PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar di Pulau Jawa

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN ALGORITME C5.0

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

Manfaat Pohon Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (Study Kasus : Hockey Kabupaten Kendal)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL

Pemanfaatan Educational Data Mining (EDM)...

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI C4.5 UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

ALGORITMA C4.5 UNTUK PEMODELAN DAERAH RAWAN BANJIR STUDI KASUS KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT

SISTEM REKOMENDASI PENENTUAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE

PENENTUAN PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

OPTIMASI DECISION TREE MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA DATA SISWA PUTUS SEKOLAH

KETEPATAN KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KOTA TEGAL MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS (FK-NNC) SKRIPSI

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3

Analisis Perbandingan Algoritma ID3 Dan C4.5 Untuk Klasifikasi Penerima Hibah Pemasangan Air Minum Pada PDAM Kabupaten Kendal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS DECISION TREE DALAM PEMBERIAN BEASISWA STUDI KASUS: AMIK BSI YOGYAKARTA

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Pengambilan Keputusan

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEMUNGKINAN CALON MAHASISWA BARU MEMILIH PRODI TEKNIK INFORMATIKA MELALUI PENERAPAN DATA MINING DECISION TREE

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN MITRA KERJA

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Data Mining

IMPLEMENTASI ALGORITMA ID3 UNTUK KLASIFIKASI PERFORMANSI MAHASISWA (STUDI KASUS ST3 TELKOM PURWOKERTO)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

MENGIDENTIFIKASI DATA REKAM MEDIS. (Studi Kasus Penyakit Diabetes Mellitus di Balai Kesehatan Kementerian. Perindustrian, Jakarta) SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Algoritma Iterative Dichotomizer 3 (ID3) Pengambilan Keputusan

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

TEKNIK KLASIFIKASI POHON KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 PADA PROGRAM KLASIFIKASI MAHASISWA DROPOUT. Anik Andriani AMIK BSI Jakarta

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

Educational Data Mining (EDM) untuk Memprediksi Keterlambatan Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK MENGANALISIS KEMUNGKINAN PENGUNDURAN DIRI CALON MAHASISWA BARU

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK PENJURUSAN SISWA (STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 PONTIANAK)

PERBANDINGAN DECISION TREE

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITME C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN SISWA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

ID3 : Induksi Decision Tree

Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 2, Desember 2014 ISSN :

PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

Penggunaan Decision Tree Dengan ID3 Algorithm Untuk Mengenali Dokumen Beraksara Jawa

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Analisis Algoritma Decision Tree untuk Prediksi Mahasiswa Non Aktif

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGETAHUI POLA MINAT KERJA DAN BAKAT MAHASISWA DI STMIK LPKIA BANDUNG

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc

ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Tabel 3.1. Keputusan Bermain Tenis

KLASIFIKASI DATA SPASIAL UNTUK KEMUNCULAN HOTSPOT DI PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN ALGORITME ID3 VIKHY FERNANDO

SISTEM KLASIFIKASI PENYEBARAN PENYAKIT MATA DI JAWA BARAT DENGAN ALGORITMA ITERATIVE DICHOTOMISER 3 DAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER

Model Penentuan Potensi Status Gizi Bermasalah Menggunakan Decision Tree

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG

Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa

Transkripsi:

PENERAPAN METODE POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITME ITERATIVE DYCHOTOMISER 3 (ID3) PADA DATA PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA Yasinta Agustyani, Yuliana Susanti, dan Vika Yugi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret yaasiin.tyani@gmail.com, yulsusan@yahoo.com, vikayugi@staff.uns.ac.id ABSTRAK. Jagung merupakan komoditi pangan kedua setelah padi. Kebutuhan akan bahan pangan jagung setiap tahun terus meningkat, namun hal ini tidak diimbangi dengan jumlah produksi jagung setiap tahunnya. Banyak faktor yang menyebabkan jumlah produksi jagung setiap tahunnya disetiap wilayah pulau jawa. Faktor tersebut diantaranya adalah luas lahan panen jagung, curah hujan, udara dan tinggi wilayah. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode pohon keputusan dengan algoritme Iterative Dichotomiser 3 (ID3) pada data produksi jagung di pulau Jawa. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu mengklasifikasikan data produksi jagung di pulau Jawa dengan tingkat akurasi 85%. Kata Kunci : Pohon Keputusan, Algoritma ID3, Produksi Jagung.. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar luas wilayahnya digunakan untuk sektor pertanian. Wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur seperti di Pulau Jawa yang dikelilingi gunung berapi sehingga cocok untuk daerah pertanian. Potensi pertanian di Jawa tersebar secara merata di seluruh daerah yang meliputi komoditas padi, palawija, dan jagung. Jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah padi, selain itu digunakan juga untuk bahan pakan ternak dan bahan baku industri. Produksi jagung di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah luas lahan panen, udara, curah hujan, dan ketinggian wilayah. Suhu udara yang cukup agar pertumbuhan jagung dapat optimal yaitu antara 23 C sampai dengan 27 C, sedangkan curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung antara mm sampai dengan 25 mm perbulan (Purwono dan Hartono [6]). Selain itu ketinggian wilayah yang berbeda-beda juga memengaruhi jumlah produksi jagung. Jagung dapat diproduksi secara optimal pada ketinggian wilayah antara meter sampai dengan 6 meter diatas permukaan laut. (Effendi dan Sulistiati [5]). Berdasarkan kenyataan ini, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi produksi jagung. Diperlukan suatu metode yang dapat mengklasifikasikan permasalahan hasil produksi jagung di Pulau Jawa. Suatu metode yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah metode pohon keputusan atau decision tree. Metode pohon keputusan atau decision tree merupakan metode klasifikasi yang telah banyak digunakan untuk penyelesaian masalah-masalah klasifikasi. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan

