E-journal Prodi Edisi 1

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN

THE DEVELOPMENT STUDENT WORKSHEETS ON THEME ENVIRONTMENTAL (SOIL) POLLUTION" WITH THE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) WHICH SCIENCE PROCESS SKILL

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, webbed, kemampuan kognitif, sikap peduli lingkungan, keterampilan generik

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

HALAMAN JUDUL ARTIKEL E-JOURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA WORKSHEET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL IPA YANG DAPAT MENANAMKAN SIKAP SPIRITUAL DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK IPA DENGAN PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERBASIS SERVICE LEARNING DENGAN TEMA PENCEMARAN UDARA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, outbound, mata pelajaran fisika SMA/MA, penguasaan materi, kreativitas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pengemabangan LKPD (Bayu Setiaji) 46

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Oleh: Maryunia Siwi Utami, Asri Widowati, M.Pd., dan Sabar Nurohman, M.Pd., FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA INTERAKTIF BERBASIS LECTORA INSPIRE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

Oleh : Ayu Rizqiana Ulfah, Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

PENGEMBANGAN LKS IPA KALOR DAN PEMBUATAN GARAM BERPENDEKATAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS OUTBOUND

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN LKPD FISIKA BERBASIS IDEAL PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) IPA BERBASIS SERVICE LEARNING MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK MENINGKATKAN REFLECTIVE THINKING

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Kata Kunci: Curious Note Program, LKS, Inquiry Activity, Keterampilan Porses, Suhu dan Kalor

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Transkripsi:

