BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK MISKIN KOTA KEDIRI

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2017 TENTANG

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KOTA PASURUAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN BAGI KELUARGA YANG MEMILIKI KARTU MENUJU SEJAHTERA (KMS) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2016

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

4. WAKIL KETUA bertugas: Membantu tugas ketua apabila berhalangan. 5. SEKRETARIS bertugas: a) Mengerjakan secara administrasi pelaksanaan kegiatan;

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI LEBAK

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 14 TAHUN 2011

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2015

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG,

BAB II RUANG LINGKUP. Pasal 2

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCAIRAN BELANJA HIBAH BERUPA UANG

V BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 1 ) TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2013

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2013

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 16

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 65 TAHUN 2015

BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

Transkripsi:

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENGAJUAN BANTUAN SANTUNAN KEMATIAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan pasal 6 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2 Tahun 2016 perlu ditetapkan Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan tentang Prosedur dan Tata Cara Pengajuan Bantuan Santunan Kematian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); - 1 -

- 2-7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republi k Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetntang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2007 Nomor 25, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 110); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2010 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 5);

- 3-15. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Santunan Kematian (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2006 Nomor 14 Seri 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 86) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006 tentang Santunan Kematian Bagi Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2); 16. Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial (Berita Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial (Berita Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014 Nomor 17); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENGAJUAN BANTUAN SANTUNAN KEMATIAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 3. Bupati adalah Bupati Hulu Sungai Selatan. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah. 5. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjunya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 6. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 7. Santunan Kematian adalah pemberian bantuan berupa uang untuk keperluan pengurusan jenazah masyarakat miskin di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

- 4-8. Badan yang mengurus proses pemakaman adalah badan yang dibentuk oleh masyarakat yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang mengkhususkan diri untuk pengurusan jenazah sampai pemakamannya. 9. Kartu Keluarga Sejahtera yang selanjutnya disingkat KKS adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda keluarga kurang mampu. 10. Pendataan Program Perlindungan Sosial yang selanjutnya disingkat PPLS adalah Basis Data terpadu yang dibangun dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik. 11. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Kartu Keluarga adalah Kartu Identitas Keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. 13. Miskin adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi hak-hak dasar antara lain kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kesehatan pendidikan, pekerjaan, dan/atau pelayanan sosial. 14. Ahli waris adalah orang-orang yang berhak menerima harta peninggalan (mewarisi) orang yang meninggal, baik karena hubungan darah (keluarga) maupun karena pernikahan. 15. Surat Kuasa adalah surat pemberian kuasa atau wewenang terhadap seseorang yang dapat dipercaya agar yang bersangkutan dapat bertindak mewakili orang yang memberi kuasa karena orang yang memberi kuasa tidak dapat melaksanakan sendiri. BAB II PENGANGGARAN DAN PENERIMA SANTUNAN KEMATIAN Pasal 2 (1) Pemerintah Daerah dapat memberikan santunan kematian bagi penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai kemampuan keuangan Daerah. (2) Santunan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan pada DPA PPKD pada pos belanja Bantuan Sosial yang tidak dapat direncanakan. (3) Santunan kematian diperuntukkan bagi penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sah dan termasuk kategori miskin yang meninggal dunia, yang tercatat dalam data KKS dan/atau data PPLS. BAB III SYARAT PEMBERIAN Pasal 3 Pemberian Santunan Kematian sebagaimana dimaksud pada pasal 2 memenuhi kriteria paling sedikit : a. Memiliki indentitas yang jelas; dan b. Berdomisili dalam wilayah administratif Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

- 5 - BAB IV TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PENERIMA SANTUNAN KEMATIAN Pasal 4 (1) Yang berhak mengajukan permohonan dan menerimakan Santunan Kematian adalah Ahli Waris atau Badan yang mengurus Proses pemakaman. (2) Pengajuan permohonan Santunan Kematian diterima di PPKD paling lama 25 (dua puluh lima) hari kerja terhitung yang bersangkutan meninggal dunia. (3) Ahli Waris atau Badan yang mengurus proses pemakam menyampaikan permohonan santunan kematian kepada Kepala Desa/Lurah untuk memperoleh surat pengantar dan surat keterangan miskin. (4) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) setelah melakukan verifikasi terhadap data KKS dan/atau PPLS, Kepala Desa/Lurah dapat menerbitkan Surat Pengantar dan Surat Keterangan Miskin paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak su rat pengajuan permohonan diterima. (5) Permohonan Santuan Kematian diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat yang bersangkutan. (6) Permohonan Santuan Kematian wajib dilengkapi dengan : a. Asli Surat Pengantar dari Desa/Kelurahan; b. Asli Surat Rekomendasi dari Kecamatan; c. Fotokopi KTP Ahli waris yang masih berlaku; d. Fotokopi Akta Kematian, yang sudah dilegalisir; e. Asli Surat Keterangan Ahli Waris dari Desa/Kelurahan; f. Asli Surat Keterangan Miskin dari Desa/Kelurahan; g. Asli Surat Keterangan Kematian dari Desa/Kelurahan; h. Asli Surat Penunjukan Badan untuk mengurus jenazah dari Desa/Kelurahan apabila tidak ada ahli waris; i. Fotokopi KTP Pengurus Badan yang ditunjuk apabila tidak ada ahliwaris; dan j. Asli Surat Pernyataan Ketaatan Penggunaan Bantuan. (7) Ahli waris atau Badan yang mengurus proses pemakaman berhak menerima bantuan santuan kematian setelah memenuhi ketentuan dan persyaratan permohonan. BAB V VERIFIKASI DATA Pasal 5 (1) Camat berdasarkan surat pengantar dari Desa/Kelurahan melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen serta data miskin Almarhum/Almarhumah. (2) Verifikasi data sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak surat pengajuan permohonan diterima. Pasal 6 (1) Verifikasi data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mengacu pada data KKS dan/ atau data PPLS terakhir yang dimiliki. (2) Hasil verifikasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar bagi Camat untuk menerbitkan Rekomendasi atas permohonan santunan kematian.

