penelitiannya'. Dalam tulisan Lexy J Moleong (1990) dapat

dokumen-dokumen yang mirip
kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

berturut-turut diuraikan tentang : Metode Penelitian,

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

menemukan teori-teori dasar penelitian yang bersifat

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

Moleong, 1996 : 5). Oleh karena itu, pemahaman terhadap. sekaligus memaknai kenyataan tersebut dapat diungkap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

METODE PENELITIAN KUALITATIF. Imam Gunawan

1 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito, Bandung, 1988, him.29 spesifik yang sama dan terlibat langsung dalam proses

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif bempa kata-kata tertulis atau

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

tidak bermaksud untuk mengungkapkan hubung untuk menguji hipotesis tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan

berangkat dari tujuan pokok penelitian yaitu meneskripsikan dan menganalisis pembinaan kemampuan profesional guru SD Swasta yang dilakukan oleh Kepala

Dalam bab ini disajikan uraian tentang hal-hal yang. sis dan sumber data penelitian, metode dan teknik pengum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sistem Manajemen Mutu ( SMM ) ISO 9001 : 2008 pada pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dikemukakan metodologi penelitian yang

perubahan dan intervensi. Dalam hal ini peneliti langsung pergi ke SLTPN 1

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODE PENELITIAN. Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gg. Sari 45 RT 01/RW X. Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

tepat untuk jenis penelitian ini adalah metode kuautatif, yakni metode yang ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009: 6) berpendapat, bahwa : dan menganalisis data secara mendalam tentang analisis kebutuhan tenaga

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen dan

diberi makna. Data-data bersifat deskriptif yang dikumpulkan, berupa dokumen pribadi,

: 141 ). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

yaitu (1) bagaimana distribusi tenaga guru SLTPN di Kabupaten Serang, (2) bagaimana pola mutasi guru SLTPN di Kabupaten Serang, (3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

pula peneliti kualitatif tidak menghampiri masalah yang akan ditelitinya melalui

B A B III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahuluan. bahwa penelitian ini. merupakan bentuk penelitian

(purposive). Pemilihan informan dari responden yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

digambarkan sebagaimana adanya. Senada dengan itu Nasution (1988 : 12)-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

kualitatif. Menurut Lexy Moleong (1990) penelitian kualitatif berakar pada keabsahan data melalui kesepakatan antara peneliti dengan subyek yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pemilihan SMUN 5 Bandung untuk pelaksanaan studi kasus tunggal ini

menekankan pada pendeskripsian suatu aspek, baik mengenai individu maupun kelompok secara mendalam/intensif dalam lingkungan kehidupannya (aktivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

masalah yang kontekstual, menpunyai sifat khas tertentu dalam situasi

Universitas Negeri Makassar. Hasil penelitian mi diharapkan menjadi masukan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. profesional guru-guru di SLTP Negeri 50 Bandung. Pada proses tersebut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif atau yang lebih tepatnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

PROSEDUR PENELITIAN. khususnya pada tingkat Madrasah Aliyah terhadap pe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

agenda permasalahan yang dipaparkan pada bagian sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian (Ali M, 1993) adalah suatu upaya sistematis dalam menemukan, menganalisis dan menafsirkan bukti-bukti empirik untuk memahami gejala-gejala atau untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan gejala itu. Berangkat dari fokus permasalahan, penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik kualitatif. Menurut S. Nasution (1988) bahwa "Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya". Kemudian (Stuart A Schlegel, 1984:29) 'tahap akhir penelitian kualitatif ialah peneliti harus menafsirkan hasil-hasil penelitiannya'. Dalam tulisan Lexy J Moleong (1990) dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research) berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, dan mengadakan analisis data secara induktif. Peneliti dalam mengumpulkan data dan informasi dilakukan melalui kontak langsung (face to face) dengan 79

80 responden agar dapat mengamati perilaku, persepsi, pen dapat, sikap, dan pendayagunaannya berdasarkan pandangan subjek penelitian. Penelitian yang bersifat descriptive lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, sasaran penelitian diarahkan kepada usaha menemukan teori-teori dasar, responden dapat menilai kembali data dan informasi yang diberikan perlu direvisi atau untuk melengkapi data dan infomasi baru. Ada lima karakteristik dari "qualitative research" yang dikemukakan oleh Bogdan CR dan Biklen CK (1982:27) yaitu : 1. Qualitatif research has the natural setting as the direct source of data and the researchers is the key instrument. 2. Qualitative research is descriptive. 3. Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with outcomes or products. 4. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively. 5. Meaning Is of essential concern to the qualitative approach. Karakteristik yang menjiwai penelitian kualitatif itu terungkap bahwa : (1) Peneliti sebagai instrumen utama langsung men-

