Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online)

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Manajemen ISSN:

PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MEMINIMALISASI BARANG RUSAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT SEMESTA KERAMIKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry ( 2003) adalah:

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

I. PENDAHULUAN A. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mempertahankan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

Mempelajari Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada CV. Aneka Teknik Utama

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Pustaka. Al Fakhri, faiz Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN PT. BATIK DAN LIRIS SUKOHARJO JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS PADA UD BINTANG USAHA DI KECAMATAN MUAI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. 13,5% per tahun dan nilai pasar industri farmasi di Indonesia ditargetkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

Statistical Process Control

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pengawasan Mutu Beras pada Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung)

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMILIHAN ALTERNATIF PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY GAJAH DELTA SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

Pengendalian Persediaan dengan Pola Permintaan Dinamik (Studi Kasus PT. SAI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

Transkripsi:

Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online) URL : http://e-jurnalmitramanajemen.com JMM Online Vol 1, No. 1, 60-70. 2017 Kresna BIP. ANALISIS MANAJEMEN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI JAMU (Studi Kasus di PT. Air Mancur Karanganyar, Jawa Tengah) Rachmawati Budi Indriastuti INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK Dikirim : 26 Agustus 2017 Revisi pertama :10 September 2017 Diterima : 19 September 2017 Tersedia online :21 Desember 2017 Kata Kunci : Pengendalian, Kualitas, Produk Email : indriarachmawati001@gmail.com Sebagai salah satu obat tradisional di Indonesia, PT. Air Mancur menyadari bahwa manajemen pengendalian kualitas sangat penting. Masalah yang dihadapi oleh PT. Air Mancur adalah implementasi dari Manajemen pengendalian mutu yang baik. Analisis Waktu Hancur (WH), Kadar Air (KA) dan Keseragaman Bobot (KB) data variabel, menunjukkan bahwa PT. Air Mancur berhasil melakukan upaya terbaik Mengelola kontrol kualitas hal ini dapat terlihat dari hasil variabel kualitas yang telah ada. Memperoleh standar kualitas, diputuskan oleh Departemen Kesehatan. Tapi pada umumnya, kalau kita lihat dari konsep Statistical Quality Control, implementasi di PT. Air Mancur berada di luar batas kendali. Analisis menunjukkan sedikit penyimpangan (bahan baku, Mesin dan sumber daya manusia) dan harus dipelihara dengan perlakuan khusus. Terdiri dari perawatan teknis dan perawatan manajemen. Rachmawati Budi Indriastuti 60

PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan di dalam dunia bisnis makin kompetitif, terutama pada era perdagangan bebas sekarang ini. Memasuki era persaingan bebas, faktor kualitas menjadi suatu permasalahan penting bagi manajer dalam menjalankan kegiatan produksi dan operasi. Produk yang berkualitas baik akan mencerminkan keberhasilan suatu perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen, yang akan membawa citra baik bagi perusahaan. Selain hal tersebut, kualitas produk yang baik merupakan suatu persyaratan yang penting bagi setiap perusahaan untuk memperoleh daya saing produknya di pasaran. Kemampuan bersaing yang tinggi merupakan kunci yang menentukan perusahaan dapat bertahan dan dapat memenangkan persaingan dalam perdagangan bebas. Dengan adanya latar belakang tersebut, pengendalian kualitas di suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan agar dapat berkembang. PT. Air Mancur adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam jamu, yang dikemas dalam berbagai bentuk. Kondisi krisis ekonomi menyebabkan obatobatan yang menggunakan bahan kimia mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan obat-obatan tersebut menggunakan bahan baku impor dan merupakan lisensi dari pabrik obat-obatan di luar negeri. Kondisi tersebut menguntungkan bagi PT. Air Mancur yang merupakan industri yang memproduksi jamu, dengan menggunakan bahan baku dalam negeri. Kondisi ini merupakan peluang pasar yang dapat direbut oleh PT. Air Mancur. Untuk merebut peluang pasar yang ada PT. Air Mancur harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pengendalian kualitas untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar tetap memperoleh kepercayaan dari konsumen. Persaingan yang semakin ketat baik dengan industri jamu yang sejenis maupun industri obat-obatan modern menyebabkan perusahaan ini dituntut mempunyai daya saing yang tinggi, diantaranya dengan menghasilkan kualitas produk yang baik. Rumusan Masalah Setiap perusahaan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki akan menolak poor quality dan menghendaki good quality. Kualitas tidak hanya menjadi tuntutan pihak yang menerima (pembeli/konsumen) suatu barang dan jasa, melainkan juga pihak yang menghasilkan barang dan jasa itu. Menghasilkan barang yang berkualitas merupakan jalan pembuka untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Suatu barang dan jasa dikatakan berkualitas bila mencapai atau memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sebaliknya akan dikatakan kurang berkualitas apabila standar tersebut tidak tercapai. Bertitik tolak dari pengertian yang terakhir ini, pengendalian kualitas menjadi suatu hal yang sangat penting. Standar, merupakan suatu kunci yang dijadikan pedoman oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan barang/jasa yang disampaikan kepada konsumen. Standar juga dijadikan tolak ukur suatu kemampuan unit produksi untuk melakukan tugasnya. Berkaitan dengan hal tersebut, pokok permasalahan yang dihadapi PT. Air Mancur adalah bagaimanakah pengendalian kualitas proses produksi jamu di PT. Air Rachmawati Budi Indriastuti 61

