maxmicro.azis@gmail.com, 3 ibrahemyami@yahoo.com, 4 dewiani_djamaluddin@yahoo.com, 5 gassing@unhas.ac.id, 6 adnan@unhas.ac.id Abstrak - Konverter DC/DC tipe Boost merupakan komponen penting dalam industri yang mengubah level tegangan rendah sebuah komponen listrik menjadi lebih tinggi. Paper ini menampilkan teknik sederhana untuk mengendalikan level tegangan sebuah konverter DC/DC tipe boost. Sistem kendali dirancang dengan cara membandingkan level tegangan keluaran rangkaian konverter dengan referensi tegangan yang telah ditetapkan. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software SPICE untuk menguji peforma rangkaian dengan kondisi beban yang berubah-ubah serta kondisi level tegangan masukan yang berubah-ubah. Hasil simulasi menunjukkan bahwa level tegangan keluaran dapat dipertahankan dengan baik, kecuali jika tegangan masukan memasuki fase tegangan yang mendekati titik nol. Kata Kunci : DC Converter, PSPice, Konverter Boost. I. PENDAHULUAN Pembangkit listrik yang menggunakan tenaga surya telah banyak dikembangkan karena bebas polusi serta tidak menimbulkan kebisingan jika di bandingkan dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil. Suatu sistem tenaga surya adalah mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek photovoltaic (PV). Tegangan keluaran dari panel surya tersebut bervariasi tergantung suhu dan radiasi matahari yang ada [1]. Pada aplikasi panel surya, tegangan keluaran yang bervariasi tidak dapat di aplikasikan ke perangkat elektronik secara langsung karena dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut. Karena mayoritas alat elektronik ber-input tegangan AC maka dibutuhkan suatu converter dari DC-AC. Tetapi karena output tegangan dari panel surya kecil dan tidak stabil maka diperlukan suatu converter boost untuk meningkatkan tegangan. Output DC-DC konverter boost akan berubah-ubah tergantung tegangan inputnya [2]. Panel Surya Modul MPPT Beban Boost Converter Inverter Gambar 1. Model diagram pada sistem fotovoltaik sederhana. Selain itu, pada tinjauan beban, keluaran juga perlu diperhatikan, karena perubahan beban juga akan menyebabkan perubahan tegangan pada bagian output dari 45 boost converter. Dari masalah yang ditemukan penulis, maka diperlukan untuk merancang boost converter yang mampu mempertahankan tegangan keluarannya agar konstan sesuai yang diharapkan. Pada penelitian sebelumnya telah dijelaskan bahwa kontrol saklar pada konverter boost dengan frekuensi tinggi dipengaruhi oleh kondisi input dan kondisi output dengan output keluaran berupa tegangan DC berupa pulsa berfrekuensi tinggi [7]. Selain itu, terdapat juga model konverter boost menggunakan FET (Field Effect Transistor) dengan pengontrolan hanya dipengaruhi oleh input tegangan [8]. II. TINJAUAN PUSTAKA DC-DC Konverter tipe Boost Konverter boost merupakan salah satu konverter DC- DC, dimana konverter ini merubah energi listrik arus searah menjadi energi listrik arus searah dengan meningkatkan tegangan output menggunakan beberapa komponen aktif seperti saklar elektronik dan komponen pasif seperti kapasitor [12]. Vdc L Load Gambar 2. Rangkaian sederhana konverter DC/DC boost. Pada model di atas, untuk mendapatkan tegangan keluaran,saklar akan menjadi bagian yang penting dalam menaikkan tegangan. Jika kondisi off, tegangan keluaran akan sama dengan Vdc dijumlahkan dengan V L. Jika kondisi on, maka induktor akan