aturan-aturan keputusan (rules) (Wahyudin [9]). Untuk membangun sebuah pohon keputusan, digunakan algoritme induksi, salah satunya adalah algoritme Iterative Dichotomiser 3 (ID3). Algoritme ID3 merupakan algoritme paling sederhana dari suatu metode pohon keputusan dan cocok diterapkan pada data produksi jagung di Pulau Jawa untuk mengetahui klasifikasi faktor-faktor penyebab kurang optimalnya hasil produksi jagung. Algoritme ID3 adalah konsep algoritme pembelajaran yang bermanfaat karena dapat membangun pohon keputusan secara baik dan efisien (Sidette dkk. [8]). Algoritme ID3 dapat membangun pohon keputusan secara top-down dengan menggunakan information gain sebagai alat ukur efektivitas suatu atribut dalam mengklasifikasikan kumpulan sampel data yang kurang lengkap. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree. Pada penelitian ini diterapkan metode pohon keputusan algoritme iterative dichotomiser 3 (ID3) pada data produksi jagung di Pulau Jawa. Hasil dari penelitian ini berupa diagram pohon klasifikasi yang digunakan untuk mengklasifikasikan. Memprediksi dan membuat peta klasifikasi sebagai upaya untuk meningkatkan produksi jagung di Kabupaten atau Kota di pulau Jawa berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. 2. POHON KEPUTUSAN Pohon keputusan adalah sebuah struktur data yang terdiri dari simpul (node) dan rusuk (edge) simpul pada sebuah pohon dibedakan menjadi tiga, yaitu simpul akar (root node), simpul percabangan (branch node) dan simpul daun atau leaf node (Sidette dkk. [8]). Manfaat penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga pengambilan keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi permasalahan (Ariadni dan Arieshanti []). Struktur pohon keputusan ditunjukkan pada Gambar. berikut. Root Internal node Leaf Leaf 2 Leaf 3 Gambar. Struktur Pohon Keputusan (Defiyanti & Pardede [4]) Pohon keputusan mempunyai tiga (3) tipe simpul, ketiga tipe simpul tersebut diuraikan sebagai berikut.. Simpul akar (root) : tidak memiliki cabang yang masuk dan memiliki cabang keluar lebih dari satu, terkadang tidak memiliki cabang sama sekali. Simpul ini biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. 2

2. Simpul internal (node) : hanya memiliki satu cabang yang masuk dan memiliki lebih dari satu cabang yang keluar. 3. Simpul daun (leaf) : simpul akhir yang hanya memiliki satu cabang yang masuk dan tidak memiliki cabang keluar sama sekali sekaligus menandai bahwa simpul tersebut merupakan label kelas. 3. ALGORITME ID3 Algoritme ID3 atau Iterative Dichotomiser 3 (ID3) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat pohon keputusan yang telah dikembangkan oleh J. Ross Quinlan pada tahun 986. Langkah-langkah pada algoritme ID3 diuraikan sebagai berikut (Saini, P dkk [7]).. Input data training, label training, dan atribut. 2. Hitung nilai entropy dan nilai information gain-nya. a. Entropy adalah ukuran dari teori informasi yang dapat mengetahui karakteristik dari impuryt dan homogenity dari kumpulan data. Nilai entropy diperlukan untuk menghitung nilai information gain. Nilai entropy dapat dihitung dengan rumus berikut. ( ) (3.) Dengan S adalah himpunan kasus, n adalah banyaknya kelas, dan adalah proporsi terhadap S b. Information Gain atau gain adalah salah satu langkah pemilihan atribut yang digunakan unutk memilih tes atribut tiap simpul (node) pada pohon. ( ) ( ) ( ) ( ) (3.2) Dengan A adalah atribut, adalah proporsi terhadap S, dan S adalah banyaknya kasus dalam S. 3. Pilih atribut dimana nilai information gain-nya terbesar 4. Buat simpul yang berisi atribut tersebut 5. Proses perhitungan information gain akan terus dilaksanakan sampai semua data telah termasuk dalam kelas yang sama. Atribut yang telah dipilih tidak diikutkan lagi dalam perhitungan nilai information gain. 3. Confusion Matrix. Confusion Matrix merupakan tabel yang mencatat hasil kerja klasifikasi. Metode ini hanya menggunakan tabel matriks seperti pada Tabel. Tabel. Model Confusion Matrix Correct Classification Classified Matrix + - + true positive (TP) false negative - false positive true negative (TN) Confusion matrix digunakan untuk menghitung akurasi (Han and Kamber [5]). Akurasi adalah ukuran dari seberapa baik model mengkorelasi antara hasil dengan atribut dalam data. Perhitungan akurasi dilakukan menggunakan rumus 3

