BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS.

PERENCANAAN JARINGAN INTERNET PROTOCOL VIRTUAL PRIVATE NETWORK

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

CARA MENJALANKAN PROGRAM

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

Cara Installasi Operating Sistem Mikrotik Pada PC

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet

Rizqi Fitri Handayani

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ghandie Kurnia Widi Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang akan dibangun adalah sebuah sistem. jaringan didalamnya ada empat jaringan yang dipisahkan oleh

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Superlab Mikrotik. IDN Network Competition

Pada artikel ini kami menggunakan RB750 routeros versi 5.1 dengan kondisi sebagai berikut :

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama.

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

MODUL 5 KONFIGURASI MIKROTIK : DHCP SERVER

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2)

BAB IV HASIL DAN ANALISA

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Mengenal Mikrotik Router


SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RANCANGAN LOAD BALANCING DAN FAILOVER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS BERDASARKAN MULTIHOMED GATEWAY PADA WARUNG INTERNET DIGA

Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

METODELOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

Mikrotik Indonesia - BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Ma...

BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Management

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

Pengelolaan Jaringan Sekolah

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

Perintah Dasar Mikrotik Router OS

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini

Bandwidth Limiter RB750

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

VPN (Virtual Private Network)

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel. dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat

Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan penelitian terapan (Applied Reseach) karena dalam pembahasan peneliti berupaya memberikan gagasan baru cara mencapai efisiensi maksimal dalam sebuah perencanaan jaringan internet di sebuah wilayah yang cukup luas. Metodologi penelitian dilakukan sesuai dengan Flowchart Gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

3.1 Studi Pendahuluan Tahap ini sangat perlu untuk dilakukan yaitu untuk mempermudah mendapatkan dan menemukan permasalahan, tujuan, manfaat serta batasan-batasan yang akan akan diteliti. Adapun cara-cara melakukan studi pendahuluan adalah dengan melakukan survei lapangan langsung yang dalam hal ini di desa Pujud Rokan Hilir Riau dengan cara melihat bagaimana perkembangan internet di desa tersebut dan menyesuaikan keadaan rill lapangan dengan teori penelitian yang telah diperoleh sebagai pembanding proses analisis dan perencanaan. 3.2 Perumusan Masalah Tujuan dari perumusan masalah ini untuk memperjelas tentang masalah yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini. Dari identifikasi masalah maka didapatlah suatu permasalahan yaitu bagaimana merencanakan Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) dan Network Management untuk Efisiensi Koneksi Internet dengan Sistem Intranet (Studi Kasus : 4 Warung Internet di Desa Pujud Rokan Hilir Riau). 3.3 Studi Literatur Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur yang berkaitan dengan teknologi jaringan komputer khususnya IP VPN dan network manajemen. Referensi dapat diperoleh melalui Perpustakaan Jurusan, Fakultas, maupun Universitas. Informasi dari internet yang akurat dan terpercaya juga dapat dijadikan referensi. Pengambilan data di lapangan juga dilakukan guna menyesuaikan keadaan rill lapangan dengan teori penelitian sebagai bahan penelitian. Tahap ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan referensi-referensi atau literatur-literatur yang bisa mendukung dalam pemecahan permasalahan yang ada. 3.4 Persiapan Prosedur Penelitian 3.4.1 Perencanaan Denah Lokasi Dalam perencanaan suatu jaringan maka perlu dilakukan perencanaan rute jaringan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka dilakukanlah perencanaan denah lokasi tersebut. Untuk penempatan warung internet (warnet) disesuaikan dengan lokasi yang memiliki potensi memadai sebagai pendukung pembuatan warnet seperti pada Gambar 3.2 berikut. III-2