menjadi media penyimpan tegangan hingga waktu tertentu sesaat sebelum saklar kembali Off. Naiknya tegangan akan mempengaruhi arus yang di hasilkan karena daya dari input akan sama dengan daya dari output. Sehingga walaupun tegangan output naik akan berdampak dengan arus output yang akan turun linear dengan turunnya tegangan [3][11]. Pada rangkaian di atas saklar dapat di ganti dengan saklar elektronik seperti atau IGBT. Analisa DC-DC Konverter Boost Pada kasus ini digunakan DCM (Discontinous Conduction Mode) pada DC-DC konverter boost di mana output mempengaruhi kecepatan PWM. Sinyal saklar dapat dilihat pada Gambar 3. Dm C

Dari gambar tersebut dapat terlihat T sebagai Periode, 1 sebagai waktu periode untuk tegangan induktor yang negatif, 2 sebagai waktu periode untuk tegangan induktor yang bernilai nol, dan k sebagai duty-cycle, V L adalah tegangan pada induktor, Vin adalah tegangan input, dan Vout adalah tegangan output. Sehingga diperoleh tegangan induktor dalam satu periode. V in kt + (V in V out ) 1 T = 0 V out = 1+k 1 V in (1) Untuk konverter boost dalam mode DCM, tegangan output umumnya tetap konstan sementara rasio Duty cycle bervariasi tergantung pengaruh tegangan output [9][10]. Gambar 4. Simbol (Sumber.http://commons.wikimedia.org/wiki/File%3ATransisto r_mosfet.svg). III. PERANCANGAN SISTEM Konverter boost ini dirancang dengan keluaran konstan pada tegangan 40 volt. Dengan batasan duty cycle antara 0 100%, sinyal kontrol PWM dicatu ke Gate Power Mosfet untuk menghasilkan tegangan keluaran yang diinginkan. Besar duty-cycle tergantung dari output keluaran. Jika tegangan keluaran turun, maka duty cycle perlu diperbesar. Sebaliknya, jika tegangan keluaran naik mencapai batas yang ditentukan, maka duty cycle perlu diperkecil. Vy 150uH Vx 10 V Dm Mosfet 20uF 1kohm T=0-40ms 5kohm T=50-70ms 10kohm T=80-120 v Modul Kendali Gambar 3. Sinyal konverter boost pada mode DCM (Sumber. Referensi [9] halaman 2). Salah satu saklar elektronik yang dapat digunakan adalah MOS (Metal Oxide Semiconductor) yang dikembangkan pada tahun 1980-an. MOS tersebut menjadi sebuah sirkuit terpadu sehingga membentuk komponen baru yakni MOS Field Effect Transistor (). memberi tingkat daya input yang sangat rendah dan tidak ada batasan dalam kecepatan switching. Jadi, frekuensi operasinya dapat ditingkatkan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa dapat bekerja jika tegangan yang melewatinya tidak lebih dari 500V [4], [5]. Pada prinsipnya sebuah saluran (channel) akan terbentuk ketika sebuah E- saluran-n (N channel) diberikan tegangan positif pada gate dantegangan tersebut berada di atas nilai ambang batas (threshold value). Saluran (channel) pada E- saluran-n (N- Channel) terbentuk dengan adanya lapisan tipis muatanmuatan negatif pada daerah substrat yang berbatasan dengan lapisan 2 OSi. Saluran (channel) tersebut memiliki konduktivitas yang akan meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan gate-source. Tegangan gate-source tersebut akan menarik lebih banyak elektron ke dalam saluran. Saluran (channel) tersebut tidak akan terbentuk bila tegangan yang diberikan kepada gate tidak melebihi nilai ambang batas (threshold value) [6]. 