E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE LEARNING DEVICE BASED ON SCIENCE EDUTAINMENT TO IMPROVE LEARNING MOTIVATION AND STUDENT S COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT Abstrak Oleh: Tiffani Anggarniastiti, Dr. Dadan Rosana, M.Si., dan Wita Setianingsih, M.Pd. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta tiiffanni22@gmail.com Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA SMP berbasis Science Edutainment yang layak menurut penilaian validator, 2) mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran berbasis Science Edutainment yang dikembangkan, 3) mengetahui peningkatan motivasi belajar peserta didik kelas VII setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, 4) mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik kelas VII setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Desain penelitian ini merupakan R&D dengan model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi perangkat pembelajaran, angket respon peserta didik terhadap pembelajaran Science Edutainment, angket motivasi belajar peserta didik, soal pretest dan posttest, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Science Edutainment. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah: 1) dihasilkannya perangkat pembelajaran IPA SMP berbasis Science Edutainment yang dinyatakan layak oleh validator dengan kategori sangat baik (A), 2) pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Science Edutainment yang dikembangkan mendapat respon dari peserta didik dengan kategori baik (B), 3) perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik sebesar 10,74%, 4) perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan mampu meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dengan perolehan gain score sebesar 0,73 termasuk dalam kategori tinggi. Kata kunci: hasil belajar kognitif, motivasi, perangkat pembelajaran, science edutainment Abstract The aims of this research are 1) to produce science learning device based on Science Edutainment which is feasible according to the validators, 2) to know the students response to Science Edutainment learning, 3) to know the improvement of students learning motivation after using learning device which developed, 4) to know the improvement of students cognitive learning achievement after using learning device which was developed. This research is categorized as R&D research with 4D model (Define, Design, Develop, and Disseminate). Instruments which were used in this research are validation forms of learning device, students questionnaire response to Science Education learning, students questionnaire of learning motivation, pretest and posttest task, and learning observation form. The data analysis techniques used in this research are qualitative and quantitative. The results of this research are: 1) it has been produced science learning device based on Science Edutainment which is feasible with excellent category (A) according to the validators, 2) science learning which used learning device based on Science Edutainment get students response with good category (B), 3) science learning device can improve students learning motivation with percentage 10,74%, 4) science learning device can improve students cognitive learning achievement with result of gain score is 0,73 and categorized as high category. Keywords: cognitive learning achievement, learning device, motivation, science edutainment PENDAHULUAN Kurikulum 2013 telah mengamanatkan bahwa model pembelajaran IPA pada jenjang SMP/MTs adalah model pembelajaran terpadu yang memadukan konsep-konsep dari tiga disiplin ilmu yaitu fisika, biologi, dan kimia. Kurikulum 2013 juga mengamanatkan pembelajaran IPA yang berpusat pada peserta didik, interaktif, mengembangkan rasa ingin tahu dan kreativitas sehingga peserta didik diharapkan aktif melakukan investigasi untuk mendapatkan pengetahuan. Berdasarkan hasil observasi di SMP N 1 Wonosari, pembelajaran IPA belum bersifat student centered sehingga harapan dari kurikulum 2013 yang menghendaki pembelajaran yang aktif, kreatif, dan bermakna belum dapat terwujud. Selama ini masih belum banyak guru yang mampu menciptakan pembelajaran IPA yang menyenangkan, menarik, dan berkesan bagi peserta didik. Padahal, cara pengemasan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Tiffani Anggarniastiti) 2 pengalaman belajar akan menentukan kebermaknaan pembelajaran tersebut. Proses belajar akan menjadi lebih bermakna jika peserta didik memahami konsepkonsep yang mereka pelajari melalui pengamatan langsung dan belajar aktif dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara denga peserta didik, IPA masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, hal ini dibuktikan dengan nilai ulangan harian IPA yang masih dibawah KKM. IPA menjadi sulit bagi peserta didik karena kurangnya motivasi dalam belajar IPA. Berdasarkan hasil observasi, kurangnya motivasi belajar ditunjukkan dengan peserta didik yang tidak fokus pada pembelajaran dan partisipasi peserta didik yang masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan motivasi belajar kurang adalah metode pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif dan menarik sehingga peserta didik merasa bosan. Motivasi belajar yang rendah tentu akan sebanding dengan hasil belajar yang rendah pula, terutama pada aspek kognitif. Dalam suatu pembelajaran tentu dibutuhkan suatu pedoman berupa perangkat pembelajaran. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, tentu dibutuhkan inovasi dalam menciptakan perangkat pembelajaran, yaitu untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, unik, dan kreatif namun tetap berorientasi pada tujuan. Sayangnya, belum semua perangkat pembelajaran tersedia di sekolah dan belum adanya inovasi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang sudah ada. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memandang perlunya penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menciptakan pembelajaran IPA yang menyenangkan dan menghibur bagi peserta didik melalui pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Science Edutainment. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penleitian yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP Berbasis Science Edutainment untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menerapkan 4D model sesuai dengan Sivasailam, (1974: 6-9). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2017 di SMP N 1 Wonosari. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah validator yang terdiri dari 2 dosen ahli dan 2 guru IPA dan peserta didik kelas VII B SMP N 1 Wonosari yang berjumlah 22 anak. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sluruh perangkat pembelajaran IPA berbasis Science Edutainment untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik. Prosedur Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahap define dalam penelitian ini terdiri dari analisis awal, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap design terdiri dari penyusunan instrumen, pemilihan media, pemilihan format, dan rancangan awal (draft I). Tahap develop terdiri dari peninjauan produk oleh dosen pembimbing, validasi oleh dosen ahli dan guru IPA, revisi draft II, dan uji coba produk. Tahap disseminate dilakukan dengan menyerahkan produk pengembangan ke sekolah, presentasi sewaktu ujian, dan penulisan artikel ilmiah. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Terdapat beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya lembar validasi perangkat pembelajaran IPA, angket respon peserta didik terhadap pembelajaran Science Edutainment, angket motivasi belajar peserta didik, soal pretest dan posttest, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Science Edutainment. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Analisis Kelayakan Perangkat Pembelajaran IPA Data yang diperoleh dari hasil validasi dianalisis untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran IPA dengan berpedoman pada Tabel 1. Tabel 1. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Empat No Rentang Skor Nilai Kategori 1. + 1.SBx A Sangat Baik 2. B Baik 3. C Cukup 4. D Kurang (Mardapi, 2008: 123) Keterangan: X = skor aktual yang dicapai = ½ (skor maks ideal+skor min ideal) SBx = simpangan baku skor ideal = 1/6 (skor maks ideal-skor min ideal)