Mancur? Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : a) Mengetahui kualitas proses produksi di PT. Air Mancur berdasarkan standar Departemen Kesehatan b) Mengetahui kualitas proses produksi di PT. Air Mancur berdasarkan konsep Statistical Quality Control c) Memberi rekomendasi perbaikan proses produksi jamu di PT. Air Mancur Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a) Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan terutama dalam bidang pengendalian kualitas. b) Bagi Penulis Penelitian ini sebagai wahana bagi penulis untuk menerapkan teori-teori manajemen yang diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja yang nyata. Hal ini dapat memberikan pengalaman dan bekal bagi penulis untuk memasuki dunia kerja c) Bagi Pihak Lain Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan dalam bidang produksi khususnya mengenai pelaksanaan pengendalian kualitas. KAJIAN PUSTAKA Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang efektif untuk memadukan usaha-usaha pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas dan perbaikan kualitas dalam berbagai kelompok dalam berbagai organisasi sehingga dapat menempatkan pemasaran, rekayasa, produksi dan jasa pada tingkat yang paling ekonomis yang memberikan kepuasan penuh bagi perusahaan (Feigenbaum, A.V,1991). Menurut Reksohadiprojo, S. dan Indriyo Gitosudarmo (1991) pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah baik dan mengurangi jumlah produk yang rusak. Sedangkan menurut Achyari, A. (1991), pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat dipertahankan seperti yang telah direncanakan. Dari definisi tersebut, pengendalian kualitas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan mutu produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini dilaksanakan agar mencapai tingkat kepuasan konsumen dengan biaya yang efisien dan dapat selesai tepat waktunya Tujuan Pengendalian Kualitas Rachmawati Budi Indriastuti 62

