BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Modulator FSK 1200 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit Iinusat-01

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian perangkat keras dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM TRANSMITTER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

BAB III PERANCANGAN ALAT

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Sistem Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah secara Otomatis pada Kompleks Perumahan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB II LANDASAN TEORI. Pengembangan dari suatu sarana berkomunikasi adalah radio Fm, pada

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

PERANCANGAN ALAT SISTEM PENGIRIMAN PESAN SMS MELALUI JALUR RADIO KOMUNIKASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying ) LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : JOHANES

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian catu daya, modulator dan demodulator FSK, pemancar dan penerima FM, driver motor DC, mikrokontroler, sensor, serta prototipe pintu gerbang dan garasi. Pada perancangan perangkat lunak (software) ini meliputi Flow Chart, listing program yang akan ditanam pada mikrokontroler menggunakan bahasa basic. 3.1 Blok Diagram Sistem Baterai Power Tombol Penerima FM Demodulator FSK Mikrokontoller Motor A Mikrokontoller Driver motor Modulator FSK Motor B Pemancar FM Limit Switch Sensor PIR Infra Red Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan 24

25 Pada blok diagram diatas dapat dijelaskan bahwa sistem kerja pengendali pintu gerbang dan garasi ini bekerja menggunakan transmisi gelombang radio FM. Pada sisi pemancar atau pengendali ini merupakan sebuah remote kontrol dengan 4 buah tombol sebagai input mikrokontroler yang selanjutnya akan diproses dan diteruskan ke modulator FSK, data yang dikirim mikrokontroler berupa output data High=1 atau Low=0 ini tidak dapat dipancarkan langsung karena bentuk gelombang pada radio pemancar berupa sinyal analog atau berupa gelombang sinusoidal. Kemudian agar data High Low tersebut dapat dipancarkan maka diperlukan sebuah Modulator FSK yang akan merepresentasikan data tersebut ke dalam bentuk gelombang sinusoidal. Pada sisi penerima, sinyal akan didemodulasi sehingga frekuensi yang berupa sinyal analog diidentifikasi dari nilai data High atau Low yang dikirim pemancar dengan melakukan teknik pergeseran frekuensi, sehingga menghasilkan bentuk gelombang data sesuai yang dikirim. Selanjutnya data tersebut akan diproses oleh mikrokontroller dan melakukan perintah pengaktifan membuka atau menutup pintu gerbang dan garasi sesuai dengan penekanan tombol pada remote. Pada saat proses pengaktifan pintu, sensor PIR dan Infra Red akan mengirim data ke mikrokontroller kemudian melakukan penghentian sistem penutup pintu jika terjadi perubahan data sensor dan sistem penutup pintu akan kembali aktif jika data sensor kembali ke data awal. 3.2 Catu Daya Catu daya merupakan bagian yang memberi daya agar sistem dapat bekerja. Pada bagian pengendali/pemancar frekuensi yang terdapat pada remote

26 dibutuhkan tegangan sebesar 12Vdc yang berasal dari baterai. Remote ini yang akan selalu dipegang oleh pengguna sebagai alat pengendali. Catu daya yang digunakan adalah catu daya +12V DC, +9V DC, dan +5 Vdc. Maka untuk menghasilkan tegangan konstan 12 Volt maka digunakan IC Regulator 7812, untuk tegangan 9 Volt digunakan IC Regulator 7809 dan untuk tegangan 5 Volt digunakan IC Regulator 7805. Tabel 3.1 Alokasi Catu Daya Tegangan Alokasi 12 Vdc Modulator, Pemancar, Penerima 9 Vdc Mikrokontroler BasicStamp BS2p40 5 Vdc Demodulator, Sensor PIR, Infra red, Driver Motor DC Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya

27 Gambar 3.3 Bentuk Fisik Rangkaian Catu Daya 3.3 Modulator dan Demodulator FSK Pada perancangan modulator dan demodulator ini digunakan IC XR2206 sebagai modulator FSK dan IC LM567 sebagai Demodulator. 3.3.1 Modulator FSK Untuk mengirimkan bit-bit digital maka diperlukan suatu sistem modulasi digital yang dapat mengkonversi bit-bit tersebut ke dalam bentuk sinyal analog. Modulasi digital yang dipakai ialah sistem FSK dengan menggunakan rangkaian terintegrasi dengan komponen utamanya IC XR2206. Gambar 3.4 IC XR2206 XR-2206 merupakan IC yang mampu membangkitkan sinyal modulator. IC ini merupakan sebuah sinyal generator yang mampu membangkitkan sinyal

