SITI IRENE ASTUTI D SITI IRENE ASTUTI D
Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya. Menurut Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Wujud dari sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Budaya: Sistem kelompok yang di share, value dan norma yang dipelajari; ini adalah desain kelompok untuk kehidupan Value: ide abstrak tentang baik, benar, keinginan Norma: Panduan dan pranata sosial; memandu perilaku yang tepat untuk situasi spesifik Folkways: norma signifikan moral kecil Cara berpakaian; cara makan; tepat waktu Mores: norma sentral berfungsi kehidupan sosial Memberi restribusi serious: pencurian, adultery, alcohol
Kelakuan manusia didasarkan pada akalnya Kehidupan manusia berlangsung atas bantuan peralatan sbg hasil kerja akalnya Perilaku manusia didapat dan dibiasakan dengan proses belajar Dengan akalnya manusia memiliki alat komunikasi berupa bahasa Pengetahuan manusia bersifat akumulatif Dengan akalnya manusia dpt merumuskan segala pengetahuannya yang bersifat akumulatif Sistem pembagian kerja manusia lebih kompleks Masyarakat manusia beraneka ragam.
Hanya ada dalam kehidupan manusia Hanya diperoleh dalam anggota masyarakat Diwariskan dengan cara belajar Berwujud material dan non material
1. Sistem Pengetahuan Sistem Pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami : a) Alam Sekitar; b) Alam flora di daerah tempat tinggal; c) Alam fauna di daerah tempat tinggal; d) Zat -zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya; e) Tubuh Manusia; f) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia; g) Ruang dan Waktu
2. Nilai Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicitacitakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. C. Kluchon mengemukakan, bahwa yang menentukanorientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat universal, yaitu : a) Hakikat hidup manusia (MH) b) Hakikat karya manusia (MK) c) Hakikat waktu manusia (MW) d) Hakikat alam manusia (MA) e) Hakikat hubungan antarmanusia (MM)
3. Pandangan Hidup Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan 5. Persepsi Persepsi adalah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan. Persepsi terdiri dari atas 1) persepsi sensorik, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah satu inra manusia; 2) persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain; 3) persepsi claivoryance, yaitu kemampuan melihat peristiwa atau kejadian di tempat lain, jauh dari tempat orang yang bersangkutan.
6. Etos Kebudayaan Etos berasal dari bahasa Inggris yang berarti watak khas. Contohnya, kebudayaan Batak dilihat oleh orang Jawa, sebagai orang yang agresif, kasar, kurang sopan, tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya.
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia. 2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya. 4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat. Unsur pokok kebudayaan (menurut Bronislaw Malinowski) : Sistem norma Organisasi Ekonomi Alat-alat dan lembaga pendidikan Organisasi kekuatan
Jenis kebudayaan ini dapa dikelompokkan menjadi : Kebudayaan material Kebudayaan non-material
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Kebudayaan memiliki peran sebagai : 1. Pedoman antarmanusia 2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan 3. Pembimbing kehidupan dan penghidupan 4. Pembeda manusia dan binatang 5. Petunjuk-petunjuk manusia harus bertindak dan berperilaku di dalam pergaulan 6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan bersikap jika berhubungan dengan orang lain 7. Modal dasar pembangunan
Variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Proses difusi 2. Faktor lingkungan fisik 3. Kemajuan teknologi dan komunikasi 4. Kontrol terhadap perilaku reguler
Ada 5 faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu : a) Perubahan lingkungan alam b) Kontak dengan kelompok lain c) Adanya penemuan (discovery) d) Pengadopsian beberapa elemen kebudayaan dari bangsa lain e) Memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi pengetahuan atau kepercayaan baru
Keanekaragaman Budaya
Masyarakat berbeda dalam dimensi kebudayaan Apakah budaya? Bagaimana/mengapa struktur sosial, agama, bahasa mempengaruhi perbedaan budaya? Apa beda budaya dan nilai(value) ditempat kerja (Budaya Perusahaan)? Perubahan budaya terjadi terus menerus. Apa alasan dibalik itu? Implikasi untuk manajer bisnis
Value/Nilai Kebiasaan Aspek budaya Symbols Bahasa
Kebiasaan adalah norma dan ekspektasi tentang cara orang melakukan sesuatu di negara/daerah tertentu. Mengapa eksekutip 3M bingung terkait penjualan Scotch-Brite floor cleaner yang hangat di Philippines?