81 datangi sumber data, (2) Data yang dikumpulkan cendrung berbentuk kata-kata dari pada angka-angka, (3) Peneliti lebih menekankan pada proses, bukan semata mata pada hasil, (4) Peneliti melakukan analisis induktif cendrung mengungkapkan makna dari keadaan yang diamati (5) Kedekatan peneliti (dengan respon) sangat penting dalam penelitian. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Kabupaten Dati II Indragiri Hilir. Pengambilan sumber data (informan) dalam penelitian ini menggunakan "purpossive sampling" yang menurut S. Nasution (1988:29) adalah. "pilihan peneliti asfek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi tertentu dan karena itu terus-menerus sepanjang peneliti an, sampling bersifat purposif yakni tergantung pada tujuan fokus pada suatu saat". Sumber data dalam penelitian ini diangkat dari: (1) Kantor Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir. (2) Kantor Depdikbud Kecamatan Tembilahan. (3) Kantor Cabang Dinas P dan K Kec Tembilahan. (4) Tiga Sekolah Dasar Negeri (sampel penelitian).

82 1. Kantor Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951 kepada Daerah Tingkat II sebagai perpanjangan tangan Daerah tingkat I untuk diberikan wewenang melaksanakan pengelolaan sekolah dasar yang meliputi "Man, Money, and Material" seperti : urusan gaji, kepangkatan, kesejahteraan, pembinaan personil, pembangunan pisik, dan fasilitas pembelajaran lainnya. Berkenaan dengan penelitian ini akan didapat data dan informasi tentang perkembangan Sekolah Dasar di Kabupaten Indragiri Hilir. 2. Kantor Depdikbud Kecamatan Tembilahan Kantor Depdikbud Kecamatan merupakan tempat kerja para Pengawas/Penilik SD yang berwewenang langsung melakukan pembinaan dan supervisi terhadap Kepala.Sekolah Dasar. Dari kantor ini akan didapat data dan informasi tentang program kerja pengawas/ penilik, kemampuan kerja kepala sekolah, keadaan personil sekolah, dan fasilitas penunjang pembelajaran lainnya. 3. Kantor Cabang Dinas P dan K Kecamatan Tembilahan Untuk menjamin kelancaran tugas-tugas Pemerintahan dibidang Pendidikan dan Kebudayaan, yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Dati II Indragiri Hilir No: 8 Tahun 1990 telah dibentuk Cabang Dinas P dan K di

83 Kecamatan dalam Kabupaten Dati II Indragiri Hilir. Untuk menghindari kerancuan dalam pelaksanaan tugas, maka Bupati KDH Tingkat II Indragiri Hilir mencabut surat keputusan No : Kpts 201/IX/H0T-1988, tanggal 30 September 1988, tentang penunjukan Kakandep Dikbud Kecamatan sebagai Pembantu Kepala Dinas P dan K di Kecamatan. Dan menunjuk Kacab, dan Karus Tata Usaha Dinas P dan K Kecamatan, sesuai dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tingkat II Indragiri Hilir, No : Kpts 120/IV/H0T-1993 tanggal 24 April 1993. Dengan terbentuknya Cabang Dinas P dan K Kecamatan yang baru itu, maka tugas dan peranannya merupa kan perpanjangan tangan Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir. 4. Tiga Sekolah Dasar (Responden) Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka yang dijadikan informan utama adalah para kepala sekolah dari type sekolah yang berbeda. Sekolah Dasar yang dijadikan sampel penelitian ditunjuk oleh Kacab Dinas P dan K Kecamatan Tembilahan setelah menerima masukan dari Kepala Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir. Izin melaksanakan penelitian oleh Kacabdis dimaksud dengan surat nomor : 970/98/070 tanggal 11 Mei 1996. Bantuan yang diberikan oleh Kacabdis ini tidak hanya sekedar izin tertulis tetapi