Gambar 3.2 Denah Lokasi Perencanaan Jaringan IP VPN dengan sistem Intranet di Desa Pujud Rokan Hilir Riau Dari gambar 3.2 maka perencanaan warnet dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Client 1 akan di tempatkan di dekat PT Tunggal Mitra, disini merupakan tempat cukup berpotensi untuk di buat warnet, karena nantinya bisa memudahkan bagi para karyawan untuk mengakses internet. 2. Client 2 akan ditempatkan di dekat Sekolah Menegah Atas Negeri II Pujud (SMAN2), dimana disini juga memiliki tempat yang strategis untuk di bangun sebuah warnet. Karena memudahkan bagi siswa siswi untuk membuat tugas dan menerapkan ilmu pada bidang internet. 3. Client 3 akan ditempatkan di perumahan penduduk, disini juga merupakan tempat yang memiliki potensi untuk dibangun warnet. Karena memudahkan bagi masyarakat setempat untuk melakukan akses internet. III-3

4. Client 4 akan ditempatkan didekat kantor Camat Pujud dan Jalan lintas Pujud ke Rokan Hulu Riau, disini merupakan tempat yang memiliki potensi untuk dibangun tempat umum untuk mengakses internet. 3.4.2 Perencanaan Rute Jaringan VPN Jarak setiap warnet antara Server VPN untuk Client 1 yaitu di dekat PT. Tunggal Mitra yang dalam perencanaannya jarak antara Server VPN ± 5km, untuk Client 2 yaitu di dekat SMAN2 Pujud yang dalam perencanaannya jarak antara Server VPN ± 2 km, untuk Client 3 yaitu di dekat perumahan penduduk jarak antara Server VPN ± 3 km, dan untuk Client 4 yaitu di dekat kantor Camat dan Jalan lintas Pujud ke Rokan Hulu Riau jarak antara Server VPN ± 6 km. Serta untuk Server VPN dari desa Pujud Rokan Hilir Riau ke Kota Bagan Batu yang berjarak dari ISP ± 150 km untuk penyewaan bandwitdh. 3.5 Topologi Jaringan Topologi dalam perencanaan jaringan IP VPN nantinya menggunakan topologi star. Berikut topologi VPN dengan koneksi intranet dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut : Gambar 3.3 Topologi VPN intranet III-4

Adapun susunan IP address VPN Intranet dari topologi jaringan di atas dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Susunan IP Address pada perencanaan Topologi Jaringan VPN Jenis IP Address Subnet Mask Fungsi ISP Publik 192.168.1.1 255.255.255.0 Alamat IP Publik dari Internet Service Provider (ISP) Gateway Server VPN 192.168.1.2 255.255.255.0 Sebagai alamat gateway Router Mikrotik Server VPN IP lokal 192.168.2.1 255.255.255.0 Sebagai IP Lokal untuk menghubungkan Router Mikrotik pusat VPN ke Router Mikrotik Client 1 Gateway Server VPN 192.168.2.2 255.255.255.0 Sebagai IP gateway Router Mikrotik Client 1 IP lokal 192.168.3.1 255.255.255.0 Sebagai IP Lokal untuk menghubungkan Router Mikrotik pusat VPN ke Router Mikrotik Client 2 Gateway Server VPN 192.168.3.2 255.255.255.0 Sebagai IP gateway Router Mikrotik Client 2 IP lokal 192.168.4.1 255.255.255.0 Sebagai IP Lokal untuk menghubungkan Router Mikrotik pusat VPN ke Router Mikrotik Client 3 Gateway Server VPN 192.168.4.2 255.255.255.0 Sebagai IP gateway Router Mikrotik Client 3 IP lokal 192.168.5.1 255.255.255.0 Sebagai IP Lokal untuk menghubungkan Router Mikrotik pusat VPN ke Router Mikrotik Client 4 Gateway Server VPN 192.168.5.2 255.255.255.0 Sebagai IP gateway Router Mikrotik Client 4 IP lokal 192.168.6.1 255.255.255.0 Sebagai IP Lokal untuk menghubungkan Router Mikrotik pusat VPN ke PC Server IP PC Server 192.168.6.2 255.255.255.0 Sebagai IP LAN PC Server IP PC Client1 192.168.10.2 255.255.255.0 Sebagai IP LAN PC Client1 IP PC Client2 192.168.11.2 255.255.255.0 Sebagai IP LAN PC Client2 IP PC Client3 192.168.12.2 255.255.255.0 Sebagai IP LAN PC Client3 IP PC Client4 192.168.13.2 255.255.255.0 Sebagai IP LAN PC Client4 IP VPN 192.168.6.5 255.255.255.0 IP VPN 192.168.6.6 255.255.255.0 IP VPN 192.168.6.7 255.255.255.0 IP VPN 192.168.6.8 255.255.255.0 Sebagai IP untuk Jalur tunneling VPN client 1 Sebagai IP untuk Jalur tunneling VPN client 2 Sebagai IP untuk Jalur tunneling VPN client 3 Sebagai IP untuk Jalur tunneling VPN client 4 III-5