28 dari 0,01 Hz sampai 1 MHz. Agar mendapatkan kecepatan data sampai 1200 bps, maka frekuensi mark dan space harus diset pada frekuensi 1070 Hz dan 1270 Hz. Untuk melakukan setting frekuensi seperti yang diharapkan dapat dilakukan dengan mengganti nilai resistor dan kapasitor timing. Untuk mendapatkan frekuensi mark dapat menggunakan rumus sebagai berikut. f1 =... (7) f2 =.. (8) Adapun Blok Diagram yang terdapat dalam IC XR2206 terdiri dari rangkaian Voltage Control Oscilator (VCO), Switch, dan Multiplier seperti pada gambar 3.5 dibawah ini. Gambar 3.5 Blok Diagram XR2206

29 XR2206 dapat diaplikasikan sebagai pembangkit sinyal modulasi FSK, function generator, Phase Loked Loops (PLL), generator AM/FM. Untuk membuat aplikasi yang diinginkan maka diperlukan pengetahuan tentang fungsi dari pin-pin yang terdapat pada IC XR2206. Adapun diskripsi pin yang berada pada kaki-kaki IC tersebut seperti pada gambar 3.6 Gambar 3.6 Diskripsi Pin XR2206 Tabel 3.2 Diskripsi Pin XR2206 Pin Simbol Diskripsi 1 AMSI Amplitude Modulating Signal Input 2 STO Sine or Triangle Wave Output 3 MO Multiplier Output 4 VCC Positive Power Suply 5 TC1 Timing Capasitor Input 6 TC2 Timing Capasitor Input 7 TR1 Timing Resistor 1 Output 8 TR2 Timing Resistor 2 Output 9 FSKI Frequency Shift Keying Input 10 BIAS Internal Voltage Reference 11 SYNCO Sync Output 12 GND Ground 13 WAVE1 Wave Form Adjust Input 1 14 WAVE2 Wave Form Adjust Input 2 15 SYMA1 Wave Symetry Adjust 1 16 SYMA2 Wave Symetry Adjust 2 Pada perancangan rangkaian modulator ini sinyal frekuensi pada modulasi FSK dapat ditentukan yaitu pada frekuensi f1=1270hz untuk kondisi mark (High=1) dan f2=1070hz untuk kondisi space (Low=0), dimana untuk

30 menentukan frekuensi tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari nilai R1, R2, dan C dengan melakukan perhitungan : Jika nilai C = 100nF maka: Untuk menentukan F1=1270Hz (mark) Untuk menentukan F2=1070Hz (space)

31 Gambar 3.7 Rangkaian Modulator FSK Gambar 3.8 Bentuk Fisik Rangkaian Modulator FSK 3.3.2 Demodulator FSK LM567 adalah rangkaian terintegrasi yang berfungsi sebagai tone dekoder, yang membandingkan frekuensi masukan dengan frekuensi osilator.frekuensi yang dapat dibandingkan mulai dari 0.01Hz sampai 500KHz. prinsip kerja dari IC ini adalah membandingkan frekuensi nada/data masukan dan jika frekuensi masukan sama dengan frekuensi osilator maka output IC akan berlogika Low sedangkan jika tidak sama maka output IC berlogika High. Blok diagram dari IC LM567 dapat diperlihatkan seperti pada gambar 3.9

32 Gambar 3.9 Blok Diagram LM567 Agar komunikasi antara modulator dengan demodulator dapat berfungsi dengan baik, maka pada demodulator harus mempunyai frekuensi center (fc) diantara f1 dan f2 (pada modulator). Perhitungan untuk menentukan frekuensi center pada demodulator dapat dihitung dengan persamaan berikut: fc.(9) Jika diketahui f1=1270 Hz, f2=1070 Hz, maka: fc fc fc Hz Gambar 3.10 Rangkaian Demodulator

33 Gambar 3.11 Bentuk Fisik Rangkaian Demodulator 3.4 Multivibrator Astabil Rangkaian Multivibrator ini berfungsi untuk menghasilkan data konstan High-Low yang dibangkitkan terus menerus sehingga menghasilkan sinyal kotak yang terus berosilasi atau lebih sering disebut data clock. Data clock atau sinyal kotak ini berfungsi sebagai masukan data pada modulator FSK (hanya digunakan saat test awal rangkaian modulator FSK), apabila data sinyal kotak yang dibangkitkan multivibrator hasilnya sama dengan sinyal modulasi FSK maka Modulator FSK dapat berfungsi dengan baik. Gambar 3.12 Rangkaian Multivibrator Astabil