84 selalu mendampingi peneliti di lokasi guna kelancaran penelitian, sehingga data dan informasi yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya. Pada prinsipnya penelitian kualitatif lebih mengutamakan konteks dari pada jumlah informannya. Sependapat dengan apa yang dikemukakan Subino Hadisubroto (1988:12) bahwa "... peneliti kualitatif tidak akan memulai dengan menghitung atau memperkirakan banyaknya populasi dan kemudian menghitung proporsi sampelnya sehingga dipandang sebagai yang telah representatif". Dari pandangan diatas peneliti mengambil sampel penelitian pada Tiga Kepala Sekolah Dasar dengan Tiga Type Sekolah, sesuai Kebutuhan Personal Sekolah Dasar yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud, No : 480/C/Kep/92, tanggal 15 Desember 1992. Tiga Sekolah Dasar Negeri yang dijadikan sampel penelitian itu, adalah : (1). SD Negeri No 001 Tembilahan (2). SD Negeri No Oil Pekan Arba (3). SD Negeri No 039 Sei Beringin Lebih jelasnya sampel penelitian ini dituangkan kedalam tabel sebagai berikut :

85 Tabel 1 Sampel Penelitian NO Nama Sekolah Type Kriteria 1 SD Negeri 001 A Jlh murid 241 org keatas Tembilahan Kepala SD = 1 orang Guru Umum = banyak kelas Guru Agama= 1 orang Guru 0rkes= 1 orang Penjaga = 1 orang 2 SD Negeri Oil B Jlh murid 91-240 orang Pekan Arba Kepala SD = 1 orang Guru Umum = banyak kelas Guru Agama= 1 orang Guru 0rkes= 1 orang Penjaga = 1 orang 3 SD Negeri 039 C Jlh murid 90 org kebawah Sei Beringin Kepala SD = 1 orang Guru Umum = 2 orang Guru Agama= - orang Guru Orkes= - orang Penjaga = 1 orang B. Subjek Penelitian Sumber data dan informasi penelitian yang merupakan data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui responden utama yaitu Kepala Sekolah Dasar. Untuk mencapai tingkat validitas data dan informasi ini, peneliti melacak kepada Penilik/ Pengawas Sekolah, Guru dan Personil lain nya yang merupakan mitra kerja dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Untuk mendukung data primer itu diperlu-

87 (1982 : 73-74) bahwa 'keberhasilan suatu penelitian naturalistik atau kualitatatif sangat tergantung kepada ketelitian dan kelengkapan catatan lapangan (field notes) yang disusun peneliti'. C. Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data sejak dari persiapan izin pelaksanaan penelitian sampai dengan data dan informasi dikumpulkan, diklasifikasikan, dan dikonstruksikan dalam laporan penelitian, peneliti melakukan serangkaian ke giatan sebagai berikut: Pertama: Mendapatkan surat izin penelitian (terlampir) dari pejabat yang berwewenang, yaitu : (a). Rektor IKIP Bandung, Nomor s 1698/K04/PL06.05/1996 tanggal 10 April 1996. (b). Kepala Dinas P dan K Propinsi Dati I Riau, Nomor : 571/D.3/070/1996 tanggal 2 Mei 1996. (c). Kepala Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir, Nomor : 1150/1996/070 tanggal 9 Mei 1996. (d). Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan Tembilahan, Nomor : 970/96/070 tanggal 11 Mei 1996. Kedua : Mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian di lokasi, guna mendapatkan kesepakatan tentang kelancaran

87 (1982 : 73-74) bahwa 'keberhasilan suatu penelitian naturalistik atau kualitatatif sangat tergantung kepada ketelitian dan kelengkapan catatan lapangan (field notes) yang disusun peneliti'. C. Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data sejak dari persiapan izin pelaksanaan penelitian sampai dengan data dan informasi dikumpulkan, diklasifikasikan, dan dikonstruksikan dalam laporan penelitian, peneliti melakukan serangkaian ke giatan sebagai berikut: Pertama: Mendapatkan surat izin penelitian (terlampir) dari pejabat yang berwewenang, yaitu : (a). Rektor IKIP Bandung, Nomor : 1698/K04/PL06.05/1996 tanggal 10 April 1996. (b). Kepala Dinas P dan K Propinsi Dati I Riau, Nomor : 571/D.3/070/1996 tanggal 2 Mei 1996. (c). Kepala Dinas P dan K Dati II Indragiri Hilir, Nomor : 1150/1996/070 tanggal 9 Mei 1996. (d). Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan Tembilahan, Nomor : 970/96/070 tanggal 11 Mei 1996. Kedua : Mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian di lokasi, guna mendapatkan kesepakatan tentang kelancaran

