BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Menurut

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif,

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Jenis penelitian non eksperimental adalah penelitian tidak memberikan intervensi kepada objek dan hanya mengamati kejadian yang sudah ada. Deskriptif untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini, sedangkan rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang menekankan waktu pengukuran hanya satu kali pada saat itu (Dahlan, 2013). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/objyek yang mempunyai karakteristik sesuai dengan ketentuan peneliti (Sugiyono, 2016). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang tua (Ayah atau Ibu) yang memiliki anak remaja berusia 14-21 tahun di Tlogo, Kel. Tamantirto, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, Yogyakarta. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3, 2013). Teknik pengambilan sampel pada penelitian 38

ini menggunakan accidental sampling adalah teknik dimana subyek dipilih karena aksesibilitas nyaman dan kedekatan responden pada peneliti. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, dengan proporsi orang tua (Ayah atau Ibu) yang memiliki remaja di Dukuh Tamantirto, Kasihan, Bantul yang telah teridentifikasi sebesar 81,25%. Peneliti menggunakan rumus tersebut karena jumlah populasi belum diketahui. Besar sampel berdasarkan rumus estimasi proporsi sebagai berikut (Sastroasmoro & Ismael, 2014) : n = Za2. P. Q d 2 Keterangan : n : Jumlah sampel yang dicari p : Proporsi keadaan yang dicari Q : 1-P d : Tingkat ketepatan absolut yag dikehendaki Za : Tingkat kemaknaan n = Za2. P. Q d 2 n = 1,962 x 0,8125 x (1 0,8125) 0,1 2 n = 3,84 x 0,8125 x 0,1875 0,01 n = 58,5 Hasil dari perhitungan rumus di atas, didapatkan hasil sampel sebanyak 58,5 sehingga dibulatkan menjadi 59 responden. Untuk 39

mengantisipasi data yang tidak lengkap, maka peneliti perlu melakukan koreksi terhadap besar sampel yang dihitung dengan menambah jumlah sampel menggunakan rumus sebagai berikut (Sastroasmoro & Ismael, 2014) : n = n (1 f) Keterangan : n : Besar sampel yang dihitung f : Perkiraan proporsi data yang tidak lengkap n = n (1 f) n = 59 (1 0,1) n = 65,5 Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 66 responden. Penelitian ini menggunakan kriteria inklusi : a. Orang tua yang bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent. b. Orang tua yang tinggal bersama anaknya. c. Orang tua yang beragama Islam. Kriteria eksklusi pada penelitian ini : a. Orang tua yang tidak lengkap mengisi kuis. b. Mengundurkan diri menjadi responden saat berjalannya penelitian 40

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian berlokasi Dusun Tlogo, Kel. Tamantirto, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, dimulai pada bulan Februari sampai April 2017. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen pada penelitian ini adalah pengetahuan reproduksi, pengetahuan reproduksi sesuai ajaran agama Islam, tingkat pendidikan, sikap, usia, jenis kelamin dan akses informasi orang tua. 2. Variabel Dependen Variabel dependen pada penelitian ini adalah perilaku orang tua dalam memberikan pengetahuan reproduksi pada remaja. E. Definisi Operasional Tabel 1. Definisi operasional No Variabel Sub variabel Definisi operasional Alat ukur Kategori Skala 1. Variabel Independe n Pengetahuan orang tua tentang reproduksi Pengetahuan ayah atau ibu terkait reproduksi remaja yang meliputi masa pubertas, kehamilan, kebersihan organ Pengetahuan Tinggi : >8 Pengetahaun Rendah : 8 Ordinal 41

No Variabel Sub variabel Definisi operasional Alat ukur Kategori Skala reproduksi, pergaulan pada remaja, IMS dan HIV/AIDS, dan akses informasi reproduksi remaja. 2. Pengetahuan reproduski sesuai ajaran agama Islam Pengetahuan ayah atau ibu terkait reproduksi dalam pandangan Islam meliputi mandi bersih, ajaran tentang pergaulan antara perempuan dan laki-laki, dan menutup aurat. Pengetahuan Tinggi : >4 Pengetahaun Rendah : 4 Ordinal 3. Tingkat Pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh responden. Tinggi : Perguruan Tinggi Rendah : Tidak sekolah, SD, SMP, SMA Ordinal 4. Sikap Responden dalam menangapi pengetahuan reproduksi seperti reproduksi tabu untuk dibicarakan dengan remaja, akan diketahui oleh remaja dengan sendirinya, memberikan Sikap Baik : >8 Sikap Kurang : 8 Ordinal 42