- 6 - BAB VI PENYALURAN SANTUNAN KEMATIAN Pasal 7 (1) Penyaluran dana santunan kematian dilaksanakan melalui pembayaran langsung/tunai kepada Ahli Waris atau Badan yang mengurus proses pemakaman. (2) Penyaluran dana santunan kepada penerima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan kuitansi bukti penerimaan. Pasal 8 (1) Penyaluran/penyerahan santunan kematian sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) dapat diwakilkan kepada orang yang diserahi kuasa untuk mewakili. (2) Bagi yang selain ahli waris untuk menerima penyerahan/penyaluran santunan kematian sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib menyerahkan : a. Asli surat kuasa bermaterai cukup. b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku. BAB VII PENOLAKAN PERMOHONAN SANTUNAN KEMATIAN Pasal 9 Penolakan permohonan santunan apabila : (1) Permohonan diterima di PPKD melebihi 25 (dua puluh lima) hari kerja terhitung yang bersangkutan meninggal dunia berdasarkan keterangan pada Akta Kematian. (2) Almarhum/Almarhumah tidak terdaftar dalam data KKS dan/atau PPLS Kabupaten Hulu Sungai Selatan. (3) Penyebab kematian dikarenakan : a. Bunuh Diri. b. Hukuman mati atas putusan pengadilan. c. Melakukan tindak pidana. d. Akibat penyalahgunaan psikotropika, narkoba, minuman keras dan zat adiktif lainnya. e. Terlibat perkelahian dan tidak sebagai orang yang mempertahankan diri. f. Huru-hara, tawuran, demonstrasi termasuk didalamnya pemogokan makan. g. Kebut-kebutan dijalan raya. h. Kegiatan dalam even olahraga tidak resmi. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Ketentuan mengenai contoh format Surat Permohonan Santuan Kematian, Surat Rekomendasi Camat, Surat Keterangan Ahli Waris, Surat Penunjukan Badan pengurus pemakaman, Surat Kuasa, Surat Pernyataan Ketaatan Penggunaan Bantuan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

- 7 - Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Ditetapkan di Kandangan pada tanggal BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, ttd ACHMAD FIKRY Diundangkan di Kandangan pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, ttd M. IDEHAM BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 NOMOR

- 8-1. CONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN PENYALURAN SANTUNAN KEMATIAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN SURAT PERMOHONAN BANTUAN SANTUNAN KEMATIAN...,... Kepada Yth. Bupati Hulu Sungai Selatan up. Camat Kecamatan... di... Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... N I K :... Alamat : Jln.... Desa/Kelurahan*)... RT/RW... No... Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dengan ini saya mengajukan permohonan bantuan Santunan Kematian untuk keluarga kami, dengan data sebagai berikut : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan. *) Tanggal meninggal :... Alamat : Jln.... Desa/Kelurahan... RT/RW... No... Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dikarenakan ketidakmampuan kami, mohon kiranya Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat memberikan bantuan santuan kematian keperluan pengurusan jenazah keluarga kami. Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan bantuan Bapak Saya ucapkan terima kasih. Pemohon, (...nama... ) Keterangan : *) Coret yang tidak perlu.

- 9-2. CONTOH FORMAT REKOMENDASI KOP SURAT SKPD REKOMENDASI NOMOR :... Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... Jabatan :... dengan terlebih dahulu mempertimbangkan dan melakukan penelitian atas hal hal sebagai berikut : 1. Keberadaan/domisili calon penerima santuan kematian. 2. Kriteria calon penerima bantuan sosial santunan kematian. 3. Ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial santunan kematian berdasarkan data KKS dan/atau PPLS Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Maka Permohonan Bantuan Sosial Santunan Kematian terhadap : N a m a : N I K : Alamat : Direkomendasikan untuk dapat diberikan bantuan berupa bantuan sosial santunan kematian. Demikian rekomendasi ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya....,... Camat, (tanda tangan dn cap). Catatan : Rekomendasi dapat diberikan kolektif seandainya calon penerima bantuan sosial yang direkomendasikan lebih dari 1 (satu) dengan melampirkan hasil penilaian/evaluasi pada masing-masing berkas.

