Foto 4.10 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 10)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 3.5 Klasifikasi Batugamping berdasarkan Dunham, 1964 ( Loucks et. Al, 2003)

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

Foto IV-10 Gejala Sesar Anjak Cinambo 3 pada lokasi CS 40.

JAWA BARAT TUGAS AKHIR. Di Program. Disusun oleh:

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

mangkubumi, serta adanya perubahan kemiringangn lapisan satuan konglomerat batupasir dimana semakin melandai ke utara.

IV.2 Pola Kelurusan Daerah Penelitian

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

A. Perlapisan batupasir batulempung dengan ketebalan yang homogen B. Antara batupasir dan batu lempung memperlihatkan kontak tegas

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR DAERAH CIKATOMAS DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, BANTEN.

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK KARAKTERISASI SESAR ANJAK DI DAERAH CAMPAKA DAN SEKITARNYA, CIANJUR, JAWA BARAT

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Untuk mengetahui klasifikasi sesar, maka kita harus mengenal unsur-unsur struktur (Gambar 2.1) sebagai berikut :

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

BAB VI SEJARAH GEOLOGI

ANALISIS KINEMATIK SESAR ANJAK (THRUST FAULT) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EVOLUSI TEKTONIK ZONA KENDENG DAERAH NGRANCANG DAN SEKITARNYA

Foto 3.24 Sayatan tipis granodiorit (HP_03). Satuan ini mempunyai ciri-ciri umum holokristalin, subhedral-anhedral, tersusun atas mineral utama

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

BAB V PENAMPANG SEIMBANG

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani

BAB VI KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR UNTUK KARAKTERISASI SESAR ANJAK DAERAH CIJORONG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

BENTANG ALAM STRUKTURAL

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

SESAR MENDATAR (STRIKE SLIP) DAN SESAR MENURUN (NORMAL FAULT)

Identifikasi Struktur. Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.

BAB V KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Struktur Geologi Daerah Jonggol Dan Jatiluhur Jawa Barat

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH DESA SUKARAMA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOJONGPICUNG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A

Gambar 1.2 Anatomi lipatan (Mc Clay, 1987)

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

STRIKE-SLIP FAULTS. Pemodelan Moody dan Hill (1956)

Teknik, 36 (1), 2015, RANCANG BANGUN MODEL KOMPRESI DAN TARIK PERMODELAN SANDBOX DAN MANFAATNYA

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

GEOLOGI STRUKTUR ANALISIS KEKAR

GEOLOGI DAERAH CIHEA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

RESUME KEKAR. A. Definisi Kekar

7. Peta Geologi Pengertian dan Kegunaan

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA

Menentukan Jurus dan Kemiringan Batuan serta Struktur Patahan di Sepanjang Sungai Cinambo, Jawa Barat. Abstrak

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 II.1. Fisiografi Regional... 8 II.2. Stratigrafi Regional II.3. Struktur Geologi Regional...

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP MUNCULNYA REMBESAN MINYAK DAN GAS DI DAERAH BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah. BAB III TEORI DASAR

03. Bentangalam Struktural

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Gambar 3.14 Peta pola kelurusan lembah dan bukit di daerah penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB V KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING

A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Bab III Pengolahan Data

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. geologi, seperti data kekar dan cermin sesar, untuk melukiskan karakteristik

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK KARAKTERISASI SESAR ANJAK DAERAH CIMANINTIN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUMEDANG, PROPINSI JAWA BARAT

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR ACARA 1 : MENETUKAN KEDUDUKAN PERLAPISAN BATUAN DARI 2 DIP SEMU

GEOLOGI DAERAH LAWELE DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LASALIMU, KABUPATEN BUTON, SULAWESI TENGGARA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Geologi Fisik (Pengenalan Struktur Geologi)

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL. Bintuni. Lokasi Teluk Bintuni dapat dilihat pada Gambar 2.1.