Tujuan suatu perusahaan melakukan pengendalian kualitas adalah menghasilkan suatu produk berkualitas yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga akan menambah daya saing perusahaan. Pada umumnya pengendalian kualitas adalah mempertahankan standar desain, memenuhi spesifikasi yang diinginkan pelanggan, mengetahui dan memperbaiki ketidaksesuaian proses serta mencari dan memperbaiki produk yang cacat. Menurut Banks, J. (1989) tujuan manajemen kualitas adalah mambuat suatu produk yang berkualitas yang meliputi design produk dengan mengatur biaya yang serendah mungkin, tetapi dapat mencapai kepuasan konsumen Metode Pengendalian Kualitas Metode pengendalian kualitas digunakan untuk memonitor karakteristik selama proses transformasi berlangsung. Metode ini berguna untuk mengukur kualitas yang ada pada barang dan jasa serta mendeteksi perubahan yang terjadi pada proses tersebut yang mempengaruhi kualitas. Jika pemeriksaan sampel ditemukan berada diluar batas kontrol atas (UCL) dan batas kontrol bawah (LCL) maka proses transformasi harus diperiksa untuk mencari penyebabnya (Grant, E.L., dan Richard S. Leavenwort 1976). UCL dan LCL digunakan dengan alasan tidak ada produk yang persis sama, oleh karena itu akan terjadi variasi dalam suatu proses produksi. Masalah yang harus diselesaikan adalah dilakukan pengamatan proses variasi yang terjadi berada pada kondisi normal atau tidak normal. Salah satu metode pengendalian yang digunakan adalah control chart untuk variabel Statistical Quality Control Statistical Quality Control (SQC) menerapkan teori probabilitas dalam pengujian/pemeriksaan sampel. Penggunaan SQC dengan cara mengambil sampel dari populasi dan menarik kesimpulan berdasarkan karakteristik sampel tersebut secara statistik. SQC bertujuan untuk menunjukkan tingkat kepercayaan sampel dan cara untuk mengawasi terjadinya resiko kerusakan. Prosedur SQC untuk memeriksa produk jadi disebut aceptance sampling. SQC juga dapat digunakan untuk mengawasi proses selama proses produksi diantaranya adalah untuk memeriksa kualitas produk yang dihasilkan. METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Air Mancur, Karanganyar, Jawa Tengah, pada divisi operasi. Pengukuran data-data yang diperlukan (variabel-variabel kualitas) dilakukan pada Laboratorium Fabrikasi yang berada di bawah Divisi Operasi. Data yang Diperlukan Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer diperoleh dari sumber aslinya. Dalam hal ini data diperoleh langsung melalui tatap muka dengan pihak perusahaan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Waktu Hancur (WH), Kadar Air (KA) dan Keseragaman Bobot (KB) Tablet Jamu Pegal Linu selama proses produksi Rachmawati Budi Indriastuti 63

berlangsung, jumlah produk yang dihasilkan selama proses produksi, serta data-data lain yang berkaitan dengan masalah pengendalian kualitas produk pada PT. Air Mancur. b. Data Sekunder Data sekunder yang diperlukan adalah : data mengenai kegiatan produksi meliputi bahan baku, peralatan/mesin-mesin yang digunakan, jalannya proses produksi, jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain hal itu data sekunder yang diperlukan adalah gambaran umum perusahaan mengenai sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan perusahaan, struktur organisasi serta kegiatan pemasaran produk Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dilakukan dengan : a. Riset Lapangan Riset lapangan dilakukan dengan melihat langsung proses-proses yang terjadi di lapangan untuk memperoleh data yang digunakan dalam analisis. Riset lapangan dilakukan dengan observasi dan wawancara langsung. Observasi langsung dilakukan dengan melihat, mengamati dan mencatat data yang ada hubungannya dengan aktivitas produksi. Sedangkan wawancara langsung yaitu melakukan wawancara dengan manajer operasi, staf dan petugas laboratorium yang terkait dengan pengendalian kualitas di perusahaan. b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan pelengkap dari studi lapangan untuk memperoleh teori yang mendukung dalam penelitian, yang berhubungan dengan pengendalian kualitas Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis data secara kuantitatif dan analisis data secara kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini hanya dilakukan pengamatan pada pendekatan pengendalian produk akhir yaitu pada produk yang siap untuk dipasarkan, sehingga dilakukan pengamatan variabel kualitas. Dari hasil analisa data variabel waktu hancur, kadar air dan keseragaman bobot dengan metode Statistical quality control, menggunakan control chart yaitu R-chart dan X-Chart dapat diketahui apakah varibel-variabel kualitas tersebut berada pada batas-batas yang telah ditentukan (terletak diantara UCL dan LCL).Dengan menggunakan produk tersebut sebagai sampel diharapkan dapat mewakili kondisi seluruh produk yang dihasilkan PT. Air Mancur. 1) Waktu Hancur Waktu hancur menunjukkan kondisi seberapa lama produk tersebut dapat hancur ke dalam air. Hal ini berguna untuk mengetahui daya hancur produk tersebut di dalam lambung dan segera dapat diserap oleh darah melalui jaringan dinding usus. Waktu hancur menunjukkan bahwa rata-rata waktu hancur dari 25 hari pengamatan (jumlah sampel) yang diambil adalah 259 detik. Sedangkan yang disyaratkan oleh Rachmawati Budi Indriastuti 64