E-journal Prodi Edisi 3 Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah 2. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Pembelajaran Science Edutainment Hasil respon peserta didik agar lebih mudah dipahami, maka dilakukan konversi dengan berpedoman pada Tabel 2. Tabel 2. Ketentuan Pengubahan Nilai Kualitatif menjadi Kuantitatif Kriteria Skor Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak 1 4 Setuju (STS) (Widoyoko, 2009: 236) Selanjutnya, skor yang diperoleh dikonversi menjadi skala kualitatif sesuai Tabel 1. 3. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Hasil angket motivasi peserta didik agar lebih mudah dipahami, maka dilakukan konversi dengan berpedoman pada Tabel 2. Selanjutnya persentase masing-masing aspek motivasi dihitung dengan persamaan: NP = x 100% NP = Nilai Persen R = Jumlah skor total setiap aspek motivasi SM = Jika seluruh pernyataan pada setiap aspek motivasi dijawab dengan skor 4 oleh peserta didik (Purwanto 2012: 102) Selanjutnya nilai persentase tersebut diubah menjadi nilai kategori berskala lima dengan ketentuan sebagai berikut. Tabel 3. Konversi Persentase Motivasi Belajar No Persentase (%) Kategori 1. > 80 Sangat Baik 2. >60 80 Baik 3. > 40 60 Cukup 4. >20 40 Kurang 5. 20 Sangat Kurang (Mardapi, 2009: 242) Persentase motivasi belajar keseluruhan dihitung dengan persamaan: NP = x 100 NP = Nilai Persen R = Jumlah skor total seluruh aspek motivasi SM = Jika seluruh pernyataan pada semua aspek motivasi dijawab dengan skor 4 oleh peserta didik 4. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Skor pretest dan posttest dianalisis menggunakan persamaan berikut. Kriteria peningkatan hasil belajr kognitif dapat ditentukan sesuai dengan kriteria pada Tabel 4. Tabel 4. Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Batasan Kategori g > 0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 Rendah g < 0,3 Sedang (Hake, 1999: 1) 5. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Science Edutainment Analisis keterlaksanaan pembelajaran Science Edutainment dilakukan menggunakan persamaan berikut: % keterlaksanaan = Kemudian hasil analisis dikonversi menjadi skala kualitatif sesuai Tabel 5. Tabel 5. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran. No Persentase (%) Kategori 1. > 80 Sangat Baik 2. >60 80 Baik 3. > 40 60 Cukup 4. >20 40 Kurang 5. 20 Sangat Kurang (Widoyoko, 2009: 242) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kelayakan Produk Perangkat Pembelajaran IPA Perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan kemudian dilakukan uji validasi oleh dua dosen ahli dan dua guru IPA sebagai praktisi. Uji validasi ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan kritik agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, LKPD, media, dan instrumen penilaian. Aspek-aspek

