2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Melalui bahasa kita bisa melakukan kegiatan komunikasi dan mendapatkan informasi-informasi yang bermanfaat. Dengan menggunakan bahasa Indonesia kita bisa berkomunikasi dengan mudah. Pelajaran Bahasa Indonesia sangatlah penting untuk dipelajari oleh siswa, terutama para siswa tingkat Sekolah Dasar sebagai modal awal untuk melakukan komunikasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah formal merupakan suatu keharusan untuk menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan. Dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 ( 2003 : 4 ) diungkapkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Salah satu tujuan dari Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu. Hal tersebut sejalan dengan salah satu alasan keharusan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah formal khususnya Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai penyampai berbagai ilmu pengetahuan, karena dengan keterampilan membaca, mendengarkan, menyimak dan berbicara kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang selalu berkembang sebagai bekal untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan. Muchlisoh (1992 :39) mengatakan bahwa : Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi pengembangan materi, sumber belajar dan pengembangan keterampilan berbahasa, sedangkan tujuannya berorientasi pada penggunaan bahasa yang

melibatkan empat aspek keterampilan yaitu (1) keterampilan menggunakan bahasa lisan yakni mendengarkan dan berbicara (2) keterampilan menggunakan bahasa tulisan yakni membaca dan menulis (mengarang) Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa terutama kelas VI, karena dengan penguasaan keterampilan berbicara dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada tingkatan sekolah berikutnya. Tarigan (1981:15)) mengemukakan bahwa Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengeluarkan bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, mengatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara lebih dari sekedar mengucapkan bunyi-bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar dan penyimak. Keterampilan berbicara menduduki peringkat kedua dalam pembelajaran bahasa setelah mendengarkan. Keterampilan mendengarkan akan selalu menjiwai keterampilan berbicara. Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di muka umum. Namun, keterampilan berbicara dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar pun belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara. Rusmiati (2002:32) mengemukakan bahwa hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datangnya dari pembicara sendiri (internal ) dan hambatan yang datang dari luar pembicara ( eksternal ). Kegiatan berbicara merupakan kegiatan yang membutuhkan berbagai macam pengetahuan dan kemampuan yang sangat kompleks, salah satunya adalah sikap mental Sikap mental yang perlu dibina dalam kegiatan berbicara adalah sikap komunikasi, rasa percaya diri, dan rasa kepemimpinan dalam hal ini rasa percaya diri dari pembicara bahwa dirinya mampu mengatur, menguasai dan menjalin suasana akrab dengan pendengarnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti membuat kesimpulan bahwa

keterampilan berbicara masih menjadi keterampilan yang kurang diminati oleh siswa, bahkan dengan disuruh berbicara di depan kelas saja terkadang siswa masih enggan untuk melakukannya. Para siswa kesulitan untuk berbicara di depan kelas karena beberapa faktor, misalnya : karena malu, grogi, takut, ataupun karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI,salah satu keterampilan berbicara yang diajarkan adalah tentang berpidato. Pada umumnya siswa masih enggan jika disuruh berpidato di depan kelas dengan berbagai alasan, dan salah satunya adalah kurangnya kemampun siswa dalam melakukan komunikasi dengan baik di depan orang banyak. Selain itu rasa malu juga menjadi penghambat dalam pembelajaran berpidato karena siswa merasa dirinya tidak lebih baik dari teman-temannya. Dalam berpidato siswa dituntut untuk dapat menyampaikan pesan yang terkandung dalam pidato tersebut kepada pendengar. Pesan yang terkandung dalam pidato yang ingin disampaikan pada pendengar dapat tersampaikan jika siswa mengetahui tekhnik penyampaian pada saat melakukan pidato dengan baik. Salah satunya dengan menggunakan metode komunikatif. Karena berpidato merupakan salah satu keterampilan berbicara, maka siswa dituntut untuk dapat menggali potensi mereka agar bisa digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam pembelajaran bahasa, banyak pendekatan yang dapat digunakan tetapi guru harus pandai menguasai konsep yang terkait dengan perkembangan dan pemerolehan bahasa anak. Keterampilan diperlukan agar semua aspek keterampilan berbahasa dapat berkembang dengan baik Salah satu pendekatan yang dapat digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa mengarah pada pencapaian tujuan yang mengutamakan pemerolehan keterampilan berbahasa untuk melakukan komunikasi. Dalam pendekatan komunikatif siswa diajarkan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini siswa lebih bisa berkomunikasi dengan baik dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini siswa lebih