Departemen Kesehatan, waktu hancur suatu tablet adalah kurang dari 1200 detik. Dari kondisi tersebut berdasarkan variabel waktu hancur produk yang dihasilkan oleh PT. Air Mancur memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Gambar 1. R-Chart analisis data variabel waktu hancur (detik) Berdasarkan gambar 1 diatas R-Chart menunjukkan bahwa, rentang sampel yang diambil berada pada batas pengendalian, terlihat dari banyaknya produk berada pada range yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan batas pengendali X digunakan A2 : 0.577. Pada grafik 2 ini terlihat banyak produk yang terletak di luar UCL dan LCL sehingga produk tersebut berada di luar kontrol. Dari grafik tersebut dapat dikatakan bahwa variabel waktu hancur secara statistik terletak di luar batas pengendalian. Dengan adanya kondisi tersebut, PT. Air Mancur perlu melakukan peningkatan manajemen pengendalian kualitas Gambar 2. X-Chart untuk analisis data variabel waktu hancur (detik) Apabila melihat dari grafik X-Chart, maka banyak ditemukan Tablet Jamu Pegal Linu yang berada diluar batas kontrol pengendalian, akan tetapi masih jauh berada di dalam batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Hal ini disebabkan batas spesifikasi yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Rachmawati Budi Indriastuti 65

mempunyai toleransi yang besar. Perbedaan yang mencolok antara batas pengendalian dan batas spesifikasi dikarenakan batas pengendalian di dorong oleh adanya variabilitas alami proses tersebut sedangkan batas spesifikasi ditentukan oleh pihak luar (Departemen Kesehatan) 2) Kadar Air Salah satu variabel pengendalian kualitas yang diteliti di dalam laboratorium Fabrikasi adalah kadar air. Kadar air menunjukkan kondisi seberapa banyak produk tersebut mengandung air. Hal ini berguna untuk mengetahui kelembapan suatu produk, sehingga dapat diketahui daya simpan suatu produk. Rata-rata kadar air dari 25 hari pengamatan (jumlah sampel) yang diambil adalah 3.2 %. Sedangkan yang disyaratkan oleh Departemen Kesehatan kadar air suatu tablet adalah kurang dari 10 %. Dari kondisi tersebut berdasarkan variabel kadar air produk yang dihasilkan oleh PT. Air Mancur memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Gambar 3. R-Chart analisis data variabel kadar air (%) Gambar 4. X-Chart analisis data variabel kadar air (%) Berdasarkan gambar 3 R-Chart menunjukkan bahwa rentang sampel yang diambil berada pada batas pengendalian, terlihat dari banyaknya produk berada pada range yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan batas pengendali X digunakan A2 : 0.577. Pada grafik 4 ini terlihat bahwa banyak produk yang terletak di luar UCL dan LCL sehingga produk tersebut berada di luar control. Dengan adanya kondisi Rachmawati Budi Indriastuti 66

tersebut PT. Air Mancur perlu melakukan peningkatan manajemen pengendalian kualitas. Apabila melihat dari grafik X-Chart, maka banyak ditemukan Tablet Jamu Pegal Linu yang berada diluar batas kontrol pengendalian, akan tetapi masih jauh berada di dalam batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Hal ini disebabkan batas spesifikasi yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan.mempunyai toleransi yang besar. Perbedaan yang mencolok antara batas pengendalian dan batas spesifikasi dikarenakan batas pengendalian di dorong oleh adanya variabilitas alami proses tersebut sedangkan batas spesifikasi ditentukan oleh pihak luar (Departemen Kesehatan). Untuk variabel waktu hancur dan kadar air walaupun variabel tersebut secara statistik di luar batas kendali tetapi dikategorikan sebagai produk yang telah memenuhi standar kualitas. Kondisi ini disebabkan variabel kadar air dan waktu hancur dari produk tersebut telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan, sehingga produk tersebut tetap layak untuk dipasarkan. Alasannya adalah spesifikasi digunakan untuk menunjukkan kualitas suatu produk. Jadi jika suatu produk telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan maka produk tersebut dianggap baik. Sehingga dapat dikatakan spesifikasi menunjukkan dimensi diterima atau tidaknya suatu produk. Spesifikasi ditentukan berdasarkan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan batas kendali ditentukan secara statistic berdasarkan performance proses. Batas kendali membantu untuk menggambarkan suatu proses dapat berjalan secara stabil. 3) Keseragaman Bobot Salah satu variabel pengendalian kualitas yang diteliti di dalam laboratorium Fabrikasi adalah keseragaman bobot. Keseragaman bobot menunjukkan kondisi berat,produk yang dihasilkan Hal ini berguna untuk mengetahui kesamaan berat produk yang dihasilkan. Pada Tabel Lampiran 3 menunjukkan bahwa rata-rata keseragaman dari 25 hari pengamatan (jumlah sampel) yang diambil adalah 374,16 Mg. Sedangkan yang disyaratkan oleh perusahaan, keseragaman bobot suatu tablet adalah 375 Mg. Dari kondisi tersebut berdasarkan variabel keseragaman bobot produk yang dihasilkan oleh PT. Air Mancur memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Gambar 5. R-Chart analisis data variabel keseragaman bobot (Mg) Rachmawati Budi Indriastuti 67