34 3.5 Pemancar dan Penerima FM Pada modul pemancar dan penerima data harus dapat dikirim dan diterima dengan baik agar tidak terjadi loss data, maka pada sisi pemancar dan penerima harus di setting pada range yang sama diantara 100-108MHz atau dapat disesuaikan dengan range yang kosong agar tidak bersinggungan dengan radio broadcast yang ada. 3.5.1 Modul Pemancar Modul pemancar yang dipakai dalam Tugas Akhir ini berupa pemancar VCO (Voltage Control Oscilator), pemancar ini memiliki penguatan daya pancar rendah dengan jarak jangkauan ± 5 meter sesuai dengan panjang antena yang dipasang. Range Frekuensi band yang dipakai berada di 100-108 MHz. Gambar 3.13 Rangkaian Modul Pemancar Spesifikasi : Tegangan : 12Vdc Range radio frekuensi dapat di adjust mulai dari 88-108MHz Daya pancar 300mWatt Jarak jangkauan ± 5 meter (dipengaruhi panjang antena)

35 Gambar 3.14 Modul Pemancar 3.5.2 Modul Penerima Modul Penerima ini berupa FM tuner yang merupakan Radio penerima yang sering dipakai untuk penerima siaran radio broadcast biasa. Biasanya modul ini dipasang tanpa antena tambahan karena modul penerima ini sudah dilengkapi antena dengan kualitas peneriman yang baik. Gambar 3.15 Rangkaian Modul Penerima Spesifikasi : Tegangan : 12 Vdc. Dapat di adjust dari 88-108MHz.

36 Output Stereo. Terdapat dua led indikator yang menandakan radio aktif serta baik buruknya kualitas penerimaan. Gambar 3.16 Modul Penerima 3.6 Sensor Infra Red Sensor infra red pada perancangan Tugas Akhir ini berfungsi untuk mendeteksi adanya hambatan/halangan yang menutupi jalur lintasan IR. Kondisi awal IR berlogika High=1 karena IR Led (Transmit) akan terus menerus mengirim data High ke IR Detector (Receive) dan ketika jalur lintasan komunikasi IR terhalang atau terdapat hambatan maka IR Detector akan berlogika Low=0 (tidak ada data yang diterima). Spesifikasi : Tegangan = 5Vdc Data output IR berupa TTL IR Led (Transmit) dan IR Detector (Receive)

37 Gambar 3.17 Rangkaian Infra Red 3.7 Sensor PIR Sensor PIR yang digunakan dalam Tugas Akhir ini berupa modul yang telah terintegrasi dengan sensor PIR tersebut. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia, sehingga dalam sistem ini dapat diterapkan sebagai sistem kenyamanan pintu gerbang. Sistem kerja sensor pada aplikasi ini adalah jika sensor mendeteksi adanya manusia d atas jalur lintasan pintu gerbang, maka sensor akan mengirim data ke mikrokontroler kemudian pintu akan berhenti sementara dan kembali beroperasi jika sensor sudah tidak menemukan adanya manusia dilintasan. Spesifikasi : Tegangan : 5Vdc Output data : High=1, Low=0 Jarak jangkauan : max.7 meter Compatible with other mikrocontroller

38 Gambar 3.18 Rangkaian Sensor PIR Top_3224 3.8 Driver Motor Driver motor yang digunakan adalah driver motor dengan menggunakan IC L298 yang dapat mengendalikan 2 motor DC. Alasan pemilihan rangkaian driver motor dengan menggunakan IC L298 adalah. Rangkaian ini dapat memutar arah putaran motor dengan baik. Kecepatan motor DC dapat diatur dengan Pulse Width Modulation (PWM). Mudah dalam program pengendalian motor. Gambar 3.19 Rangkaian Driver Motor

39 Gambar 3.20 Gambar Fisik Rangkaian Driver Motor 3.9 Switch Pada perancangan limit switch dan push button ini dapat dihubungkan langsung antara 5Vdc ke port pada basicstamp, kondisi awal switch tidak terhubung kemana mana, ketika ada penekanan switch atau push button maka port pada basicstamp akan terhubung dengan 5Vdc sehingga akan berlogika 1 (High). Gambar 3.21 Rangkaian Switch dan Push Button 3.10 Mikrokontroler BasicStamp BS2p40 Pada perencanaan sistem ini dibutuhkan 2 buah mikrokontroler untuk diprogram/ditanamkan alur kerja sistem sistem buka/tutup pintu gerbang dan garasi yang dapat di kelompokan menjadi 2 bagian, yaitu: mikrokontroler pada remote yang berfungsi untuk pemilihan data input yang boleh dikirim ke transmitter dan mikrokontroler pada pengendali pintu gerbang dan garasi yang berfungsi menerima data dari remote serta melakukan pemilihan data untuk

40 diproses sebagai pengendali pintu, kemudian mikrokontroler ini juga melakukan interface antar sensor-sensor agar data keluaran sensor dapat diproses sebagai data masukan mikrokontroler. 3.10.1 Flow Chart Sistem Remote Penjelasan flow chart sistem pada remote adalah sebagai berikut : Pada remote kontrol ini data masukan dari penekanan tombol akan di proses oleh mikrokontroler dan mengirimkan data biner untuk perintah membuka tutup pintu gerbang dan garasi sesuai dengan penekanan pada remote. Jika terjadi penekanan tombol pada remote maka data masukan dari tombol akan diolah berdasarkan pemilihan data tombol yang telah ditetapkan. Jika penekanan tombol sesuai dengan data yang telah ditetapkan maka data akan dikirim ke transmitter, kemudian kembali ke awal program. Jika data tombol tidak sesuai, data tombol dikembalikan ke masukan data tombol dan akan diproses ulang.

