PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
MANFAAT HASIL BELAJAR MAKANAN PENUTUP (DESSERT) PADA UJI LEVEL SISWA SMK NEGERI 3 CIMAHI

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

KONTRIBUSI HASIL PRAKERIN SISWA SMK TERHADAP KESIAPAN KERJA SEBAGAI COOK HELPER

ANALISIS SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PRAKTIK PENYELENGGARAAN EVENT ORGANIZER

ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG

PENERAPAN TEORI SAUCE PADA PRAKTIK PEMBUATAN SAUCE UNTUK APPETIZER OLEH SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENGETAHUAN PERALATAN PENGOLAHAN MAKANAN SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif.

MANFAAT HASIL BELAJAR PENGELOLAAN USAHA JASA BOGA PADA KESIAPAN PESERTA DIDIK BERWIRAUSAHA WARUNG MAKAN

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Program Studi Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang berlokasi di Jl. Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

102 Indri Ayu Lestari, et al

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERSEPI SISWA TENTANG HASIL BELAJAR USAHA JASA BOGA SEBAGAI SEBAGAI KESIAPAN WIRAUSAHA JASA BOGA DI SMK BALAI PERGURUAN PUTRI (BPP) KOTA BANDUNG

MANFAAT HASIL BELAJAR BISNIS PATISERI SEBAGAI KESIAPAN USAHA BAKERY

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

MANFAAT HASIL BELAJAR SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA PADA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

KONTRIBUSI KOMPETENSI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN MAKANAN PENUTUP TERHADAP KESIAPAN PRAKERIN PADA PEMBUATAN DESSERT DI PASTRY KITCHEN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

MANFAAT HASIL BELAJAR DEKORASI PATISERI PADA MINAT MAHASISWA MEMBUKA USAHA CAKEDECORATION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari responden. Lokasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah SMK 45 Lembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Jasa Boga IV

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012: 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara atau strategi yang menyeluruh untuk memperoleh

MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH STOCK, SOUP DAN SAUCE PADA KESIAPAN UJI KOMPETENSI HIDANGAN KONTINENTAL SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia, program studi Pendidikan Tata Boga yang beralamat di Jl. Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan dalam pengertian metodologi penelitian yaitu, cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjaminan mutu pendidikan. memperbaiki sistem pendidikan. Pemerintah memperbaiki sistem

MODEL PENILAIAN KEAHLIAN TATA BUSANA BERBASIS STANDAR KOMPETENSI NASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

PENGUASAAN PENGETAHUAN PROSEDUR PEMBERSIHANAREA UMUM PADA MATA PELAJARAN TATA GRAHAOLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

MANFAAT HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PENYELENGGARAAN UNIT PRODUKSI PASTRY DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. Penentuan lokasi penelitian diperlukan sebagai wilayah untuk memperoleh

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PRAKTIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik melakukan proses pembelajaran. dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

MANFAAT PENGETAHUAN HIGIENE SANITASI DALAM MEMBUAT MAIN COURSE MAKANAN KONTINENTAL MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA ANGKATAN 2015

2016 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE CST STUDIO SUITE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

Kelas Jasa Boga I Kelas Jasa Boga II Kelas Jasa Boga III Kelas Jasa Boga IV

Transkripsi:

1 PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI Adinda Anisa 1, Sri Subekti 2, Yulia Rahmawati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan hasil belajar pariwisata peserta didik kelas X Jasa Boga 2 belum optimal sebanyak 30% masih berada di bawah dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata pada aspek kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analitik, dengan populasi peserta didik kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 3 yang telah mempelajari pariwisata. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah Sampling Purposive dan sampel peneletian peserta didik kelas X Jasa Boga 2 sejumlah 35 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Kesimpulan pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata pada aspek kemampuan pengetahuan dan kemampuan keterampilam berada pada kategori cukup baik. Rekomendasi ditujukan kepada peserta didik kelas X Jasa Boga 2 agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan usaha jasa dan sarana wisata melalui membaca dan mencari literatur secara online (e-book) dan untuk guru mata pelajaran pariwisata agar lebih memberikan dorongan atau motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari pariwisata baik secara regional maupun global. Kata kunci : Peserta didik, Hasil belajar, SMK Pariwisata 3 Cimahi PENDAHULUAN SMK memiliki beberapa bidang keahlian yang diantaranya yaitu bidang keahlian pariwisata. SMK bidang keahlian pariwisata didalamnya terdapat program keahlian yaitu Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Kepariwisataan. Program keahlian Tata Boga terdapat paket keahlian yaitu Jasa Boga dan Patiseri. (PERMENDIKBUD No 70 Tahun 2013). Paket keahlian Jasa Boga Di SMKN 3 Cimahi terdapat mata pelajaran Pariwisata. Pariwisata termasuk dalam mata pelajaran kelompok peminatan. Mata pelajaran Pariwisata merupakan bagian dasar bidang keahlian (C1) yang harus diikuti oleh peserta didik pada saat kelas X, XI semester 1 dan 2, yang menuntut kompetensi peserta didik agar menjelaskan, mendeskripsikan, mengevaluasi pariwisata secara luas untuk memberikan pengalaman dan peranan untuk peserta didik. Hasil observasi dan studi awal yang dilakukan oleh penulis pada saat melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di temukan permasalahan khususnya yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran pariwisata di kelas X Jasa Boga 2 pada proses pembelajaran pariwisata dimana peserta didik masih belum memahami materi tentang pengertian, jenis, karakteristik dan lingkup usaha jasa dan sarana wisata yang dilihat dari nilai hasil belajar yang belum optimal ditemukan permasalahan 30% peserta didik nilai hasil belajarnya masih berada di bawah dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Penulis mencoba untuk menggali informasi bagaimana pendapat peserta 1) Adinda Anisa Alumni Prodi Pendidikan Tata Boga Departemen PKK FPTK UPI 2) Sri Subekti dan 3) Yulia Rahmawati Dosen Prodi Pendidikan Tata Boga Departemen PKK FPTK UPI

2 didik tentang hasil belajar pariwisata untuk mengetahui pendapat peserta didik kelas X Jasa Boga 2 di SMKN 3 Cimahi meliputi pengetahuan, dan keterampilan pada materi pengertian, jenis, karakteristik dan lingkup usaha jasa dan sarana wisata dalam upaya memberikan masukan kepada peserta didik, guru, dan sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan disebut di atas menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pendapat Peserta Didik Tentang Hasil Belajar Pariwisata di SMK Negeri 3 Cimahi. Tujuan Penelitian penelitian adalah: 1. Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan tentang pengertian, jenis, karakteristik dan lingkup usaha jasa dan sarana wisata 2. Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan tentang pengertian, jenis, karakteristik dan lingkup usaha jasa dan sarana wisata. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Belajar dan Hasil Belajar Belajar merupakan suatu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam menentukan pribadi dan prilaku individu. Belajar menurut para ahli yaitu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan, dan aspek lainnya yang ada pada individual. Berdasarkan pendapat Slameto (2003, hlm.13) menyatakan belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus melakukan usaha agar apa yang di inginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja mandiri maupun kelompok dalam suatu interaksi. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi. Hasil belajar merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki setelah mengikuti proses belajar mengajar yang meliputi perubahan-perubahan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