46 Gambar 5. Model rancangan sistem Dari Gambar 5, digunakan sebuah power sebagai saklar elektronik dimana Gate akan terhubung dengan modul yang mencatu power dengan keluaran berupa sinyal PWM. Rancangan untuk model pengujian ini menggunakan 3 beban yang berbeda dengan saklar untuk mengaktifkan beban resistif. Selain itu, Pengujian juga dilakukan dengan tegangan input yang divariasikan tetapi untuk pengujian awal digunakan tegangan input 10 volt. Rancangan ini akan disimulasikan menggunakan salah satu software Open source PSpice. MULAI Pulsa PWM Baca Vout Switch S1 ON saat time 0-40 ms Switch S2 ON saat time 50-70 ms Switch S3 ON saat time 80-120 ms Time = target time Selesai Vout = Vreff? Mengurangi Duty Cycle Vout > Vreff Gambar 6. Flowchart sistem kerja rangkaian. Menambah Duty Cycle

Flowchart pada Gambar 6 menggambarkan proses pengujian rangkaian, dimana pulsa PWM akan dibangkitkan untuk mencatu power. Selanjutnya, ada kondisi dimana pewaktuan untuk beban diatur untuk masing-masing beban yang memiliki nilai berbeda-beda. Tahap berikutnya adalah tahap dimana batas waktu rangkaian ON. Jika belum mencapai batas waktu maka Vout akan dibandingkan dengan Vreff. Perbandingan ini akan menghasilkan pengaturan Duty Cycle dari sinyal PWM. IV. PENGUJIAN DAN SIMULASI Pada Paper ini pengujian melalui simulasi dilakukan dengan 2 kondisi yakni: 1. Kondisi beban berubah dengan tegangan masukan konstan 2. Kondisi beban tetap dengan tegangan masukan berubah. Masing-masing kondisi memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini akan menjadi perbandingan untuk tegangan keluaran dari rangkaian A. Kondisi Beban Berubah dengan Tegangan Masukan Konstan Pada kondisi dimana beban berubah dengan level tegangan konstan, data simulasi rangkaian dapat di lihat pada Tabel I. Tabel 1. Status Rangkaian Pengujian Beban Berubah Komponen V input Saklar Induktor Dioda Kapasitor Beban 1 (R1) Beban 2 (R2) Beban 3 (R3) Status 10 Volt 150 uh Standar 20 uf 1 kohm 5 kohm 10 kohm Gambar 7. Hasil Pengujian Simulasi pada PSpice untuk Beban yang berubah. 47

Terlihat dari Gambar 7, tegangan input konstan 10 Volt dengan kode V(1). Untuk kode i(r1), i(r2), dan i(r3) mewakili beban pada output. ng menyatakan bahwa adanya arus yang mengalir pada beban tergantung Time yang di tentukan. Untuk bagian ke 3 merupakan output pada beban dengan kode v(5) terlihat tegangan konstan pada tegangan 40 volt walaupun beban berubah-ubah. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa walaupun beban berubah-ubah antara 1 10 kilo ohm tidak memberi efek kepada output tegangan. Hal ini disebabkan karena tegangan output memberi umpan balik kepada kontrol PWM sehingga kecepatan PWM dapat di atur dengan algoritma tertentu. Ada kekurangan ketika menggunakan beban 1 kohm terlihat seperti plot ke 3 dimana output tegangan terlihat berriak berbeda jika menggunakan beban 5 kohm dan 10 kohm yang lebih stabil B. Kondisi Beban Konstan dengan Tegangan Masukan Berubah Pada kondisi beban konstan dengan Tegangan Masukan berubah, data rangkaian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Status Rangkaian Pengujian Tegangan Input Berubah Komponen V input Saklar Induktor Dioda Kapasitor Beban (R) Status 10 Volt 20 Volt 0 Volt 150 uh Standar 20 uf 10 kohm Gambar 8. Hasil Pengujian Simulasi pada PSpice untuk Tegangan Input yang berubah. Dari Gambar 8 terdapat 3 plot diagram waktu: Plot yang pertama mewakili tegangan input dengan kode v(1) dimana tegangan input awal adalah 10 volt dan naik hingga 20 volt pada detik ke 50ms dan di turunkan menjadi 0 volt pada detik ke 80 ms. Plot ke 2 