BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Refrensi OSI

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

Protokol Jaringan Komputer

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

TCP dan Pengalamatan IP

Dasar Dasar Jaringan

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Bab III Prinsip Komunikasi Data

MODEL OSI LAYER DAN DOD

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH :

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

TRANSPORT LAYER DEFINISI

Referensi Model OSI & TCP/IP

We Can Start From Nothing

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Tugas Jaringan Komputer

12. Internet dan Jaringan Konvergensi

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

IP Address. Dedi Hermanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

Pemrograman Jaringan

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

OSI LAYER DAN TCP/IP

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Open Systems Interconnection 7 - Layer

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan

Sejarah TCP/IP TCP/IP

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1.

Pertemuan II. Referensi Model OSI

CARA KERJA TCP/IP. Bab 1. Pendahuluan

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Pertemuan 2. Komunikasi Data

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

Arsitektur, Standarisasi, dan Trend

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Internet dan Jaringan Konvergensi. Muhammad Daud Nurdin

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (JARINGAN KOMPUTER) Pengesahan. Nama Dokumen : SILABUS. No Dokumen : No Revisi : Diajukan oleh

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

Computer Networking & Security. H. Mochamad Wahyudi, CCNA, CEH, CHFI

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Tujuan dari Bab ini:

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam kon

Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-4 : Hand Out : Piping Supriatna

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan (Network) Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan saling terhubung melalui sebuah teknologi dimana komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi [TMA,2003]. 2.1.1 Local Area Network (LAN) LAN merupakan jaringan pribadi di dalam sebuah bangunan sampai beberapa kilometer dari gedung tersebut. LAN banyak digunakan untuk menghubungkan komputer dengan perangkat lain di dalam kantor, perusahaan dan pabrik-pabrik untuk dapat saling berbagi sumber daya dan bertukar informasi. LAN dibedakan dari jenis jaringan lain oleh tiga karakteristik yaitu, teknologi transmisi, ukuran, dan topologi [TMA,2003]. 2.1.2 Wide Area Network (WAN) Wide Area Network merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. 2.1.3 Bandwidth Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Bagian dari spektrum frekuensi yang diperlukan untuk mentransmisi informasi yang dibutuhkan. Setiap saluran radio memiliki frekuensi pusat dan frekuensi tambahan di atas dan di bawah frekuensi bawaan yang digunakan untuk membawa informasi yang ditransmisikan. II-1

II-2 2.2 Open System Interconnection (OSI) Model OSI Model (Open System Interconnection Model) adalah proposal yang dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) sebagai langkah pertama menuju Standarization International Protocol yang digunakan dalam berbagai lapisan. Dalam model OSI menghubungkan sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem lain dan memiliki tujuh lapisan. Prinsip-prinsip yang diterapkan untuk tujuh layer adalah : 1. Layer harus dibuat ketika fungsi yang berbeda dibutuhkan. 2. Setiap lapisan harus melakukan fungsi yang terdefinisi dengan baik. 3. Fungsi dari tiap layer harus dipilih dengan baik menurut international standard Protocol. 4. Batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi di seluruh interface. 5. Beberapa layer harus cukup besar sehingga fungsi yang berbeda tidak perlu di satukan dalam layer yang sama. Tujuh lapisan Model OSI sebagai berikut [TMA,2003].: 1. Layer 1 Physical Layer Physical Layer adalah lapisan terbawah dari 7 pembagian layer OSI ini. Layer ini berfungsi untuk mengatur dan mengubah semua hal yang berhubungan langsung dengan hardware. Layer ini untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, cara menerima sinyal, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, bentukan jaringan dan pengkabelan. Selain itu, juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 2. Layer 2 Data Link Layer Data Link Layer adalah layer yang berfungsi untuk mengelompokkan bit-bit data kedalam format frame agar dapat diproses oleh lapisan fisik, mengkoreksi kesalahan, untuk mengatur pergerakkan arus bit ke penerima yang benar-benar dituju, dan menentukan pengalamatan perangkat yang benar. Pada Data link ini sangat bertanggung jawab, apabila terjadi kegagalan, pengiriman dan akan dikirim ulang.