3 menetap. (Abdurrahman dalam Jihad 2012, hlm 14). Menurut Taksonomi Bloom Revisi Tujuan pembelajaran atau yang sering disebut sasaran belajar digolongkan menjadi tiga klasifikasi yaitu ranah (domain) kognitif, ranah (domain) afektif, dan ranah (domain) Psikomotorik. (Anderson 2015, hlm 100) dan (Direktorat Pembinaan SMK 2016, hlm.4-7). Adapun pengertian dari klasifikasi yang telah penulis sarikan sebagai berikut : a. Ranah ( domain) Kognitif Ranah kognitif yaitu berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan berfikir. Ranah kognitif memiliki enam kategori pada dimensi proses kognitif yaitu : 1) Mengingat (Remember) Mengingat merupakan mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. 2) Memahami/ mengerti (understand) Memahami merupakan mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, digambar oleh guru. Contohnya memahami pengertian usaha jasa dan sarana wisata. 3) Mengaplikasikan (apply) Mengaplikasikan merupakan menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. 4) Menganalisis (analyze) Memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. 5) Mengevaluasi (evaluate) Mengevaluasi merupakan mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar kelulusan. 6) Mencipta (create) Mencipta merupakan memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang original. b. Ranah Afektif Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta didik (attitude) terkait dengan perkembangan karakter bangsa, yang dilaksanakan selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan relevan. Catatan jurnal hanya diberikan kepada peserta didik yang memperlihatkan sikap yang baik dan kurang baik, bagi peserta didik yang tidak tercatat dalam jurnal berarti sikapnya baik. c. Ranah (domain) Psikomotorik Penilaian keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental pada kemampuan mental (berpikir), skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada

4 kemampuan mental keterampilan berpikir. Sedangkan untuk keterampilan kongkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiapan, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal. B. Gambaran Umum Mata Pelajaran Pariwisata Pariwisata merupakan mata pelajaran bidang keahlian yang memberikan kompetensi kepada peserta didik agar mampu menjelaskan, mendeskripsikan, mengevaluasi pariwisata secara luas untuk memberikan pengalaman dan peranan untuk peserta didik. Di satuan pendidikan yaitu SMKN 3 Cimahi mata pelajaran Pariwisata diberikan 2x45 menit di dalam kelas secara teori. Pariwisata termasuk dalam mata pelajaran kelompok peminatan. Mata pelajaran pariwisata merupakan bagian dasar bidang keahlian (C1) mata pelajaran paket keahlian yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk menyelesaikan studinya. Pariwisata diberikan di kelas X dan XI di semester 1 dan 2 program Keahlian Jasa Boga di SMKN 3 Cimahi METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012, hlm.11) yaitu: Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain. Pendekatan deskriptif seperti yang telah dikemukakan diatas, penulis gunakan dalam pengumpulan data penelitian mengenai Pendapat Peserta didik Tentang Hasil Pembelajaran Pariwisata di SMK Negeri 3 Cimahi. Populasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 3 yang telah mempelajari pariwisata. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah Sampling Purposive, teknik ini digunakan karena penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, mengacu pada pendapat Sugiyono (2013, hlm. 124) bahwa Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Jasa Boga 2 di SMK Negeri 3 Cimahi yang telah mengikuti pembelajaran sesuai dengan latar belakang peneliti dengan hasil observasi dan studi awal yang dilakukan oleh penulis pada saat melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di temukan permasalahan khususnya terkait dengan pelaksanaan pembelajaran