mewakili arus yang mengalir di beban dengan kode i(r) terlihat arus naik dari 0 hingga 4 ma dan terus konstan hingga kurang lebih 80 ms walaupun tegangan input berubah-ubah. Setelah detik ke 80 ms arus perlahan menurun dengan menurunnya tegangan input karena tegangan input bernilai 0 volt hal ini di sebabkan karena kapasitor masih menyimpan muatan dalam jumlah tertentu dan akan turun secara perlahan. Plot ke 3 mewakili tegangan output pada beban. Terlihat walaupun tegangan input berubah-ubah nilai tegangan output konstan hingga waktu mencapai 80ms dimana tegangan input menjadi 0 volt. Tegangan output pada detik setelah 80 ms tidak langsung drop ke 0 volt tetapi perlahanlahan hal ini dipengaruhi oleh kapasitor yang menjadi tempat penyimpanan sementara ketika dalam kondisi ON. 48

V. KESIMPULAN Dari Pengujian di atas, meskipun disimulasikan dengan kondisi tegangan input berubah atau beban berubah, modul kendali rangkaian konverter boost dapat membuat tegangan output tetap konstan pada level tegangan yang dinginkan. Pengaturan level tegangan dilakukan melalui penghasutan sinyal kontrol PWM untuk saklar elektronik (). Konverter boost juga dapat menaikkan tegangan input 10 Volt menjadi 40 volt dengan nilai keluaran tegangan stabil pada tegangan 40 volt. Riak tegangan input di sekitar titik 10 volt tidak mempengaruhi tegangan output. Namun demikian, tegangan output menjadi turun drastis ketika sumber tegangan input turun mendekati 0 Volt. DAFTAR PUSTAKA [1] E. Koutroulis, K. Kalaitzakis dan N. C. Voulgaris, Development of a microcontroller based photovoltaic maximum power point tracking system, IEEE Trans. On Power Electronics, vol. 16, no. 1, pp. 46-54, 2001. [2] J. H. R. Enslin, M. S. Wolf, D. B. Snyman dan W. Swiegers, Integrated photovoltaic maximum power point tracking converter, IEEE Trans. On Industrial Electronics, vol 44, no. 6, pp. 769773,1997 [3] www.learnabout-electronics.org, Module 3 Power Supplies, E. COATES 2007-2013. [4] Kharagpur, Lesson 6 Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor () Module 1, Version 2 EE IIT [5] Christopher V.Baiocco, Daniel J. Jaeger, Carl J. Radens, dan Helen Wang. Metal Oxide Semiconductror Field Effect Transistor () Gate Termination, Patent No. US 8,704,332 B2, Pub. Apr.22,2014 [6] Alpha & Omega Semiconductor, Power Basics, diakses 2014. [7] Stefan Reithmaler. DC-DC High Frequency Boost Converter. Texas Instruments Incorperated. Patent No. US 7,180,275 B2, Pub. Feb.20, 2007. [8] Allen Cheng, Wai-Keung Peter Cheng. Boost Converter With Integrated High Power Discrete FET and Low Voltage Controller. Patent No. US 2013/0265015 A1. Pub. Oct.10,2013 [9] Pui-Weng Chan, Syafrudin Masri. DC-DC Boost Converter with Constant Output Voltage for Grid Connectred Photovoltaic Application System, Universiti Sains Malaysia. [10] Timothy L. Skvarenina. The Power Electronics Handbook. Purdue University. CRC PRESS. [11] Aimtron, Basic Principle of Boost. Manual Book, diakses 2014. [12] Robert W. Erickson. DC-DC Power Converters. University of Colorado. Willey Encyclopedia of Electrical and Electronics Engineering. [13] Muhammad H. Rashid. Power Electronics Handbook Third Edition. University ofwest Florida.ISBN: 978-0- 12-382036-5 [14] Muhammad H. Rashid, Hasan M. Rashid. SPICE for Power Electronics And Electric Power, Second Edition. University of West Florida. Taylor & Francis CRC.ISBN 0-8493-3418-7 49