II-3 3. Layer 3 Network Layer Network Layer adalah layer yang menyediakan koneksi dan menentukan cara terbaik untuk mengirim data, membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing. Pada layer ini juga dapat mendeteksi error dan mengatur ulang koneksi. 4. Layer 4 Transport Layer Transport Layer berfungsi untuk memecahkan data ke dalam paketpaket data serta akan diberikan nomor urut ke paket-paket sehingga paket berurutan agar tidak terjadi kesalahan atau perubahan pada data. Protocol yang bekerja pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). 5. Layer 5 Session Layer Session layer adalah layer yang bertanggung jawab mengatur jaringan, mendefinisikan bagaimana jaringan dibuat, cara memelihara jaringan sehingga tetap lancar, dan mengakhiri hubungan antar node. 6. Layer 6 Presentation Layer Presentation layer adalah layer yang menerjemahkan data yang ingin dikirimkan dan berfungsi untuk mengurus format data yang dapat dipahami oleh media apapun. Jadi pada layer ini tujuannya memanipulasi data bukan untuk komunikasi. 7. Layer 7 Application Layer Application Layer merupakan layer teratas pada OSI layer yang berfungsi menghubungkan antara aplikasi dengan jaringan sehingga pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan yang terjadi. Program yang berhubung pada layer ini adalah yang dapat mengakses kejaringan. Seperti File Transfer Protocol (FTP), HypertextTransfer Protocol (HTTP), WWW Browser, dan Simple Network Management Protocol (SNMP).

II-4 Gambar 2.1 OSI Model 2.3 Model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) TCP/IP adalah sekumpulan Protocol yang bekerja bersama-sama. Perancangan TCP/IP bermaksud membuat sebuah Protocol yang dapat melintasi lingkungan jaringan yang berbeda-beda dan mempunyai kemampuan menjalankan rute ganda untuk sampai ke tujuan akhir. Terdapat empat lapisan pada TCP/IP antara lain : 1. Layer 1 Application Layer Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP. Lapisan ini menangani high-level protocol, representasi, dan dialog control. Lapisan ini juga memastikan bahwa sebuah data sudah dikemas secara tepat sebelum diteruskan ke lapisan berikutnya. Protokol yang ada mendukung transfer file, terdiri dari : FTP (File Transfer Protocol) digunakan sebagai file transfer TFTP (Trivial File Transfer Protocol) sebagai transfer file antar sistem yang mendukung TFTP NFS (Network File System) untuk berbagi file terhadap berbagai host dalam jaringan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) digunakan untuk mengirim e- mail Telnet, penyedia remote login dalam sebuah jaringan

II-5 SNMP (Simple Network Management Protocol) untuk mengatur konfigurasi, statistic, performa dan sekuritas DNS (Domain Name System) memetakan IP address ke dalam nama tertentu 2. Layer 2 Transport Layer Lapisan transport adalah tingkat empat dari model OSI tujuh tingkat. Menanggapi permintaan layanan dari lapisan sesi dan permintaan isu-isu pelayanan ke lapisan jaringan.. Transport Layer menyediakan layanan end-to-end komunikasi untuk aplikasi dalam arsitektur berlapis komponen jaringan dan protokol. Lapisan transport menyediakan layanan yang nyaman seperti dukungan arus data connection-oriented, keandalan, kontrol aliran, dan multiplexing. Layer ini terdiri dari dua protocol : TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol yang berorientasi koneksi (connection oriented). Protokol ini menggunakan jalur data full duplex UDP (User Datagram Protocol) adalah protokol yang berkarakteristik connectionless (tidak berbasis koneksi). 3. Layer 3 Internetwork Layer Dalam protokol TCP/IP, Internet Layer diimplementasikan dalam Internet Protocol (IP). Protokol ini berbentuk software yang mengatur tentang pengamatan dan proses routing. Protokol ini telah diberikan nilai tambah tersendiri untuk meningkatkan security data yang dikirimkanya. Protokol yang dimiliki oleh layer ini adalah : IP (Internet Protocol) merupakan protokol inti dari TCP/IP dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat unreliable (datagram tidak pasti akan sampai ke tempat tujuan), tidak berbasis koneksi dan datagram delivery service (paket data independen terhadap paket data yang lain). ICMP (Internet Control Message Protocol) bertugas untuk mengirimkan pesan atau kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus.