41 Start Inisialisasi program Tombol 1 ditekan? Tombol 2 ditekan? Tombol 3 ditekan? Tombol 4 ditekan? ya ya ya ya Kirim data 100 Kirim data 101 Kirim data 110 Kirim data 111 Gambar 3.22 Flow Chart Sistem Remote 3.10.2 Flow Chart Sistem Pengendali Pintu Gerbang dan Garasi Flowchart pada pengendali pintu gerbang dan garasi ini dibagi mejadi beberapa prosedur, keadaan ini difungsikan agar sistem dapat bekerja secara normal dan terstruktur, adapun flowchart pengendali pintu gerbang dan garasi ini adalah sebagai berikut: Start Masukkan data remote Apakah Data=100 Apakah Data=101 Apakah Data=110 Apakah Data=111 ya ya ya ya Tutup_Gerbang Tutup_Garasi Buka_Garasi Buka_Gerbang

42 Begin (tutup_gerbang) Begin (berhenti1) Jalankan Motor (tutup gerbang) Low enable_a Low plus_a Low minus_a Sensor PIR mendeteksi halangan? Sensor IR mendeteksi halangan? Gerbang tertutup? return ya ya ya Berhenti3 Berhenti3 Berhenti1 return Begin (buka_gerbang) Begin (berhenti3) Jalankan motor (buka gerbang) Low enable_a Low plus_a Low minus_a ya Gerbang terbuka? ya Sensor PIR mendeteksi halangan? Berhenti1 ya return Sensor IR mendeteksi halangan? return

43 Begin (tutup_garasi) Begin (berhenti 2) Jalankan Motor (tutup_garasi) Low enable_b Low plus_b Low minus_b Garasi tertutup? Sensor IR terhalang? return ya ya Berhenti2 Berhenti4 return Begin (buka_garasi) Begin (berhenti 4) Jalankan Motor (buka_garasi) Garasi terbuka? Low enable_b Low plus_b Low minus_b ya ya Berhenti2 Sensor IR terhalang return return Gambar 3.23 Flow Chart Sistem Pengendali Pintu Gerbang dan Garasi Penjelasan Flow chart sistem: Data masukan dari remote akan di proses berdasarkan pemilihan data yang telah ditetapkan. Jika data masukan sesuai dengan yang ditetapkan, maka akan sistem akan melakukan pengaktifan motor pada sistem buka/tutup pintu. sedangkan

44 pada sistem penutup pintu, maka sistem akan melakukan pengecekan sensor-sensor. apabila terjadi perubahan data sensor, maka sistem akan melakukan penghentian sementara pada sistem penutup kemudian akan dilakukan pengecekan sensor-sensor kembali hingga tidak terjadi perubahan data sensor dan sistem penutup dapat dilanjutkan. 3.11 Perencanaan Pembuatan Model Mekanik Sistem Bahan yang digunakan dalam perencanaan mekanik ini adalah bahan acrilik untuk semua lapisan cassing pada remote kontrol, dan untuk perencanaan mekanik pintu gerbang dan garasi bahan yang digunakan adalah kayu tipis (lapisan dasar, dinding prototipe, pintu gerbang dan garasi), gear box CD-Rom (sistem buka/tutup pintu gerbang). buka_garasi Antena tutup_gerbang Buka_gerbang tutup_garasi Gambar 3.24 Perancangan Remote Switch_1 Sensor PIR Pintu Gerbang Gerigi dan Motor DC_A Tutup Buka Rel gerigi Switch_2 Infra Red_A

45 Switch_4 Motor DC_B Pintu Garasi Infra Red_B Switch_3 Gambar 3.25 Perancangan Pintu gerbang dan Garasi Keterangan: Switch_1 Switch_2 Switch_3 Switch_4 Infra red_a Infra red_b Sensor PIR = untuk mematikan motor ketika pintu gerbang sudah menutup = untuk mematikan motor ketika pintu gerbang sudah membuka = untuk mematikan motor ketika pintu garasi sudah menutup = untuk mematikan motor ketika pintu garasi sudah membuka = mendeteksi jika ada benda yang menghalangi lintasan pintu = mendeteksi jika ada benda yang menghalangi lintasan pintu = mendeteksi jika manusia yang menghalangi lintasan pintu Motor DC_A = untuk sistem buka tutup pintu gerbang Motor DC_B = untuk sistem buka tutup pintu garasi