5 pariwisata yang dilihat dari nilai hasil belajar yang belum optimal ditemukan permasalahan 30% peserta didik nilai hasil belajarnya masih berada di bawah dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di kelas X Jasa Boga 2 pada proses pembelajaran pariwisata dengan jumlah partisipan sebanyak 35 orang. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner ini diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh data mengenai pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata. Penelitian ini menggunakan alat ukur angket atau kuesioner untuk 1 variabel penelitian ini terdiri dari 30 butir pernyataan yang terbagi menjadi 15 pernyataan mengenai aspek kemampuan pengetahuan, 15 pernyataan mengenai aspek kemampuan keterampilan. Angket (kuisioner) ini berupa daftar pernyataan berupa tipe pilihan, yaitu responden harus menjawab pernyataan yang terdapat pada angket dengan memilih salah satu jawaban atau lebih yang sudah tersedia. Jawaban alternatif boleh dipilih lebih dari satu. Proses analisis data akan diawali dengan pemberian skor pada setiap hasil jawaban responden, tabulasi data, persentase data dan terakhir penafsiran data. Data yang dialisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan kriteria penafsiran data yang merujuk pada pendapat Riduwan (2012, hlm.15) yang penulis sesuaikan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Kriteria interpretasi skor pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata yaitu: 76% - 100% : Sangat baik 51% - 75% : Baik 26% - 50% : Cukup Baik 0% - 25% : Kurang Baik Penasiran data tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap pertanyaan atau tujuan dari penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data tabel 1 menunjukan rata- rata persentase dari pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan dan aspek kemampuan keterampilan di SMKN 3 Cimahi ditinjau dari aspek kemampuan pengetahaun sebesar 47% berada pada kriteria cukup baik dan tabel 2 menunjukan rata-rata persentase dari pendapat peserta didik aspek kemampuan kerampilan sebesar 41% berada dikriteria cukup baik. Data tersebut dapat di tafsirkan bahwa hasil rata-rata persentase pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan dan aspek kemampuan keterampilan sebesar 44% berada pada kriteria cukup baik Tabel 4.1 Data Presentase Pendapat Peserta didik Pada Aspek Kemampuan Pengetahuan dan Aspek Kemampuan Keterampilan Sarana Wisata di SMKN 3 Cimahi

6 No Tabe l Idikator 1. Pendapat Peserta didik Pada Aspek Kemampuan Pengetahuan Wisata di SMKN 3 Cimahi 2. Pendapat Peserta didik Pada Aspek Kemampuan Keterampilan di SMKN 3 Cimahi Rata-Rata Rat a- Kriteria rata (%) 47 Cukup Baik 41 Cukup Baik 44 Cukup Baik B. Pembahasan Hasil Penelitian Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan tentang usaha jasa dan sarana wisata di SMKN 3 Cimahi meliputi pengetahuan dan pemahaman dalam mengingat, menjelaskan dan memahami konsep materi tentang usaha jasa dan sarana wisata. Setelah dianalisis kurang dari setengahnya pada aspek keterampilan pengetahuan berada pada kategori cukup baik, seperti pendapat peserta didik tentang pengertian usaha jasa wisata memperoleh persentase 39% berada pada kategori cukup baik. Pendapat hasil belajar pada aspek keterampilan pengetahuan tentang pengertian usaha jasa wisata dan sarana wisata seharusnya berada pada kategori sangat baik, karena pengertian usaha jasa dan sarana menjadi dasar materi teori usaha jasa dan sarana wisata dan menjadi kegiatan utama dalam menjual jasa wisata. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Yuswanto (2014, hlm. 44) Usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha yang kegiatan utamanya adalah menjual jasa wisata, baik wisata utama maupun sebagai pendukung wisasta. Aspek kemampuan pengetahuan mengenai jenis usaha sarana wisata memperoleh persentase 40% berada pada kategori cukup baik. Pendapat hasil belajar pada aspek kemampuan pengetahuan tentang jenis usaha sarana wisata seharusnya berada pada kategori sangat baik, karena jenis usaha sarana wisata merupakan fasilitas untuk kebutuhan para wisatawan yang harus sudah dipahami oleh peserta didik. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Muljadi (2009, hlm.60) Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat bergantung pada kedatangan wisatawan, yang termasuk perusahaan atau usaha adalah: 1) Travel agent dan tour operator 2) Tourist transportation (angkutan wisata) 3) Akomodasi perhotelan dan sejenisnya 4) Objek wisata dan antraksi wisata. 5) Catering trades (penyediaan makanan dan minuman) Berdasarkan hasil penelitian tentang pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan

7 tentang usaha jasa dan sarana wisata di SMKN 3 Cimahi dengan presentase 47 % berada pada kriteria cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa pendapat pengetahuan cukup mampu memahami teori tentang usaha jasa dan sarana wisata. Hasil penelitian pada aspek kemampuan keterampilan berada pada kriteria cukup baik, seperti mengenai keterampilan memilih jenis usaha sarana pokok kepariwisataan hanya memperoleh persentase 36% berada pada kategori cukup baik. Pendapat keterampilan memilih jenis usaha sarana wisata seharusnya berada pada kategori sangat baik, karena setelah mendapatkan penjelasan mengenai usaha-usaha pariwisata, peserta didik dapat mengetahui berbagai usaha pariwisata. Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan memilih jasa wisata hanya memperoleh persentase 35% berada pada kategori cukup baik. Pendapat keterampilan memilih jasa wisata seharusnya berada pada kategori sangat baik, karena sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Bagyono (2005, hlm.25) bahwa cara memilih jasa wisata yang baik yaitu : a. Memilih jasa wisata yang memiliki latar belakang yang jelas b. Memilih jasa wisata yang memiliki info kontak yang jelas c. Memilih jasa wisata yang memberikan informasi yang jelas secara detail d. Memilih jasa wisata yang dapat berkomunikasi dengan baik e. Memilih jasa wisata yang cepat merespon ketika sudah dilakukan pemesanan Berdasarkan hasil penelitian tentang pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan tentang usaha jasa dan sarana wisata di SMKN 3 Cimahi dengan presentase 41% berada pada kriteria cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa pendapat keterampilan tentang usaha jasa dan sarana wisata cukup terampil dalam memilih usaha jasa dan sarana wisata. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A.Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang Pendapat Peserta Didik Tentang Hasil Belajar Pariwisata di SMKN 3 Cimahi khususnya kelas X Jasa Boga 2 yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan yaitu: Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan tentang usaha jasa dan sarana wisata di SMKN 3 Cimahi berada pada kriteria cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa pendapat peserta didik pada aspek kemampuan pengetahuan cukup

8 mampu memahami teori tentang usaha jasa dan sarana wisata. Pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan tentang usaha jasa dan sarana wisata di SMKN 3 Cimahi berada pada kriteria cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan tentang usaha jasa dan sarana wisata cukup terampil dalam memilih usaha jasa dan sarana wisata. Data tersebut dapat di tafsirkan bahwa hasil pendapat responden pada aspek kemampuan pengetahuan dan aspek kemampuan keterampilan berada pada kriteria cukup baik. B. Implikasi dan Rekomendasi Kesimpulan tersebut mengandung beberapa implikasi yang berhubungan dengan pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata di SMKN 3 Cimahi. Hasil penelitian tentang pendapat pengetahuan berpendapat cukup baik pada teori usaha jasa dan sarana wisata, dalam hal ini implikasinya peserta didik belum secara keseluruhan memahami materi usaha jasa dan sarana wisata yang dilihat dari nilai hasil belajar yang belum optimal ditemukan permasalahan 30% peserta didik nilai hasil belajarnya masih berada di bawah dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil penelitian tentang pendapat keterampilan berpendapat cukup baik dalam keterampilan memilih usaha jasa dan sarana wisata, hal ini menunjukan bahwa pendapat peserta didik pada aspek kemampuan keterampilan cukup terampil dalam memilih usaha jasa dan sarana wisata. Rekomendasi yang penulis kemukakan ditujukan kepada peserta didik kelas X Jasa Boga 2 agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang usaha jasa dan sarana wisata melalui membaca dan mencari literatur secara online (e-book), selain itu peserta didik memiliki kelompok komunitas usaha jasa dan sarana wisata misalnya dengan diskusi melalui facebook atau group lainnya di dunia maya, sehingga peserta didik dapat mengetahui perkembangan usaha jasa dan sarana wisata baik secara regional maupun global. Rekomendasi yang penulis kemukakan ditujukan kepada guru mata pelajaran pariwisata untuk menggali informasi materi baik secara online maupun buku pariwisata dan lebih memberikan dorongan atau motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari pariwisata baik secara reg ional maupun global.

9 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2015. Pembelajaran Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bagyono. 2005. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2016. Analisis Materi Pembelajaran. PERMENDIKBUD No 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolaj Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Slameto. 2003. Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya (edisi revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta Yuswanto. 2014. Pengantar Pariwisata. Bandung: HUP.