II-6 ARP (Address Resolution Protocol) bertanggung jawab dalam menentukan data link dari MAC address bagi alamat IP yang diketahui. RARP (Reverse Address Resolution Protocol) kebalikan dari ARP, RARP menentukan alamat IP yang dikenal dalam MAC Address 4. Layer 4 Network Layer Bertanggung jawab mengirim dan menerima data dari dan ke media fisik. Tiap protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, ethernet, token ring, dan dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digitel Network (ISDN), serta Asynchronus Transfer Mode (ATM). OSI dan TCP/IP layer memiliki beberapa kesamaan, seperti memiliki application layer dan menggunakan packet-switched. Namun keduanya merupakan dua model yang berbeda. Beberapa perbedaan yang ada diantaranya : Application layer yang ada pada model OSI dan TCP/IP mengerjakan tugas yang berbeda TCP/IP mengkombinasikan layer application, presentation dan session pada OSI menjadi satu layer, yaitu application layer TCP/IP mengkombinasikan data link dan physical layer menjadi network access Ketika transport layer pada TCP/IP menggunakan UDP, paket yang dikirim tidak reliable, tidak seperti OSI

II-7 Gambar 2.2 TCP/IP dan OSI model 2.4 SNMP SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah protocol pada layer yang bekerja pada layer aplikasi dalam OSI layer, yang menyediakan format komunikasi antara yang disebut agent dan manager, yang nantinya untuk memonitoring atau memanage perangkat network seperti, switch, router, pc, printer dan perangkat network lainnya. 2.5 Nagios Remote Plugin Executor (NRPE) NRPE merupakan agent yang berfungsi menjalankan plugin Nagios pada remote host Linux/ Unix.NRPE memungkinkan Nagios untuk mengawasi sumber daya "lokal" ( CPU, Memori, Drive) pada remote machine karena sumber daya "lokal" tidak seperti sumber daya "publik" yang dapat dilihat melalui network maka agent NRPE harus diinstal pada Linux/ Unix remote machine agar Nagios dapat membaca sumber daya "lokal" pada remote machine tersebut. 2.6 Ubuntu Ubuntu terdiri dari banyak paket perangkat lunak, sebagian besar yang didistribusikan di bawah lisensi perangkat lunak bebas. Satu-satunya pengecualian adalah beberapa driver proprietary hardware. Lisensi utama yang digunakan adalah GNU General Public License (GNU GPL) bersama dengan Lisensi GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), yang secara eksplisit menyatakan bahwa pengguna bebas untuk menjalankan, menyalin, mendistribusikan,

II-8 mempelajari, mengubah, mengembangkan dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Di sisi lain, ada perangkat lunak proprietary tersedia yang dapat berjalan di Ubuntu. 2.7 Network Monitoring System (NMS) NMS adalah kumpulan sistem yang memiliki tugas pemantauan sistem lainnya didalam suatu jaringan dan dapat digunakan untuk mendeteksi masalahmasalah yang akan terjadi, misalnya suatu sistem pemantauan dapat menghubungi suatu service web, secara berkala mengetahui apakah service web dapat memberikan respond atau tidak, jika tidak sistem pemantauan dapat mengirimkan pemberitahuan kepada administrator jaringan melalui email atau SMS (Short Message Service), bahwa terjadi kegagalan respond dari service web tersebut. NMS mampu mengamati internal performance dari suatu sistem komputer seperti : 1. Kapasitas penggunaan memori. 2. Jumlah proses yang berjalan dalam suatu sistem komputer. 3. Beban prosesor 4. Jumlah pengguna. Tujuan sistem pemantauan ini adalah agar masalah-masalah jaringan yang terjadi pada suatu sistem mungkin dapat dicegah secara cepat. NMS ini juga dapat memberikan visualisasi mengenai jaringan dan sistem yang diamati berupa gambaran yang lebih jelas dan jelas dilihat sehingga dalam mengambil langkahlangkah penyelesaikan masalah tidak mengganggu aktifitas kerja yang lainnya. 2.8 Nagios Nagios adalah tool network monitoring system open source yang terbaik. Nagios bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki skalablitas tinggi. Modul atau plugin pada Nagios sangat simple. Anda pun dapat membuatnya guna melengkapi system checking pada Nagios sesuai dengan kebutuhan Anda. Pemeriksaan jaringan dilakukan secara langsung terhadap host atau service yang dibantu dengan menggunakan plugin. Nagios pada awalnya di desain untuk beroperasi dibawah sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan di bawah sistem operasi bertipe Unix. [KJW,2008].