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baikburuk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Arti etika dapat disamakan dengan moral (mores dalam bahasa Latin), akhlak, atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan nilai, karena pada pokoknya membicarakan masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila atau tidak susila, baik dan buruk.
Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik). Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk (Herimanto & Winarno, 2009:27)
Teori ini meletakkan kewajiban oleh manusia harus dipenuhi semata mata karena perbuatan itu secara moral adalah baik. Deontik yang berarti yang diwajibkan dalam arti luasnya dijadikan sinonim dari etika kaidah itu sendiri. Teori Deontik cenderung mengarahkan manusia menggunakan akal budinya, dengan membuat manusia itu berfikir bagaimana ia harus melaksanakan kaidah moral, dalam situasi tertentu maka ia akan melakukan perbuatan yang sesuai dengan kaidah itu. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa penarapan etika ini hanya berdasar ada penalaran lokila dari manusia itu sendiri. Sehingga membuat etika ini memiliki kelemahan yaitu etika ini terlalu rasional dan terlalu kaku. Padahal dalam memutuskan suatu moral tidak bisa lepas dari peranan kepercayaan, perasaan dan intuisi serta situasi yang terjadi saat itu. Hal ini membuat teori ini kurang dianut oleh para filsuf Intuisionistik dan Eksistensialistik.
Teori Teleologik menempatkan tujuan perbuatan sebagai landasan bagi kaidah moral, sebab orang baru dapat mengatakan perbuatan itu baik secara moral jik akibat dari perbuatan itu baik secara moral. Jadi teori ini memandang dari segi akibat yang ditimbulkan perbuatan tersebut. Teleologi yang berarti tujuan. Jadi teori yang diarahkan pada tujuan perbuatan Dalam teori ini mengarahkan seseorang untuk berfikir dengan melihat dari segi tujuan atau hasil ( faedah ) jika akan bertindak sesuatu. Apakah perbuatan itu bermanfaat baik untuk dirinya atu tidak. Sehingga mampu melahirkan aliran - aliran lain. Misalnya etika egoisme dan utilitarisme.
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah atau tidak indah. Nilai estetika berarti nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, sempit, dan estetik murni.
Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna) Secara estetik murni, mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan dan perasaan yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (angapan indah).
Nasional digunakan untuk: Definisi masyarakat kesamaan diantara orang orang, sebab dan akibat adanya batas batas negara Cara untuk membatasi dan mengukur budaya untuk melakukan bisnis budaya adalah karakteristik kunci dari masyarakat dapat berbeda signifikan lintas batas negara Juga dalam batas negara hukum ditetapkan sepanjang garis negara Budaya adalah sebab dan akibat dari faktor ekonomi dan politik yang berbeda melintasi batas negara
Unit dari organisasi sosial: individual atau group? Masyarakat mungkin distratifikasi dalam klas klas Strafikasi high-low s Mobilitas high-low antara strata Individual: bangunan block beberapa masyarakat(barat) Entrepreneurship Social, geographical dan mobilitas inter-organizational Group: Dua atau lebih assosiasi individual dengan identitas yang di share Interaksi satu sama lain dengan cara spesifik berdasarkan perangkat umum ekspektasi.
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. 2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbaedaan persepsi. 3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan. 4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. 5. Sikap tradisonalisme 6. Sikap etnosentrisme 7. Perkembangan IPTEK