II. TINJAUAN PUSTAKA. serentak aktif (Gambar 1). Pada saat ini, Lempeng Samudera Pasifik - Caroline

Umur dan Lingkungan Pengendapan Umur Satuan Batupasir-Batulempung berdasarkan hasil analisis foraminifera kecil yaitu N17-N20 atau Miosen

ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

RESUME PROYEKSI STEREOGRAFI

STRUKTUR LIPATAN ANJAKAN DAERAH WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH OETUKE DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI

Foto 3.30 Bidang Sesar Malekko 3 di Salu Malekko.

BAB V SEJARAH GEOLOGI

MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

SKRIPSI FRANS HIDAYAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI SEISMIK

Foto III.14 Terobosan andesit memotong satuan batuan piroklastik (foto diambil di Sungai Ringinputih menghadap ke baratdaya)

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan diantara tiga lempeng besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Indo-

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA

ICAL ERVIAWAN ILMAN BORAHIMA IMAM PERMANA JUSMAN KURNIA KURNIA RAHMAN M. AL-FURQAN

IDENTIFIKASI SESAR KALI NGALANG DI DUSUN KARANGAYAR, DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANG SARI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

Foto 4.0 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 0) 4. LIPATAN Lipatan yang terjadi pada daerah ini pembentukannya berkaitan erat dengan sistem sesar anjak yang berkembang yaitu fault propagation fold. Sumbu lipatan di daerah ini relatif berarah barat timur. Dari arah sumbu lipatan ini dapat diambil intrepetasi awal bahwa arah tegasan utama yang berkembang berarah utara selatan. Terdapat 7 buah lipatan pada daerah penelitian, yaitu:. Antiklin Cisangkan. Antiklin Pasir Karang. Antiklin Kawungwuluk 4. Antiklin Ciparanje 5. Sinklin Ciparanje 6. Sinklin Kopeng 7. Sinklin Pasir Muncang 9

4.. Antiklin Cisangkan Antiklin ini berada pada bagian hilir Sungai Cibentang dan diintrepetasikan menerus hingga ke bagian hilir Sungai Cigunung. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari NNW menjadi SSE. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 6 E / 74dan N 8 E / 64, bidang lipatan N 59 E / 84 serta kedudukan sumbu lipatan 45, N E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Upright Fold. 4.. Antiklin Pasir Karang Antiklin Pasir Karang berada di selatan dari Pasir Karang. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari NNW menjadi SSE. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 5 E / 8dan N 75 E / 7, bidang lipatan N 7 E / 86 serta kedudukan sumbu lipatan 7, N 5 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Horizontal Upright Fold. 4.. Antiklin Kawungwuluk Antiklin Kawungwuluk ini berada pada bagian tengah daerah penelitian, diintrepetasikan antiklin ini menerus dari hilir Sungai Cirangkong hingga ke hilir Sungai Ciparanje. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari NNW menjadi SSE. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 5 E / 6dan N 65 E / 45, bidang lipatan N 45 E / 5 serta kedudukan sumbu lipatan 4, N 8 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Inclined Fold. 40

4..4 Antiklin Ciparanje Antiklin Ciparanje ini berada pagi bagian tengah Sungai Ciparanje dan diintrepetasikan pada bagian timur menerus melalui Sungai Citunggul hingga ke Sungai Cimurah sedangkan pada bagian barat menerus hingga ke Pasir Gombong. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari NNW menjadi SSE. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 40 E / 7dan N E / 49, bidang lipatan N 4 E / 69 serta kedudukan sumbu lipatan 7, N 6 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Horizontal Fold. 4..5 Sinklin Ciparanje Sinklin Ciparanje berada pada bagian hulu Sungai Ciparanje dan diintrepetasikan menerus kearah timur. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari SSE menjadi NNW. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 6 E / 60dan N 45 E / 74, bidang lipatan N 44 E / 79 serta kedudukan sumbu lipatan 6, N 7 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Upright Inclined Fold. 4..6 Sinklin Kopeng Sinklin Kopeng berada paga bagian hilir Sungai Ciparanje dan diintrepetasikan menerus ke arah timur. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari SSE menjadi NNW. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 95 E / 46dan N 4 E /, bidang lipatan N 6 E / 65 serta kedudukan sumbu lipatan 0, N 65 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Horizontal Fold. 4