II-9 [MSK,2010] mendeskripsikan Nagios sebagai sebuah network monitoring tool yang sangat fleksibel dan mudah di konfigurasi. Penggunanya dapat membuat plugin masing-masing untuk mendukung berbagai macam perangkat atau layanan pada jaringan. Dengan fleksibilitas, ekstensibilitas, dan berbagai macam add-ons yang ada pada Nagios, Nagios dapat dipakai sebagai framework untuk membangun sebuah monitoring software yang kuat dan mudah digunakan. Nagios menggunakan 2 macam pemeriksaan, yaitu host check dan service check. Pemeriksaaan terhadap host melibatkan sebuah PING (Packet Internet Groper) sederhana menggunakan ICMP (Internet Control Message Protocol), sedangkan pemeriksaan service menggunakan beberapa Internet Protocol. Host dan Service check didefinisikan di Nagios sebagai objek dan menyediakan metode inheritance dengan kemampuan untuk melakukan over-ride terhadap karakteristik dari parent object. Konsep yang digunakan Nagios ini terdapat pada pemrograman berorientasi objek, dan fungsionalitasnya disediakan di Nagios. Dalam mengamati terhadap objek yang dipantau, terdapat empat pernyataan untuk mendeskripsikan status, yaitu Ok, Warning, Critical, dan Unknown. Dengan demikian, pemantau dapat mengutamakan yang memiliki status critical dan warning untuk diperbaiki. Nagios menyediakan dukungan tentang topologi jaringan dalam berbagai cara. Menurut [PMA,2007] sistem self-knowledge Nagios mengacu pada konsep cascading failures, yang artinya jika sebuah bagian dinyatakan error, maka bagian yang lainnya bisa ikut dideteksi sebagai error. Namun dalam Nagios, bagian yang lainnya ini tidak disebutkan sebagai error, tetapi Unknown, yang artinya tidak dapat ditentukan dikarenakan bagian yang seharusnya menjadi bagian utama tidak dapat dideteksi dikarenakan error. Dalam Nagios, jika sebuah service atau host terdeteksi error atau fail, keadaan dari sebuah service atau host yang bergantung pada service atau host yang gagal tadi. Tidak dapat ditentukan. Service atau host yang tidak dapat ditentukan statusnya tadi bisa saja berfungsi dengan baik, namun karena Nagios tidak dapat menjangkaunya, maka status yang muncul adalah unknown. Hampir semua pemeriksaan yang dilakukan oleh Nagios dibantu dengan plugin. Dalam pemantauan jaringan, plugin membantu pemantau agar