3.6 Kapasitas Pengguna Pada perencanaan jaringan IP VPN ini di gunakan bandwidth atau kapasitas pengguna untuk akses internet yaitu di asumsikan dari sebuah ISP sebesar 4 Mbps dan untuk masing masing client warnet nantinya akan didistribusikan sebesar 1 Mbps dan di konfigurasi manajemen bandwithnya. Asumsi perhitungan bandwidth yang berdasarkan lokasi perencanaan warung internet di Desa Pujud dalam penelitian ini adalah: 1. Warnet pertama yaitu di dekat PT. Tunggal Mitra yang sesuai kondisi disini para pelanggannya para karyawan PT. Tunggal Mitra sehingga dalam pemakaiannya diperkirakan hanya browshing, download, dan upload. Berdasarkan data dilapangan dapat dihitung asumsi penggunaan bandwidth bahwa 35% akses untuk browshing, 40% untuk download dan 25% untuk upload. Maka harus disediakan minimum 35% x 1 Mbps = 0,35 Mbps untuk browshing, 40% x 1 Mbps = 0,4 Mbps untuk download dan 25% x 1 Mbps = 0,25 Mbps untuk upload. 2. Warnet kedua yaitu di dekat SMAN2 Pujud yang sesuai kondisi disini para pelanggan siswa siswi dalam pemakaian bandwidth cukup besar, diperkirakan pemakaian untuk game online, browshing, download dan upload. Berdasarkan data dilapangan dapat dihitung asumsi penggunaan bandwidth bahwa 50% akses untuk game online, 20% untuk browshing, 20% untuk download dan 10% untuk upload. Maka harus disediakan minimum 50% x 1 Mbps = 0,5 Mbps untuk game online, 20% x 1 Mbps = 0,2 Mbps untuk browshing, 20% x 1 Mbps = 0,2 Mbps untuk download dan 10% x 1 Mbps = 0,2 Mbps untuk upload. 3. Warnet ketiga yaitu di dekat perumahan penduduk yang sesuai kondisi disini para pelanggan masyarakat desa pujud sehingga dalam pemakaian diperkirakan hanya browshing, download, dan upload. Berdasarkan data dilapangan dapat dihitung asumsi penggunaan bandwidth bahwa 35% akses untuk browshing, 40% untuk download dan 25% untuk upload. Maka harus disediakan minimum 35% x 1 Mbps = 0,35 Mbps untuk browshing, 40% x 1 Mbps = 0,4 Mbps untuk download dan 25% x 1 Mbps = 0,25 Mbps untuk upload. 4. Warnet keempat yaitu di dekat kantor camat Pujud dan jalan lintas Pujud ke Rokan Hulu Riau yang sesuai kondisi disini para pelanggan para karyawan dan masyarakat setempat sehingga penggunaan diperkirakan hanya browshing, download, dan upload. Berdasarkan data dilapangan dapat dihitung asumsi penggunaan bandwidth bahwa III-6

