BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo,1999). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA. 2. Variabel Independen. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Supomo, 1999). Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel BOPO, NIM dan inflasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber data sekunder (Secondary Data) dalam bentuk dokumentasi dengan karakteristik berupa laporan keuangan (financial statement ) utamanya laporan neraca dan laporan laba/rugi, dimana diperoleh melalui situs resmi Directory Bank Indonesiadan www.bi.go.id dan data dari bps.go.id. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisa regresi linier berganda, metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variabel terikat berdasarkan variabel bebas.dalam penelitian ini, yang
38 menjadi variabel independen adalah BOPO, NIM dan inflasi.sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah ROA. 3.1.2 Definisi Operasional 3.1.2.1. Return On Assets (ROA) ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi banktersebut dari segi penggunaan aset. (Dendawijaya,2009).ROA dalam penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengan data kwartal yang ada pada laporan keuangan Bank Syariah Mandiri pada situs www.bi.go.id. 3.1.2.2. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Menurut surat edaran BI No 3/30DPNP tanggal 14 desember 2001, BOPO diukur dari perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. = 100%
39 3.1.2.3. Net Interest Margin (NIM) NIM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dan kredit yang disalurkan. Menurut surat edaran BI No 3/30DPNP tanggal 14 desember 2001, NIM diukur dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif. = ℎ 100% 3.1.2.4. Inflasi Inflasi yaitu proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara keseluruhan secara terus menerus. Tetapi kenaikan harga barang tersebut tidak selalu dalam presentase yang sama. (Nopirin, 2000) Pengukuran laju tingkat inflasi Indonesia dari tahun 2006-2014 diperoleh dari data inflasi yang diambil dari (bps.go.id) dalam bentuk persen. 3.2 POPULASI DAN SAMPEL 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,1999). Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah bank syariah mandiri
40 dengan laporan keuangan telah dipublikasi Bank Indonesia periode 2006 sampai dengan tahun 2014. Data yang akan digunakan dalam sample diperoleh dari website Bank Indonesia, bps.go.id, maupun website resmi bank yang bersangkutan. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,1999). Populasi dalam penelitian ini adalah bank syariah mandiri yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2006-2014. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu metode dimana pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Bank syariah mandiri merupakan Bank syariah swasta. 2. Bank syariah mandiri tersebut membuat laporan keuangan triwulan pada periode 2006 2014 dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia. 3. Data untuk penelitian tersedia antara tahun 2006-2014. 3.3 JENIS DAN SUMBER DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia selama Sembilan tahun berturut-turut dari periode tahun 2006 sampai tahun 2014.Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari media internet dari www.bi.go.id, bps.go.id dan website resmi bank yang
41 bersangkutan.sumber penunjang lainnya berupa jurnal yang diperlukan, dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini. 3.4 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui studi pustaka dari direktori Perbankan Indonesia, situs resmi tiap bank, bps.go.id dan,www.bi.go.id, serta mengkaji buku-buku literatur, jurnal dan majalah untuk memperoleh landasan teoritis yang komprehensif tentang bank mandiri, media cetak, serta mengeksplorasi laporan-laporan keuangan dari bank. 3.5 METODE ANALISIS Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, uji normalitas, analisis regresi berganda dan uji hipotesis. 3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan agar memperoleh hasil regresi yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias.dari pengujian tersebut asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah tidak terdapat korelasi yang erat antara variabel independen (multikolinearitas), tidak terdapat korelasi residual periode t dengan t-1 (autokorelasi), dan tidak terjadi ketidaksamaan varian dari
42 residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (heterokedastisitas), data yang dihasilkan terdistribusi normal. Adapun pengujian asumsi klasik terdiri dari : 1. Uji Autokorelasi Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka terdapat problem autokorelasi.konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak menggambarkan varian populasinya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan model Durbin Watson (DW Test). Bila nilai DW lebih besar dari batas atas atau upper bound (du) dan kurang dari (4 du) berarti tidak ada autokorelasi dansebaliknya jika nilainya mendekati 2 maka terjadi autokorelasi (Ghozali, 2007). 2. Uji Multikolinieritas Pengujian ini bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation (VIF). Pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 / tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
43 variable bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibwah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas begitu juga sebaliknya jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas bukan heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel (ZPRED) dengannilai residualnya SRESID. Model regresi yang, sehingga diidentifikasi tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2007). Jika data menyebar secara acak dan tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 1.5.2 Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas atau variabel terikat kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak.uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov satu arah.apabila nilai Z statistiknya tidak signifikan maka suatu data disimpulkan terdistribusi secara normal.uji Kolmogorov Smirnov
44 dipilih dalam penelitian ini karena uji ini dapat secara langsung menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak. Sementara uji normalitas data yang lain seperti dari statistika deskriptif dirasa tidak efisien karena memerlukan kesimpulan tambahan (Ghozali, 2004). Jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. 3.5.3 Analisis Regresi Berganda Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara ROA (variabel dependen) dengan BOPO, NIM, dan inflasi sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen) dengan persamaan: Y= a + b1x1 + b2x2+ b3x3 + e Keterangan: Y = rasio ROA (return on asset) a = konstanta b1-b3 = koefisien regresi masing-masing variabel X1 = rasio BOPO( biaya operasional terhadap pendapatan operasional) X2 = rasio NIM (Net Interest Margin) X3 = rasio Inflasi e = variabel gangguan
45 3.5.4 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan pengujian secara simultan (uji F) : 1. Uji t-statistik Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri atau masing-masing terhadap variabel dependen Y (Ghozali,2007). Untuk itu digunakan asumsi: 1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Ho = b1 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung< t tabel. Berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung> ttabel. Berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Uji F-statistik Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
46 variabel terikat (Ghozali, 2007). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secarasignifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. 2. Ho : b1 b2 b3 0, artinya ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung< F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung> F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.