II-10 mendapatkan hasil yang lebih detail. jadi, para administrator dapat membaca hasil pemeriksaan dengan lebih rinci. Nagios tidak hanya menawarkan sistem inti untuk memantau, tetapi juga menawarkan standard plugin. Pemantau juga dapat membuat plugin-nya sendiri jika ingin melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik. Dengan menguasai programming language, Nagios membantu pemantau untuk dapat lebih mudah membuat plugin yang diinginkan. Perbedaan yang dimiliki antara Nagios dengan NM-Tools yang lain : 1. Nagios bersifat open source, sehingga untuk mengembangkannya lebih mudah. 2. Fleksibel, sehingga lebih mudah untuk memenuhi persyaratan dan kebutuhan dalam pemantauan jaringan. 3. Menggunakan plugin dalam pengambilan data perangkat jaringan. 4. Plugin dapat dibuat dan dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan pemantau jaringan, sehingga menambah fitur-fitur Nagios menjadi semakin lengkap dibandingkan NM-Tool yang lain. 5. Bersifat modular. 6. Menggunakan web interface sebagai tampilan data perangkat jaringan, sehingga dapat diakses secara mudah dan remote dari tempat lain. 7. Dapat memantau host resources, seperti disk usage, memory usage, CPU procces, dll). 8. Mempunyai fitur reporting melalui web interface. 9. Dapat diintegrasikan dengan web browser, salah satunya Mozilla Firefox, untuk fitur reporting. 2.8.1 Fitur Macro Nagios Salah satu fitur penting di Nagios adalah kemampuan untuk menambahkan macro ke dalam command definition. Macro memungkinkan pengguna untuk me-reference informasi dari sebuah host atau service ke dalam command. Macro yang telah didefinisikan di dalam commad definition akan digantikan ketika Nagios mengeksekusi

II-11 command, dengan nilai yang sebenarnya dari object definition (Chendramata, A.,2011,p40). Tabel 2.1 Menjelaskan Beberapa Macro yang Digunakan Macro $USERn$ Penjelasan Mendifinisikan user yang menjalankan proses Nagios yang ada pada file resource. Mampu menampung $USER1$ hingga $USER32$. $HOSTNAME$ Mendifinisikan nama host. Nilainya diambil dari atribut host_name dari file host definition. $HOSTADDRESS$ Mendifinisikan alamat IP host. Nilainya diambil dari atribut address dari file host definition. $ARGn$ Mendifinisikan argument yang akan di reference ke command. Nilainya diambil dari file host / service / notification / event handler definition. Mampu menampung $ARG1$ sampai $ARG32$. 2.9 Gammu Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya. Sekarang Gammu telah menyediakan codebase yang stabil untuk berbagai macam model telepon yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan project sejenis. Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan masaah legalitas dan biaya yang mahal yang

II-12 harus dikeluarkan. Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan type. (www.gammu.org). Gammu merupakan software sms gateway yang cukup bagus dan terkenal. Selain mudah penggunaannya, perangkat modem GSM yang support cukup banyak mulai dari nokia, siemens dan Sonny ericsson. Selain itu perangkat lain yang lebih cocok untuk dijadikan sms gateway dengan software Gammu seperti modem GSM. Gammu bahkan sudah menyediakan service online untuk proses update data sms ke database. Database yang di support Gammu adalah MySQL. Ada beberapa pihak yang menginginkan program SMS gateway menggunakan database yang lain seperti SQL server, Oracle dll. Dengan menggunakan sedikit program tambahan (delphi atau vb) dapat membuat service atau program yang memanfaatkan Gammu dan SQL server sebagai database. Penggunaan software SMS gateway tanpa menggunakan Gammu dapat dilakukan. Syaratnya adalah mengetahui terlebih dahulu instruksi atau perintah yang dikirim dari pc ke perangkat modem GSM dan sebaliknya. Perintah itu diberi istilah AT-Command. Jika sudah memiliki AT-Command, aplikasi dapat dijalankan dengan menggunakan bahasa pemrograman apapun selama program tersebut telah menyediakan fungsi untuk komunikasi baik ke port RS232 atau pun USB. RS232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data dan perangkat komunikasi data menggunakan pertukaran data biner secara serial. Karena kecepatan transmisi yang rendah, memerlukan tegangan yang tinggi, standar konektor yang besar, jarak pendek maka penggunaan RS232 digantikan oleh USB. USB (Universal Serial Bus) adalah standar serial bus untuk perangkat penghubung, komunikasi dan power supply pada komputer dan perangkat elektronik lainnya Logika dari program ini adalah bagaimana cara mengeksekusi program Gammu dengan parameter yang disediakan dan selanjutnya output dari program Gammu tangkap dan di trace. Hasil dari tracing selanjutnya dimasukan ke database yang diinginkan. Salah satu fungsi yang dibutuhkan adalah membuat fungsi atau procedure yang dapat mengeksekusi perintah dos dan outputnya disimpan di objek teks misalkan untuk di Delphi ke objek stringlist.