88 pelaksanaan penelitian, seperti: kapan waktunya, apa permasalahannya, instrumen penelitian apa yang digunakan, dan siapa yang menjadi responden penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif (metode etnografik, fenomenologis, atau naturalistik) pada umumnya adalah observasi, wawancara, dan studi dokumenter. 1. Observasi Teknik observasi (pengamatan) ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang perilaku kepemimpinan Kepala Sekolah yang berhubungan dengan : cara kerja arus surat menyurat ; interaksi antar personil ; penataan, pemakaian, dan pemeliharaan perlengkapan barang milik kekayaan sekolah ; bukti penggunaan dana ; menjaga kebersihan ruangan UKS, kafetaria; dan memelihara keindahan lingkungan pekarangan sekolah. 2. Wawancara Teknik wawancara (interview) menurut S.Nasution (1988:72) pada dasarnya dilakukan dengan dua bentuk yaitu "wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur". Teknik berstruktur dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, sementara wawancara tak berstruktur timbul apa-

89 bila jawaban berkembang diluar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak lepas dari permasalahan penelitian. c. Studi Dokumentasi Teknik studi dokumentasi, digunakan untuk mempelajari berbagai sumber dokumentasi, baik yang berada di sekolah itu sendiri maupun yang berada di kantor dinas/ instansi lain yang ada hubungannya dengan masalah tugas kepemimpinan Kepala Sekolah. Pengambilan data/ informasi dalam dokumen perlu kejelian peneliti, apakah dokumen itu otentik, dan dapat diangkat untuk menjawab permasalahan. Tiga teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan ini akan dapat saling melengkapi untuk memper oleh data primer dan sekunder. Observasi dan interview digunakan untuk menjaring data primer yang berkaitan langsung dengan profil kepala sekolah, sementara studi dokumenter digunakan untuk menjaring data sekunder yang dapat diangkat dari berbagai dokumentasi tentang tugas pokok dan pengelolaan administrasi sekolah. D. Pelaksanaan Pengumpulan Data Pelaksanaan pengumpulan data, dimana peneliti dapat berfungsi sebagai instrumen penelitian selalu berpedoman pada prosedur dan tahap penelitian yang dikemukakan oleh

90 S.Nasution ( 1988 : 33 ) yaitu "tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap membercek". 1. Tahap Orientasi Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap orientasi adalah : (a). Melakukan prasurvey ke lokasi dan sekaligus melakukan kedekatan ke lembaga-lembaga terkait (kantor dinas/ instansi/sekolah) (b). Melakukan studi dokumentasi dan studi kepustakaan sehubungan dengan karakteristik masalah yang akan disusun kedalam pradisain. (c). Setelah menjalani seminar pradisain dan konsultasi disain, maka pada tanggal 10 April 1996 peneliti men dapatkan izin riset. " 2. Tahap Eksplorasi Kegiatan dalam tahap eksplorasi ini merupakan ke giatan pengumpulan data di lokasi, yaitu : (a). Melakukan wawancara dengan Kepala Dinas P dan K Dati II dan Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan, sebagai pemberitahuan dimulai dan berakhirnya penelitian. (b). Melakukan wawancara dan mempelajari dokumentasi secara intensif dengan kepala sekolah dan personil sekolah sebagai responden, sehubungan dengan pedoman

91 (instrumen) yang telah peneliti sediakan. (c). Melakukan observasi (non-participant), yang mendukung kinerja sekolah, seperti : penataan dan pendayagunaan sarana prasarana, hubungan sekolah dengan lingkungan. (d). Melakukan wawancara dengan Pengawas/Penilik SD, guna pengejaran data dan informasi yang telah diperoleh dari Kepala Sekolah dan Majelis guru. 3. Tahap Member Chek Kegiatan member-chek dilakukan setiap selesai mem peroleh data dan informasi baik melalui observasi dan wawancara maupun studi dokumentasi. Responden diberikan kesempatan untuk menilai kembali data dan informasi yang telah diberikannya, apakah ada data atau informasi baru untuk dilengkapi atau merevisi data dan informasi yang ada. Data yang diangkat dari dokumentasi dilakukan audit trail dengan maksud menchek keabsahan data sesuai dengan sumber aslinya. Pengelohan data senentiasa dilakukan triangulasi yaitu menchek kebenaran data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lain. Dengan demikian tujuan memberchek dapat menguji validitas, reliabilitas, dan objektivitas. E. Signifikansi Hasil Penelitian