( ) ( ) 4. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan data produksi jagung di pulau Jawa tahun 25 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) [2]. Produksi jagung sebagai variabel dependen dan luas lahan panen jagung, udara, curah hujan, dan ketinggian wilayah setiap kabupaten/kota sebagai variabel independen. Adapun rincian kategori dan skor dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2.Kategori variabel Variabel Kategori Keterangan Luas Panen 6634 Ha Luas 6634 Ha Sempit Suhu > 27 C Tinggi 23 C 27 C Sedang < 23 C Rendah Curah Hujan > 2 mm/bulan Lebat 85 2 mm/bulan Sedang < 85 mm/bulan Ringan Tinggi Wilayah > 6 mdpl Tinggi -6 mdpl < mdpl Sedang Rendah Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu, mendeskripsikan data produksi jagung. Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai entropy dan gain pada masingmasing atribut. Menggunakan Persamaan (3.) dan (3.2). Selanjutnya menetapkan atribut dengan nilai gain tertinggi sebagai akar dan gain tertinggi berikutnya sebagai cabang. Proses berhenti jika semua kasus pada cabang masuk pada kelas yang sama, hasil akhir berupa pohon klasifikasi dan menginterpretasikan pohon klasifikasi ke dalam aturan klasifikasi. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Deskripsi Atribut Data. Atribut yang digunakan dalam klasifikasi produksi jagung terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung, seperti, curah hujan, luas panen, dan tinggi wilayah. Atribut digunakan sebagai variabel input, yaitu variabel yang digunakan untuk penentuan variabel target dan dibagi menjadi dua kategori yaitu produksi jagung di atas median dan di bawah median. Atribut produksi jagung dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Produksi Jagung di Pulau Jawa Produksi Jagung Jumlah < 6634 5 6634 52 Total 3 4

5.2. Analisis Algoritme ID3. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembentukan pohon keputusan menggunakan algoritme ID3.. Menentukan node akar. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung Entropy, dan information Gain dari empat atribut data sebagai nilai awal dari pohon (tree). Hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Perhitungan node akar. Node Atribut Gain Luas Panen.44665 Tinggi Wilayah.56 Curah Hujan.6768 Suhu Udara.268 Diperoleh luas panen sebagai node akar. Ada tiga kategori pada atribut luas panen yaitu luas, sedang, dan sempit. Dari ketiga kategori luas panen, kategori sempit mengklasifikasikan kasus ke dalam data produksi di bawah median sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lagi. Sedangkan luas panen dengan kategori sedang dan luas perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut karena belum dapat diklasifikasikan. 2. Menentukan node cabang. Perhitungan node cabang dipilih nilai gain terbesar setelah menghapus atribut yang sudah terpilh sebagai node akar. a. Iterasi. Perhitungan pada node luas panen kategori sedang, diperoleh nilai gain yang tertinggi adalah atribut curah hujan. Node cabang curah hujan kategori cukup dan lebih perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. b. Iterasi 2. Perhitungan node curah hujan kategori cukup, diperoleh node tinggi wilayah dengan nilai gain sebesar.65258. Tinggi wilayah kategori rendah dan sedang perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. c. Iterasi 3. Perhitungan node tinggi wilayah kategori rendah, diperoleh node dengan nilai gain sebesar.85. Node kategori sedang dan tinggi mengklasifikasikan kasus ke dalam produksi dibawah median. Karena semua atribut sudah masuk ke dalam pohon klasifikasi, maka dilakukan backtrack ke node cabang yang belum terklasifikasi. d. Iterasi 4. Perhitungan node tinggi wilayah kategori sedang, diperoleh node dengan nilai gain sebesar.779. Node kategori sedang dan tinggi mengklasifikasikan kasus ke dalam produksi diatas median. e. Iterasi 5. Perhitungan node curah hujan kategori lebih, diperoleh node tinggi wilayah dengan nilai gain sebesar.3986. Node tinggi wilayah kategori rendah, sedang dan tinggi perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. f. Iterasi 6. Perhitungan node tinggi wilayah. Pada kategori rendah diperoleh node cabang udara dengan kategori sedang dan tinggi mengklasifikasikan kasus ke dalam produksi diatas median. Pada kategori sedang diperoleh node cabang udara dengan kategori sedang dan tinggi mengklasfikasikan kasus ke dalam produksi diatas median. Kategori tinggi diperoleh node cabang dengan kategori rendah mengklasifikasikan kasus kedalam produksi diatas median dan kategori cukup mengklasifikasikan kasus kedalam produksi dibawah median. 5