memahami makna dari bahasa Indonesia yang sesungguhnya, sehingga dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan dalam kehidupan nyata. Di samping itu, dengan pendekatan komunikatif ini juga dapat menggali potensi siswa dan guru untuk sama- sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Pada pendekatan komunikatif ada beberapa metode yang dapat digunakan, misalnya dengan menggunakan metode simulasi. Metode ini merupakan cara penyajian dengan menggunakan situasi tiruan dalam proses pembelajaran untuk memperoleh suatu pemahaman hakikat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Pada metode simulasi, siswa dilibatkan langsung dalam situasi yang nyata. Misalnya dalam berpidato. Dengan melakukan simulasi berpidato siswa dapat memperoleh pemahaman mengenai maksud dari pidato tersebut dan mengungkapkan pesan apa yang ingin disampaikan dari pidato tersebut. Pemberian materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa yang diperlukan untuk berbagai keperluan. Dari pemaparan tersebut jelas bahwa tidak tercapai apa yang menjadi keterampilan dasar dari pelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara dapat dibuat semenarik mungkin dan menyenangkan bagi siswa melalui penggunaan metode atau pendekatan yang bisa digunakan, sehingga apa yang menjadi harapan dari pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai dengan baik di SD. Negeri Ganjarsari. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan mengambil judul : Upaya meningkatkan kemampuan berpidato dengan penerapan pendekatan momunikatif dalam keterampilan berbicara siswa pada pembelajaran bahasa indonesia B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa hal yang bisa diidentifikasi dalam penelitian ini. Beberapa hal tersebut adalah :

1. Pembelajaran berbicara khususnya berpidato merupakan materi yang masih agak sulit diberikan pada siswa, karena anak masih enggan untuk berbicara didepan orang banyak. 2. Siswa mengalami kesulitan untuk berpidato karena pembelajaran berpidato memerlukan kesiapan mental, bukan hanya kesiapan fisik saja. 3. Pada kenyataanya pembelajaran berpidato hanya diberikan sebagai salah satu materi yang diajarkan, tetapi sebenarnya pembelajaran berpidato sangat diperlukan agar siswa menjadi lebih berani untuk berbicara khususnya berpidato. 4. Penggunaan metode dan pendekatan yang kurang variatif sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan efektif. Masalah yang dibatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran berbicara khususnya berpidato di kelas VI SDN Ganjarsari Kecamatan Cikalongwetan Bandung Barat. 2. Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat memahami berbagai jenis pidato serta dapat menyampaikan isi pidato secara lisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, C. Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakahkemampuan berpidato siswa kelas VI SDN Ganjarsaridalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan komunikatif? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VI SDN Ganjrasaridalam berpidato pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan komunikatif?

D. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Ingin mengetahui kemampuan berpidatosiswa kelas VI SDN Ganjarsari pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan komunikatif 2. Ingin mengetahui hasilbelajar siswa kelas VI SDN Ganjarsaridalam berpidato dengan menggunakan pendekatan komunikatif E. Manfaat 1. Manfaat secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan hidup dalam aspek keterampilan berpikir kritis dan bertindak secara logis.sedangkan dari segi materi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik dan diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan minat siswa, menghilangkan kejenuhan dalam proses belajar dan mendapatkan pengalaman baru yang lebih menyenangkan. Manfaat bagi siswa a. Siswa mengalami perkembangan belajar baik pada materi, mental, ataupun sikap mereka b. Siswa mempunyai pengalaman belajar bagaimana mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang dapat berguna nanti dalam bermasyarakat c. Siswa dapat memperluas pengetahuan serta dapat mengembangkan kemampuan pribadi yang dimilikinya d. Melatih kemampuan berkomunikasi dengan baik terutama dalam berpidato Manfaat bagi guru a. Guru mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana caranya menggali potensi siswa melalui berpidato

b. Guru mempunyai variasi penggunaan pendekatan / metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam berpidato c. Sebagai piihan untuk guru dalam penyampaian materi pembelajaran berbicara khususnya berpidato dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Manfaat bagi lembaga a. Sebagai bahan perbandingan untuk pengembangan peneliti lainnya dalam bidang studi yang lainnya F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini diawali dengan BAB I Pendahuluan dan diakhiri dengan BAB IV Saran Dan Kesimpulan Pada BAB I pendahuluan terdiri latar belakang yang berisi tentang penjelasan mengapa masalah tersebut diteliti, pentingnya masalah tersebut diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut, baik dari sisi teoritis maupun praktis. Rumusan Masalah dibuat setelah peneliti mengidentifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah yang menjadi fokus dari penelitian. Tujuan penelitian berisi penyajian hasil yang dicapai setelah penelitian selesai dilakukan yang menyangkut tujuan umum dan tujuan khusus. Manfaat dari penelitian ini merupakan hasil yang ingin dicapai oleh penulis umumnya dan dapat mendapat informasi mengenai keberhasilan penerapan pendekatan komunikatif dalam keterampilan berpidato. Klarifikasi konsep berisi penerapan pendekatan komunikatif untuk meningkatkan keterampilan berpidato pada siswa sekolah dasar. Ringkasan teori berisi tentang 1) pembelajaran bahasa Indonesia; 2) berpidato; dan 3) pendekatan komunikatif

Metode Penelitian berisikan 1) jenis penelitian; 2) Instrumen penelitian: a) observasi; b) wawancara; c) lembar angket; d) dokumentasi. 3) Analisis Data; a) tekhnik Pengumpulan Data; b) Validitas Data Lokasi dan Subjek penelitian berisi tentang tempat peneliti mengadakan penelitian dn sasaran peneliti dalam melakukan penelitian.