Gambar 6. X-Chart analisis data variabel keseragaman bobot (Mg) Berdasarkan Gambar 5, R-Chart menunjukkan bahwa rentang sampel yang diambil berada pada batas pengendalian, terlihat dari banyaknya produk berada pada range yang telah ditentukan. Selanjutnya dapat dibuat X-Chart (Gambar 6), untuk mendapatkan batas pengendali X digunakan A2 : 0.180. Pada grafik ini terlihat bahwa sedikit produk yang terletak di luar UCL dan LCL sehingga produk tersebut masih berada di dalam kontrol. Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa variabel keseragaman bobot secara statistik terletas pada batas pengendalian. Apabila melihat dari grafik X-Chart, maka hanya sedikit ditemukan Tablet Jamu Pegal Linu yang berada di luar batas kontrol pengendalian, dan semua produk berada di dalam batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Maka variabel keseragaman bobot masih berada pada batas pengendalian dan batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan control chart maka dapatdikatakan, jika variabel kualitas berada diluar batas yang ditentukan harus dilakukan penanganan untuk memperbaiki kualitas. Untuk variabel kualitas waktu hancur dan kadar air berdasarkan X-Chart dapat dilihat bahwa banyak sampel yang berada di luar batas UCL dan LCL sehingga perlu dilakukan penanganan. Penanganan yang dilakukan dengan menggabungkan antara penanganan manajeman dan penanganan teknis. Identifikasi terhadap penyebab terjadinya penyimpangan pada variabel waktu hancur dan kadar air diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian yang tepat. Penyimpangan pada variabel kadar air dan waktu hancur ini diduga disebabkan karena kondisi bahan baku, proses produksi serta sumber daya manusia yang menangani proses produksi dan produk akhir. Kualitas bahan baku yang diperoleh dari petani dan pedagang kurang terjamin karena adanya pola subsisten dari pertain dalam melakukan budidaya tanaman. Dalam proses produksi PT Air Mancur menggunakan mesin yang sama untuk memproduksi jenis jamu yang berbeda-beda dalam jangka waktu dekat sehingga mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh. Selain itu dalam proses produksi, pada saat masih berbentuk bahan bakal jamu dilakukan pemeriksaan di laboratorium, tetapi menggunakan standar yang mempunyai toleransi tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi penyimpangan Rachmawati Budi Indriastuti 68