No Variabel Sub variabel Definisi operasional Alat ukur Kategori Skala pengetahuan reproduksi pada anak bertentangan dengan normanorma, memberikan pengetahuan reproduksi bukan tanggung jawab orang tua. 5. Usia orang tua Umur responden yang dihitung dari ulang tahun terakhir Dewasa awal: 15-64 tahun Nominal Dewasa pertengahan : 65 tahun 6. Jenis kelamin Dilihat perbedaan perilaku terhadap reproduksi remaja, antara Laki-laki atau Bapak dan Perempuan atau Ibu. Perempuan Laki-laki Nominal 7. Akses Informasi Media yang digunakan responden untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan reproduksi remaja diantaranya media cetak, elektronik atau hubungan interpersonal. Akses Informasi Tinggi : >2 Akses Informasi Rendah : 2 Ordinal 43

No Variabel Sub variabel Definisi operasional Alat ukur Kategori Skala 8. Variabel Dependen Perilaku pemberian pengetahuan reproduksi Perilaku orang tua (Ayah atau Ibu) dalam memberikan pengetahuan reproduksi pada anak remajanya Perilaku baik : >6 Perilaku Kurang : 6 Ordinal F. Intrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuis atau angket. Kuis ini terbagi atas 3 bagian yaitu bagian pertama ialah tentang data demografi responden yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan usia anak remaja responden. Pada bagian kedua ialah kuis tentang perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan reproduksi pada anak remaja, bentuk pertanyaan berupa pertanyaan tertutup Dichotomous Choice, dalam pertanyaan ini hanya ada dua alternatif jawaban dan responden harus memilih salah satu di dalamnya (Riyanto, 2011). Pada bagian ketiga ialah tentang pengetahuan reproduksi, pengetahaun reproduksi sesuai dengan ajaran agama Islam, sikap, dan akses informasi reproduksi. Kuis ini menggunakan skala Guttman. Skala Guttman merupakan skala yang menginginkan jawaban tegas dan hanya ada 2 interval jawaban (Riyanto, 2013). Kuis penelitian ini menggunakan kuis dari Imanda Kartika Putri (2012) yang dimodifikasi dan ditambahkan beberapa pertanyaan oleh peneliti. 44

Pada kuis perilaku orang tua dalam memberikan pengetahuan reproduksi pada remaja, pengetahuan tentang reproduksi, pengetahaun reproduksi sesuai ajaran agama Islam, sikap orang tua tentang reproduksi dan Informasi reproduksi menggunakan pertanyaan berbentuk checklist, dengan skala Guttman. Dalam penelitian ini, dua interval jawaban yang digunakan yaitu Ya dan Tidak. Setiap jawaban favorable Ya = 1 dan jawaban Tidak = 0 dan setiap jawaban unfavorable Ya = 0 dan jawaban tidak = 1. Kemudian akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu menggunakan Cut of Median : Pengetahuan Baik diperoleh hasil jawaban benar >50%. Pengetahaun Kurang diperoleh hasil jawaban benar 50%. Tabel 2. Kisi-kisi kues Perilaku orang tua, Pengetahuan reproduksi, Pengetahuan ajaran agama Islam, Sikap orang tua dan Informasi Kesehatan reproduksi No Komponen Pertanyaan Nomor Pertanyaan Jumlah Favorable Unfavorable 1. Perilaku 1,2,5,7,8 3,4,6 8 2. Pengetahuan 4,5,8,10,11,12,13 6,7,9 10 reproduksi 3. Pengetahuan 15,16,17 14,18 5 reproduksi menurut ajaran agama Islam 4. Sikap 1,3,21,22,26 2,19,20,23,24,25 11 5. Informasi 27,28 29 3 Total 22 15 37 Pada kues menggunakan pertanyaan berbentuk checklist, dengan skala Guttman. Dalam penelitian ini, dua interval jawaban yang digunakan yaitu Ya dan Tidak. Setiap jawaban favorable Ya = 1 dan jawaban Tidak = 0 dan setiap jawaban unfavorable Ya = 0 dan jawaban tidak = 1. Aspek 45

pengetahuan akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu menggunakan Cut of point Median : Pengetahuan Baik diperoleh hasil jawaban benar >50%. Pengetahaun Kurang diperoleh hasil jawaban benar 50%. Setelah dilakukan uji normalitas pada kues penelitian, didapatkan hasil bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga pengkategorian menggunakan median dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu > median dan median (Azwar, 2016). Perilaku responden terhadap reproduksi remaja baik apabila >6.00 dan rendah apabila 6.00 G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran. Penelitian ini menggunakan uji validitas korelasi pearson product moment, responden sebanyak 30 orang dengan tingkat signifikansi 0,05 dan r tabel 0,361 (Riyanto, 2013). Uji validitas dilakukan di Dukuh Tegalrejo, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Keputusan uji : Bila r hitung 0,361 pernyataan valid Bila r hitung < 0,361 pertanyaan tidak valid 2. Reliabilitas Reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, alat dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilai sama. Teknik yang digunakan untuk uji Cronbach s Alpha (Riyanto, 2013). 46