35% akses untuk browshing, 40% untuk download dan 25% untuk upload. Maka harus disediakan minimum 35% x 1 Mbps = 0,35 Mbps untuk browshing, 40% x 1 Mbps = 0,4 Mbps untuk download dan 25% x 1 Mbps = 0,25 Mbps untuk upload. 3.7 Perencanaan Simulasi 3.7.1 Perencanaan Sistem Berbasis IP VPN Tahap pertama dalam perencanaan sistem ini adalah mengkonfigurasi Router Pusat yang bertugas sebagai Server yaitu melakukan alokasi bandwidth dari Internet Service Provider (ISP) untuk digunakan oleh user. Kemudian membuat konfigurasi VPN Pusat untuk authentikasi pengguna/user agar saling terhubung ke masing-masing client secara intranet. Authentikasi user digunakan dengan memakai username dan Password yang harus didaftarkan dahulu ke VPN Router Pusat sebagai syarat supaya user bisa terhubung ke server untuk mengakses data server dan memakai bandwidth yang telah dialokasikan, hanya user yang terdaftar di VPN Server yang dapat menggunakan bandwidth. Selain membuat VPN Server, juga harus membuat VPN gateway Server yang menghubungkan antara user dengan internet karena VPN hanya membuka akses/gerbang antara user dengan Server sebagai bukti bahwa username dan Password telah terdaftar di Server, untuk menghubungkan antara user dengan internet maka Server harus membuat gerbang VPN gateway yang dapat membuka gerbang antara user dengan internet sehingga user dapat mengkses bandwidth yang telah dialokasikan untuknya. 3.7.2 Menggunakan Mikrotik RouterOS Sebagai Network Manajemen Bandwithnya Penelitian ini menggunakan Mikrotik RouterOS dalam perencanaan jaringan karena Mikrotik RouterOS memiliki berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless yang menjadikan komputer menjadi router network yang handal. Mikrotik RouterOS sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Gambaran rencana arsitektur jaringan dalam penelitian ini sebagaimana terlihat dalam Gambar 3.4 bahwa VPN ini akan menghubungkan dari VPN Mikrotik kepada Router Client 1 dan Router Client 2. Kedua titik ini bisa disalurkan melalui jalur menggunakan access point maupun kabel. III-7

Gambar 3.4. arsitektur jaringan Router VPN Dimulai dari user yang akan terhubung dengan koneksi Internet. Setelah itu user akan mengakses interface awal baik itu games maupun browser yang kemudian sistem akan melakukan pengecekan IP Address yang berfungsi untuk mengecek IP Address tersebut masuk. Ketika pengecekan IP Address selesai maka IP Address tersebut sudah dikenakan aturan tentang besaran bandwidth yang dapat digunakan oleh IP Address tersebut. 3.7.3 Perencanaan Warung Internet Client Jaringan yang akan direncanakan dengan memperhatikan konfigurasi minimal dari perencanaan warnet client menggunakan bandwidth 1 Mbps didistribusikan untuk 10 PC. Maka bila dibagi untuk 10 PC akan menjadi 100 Kbps, dimana 1 Mbps ini merupakan titik efektif untuk penggunaan akses internet pada Client warnet sejumlah 10 PC. Selain itu pertimbangan ekonomis harga bandwidth yang masih relatif terjangkau untuk 1 Mbps. Bila pada perkembangan selanjutnya bandwidth berubah maka tidak berpengaruh dalam mencapai tujuan dari penelitian. Karena penelitian ini adalah untuk langkah awal dalam efisiensi akses koneksi internet untuk warnet-wanet di desa Pujud Rokan Hilir Riau. Untuk perencanaan warnet client dapat di lihat pada Gambar 3.5 berikut. III-8