tersebut adalah sumber daya manusia yang melakukan pemeriksaan kualitas. Setelah faktor-faktor yang menyebabkan sampel tersebut berada di luar batas pengendalian diidentifikasi, kemudian dilakukan penanganan untuk memperbaiki, sehingga diharapkan sampel dapat kembali berada pada batas pengendalian secara statistik. Penanganan manajemen kualitas untuk variabel waktu hancur dan kadar air dapat dilakukan antara lain dengan penanganan secara teknis mengenai peningkatan kualitas bahan baku, dan proses produksi. Penanganan secara teknis ini dikuti dengan pembenahan manajemen perusahaan mengenai pengelolaan pengendalian kualitas. Untuk variabel kualitas keseragaman bobot, berdasarkan X- Chart, banyak produk yang berada diantara UCL dan LCL, sehingga produk yang dihasilkan masih berada pada batas pengendalian secara statistik. Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan pengendalian kualitas yang telah dilakukan, PT. Air Mancur melihat beberapa indikator peningkatan kualitas produk yang dihasilkan diantaranya adalah : 1. Menurunkan proses produk ulang Kondisi ini dapat dicapai dengan mengurangi penyebab timbulnya proses ulang dan mengendalikan kualitas produk proses ulang sehingga tidak menjadi rusak. 2. Meningkatkan produk yield Kondisi ini dapat dicapai dengan memperbaiki sistem pendataan dan perhitungan, mengurangi frekuensi pergantian produk dan kehilangan produk pada saat pergantian produk, dan mengurangi kehilangan produk pada saat startup dan shut down. 3. Meningkatkan efisiensi pemakaian mesin Kondisi ini dapat dicapai dengan perbaikan sistem pendataan efisiensi waktu pemakaian mesin, mengurangi waktu start-up dan shut down, dan pengalokasian waktu untuk maintenance mesin. 4. Menurunkan produk cacat Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi terjadinya kontaminasi, menerapkan standar kualitas, meningkatkan pengetahuan karyawan tentang pentingnya menghasilkan produk yang berkualitas, dan penerapan pengontrolan terhadap aktivitas proses produksi. 5. Mengendalikan stok level produk Penerapkan statistik dalam penjadwalan produksi dan mengurangi terjadinya fluktuasi dalam proses produksi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penggunaan Statistical Quality Control, diantaranya dengan menggunakan control chart untuk variabel (R-Chart dan X-chart) sebagai alat pengendalian kualitas di PT. Air mancur belum diterapkan, karena perusahaan lebih menitikberatkan pada pemenuhan standar spesifikasi yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Hasil Penilaian kualitas berdasarkan standar Departemen Kesehatan, Variabel kadar air dan waktu hancur masih berada di dalam batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan walaupun sampel banyak berada di luar batas kendali. Variabel keseragaman bobot juga telah memenuhi batas spesifikasi yang Rachmawati Budi Indriastuti 69

ditentukan oleh Departemen Kesehatan Hasil Penilaian kualitas berdasarkan Statistical Quality Control, variabel kualitas waktu hancur, kadar air dan keseragaman bobot mempunyai rata-rata range sampel (R- Chart) di dalam batas-batas UCL dan LCL. Pada variabel kualitas waktu hancur dan kadar air (X-Chart) ditemukan banyak sampel di luar batas UCL dan LCL, maka variabel kualitas waktu hancur dan kadar air berada di luar batas pengendalian secara statistik. Pada variabel kualitas keseragaman bobot, rata-rata sampel (X-Chart) berada diantara UCl dan LCl sehingga variabel ini berada di dalam batas kendali Saran PT Air Mancur sebaiknya menerapkan Statistical Quality Control, diantaranya dengan control chart baik untuk variabel maupun atribut. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memonitor adanya penyimpangan-penyimpangan dalam proses produksi sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengembalikan penyimpangan tersebut ke kondisi yang stabil. 1. Untuk melakukan perbaikan variabel kualitas waktu hancur dan kadar air perlu dilakukan penanganan secara teknis mengenai peningkatan kualitas bahan baku dan proses produksi. Penanganan secara teknis ini diikuti dengan pembenahan manajemen mengenai pengelolaan pengendalian kualitas. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan, 2000. Management Produksi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Biegel, John E., 2002. Pengendalian Produksi Suatu Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : Akademika Pressindo Buffa, 2000. Manajemen/Operasi Modern Jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta : Penerbit Erlangga Dilworth, James B, 2006. Operation Management, Second Edition. New York : McGraw Hill Handoko, T. Hani, 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta : BPFE Hax, Arnold C. and Candea, 2000. Production and Inventory Management. New Jersey : Prentice Hall Heizer, Jay and Render, Barry, 2009. Operation Management, Fifth Edition. New Jersey : Prentice Hall Makridakis, Spyros and Wheelwright, Steven C., 2000. Forecasting : Methods and Applications, Second Edition. New York : John Wiley and Sons Inc. Rangkuti, Freddy, 2005. Manajemen Persediaan : Aplikasi di Bidang Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta : Raja Grafindo Persada Tersine, Richard J., 2004. Principles of Inventory and Materials Management, New Jersey : Prentice Hall Rachmawati Budi Indriastuti 70