BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai salah satu komposisi dalam suatu minuman sudah dikenal luas. Sekarang minuman beralkohol dapat kita temui di minimarket. Setiap orang mempunyai batas toleransi terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut mengkonsumsi secara berlebih, maka akan terjadi dampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya, merusak sistem kinerja otak, gangguan jantung, penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk bagi kesehatan, mengkonsumsi alkohol secara berlebih mengakibatkan gangguan mental. Gangguan mental ini akan mengakibatkan perubahan perilaku seperti bertindak kasar, mudah marah, bahkan dapat melakukan pelanggaran atau tindakan kriminal. Negara Republik Indonesia membuat kebijakan dalam menggolongkan kadar alkohol. Menurut MENKES No.86/1977. Golongan tersebut adalah: 1. Golongan A (Kadar alkohol 1-5%). 2. Golongan B (Kadar alkohol 5-20%). 3. Golongan C (Kadar alkohol 20-55%).
Berdasarkan adanya klasifikasi kadar alkohol tersebut, maka dibutuhkan alat ukur kadar alkohol yang bermanfaat untuk mengetahui kadar alkohol pada minuman serta dapat mengetahui golongan minuman beralkohol sesuai dengan peraturan MENKES. Sekarang teknologi sudah sangat berkembang pesat. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi tersebut dapat membantu kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi digunakan sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagian teknologi sekarang ini merupakan penerapan dari teknologi sains untuk kehidupan sehari-hari. Teknologi sains lahir dari pemikiran manusia yang ingin selalu memberikan manfaat dan kemudahan dalam kehidupan yang semakin kompleks. Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah sistem pendeteksi kadar alkohol berbasis mikrokontroler. Untuk mengetahui kadar alkohol pada minuman beralkohol tidak bisa diketahui secara langsung, perlu melakukan pengujian di laboratorium. Alat yang digunakan di laboratorium memiliki dimensi yang cukup besar dengan harga yang mahal. Karena itu perlu dirancang sebuah sistem yang memiliki dimensi kecil, harga relatif murah, dan penggunaan yang mudah. Sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk mengetahui kadar alkohol pada suatu minuman. Sistem yang akan dirancang ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu sensor gas MQ-3 untuk mendeteksi uap alkohol sampel, rangkaian
buffer, mikrokontroler ATMega16, dan LCD (Liquid Crystal Display). Mikrokontroler sebagai kendali utama pada sistem ini akan mengolah data dari output sensor berupa tegangan analog yang sebelumnya melewati rangkaian buffer, kemudian menghasilkan persentase kadar alkohol yang ditampilkan pada LCD. B. RUMUSAN MASALAH Dari penjelasan sebelumnya terdapat permasalahan yang akan menjadi kajian, yaitu : 1. Berapa range konsentrasi kadar alkohol yang dapat diukur oleh sensor gas alkohol MQ-3? 2. Bagaimana rancangan sistem pendeteksi kadar alkohol berbasis mikrokontroler dengan tampilan LCD? 3. Berapa akurasi pengukuran dari sistem pendeteksi kadar alkohol yang dirancang? C. BATASAN MASALAH Untuk mencapai hasil yang optimal dalam perancangan sistem ini, maka terdapat beberapa batasan masalah. Di antaranya sebagai berikut: 1. Sistem hanya akan menentukan kadar alkohol yang terkandung pada minuman beralkohol. 2. Sensor gas MQ-3 dapat mendeteksi kadar alkohol pada range 0% - 55%.
3. Mikrokontroler AVR ATMega16 menjadi kendali utama pada sistem ini. 4. Kadar alkohol yang terdeteksi akan ditampilkan pada LCD (Liquid Cristal Display) berupa persentase. D. TUJUAN Adapun tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Merancang dan membuat sistem pendeteksi kadar alkohol dengan menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega16 dan sensor gas alkohol MQ-3 dengan tampilan LCD (Liquid Cristal Display). 2. Menampilkan persentase kadar alkohol pada range 0% - 55% hasil dari pengukuran sistem. 3. Menjadikan alat alternatif detektor kadar alkohol pada minuman beralkohol yang efektif dan efisien dibandingkan dengan uji laboratorium. E. METODE PENELITIAN Metode penelitian diawali dengan studi literatur sebagai dasar teori dalam penelitian. Setelah dasar teori dianggap menunjang, kemudian melakukan perancangan pembuatan sistem pendeteksi kadar alkohol berbasis mikrokontroler dengan tampilan LCD. Dalam proses perancangan sistem terbagi menjadi 2 bagian. Pertama, perancangan perangkat keras (Hardware) yang meliputi
pembuatan sampel alkohol, perancangan rangkaian buffer, perancangan interfacing LCD dengan mikrokontroler, dan perancangan case / wadah sistem. Kedua, perancangan perangkat lunak (software), yang meliputi pembuatan flowchart dan pembuatan program. Setelah perancangan sistem, kemudian melakukan pengujian sistem tersebut. Hasil dari pengujian sistem akan didapatkan data yang akan dibahas sehingga menghasilkan kesimpulan. Dengan uraian metode penelitian yang dilakukan, maka metode penelitian ini termasuk metode eksperimen. Karena untuk mendapatkan data dan hasilnya harus melakukan percobaan terlebih dahulu. F. MANFAAT Adapun manfaat dari pembuatan sistem ini adalah dapat mendeteksi kadar alkohol pada minuman secara efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan uji laboratorium.