Gambar 3.5 perencanaan Warnet Client untuk 10 PC 3.7.4 Model jaringan pada Graphical Network Simulator (GNS3) Pada penelitian ini, penulis merencanakan model jaringan Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) dan Network Management menggunakan sistem Intranet. Model jaringan dimodelkan dengan menggunakan software simulasi Graphical Network Simulator (GNS3). Setelah itu model jaringan tersebut disimulasikan dengan menggunakan software Graphical Network Simulator (GNS3) juga. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model jaringan IP VPN dan Network Management menggunakan Mikrotik RouterOS sebagai manajemen bandwithnya. Model jaringan tersebut diharapkan nantinya siap untuk diimplementasikan di lapangan. Progress perencanaan jaringan pada software GNS3 dapat di lihat pada Gambar 3.6 berikut. III-9

Gambar 3.6 Progress Perencanaan Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) dan Network Management untuk Efisiensi Koneksi Internet dengan Sistem Intranet Keterangan dari gambar 3.6 progress perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan Network Management untuk Efisiensi Koneksi Internet dengan Sistem Intranet sebagai berikut : 1. Cloud 1 (C1) digunakan sebagai ISP yang terhubung ke sebuah localhost PC yang dibuat secara manual melalui microsoft loop adapter. 2. Router Server VPN (RVPN) digunakan sebagai induk dari semua Router yang terhubung. Server VPN ini bertugas menangani pengolahan, pendistibusian data dan manajemen bandwith secara terpusat, juga sebagai pintu gerbang menuju internet (gateway). Sehingga RVPN menjadi koordinator pada sistem jaringan IP VPN. III-10

3. Router 1 digunakan sebagai Client 1 dari sebuah jaringan VPN yang terhubung melalui Router Server VPN. dan berfungsi sebagai induk dari PC Client yang bertugas menangani sharing data, manajmen bandwith ke PC warnet. 4. Router 2 digunakan sebagai Client 2 dari sebuah jaringan VPN yang terhubung melalui Router Server VPN. dan berfungsi sebagai induk dari PC Client yang bertugas menangani sharing data, manajmen bandwith ke PC warnet. 5. Router 3 berfungsi sama dengan Router 1 dan 2 yaitu digunakan sebagai Client 3 dari sebuah jaringan VPN yang terhubung melalui Router Server VPN. dan berfungsi sebagai induk dari warnet Client 3 yang bertugas menangani sharing data, manajmen bandwith ke PC dan menjadi koordinator pada sistem jaringan warnet. 6. Router 4 berfungsi sama dengan Router 1, 2, dan 3 yaitu digunakan sebagai Client 4 dari sebuah jaringan VPN yang terhubung melalui Router Server VPN. dan berfungsi sebagai induk dari warnet Client 4 yang bertugas menangani sharing data, manajmen bandwith ke PC dan menjadi koordinator pada sistem jaringan warnet. 7. HUB 1 digunakan sebagai penghubung dari Router Client 1 ke PC warnet. Karena HUB berfungsi menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet untuk menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Begitu juga dengan HUB 2, HUB 3 dan HUB 4. 3.7.5 Konfigurasi a. Konfigurasi Router VPN Server Gateway (ISP)= 192.168.1.101 b. Mengganti nama Router [admin@mikrotik]> /system identity edit name; Edit menjadi RVPN, tekan Ctrl+o [admin@rvpn]> /system identity print c. Mengganti nama Ethernet pada Router VPN Server (RVPN) [admin@rvnp]> interface ethernet set ether1 name=public [admin@rvpn]> interface ethernet set ether2 name=local1 [admin@rvpn]> interface ethernet set ether3 name=local2 [admin@rvpn]> interface ethernet set ether4 name=local3 d. Memberi IP Address Router VPN Server (RVPN) [admin@rvpn]> ip address add address=192.168.1.102/24 interface=public III-11