Nilai Persentase (%) Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Tiffani Anggarniastiti) 4 yang dinilai pada silabus dan RPP sesuai dengan indikator yang terdapat pada Standar Proses Permendikbud No.22 Tahun 2016, sedangkan aspek yang dinilai pada LKPD meliputi syarat didaktik, syarat konstruksi, syarat teknis, dan kemunculan karakteristik Science Edutainment. Berdasarkan hasil penilaian keseluruhan perangkat pembelajaran oleh para validator, skor yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh perangkat pembelajaran IPA dinyatakan layak dengan kategori sangat baik (A). Berikut adalah tabel hasil penilaian perangkat pembelajaran dalam skala 4. Tabel 6. Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran No Penilaian Perangkat Kategori Dosen Guru Pembelajaran Ahli IPA 1. Silabus 3,8 3,92 A 2. RPP 3,82 3,89 A 3. LKPD 3,82 3,82 A Kelayakan perangkat pembelajaran tersebut didukung dengan keterlaksanaan pembelajaran Science Edutainment sebesar 100% dengan kategori sangat baik (A). 2. Respon Peserta Didik terhadap Pembelajaran Science Edutainment Respon peserta didik terhadap pembelajaran Science Edutainment diukur dengan menggunakan angket yang diberikan di akhir pembelajaran. Respon peserta didik terhadap pembelajaran Science Edutainment ditinjau dari aspek materi, media, pembelajaran Science Edutainment, LKPD, dan instrumen penilaian. Respon mendapatkan nilai rata-rata sebesar 62,94% dengan kategori baik (B). 3. Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Peningkatan motivasi belajar diukur dengan menggunakan instrumen angket yang diberikan sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran Science Edutainment. Angket motivasi belajar dikembangkan berdasarkan indikator motivasi belajar yaitu perhatian (attention), relevansi (relevance), keyakinan diri (confidence), dan kepuasan (satisfaction). Persentase motivasi belajar peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran Science Edutainment dengan metode angket adalah 58,92% sedangkan persentase motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran Science Edutainment sebesar 69,65%. Dari data tersebut, maka peningkatan motivasi belajar peserta didik adalah sebesar 10,73%. Secara keseluruhan, keempat aspek motivasi belajar yang diukur mengalami peningkatan yaitu aspek perhatian sebesar 11,77%, aspek relevansi sebesar 10,98%, aspek keyakinan diri sebesar 8,8%, dan aspek kepuasan sebesar 11,4%. Diagram peningkatan persentase motivasi belajar dengan metode angket dapat dilihat pada gambar 1. 100 0 Peningkatan Motivasi Belajar per Aspek Aspek Motivasi Belajar Gambar 1. Peningkatan Motivasi Belajar per Aspek Berdasarkan perhitungan hasil angket motivasi belajar, terdapat peningkatan motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran Science Edutainment. Hal ini terjadi karena pembelajaran Science Edutainment dirancang menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPA. 4. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Peningkatan hasil belajar kognitif diukur dengan menggunakan soal pretest dan posttest. Soal pretest diberikan sebelum pembelajaran dan soal posttest diberikan setelah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Science Edutainment. Berdasarkan perhitungan, didapatkan rata-rata nilai pretest sebesar 78,87 dan rata-rata nilai posttest sebesar 94,31. Berdasarkan data tersebut, didapatkan peningkatan nilai kognitif sebesar 0,73 dan termasuk dalam kategori tinggi. Diagram hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif 150 100 50 0 Pretest Posttest Jenis Tes Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Awal Akhir Skor rata-rata Skor maksimal

E-journal Prodi Edisi 5 Berdasarkan perhitungan dari hasil pretest dan posttest, terdapat peningkatan hasil belajar kognitif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran Science Edutainment. Hal ini terjadi karena dengan terlibat dalam pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, peserta didik akan lebih mudah memahami apa yang mereka pelajari. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Telah dihasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis science edutainment pada tema Pemanasan Global untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif peserta didik yang memenuhi kelayakan berdasarkan penilaian yang telah dilakukan oleh validator dengan memperoleh kategori sangat baik (A). 2. Respon peserta didik terhadap pembelajaran Science Edutainment melalui angket respon mendapatkan nilai rata-rata 62,94% dan termasuk dalam kategori baik (B). 3. Pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis science edutainment pada tema Pemanasan Global dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dari kategori cukup menjadi kategori baik dengan peningkatan sebesar 10,74%. 4. Pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Science Edutainment dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dengan memperoleh gain score sebesar 0,73 dan termasuk dalam kategori tinggi. http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzingc hange-gain.pdf pada tanggal 20 Maret 2017. Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Purwanto, N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Sivasailam, T., Semmel, D.S., & Semmel, M.I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington: Indiana University. Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saran 1. Sebaiknya sebelum melakukan pengisian angket motivasi belajar, peserta didik diberikan pemahaman tentang pentingnya pengisian angket tersebut. 2. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya memilih materi pembelajaran yang bepotensi untuk dikembangkan menjadi berbagai tipe kegiatan yang dapat menonjolkan ciri khas dari Science Edutainment. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memilih Science Edutainment sebagai masalah utama yang akan dikaji atau dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Diakses dari