II-13 2.10 Notifikasi Notifikasi adalah laporan yang akan dikirim Nagios pada kontak admin saat terjadi perubahan status host (http://www.nagios.org). Cek Service/Host Filter Kontak Admin Email SMS Gambar 2.3 Notifikasi Ketika Nagios mendeteksi perubahan status pada suatu host atau service, maka Nagios akan memberitahukan melalui web interface dan log file serta mengirimkan notification berupa SMS ke alamat admin. Filter pesan merupakan aturan-aturan yang dibuat dalam konfigurasi agar aktifitas monitoring dan notifikasi yang dikirim ke admin sesuai dengan yang diinginkan. 2.11 SMS Gateway SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan agar mampu mendistribusikan pesan-pesan yang dihasilkan lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu layanan data text atau SMS Center (SMSC) yang berfungsi menyimpan dan meneruskan pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima. Format SMS yang dipakai oleh produsen MS (Mobile Station) adalah Protocol Data Unit (PDU). SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat non real-time dengan sebuah pesan singkat dapat dikirim ke suatu tujuan tidak mempedulikan aktif tidaknya nomor tujuan. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga nomor tujuan aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin pengiriman dari suatu pesan hingga sampai ke tujuan. 2.12 Event Handler Nagios Event handler adalah perintah tambahan untuk sistem berupa script yang akan dijalankan secara otomatis apabila terjadi error atau perubahan terhadap sistem, tergantung konfigurasi yang dilakukan oleh administrator.

II-14 Salah satu kegunaan event handler adalah kemampuan untuk memperbaiki masalah sebelum notifikasi dikirim. Beberapa kegunaan event handler yang lain meliputi : a. Restart services yang gagal berfungsi. b. Memasukkan trouble ticket ke helpdesk system. c. Memasukkan informasi log ke database. 2.13 Apache Apache secara umum dikenal sebagai web server (HTTP server) yang menyediakan fasilitas web server lengkap termasul CGI. Apache juga mendukung modul plugin untuk ekstensibilitas [AND,2005] Berikut adalah fitur-fitur Apache yang sangat baik untuk sebuah web server : a. Arsitektur modular. b. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix. c. Mendukung IP versi 6 (Ipv6). d. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include). e. Mendukung otentifikasi dan kontrol akses. f. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. g. Konfigurasi yang mudah dipahami. h. Mendukung Virtual Host. i. Pesan kesalahan multi bahasa dan bisa dimodifikasi.

II-15 Beberapa dukungan Apache : a. Kontrol Akses. Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP. b. CGI (Common Gateway Interface). Yang paling terkenal untuk digunakan adalah PERL (Practical Extraction and Report Language) didukung oleh Apache dengan menempatkanya sebagai modul. c. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor). Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkanya sebagai salah satu modulnya. Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik. d. SSI (Server Side Includes) 2.14 Use Case Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang bersangkutan, Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antara aktor inisiator dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah Use Case direpresentasikan dengan urutan langkah yang sederhana. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang ada di luar sistem dan ikut berperan serta dalam aktifitas sistem. Aktor bisa berupa: End User, perangkat hardware, bahkan sistem yang lain. Setiap use case merupakan sebuah seri yang lengkap dari sebuah event kejadian, dilihat dari sudut pandang aktor. fokus dari sebuah use case adalah menjelaskan bagaimana mencapai sebuah tujuan atau goal. Dalam pengembangan software, dibutuhkan banyak use case untuk mendefinisikan scope dari sebuah system. derajat formalitas dari sebuah sistem yang dikembangkan menentukan level detail yang dibutuhkan dari sebuah use case.

II-16 Use Case sebaiknya jangan dicampuradukan dengan fitur dari sistem, sebuah use case mungkin berhubungan dengan satu atau lebih fitur sistem, sebuah fitur mungkin terelasi dengan satu atau lebih use case. [UCASE,2012]