[admin@rvpn]> ip address add address=192.168.2.1/24 interface=local1 [admin@rvpn]> ip address add address=192.168.3.1/24 interface=local2 [admin@rvpn]> ip address add address=192.168.4.1/24 interface=local3 e. Konfigurasi Gateway Router VPN (RVPN) [admin@rvpn]> ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway= 192.168.1.101 f. Konfigurasi DNS Server Router VPN (RVPN) [admin@rvpn]>ip dns set servers=192.168.1.101 allow=remote-requests=yes Pada tahap ini Router sudah terkoneksi dengan internet, lakukan test ping google [admin@rvpn]>ping www.google.com g. Pembagian Bandwith Bandwith dibagi pada Router 1, Router 2, Router 3. Berikut konfigurasinya dengan Console: [admin@rvpn]>/queue simple add name= R1 target-address=192.168.2.2 maxlimit=64/128k [admin@rvpn]>/queue simple add name= R2 target-address=192.168.3.2 maxlimit=64/128k [admin@rvpn]>/queue simple add name= R3 target-address=192.168.4.2 maxlimit=64/128k Untuk melihat pembagian bandwith : [admin@rvpn]> /queue simple print h. Konfigurasi Router 1 (R1) Mengganti nama Router [admin@mikrotik]> /system identity edit name; Edit menjadi R1, tekan Ctrl+O [admin@r1]> /system identity print Mengganti nama Ethernet Router R1 [admin@r1]> interface ethernet set ether1 name=public [admin@r1]> interface ethernet set ether2 name=lan Memberi IP Address [admin@r1]> ip address add address=192.168.2.2/24 interface=public III-12

[admin@r1]> ip address add address=192.168.10.1/24 interface=lan Konfigurasi Gateway R1 [admin@r1]> ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway= 192.168.2.1 Melihat ip route [admin@rvpn]> ip route print i. Konfigurasi DNS Server [admin@r1]>ip dns set servers=192.168.2.1 allow-remote-requests=yes j. Konfigurasi NAT [admin@rvpn]>ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=public action=masquarade k. DHCP Server [admin@r1]>/ip pool add name=pool1 ranges=192.168.10.2-192.168.10.254 [admin@r1]>/ip dhcp-server add name=server1 address-pool=pool1 interface=lan [admin@r1]>/ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=192.168.1.101 3.8 Uji koneksi Pada tahap pengujian koneksi ini merupakan sebagai langkah pengujian dari hasil perancangan sistem VPN yang telah dilakukan. Pengujian dapat dilakukan dengan melakukan prosedur sebagai berikut. 1. Traceroute dari PC Server VPN ke PC Client 1, Client 2, Client 3, dan Client 4. Langkah ini akan menghasilkan alur rute alamat IP PC Server VPN dan sebaliknya. 2. Ping dari VPN Client Router ke VPN Server Gateway dan sebaliknya. Langkah ini akan menghasilkan nilai round trip time dan packet loss. 3. Pengujian koneksi Remote Desktop dari PC Server VPN ke PC Client 1, Client 2, Client 3, dan Client 4. Pengujian ini berupa pengiriman data melalui jaringan VPN yang telah dirancang. 4. Pengujian FTP ( File Transfer Protocol) transfer. Pengujian ini berupa uji pengunduhan ( download) dari FTP Server VPN ke PC VPN Client. Lalu uji pengunggahan ( upload) dari PC VPN Client ke FTP Server VPN. Pengamatan dilakukan pada koneksi VPN Client ke VPN Gateway dengan memperhatikan packet loss dan round trip time serta lama durasi transfernya. III-13

3.9 Analisis Menguraikan dan menganalisa secara keseluruhan semua yang telah dihasilkan dan telah diolah pada Bab IV tentang Perencanaan Jaringan Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) dan Network Management untuk Efisiensi Koneksi Internet dengan Sistem Intranet. 3.10 Penutup Menguraikan secara singkat mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian dan penulisan tugas akhir. III-14