92 Tingkat kebermaknaan hasil penelitian (S. Nasution, 1988:114) berhubungan erat dengan pemenuhan kriteria "credibilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas eksternal), dependenabilitas (reliabilitas), dan confirmabilitas (objectivitas) ". 1. Kredibilitas (dalam penelitian kuantitatif disebut validitas internal) membicarakan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat bermakna. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, adalah : (a). Mengadakan observasi secara kontinu dengan cermat, terinci, dan mendalam sehingga dapat dibedakan atau dikumpulkan hal-hal yang bermakna dan yang tidak bermakna dalam memahami gejala-gejala tertentu. (b). Mengadakan triangulation yaitu mengecek kebenaran data dengan cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain yaitu teman seprofesi (peer debriefing) pada Dinas P dan K dan Depdikbud yang banyak mengetahui dan memahami masalah yang sedang diteliti. (c). Penggunaan bahan referensi (catatan lapangan) agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang lengkap, dapat memahami konteks pembicaraan, dan memperkecil kekeliruan tentang data dan informasi yang diberikan oleh nara sumber. (d). Selesai observasi dan wawawancara peneliti melakukan memberchek yaitu menilai kembali kesesuaian dan kebenaran data dan

93 informasi yang diperoleh dari informan atau meminta ulang kembali kejelasan data dan informasi baru. 2. Transferabilitas (validitas eksternal) yaitu ber kenaan dengan sejauhmana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. S Nasution ( 1988 : 119) mengatakan, "Bagi peneliti naturalistik, transferability tergantung pada sipemakai, yakni hingga manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam kontek dan situasi tertentu". 3. Dependabilitas (reabilitas) dan konfirmabilitas (objectivitas), Lincoln dan Cuba, (1985 : 319) ini ber hubungan dengan masalah kebenaran penelitian naturalistik yang ditunjukkan dengan proses "audit trail". Audit itu maksudnya pemeriksaan terhadap ketelitian yang melahirkan keyakinan, sedangkan trail adalah jejak yang dapat diikuti dan dilacak. Kegiatan dapat dilakukan dengan dosen pembimbing ataupun dengan orang yang mengetahui terhadap pemeriksaan data mentah, hasil analisis, hasil sintesis, dan pelaporan seluruh proses penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam kegiatan itu adalah : (a) Identifikasi data hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan baik, (b) Analisis dan menyeleksi data, merangkum dalam bentuk deskripsi yang lebih sistematis,

94 (c) Sintesis data secara penafsiran atau kesimpulan, dan (d) Follow up yaitu melaporkan seluruh proses penelitian. F. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dari responden melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi merupakan deskripsi tentang pendapat, pengetahuan, pengalaman, dan aspek lainnya untuk dianalisis dan disajikan sehingga me miliki makna. Analisis dan interpretasi dilakukan dengan merujuk pada landasan teoritis dan berdasarkan consensus judgement. Menurut Lexy J Moleong (1990:112) yang mengutip pendapat Patton bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif adalah 'proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan situasi uraian data'. Pada dasarnya dalam penelitian kualitatif belum ada metode yang baku dalam menganalisis data. Subino Hadisubroto (1988:20) mengemukakan bahwa : "... dalam analisis data kuantitatif itu metodenya sudah jelas dan pasti, sedangkan dalam analisis data kualitatif, metode seperti belum tersedia. Oleh sebab itu ketajaman dan ketepatan analisis data kualitatif ini sangat tergantung ketajaman melihat data oleh peneliti serta kekayaan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki peneliti". Miles, MB and Huberman, MA, (1984:21) menganjurkan

95 menggunakan langkah-langkah penganalisisan data, yaitu : (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data merupakan kegiatan merangkum kembali catatan-catatan lapangan dengan memilih hal-hal pokok yang berhubungan dengan kinerja sekolah dasar ditinjau dari profil kepemimpinan kepala sekolah. Rangkuman catatancatatan lapangan itu kemudian disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila data diperlukan. Display data berguna untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian, baik dalam bentuk matriks maupun dalam bentuk pengkodean. Dari hasil reduksi data dan display data itulah selanjutnya peneliti dapat menarik suatu kesimpulan dan memverifikasi sehingga menjadi kebermaknaan data. Untuk menetapkan kesimpulan lebih grounded (beralasan) dan tidak lagi bersifat tentative (coba-coba) maka verifikasi dilakukan sepanjang penelitian berlangsung sejalan dengan memberchek, triangulasi, dan audit trail, sehingga menjamin signifikansi atau kebermaknaan hasil penelitian.

96 Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan prosedur pengolahan data sebagai berikut : Gambar 9 Prosedur Pengolahan Data Data Kep dari Sek Data dari Guru--guru Data dari PS/Pengawas Data dari Observasi l i "4* Identifikasi Data Analisis Data Sintesis Data Konsep Asumsi Teori-teori ^ r Kesimpulan follow up

Ui DO <^A