g. Iterasi 7. Perhitungan node akar luas panen kategori luas, diperoleh node cabang dengan nilai gain sebesar.758969. Suhu udara dibagi menjadi tiga kategori, dan semua kategori mengklasifikasikan kasus kedalam produksi diatas median. Hasil pohon keputusan ditunjukkan pada Gambar 2. Pohon keputusan yang terbentuk dapat digunakan untuk menentukan status Kabupaten/Kota di pulau Jawa yang ditunjukkan pada tabel 5. Gambar pemetaan klasifikasi produksi jagung di pulau Jawa ditunjukkan pada Gambar 3. C Luas L Tinggi wilayah T R-S R C-T Luas Panen sedang curah hujan C R Tinggi wilayah T S C-T sempit R C-T Gambar 2. Pohon Keputusan Produksi Jagung di Pulau Jawa Tabel 5. Klasifikasi Produksi Jagung Klasifikasi Status Kabupaten/Kota Lahan Panen Luas dan Produksi Jagung Tinggi 2 Lahan Panen Sedang dan Produksi Jagung Tinggi 3 Lahan Panen Sedang dan Produksi Jagung Rendah 4 Lahan Panen Sempit dan Produksi Jagung Rendah 5 Tidak memproduksi Jagung KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN ATAU KOTA DI PULAU JAWA Keterangan warna : : Klasifikasi : Klasifikasi 2 : Klasifikasi 3 : Klasifikasi 4 : Klasifikasi 5 Gambar 3. Klasifikasi Produksi Jagung tiap Kabupaten/Kota di Pulau Jawa 6

5.3. Pengujian Akurasi. Pengujian akrasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keakuratan dari proses klasifikasi. Pengujian akurasi dilakukan menggunakan tabel confusion matrix yang ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Prediksi Klasifikasi produksi jagung dengan metode ID3 Classification Matrix Correct Classification Dibawah median Diatas median Persentase Dibawah median 43 8 49.5% Diatas median 7 45 5.5% Berdasarkan Tabel 6 dari 3 data training secara keseluruhan terdapat 88 data dengan klasifikasi benar, sehingga diperoleh presentase akurasi sebesar 85,44%. Presentase untuk memperdiksi produksi jagung di bawah median sebesar 49,5% dan presentase untuk memprediksi produksi jagung di atas median secara tepat yaitu sebesar 5,5%. 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembehasan diperoleh bahwa algoritme ID3 dapat diterapkan dalam pengklasifikasian data produksi jagung setiap kabupate/kota di pulau Jawa. Hal ini didukung dengan hasil pengujian akurasi yang diperoleh sebesar 85,44%. DAFTAR PUSTAKA [] Ariadni, R., Arieshanti, I. (25). Implementasi Metode Pohon Keputusan Untuk Klasikasi Data Dengan Nilai Fitur yang Tidak Pasti. ITS. Surabaya. [2] Badan Pusat Statistik. (26). Berita Resmi Statistik. No. 6/3/32/Th. XVIII. [3] Defiyanti, S., Pardede, C.D.L. (29). Perbandingan Kinerja Algoritma ID3 dan C4.5 Dalam Klasifikasi Spam-Mail, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta [4] Effendi, S dan N. Sulistiati, Bercocok Tanam Jagung, PT. Yasaguna, Bogor, 99. [5] Han, J. and M. Kamber, Data Mining Concept and Tehniques. San Fransisco: Morgan Kauffman, 26. [6] Purwono dan R. Hartono, Bertanam Jagung Unggul, CV. Penebar Swadaya, Jakarta, 2. [7] Saini, P., Rai. S., Jain, A.K. (24). Decision Tree Algorithm Implementation Using Educational Data. International Journal of Computer-Aided technologies (IJCAx) Vol.,No.. pp 3-4. [8] Sidette, J.A., Sediyono. E., Nurhayati, O.D. (24). Pendekatan Metode Pohon Keputusan Menggunakan Algoritme ID3 Untuk Sistem Informasi Pengukuran Kinerja PNS, Jurnal Sistem Informasi Bisnis. Vol 2. 75-85. [9] Wahyudin. (29). Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru. UPI. Jakarta. 7