4..7 Sinklin Pasir Muncang Sinklin ini berada pada bagian hulu Sungai Cirangkong tepatnya di selatan Pasir Gombong. Diintrepetasikan menerus ke arah barat hingga ke Sungai Cibentang dan ke arah timur menerus hingga Sungai Ciparanje. Ditandai dengan perubahan arah kemiringan lapisan dari SSE menjadi NNW. Lipatan ini terbentuk karena pengaruh sesar naik. lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap lipatan N 7 E / 70dan N 6 E / 57, bidang lipatan N 50 E / 8 serta kedudukan sumbu lipatan 4, N 6 E. Menurut klasifikasi lipatan Rickard (97) jenis lipatan Antiklin Cisangkan adalah Inclined Fold. 4

a b 4 a a b b 0 0 B S Analisis Struktur Geologi ANTIKLIN KAWUNGWULUK SAYAP LIPATAN: N 5 E/6 SAYAP LIPATAN: N 65 E/45 SUMBU LIPATAN : 4, N 8E BIDANG LIPATAN: N 45 E5 ANTIKLIN CISANGKAN SAYAP LIPATAN: N 6 E/74 SAYAP LIPATAN: N 8 E/64 SUMBU LIPATAN : 45, N E BIDANG LIPATAN: N 59 E84 SESAR NAIK CIHEA E/5 KEKAR GERUS: N 5 E/54 KEKAR GERUS: N 6 BIDANG DAN : N 05 E/ 69 KEDUDUKAN : 6, N 9E KEDUDUKAN :, N 5 E KEDUDUKAN :,6 N 56 E BIDANG SESAR: N 46 E / 65 NET SLIP: 56, N 90 E PITCH: 5 SESAR MENDATAR MENGIRI CIGUNUNG KEKAR GERUS: N 58 E/66 KEKAR GERUS: N 9 E/8 BIDANG DAN : N 97 E/ 0 KEDUDUKAN : 5, N 50E KEDUDUKAN : 60, N 07E KEDUDUKAN : 6, N 88 E BIDANG SESAR: N 90 E/8 NET SLIP: 9, N 5 E PITCH: 6 ANTIKLIN PASIR KARANG SAYAP LIPATAN: N 5 E/8 SAYAP LIPATAN: N 75 E/7 SUMBU LIPATAN : 7, N 5E BIDANG LIPATAN: N 7 E86 SINKLIN KOPENG SESAR MENDATAR MENGANAN CITUNGGUL SESAR MENDATAR MENGANAN CIMURAH SAYAP LIPATAN: N 95 E/46 SAYAP LIPATAN: N 4 E/ SUMBU LIPATAN : 0, N 65E BIDANG LIPATAN: N 6E/65 KEKAR GERUS:N E/67 KEKAR GERUS:N47 E/7 BIDANG DAN : N 6 E/ 4 KEDUDUKAN : 0, N 48E KEDUDUKAN : 66, N 5E KEDUDUKAN :, N 4 E BIDANG SESAR: N 4 E/64 NET SLIP: 8, N 4 E PITCH: 4 KEKAR GERUS: N 9 E/8 KEKAR GERUS: N 6 E/7 BIDANG DAN : N E/ 9 KEDUDUKAN : 5, N 90E KEDUDUKAN : 7, N 9E KEDUDUKAN : 9, N 98 E BIDANG SESAR: N 4 E/80 NET SLIP: 7, N 45 E PITCH: 4 Cibarengkok Pangawaren 400 DESA SUKARATU Ps. Sampih Kampungbaru Cirendah 50 Pasirsimpur 50 DESA CIBARENGKOK Ps. Kerud Ps. Tenggek Kopeng Cijengkol Angsana Ci Hea 50 00 74 Ps. Ladar Ps. Naplek 400 Kalapacondong Cikupa 75 65 Ci Hea 46 50 Kukulu Cibeber Kawungluwuk Kemang 45 5 400 5 5 54 0 45 77 57 80 Ci