- 10-3. CONTOH FORMAT KETERANGAN AHLI WARIS KOP SURAT DESA/KELURAHAN SURAT KETERANGAN AHLI WARIS NOMOR :... Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... Jabatan :... dengan ini menerangkan/menyatakan bahwa : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin :... Tempat, Tanggal Lahir :... Alamat : Jln.... Desa/Kelurahan*)... RT/RW... No... Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adalah benar merupakan ahli waris dari : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Tempat, Tanggal Lahir :... Alamat : Jln.... Desa / Kelurahan *)... RT/RW... No......Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Hubungan dengan Almarhum/Almarhumah*) :... Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Dibuat di :... Pada tanggal :... Kepala Desa/Lurah *) (tanda tangan dan cap). Keterangan : *) Coret yang tidak perlu.

- 11-4. CONTOH FORMAT PENUNJUKAN BADAN KOP SURAT DESA/KELURAHAN SURAT PENUNJUKAN BADAN YANG MENGURUS PEMAKAMAN NOMOR :... Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... Jabatan :... Dikarenakan Almarhum/Almarhumah *) tidak mempunyai Ahliwaris dengan ini menunjuk : Nama Badan :... Alamat : Jln.... Desa/Kelurahan*)... RT/RW... No... Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Untuk mengurus segala keperluan yang berhubungan dengan pemakaman jenazah termasuk mengajukan dan menerimakan santunan kematian untuk Almarhum/Almarhumah *) : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Tempat, Tanggal Lahir :... Alamat : Jln.... Desa / Kelurahan *)... RT/RW... No......Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Demikian Surat Penunjukan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Dibuat di :... Pada tanggal :... Kepala Desa/Lurah *) (tanda tangan dan cap). Keterangan : *) Coret yang tidak perlu.

5. CONTOH FORMAT SURAT KUASA - 12 - SURAT KUASA Yang bertandatangan dibawah ini : Nama :... N I K :... Alamat : Jln.... Desa / Kelurahan *)... RT/RW... No......Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. selanjutnya disebut PEMBERI KUASA. Selaku Ahli Waris untuk menerimakan Bantuan Santuan Kematian untuk : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *) dengan ini memberikan kuasa kepada : NAMA :... NIK :... ALAMAT :... Selanjutnya disebut PENERIMA KUASA. Untuk melakukan PENCAIRAN DAN PENERIMAAN atas penyerahan Santunan Kematian atas nama PEMBERI KUASA sebesar Rp. 1.500.000,- dan untuk maksud tersebut PENERIMA KUASA juga Saya Kuasakan untuk menandatangani dokumen-dokumen yang berkaitan dengan PENCAIRAN DAN PENERIMAAN dimaksud. Segala akibat yang terjadi sehubungan dengan diberikannya surat kuasa ini menjadi tanggung jawab Saya selaku PEMBERI KUASA. Demikian Surat Kuasa ini Saya buat dan Tandatangani/Cap Jempol *) diatas materai dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran tanpa ada paksaan atau tekanan dari manapun di... pada tanggal... bulan... tahun... (... /... /... ). PENERIMA KUASA, PEMBERI KUASA, Materai 6000...... Mengetahui : Kepala Desa/ Lurah *)...... Keterangan : *) Coret yang tidak perlu.

- 13-6. CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN KETAATAN PENGGUNAAN BANTUAN SURAT PERNYATAAN KETAATAN PENGGUNAAN BANTUAN SANTUNAN KEMATIAN Yang bertandatangan dibawah ini : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Tempat, Tanggal Lahir :... Alamat : Jln.... Desa / Kelurahan *)... RT/RW... No......Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sebagai ahliwaris yang menerimakan bantuan santunan kematian dari Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk : Nama :... N I K :... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Tanggal meninggal :... Alamat : Jln.... Desa / Kelurahan *)... RT/RW... No......Kecamatan... Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Menyatakan bahwa : 1. Bersedia menggunakan bantuan santunan kematian seluruhnya untuk segala hal yang berhubungan langsung dengan pengurusan jenazah. 2. Bertanggungjawab atas penggunaan bantuan santunan kematian tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Apabila dikemudian hari diketahui terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana tersebut sehingga kemudian menimbulkan kerugian negara, maka sya bersedia mengganti dan menyetorkan kerugian tersebut ke kas daerah dan bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Materai 6000 Yang membuat pernyataan...(ahli Waris)... Keterangan : *) Coret yang tidak perlu. BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, ACHMAD FIKRI