Keputusan uji : Nilai Cronbah s Alpha 0,95222, maka pertanyaan reliabel. H. Pengumpulan Data Peneliti menggunakan beberapa langkah untuk menggumpulkan data, sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Peneliti mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing KTI. b. Peneliti melakukan studi pendahuluan. c. Peneliti menyusun proposal penelitian. d. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa kuis. e. Peneliti melaksanakan ujian proposal setelah disetujui oleh dosen pembimbing. Kemudian peneliti melakukan revisi jika ada data yang kurang lengkap dan melakukan penelitian setelah disetujui oleh dosen pembimbing. Kepada Dukuh Tegalrejo, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Setelah itu, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kepada 30 orang tua yang memliki anak remaja di Dukuh Tegalrejo, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. f. Peneliti meminta surat izin penelitian ke FKIK UMY. g. Peneliti melakukan uji etik penelitian di FKIK UMY. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan penelitian. 47

b. Peneliti meminta responden menandatangani lembar persetujuan (informed consent) menjadi responden dan mengisi kuis yang telah dilampirkan. c. Pengisian kuis dikerjakan selama maksimal satu hari setelah diberikannya kuis tersebut. d. Pengumpulan data penelitian (kues) dilakukan dengan cara penyerahan lembar kuis kepada peneliti. e. Peneliti mengecek kelengkapan kuis apabila tidak lengkap, peneliti akan mengambi data dari responden cadangan. f. Peneliti melakukan rekapitulasi data setelah data terkumpul. g. Peneliti melakukan pengolahan dan analisis data. h. Peneliti menuliskan hasil penelitian dan membuat pembahasan i. Peneliti melakukan ujian hasil penelitian setelah disetujui oleh dosen pembimbing. I. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah pengumpulan data selesai. Tujuan pengolahan data untuk memperoleh data yang berkualitas (Notoadmodjo, 2010). a. Editing Memeriksa data, menghindari hitungan atau pengukuran yang salah, memeriksa jawaban, menjelaskan dan mengecek. 48

b. Coding Tahap ini semua variabel diberi kode terutama data klarifikasi untuk mempermudah pengolahan data. c. Tabulating Data mentah (raw data) dilakukan pemetaan data (array data), kemudian menyusun dan membentuk tabel distribusi. d. Scroling Menghitung skor dan nilai dari masing-masing variabel sesuai dengan hasil nilainya. e. Entery Memasukan data ke komputer selanjutnya data dihitung denga SPSS taraf signifikan 5%. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk menghitung distribusi frekuensi sehingga diketahui gambaran karakteristik responden (Nursalam, 2016). Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi data dari variabel Independen yaitu pengetahuan reproduksi, pengetahuan ajaran agama Islam tentang reproduksi, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, akses informasi dan variabel Dependen yaitu perilaku orang tua. Analisis univariat tersebut ditampilkan dalam bentuk nilai ditribusi dan frekuensi. 49

b. Analisis Bivariat Analisis yang digunakan pada kedua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi, masing-masing faktor akan dilihat apakah berhubungan dengan variabel dependen (Riyanto, 2013). Untuk meneliti hubungan dua variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji statistik yaitu uji Chi Square. Syarat menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan tabel 2x2 agar nilai OR dapat diperoleh dan variabel penelitian merupakan variabel kategorik. Nilai OR adalah kekuatan hubungan antara dua variabel dengan nilai p < 0,05 (Dahlan, 2013). Pada variabel tingkat pendidikan dan usia responden tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, maka akan menggunakan uji turunan dari Chi-Square yaitu uji Chi-Square Fisher Exact Test. J. Etik Penelitian Uji etik untuk penelitian ini akan dilakukan oleh tim etik penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 1. Informed consent Lembar penelitian ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi yang disertai judul penelitian dan tujuan penelitian, bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek. 2. Confidentiality (Kerahasiaan) 50

Informasi ataupun masalah-masalah lain yang telah diperoleh dari responden disimpan dan dijamin kerahasiaannya. Informasi yang diberikan responden tidak akan disebarluaskan atau diberikan kepada orang lain tanpa seijin yang bersangkutan. 3. Anonymity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden. 4. Beneficience (Manfaat) Prinsip manfaat ini bertujuan agar responden terbebas dari penderitaan, eksploitasi dan resiko. Terbebas dari penderitaan ini penelitian tidak boleh mengakibatkan sakit kepada responden. Bebas dari eksploitasi yaitu penelitian tidak merugikan responden seperti informasi yang diberikan responden tidak digunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden. Bebas dari resiko yaitu penelitian harus memberikan manfaat bagi peneliti dan responden. 5. Justice (Adil) Semua responden yang ikut dalam penelitian ini diperlakukan adil dan diberi hak yang sama sebelum, selama, dan sesudah penelitian. Peneliti tidak membeda-bedakan responden satu dengan yang lainnya. 51