Tunggul 65 70 0 Ci Murah 6 550 DESA KEMANG Ps. Muncangnunggal 6 9 50 5 76 69 Cikoneng 550 Ps. Sodor Liunggunung Ci Karet 89 6 4 Cimurah 6 4 48 75 8 8 0 9 87 0 6 70 Cisangkan Ci Sarwa Ps. Gombong 600 7 4 5 Mujit 5 Ps. Dengkul Ci Rangkong 7 74 550 6 66 45 6 75 60 60 64 78 600 7 650 Ps. Paranje 78 8 700 850 Ci Selaawai 70 75 4 550 9 45 80 88 600 Cigunung Ps. Karang 90 74 75 70 54 67 84 550 600 700 Ps. Muncang 650 79 85 6 55 8 4 750 800 Ps. Pogor Ps. Tarungtung 60 950 Ps. Kasur 7 60 700 SESAR MENDATAR MENGANAN CIBENTANG SINKLIN PASIR MUNCANG SESAR MENDATAR MENGANAN MUJIT KEKAR GERUS: N E/7 SAYAP LIPATAN: N 7 E/70 KEKAR GERUS: N 5 E/8 SAYAP LIPATAN: N 6 E/57 BIDANG DAN : N 04 E/ 7 SUMBU LIPATAN : 4, N 6E KEDUDUKAN : 9, N 54E BIDANG LIPATAN: N 50 E8 KEDUDUKAN : 7, N 4E KEDUDUKAN : 5, N 6 E BIDANG SESAR: N 4 E/76 NET SLIP:, N 46 E PITCH: E/6 KEKAR GERUS: N 4 E/6 KEKAR GERUS: N 44 BIDANG DAN : N 96 E/ KEDUDUKAN :, N 4E KEDUDUKAN : 59, N 05E KEDUDUKAN : 0, N 8 E BIDANG SESAR: N 5 E/7 NET SLIP: 6, N 4 E PITCH: 8 SESAR MENDATAR MENGANAN CIPARANJE E/89 KEKAR GERUS: N 0 E/69 KEKAR GERUS: N 5 BIDANG DAN : N E/ KEDUDUKAN : 4, N E KEDUDUKAN : 69, N E KEDUDUKAN : 5, N 68 E BIDANG SESAR: N E86 NET SLIP: 0, N 6 E PITCH: 5 ANTIKLIN CIPARANJE SAYAP LIPATAN: N 40 E/67 SAYAP LIPATAN: N 8 E/4 SUMBU LIPATAN : 8, N 4E BIDANG LIPATAN: N 8 E50 SINKLIN CIPARANJE SAYAP LIPATAN: N 6 E/60 SAYAP LIPATAN: N 6 E/75 SUMBU LIPATAN : 49, N 4E BIDANG LIPATAN: N 8 E80 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PETA STRUKTUR GEOLOGI DAERAH KEMANG DAN SEKITARNYA CIANJUR- JAWA BARAT U T 8cm km OLEH : M.MASADHI PRAGUNA S. 004048 KETERANGAN : Kedudukan-kedudukan bidang kekar gerus atau bidang perlapisan Proyeksi stereografi untuk analisis dinamik & kinematik Jurus dan kemiringan Garis kontur interval 50m Sinklin : a. diamati b. diperkirakan Sungai a b Antiklin : a. diamati b. diperkirakan Sesar mendatar : a. diamati b. diperkirakan Sesar naik : a. diamati b. diperkirakan PETA INDEKS : 4

4. MEKANISME PEMBENTUKAN STRUKTUR GEOLOGI Struktur geologi daerah penelitian yang pada umumnya berupa sesar anjak, lipatan, serta sesar geser menunjukan bahwa daerah penelitian merupakan bagian dari sebuah thrust fold belt (jalur anjakan lipatan). Struktur utama yang berkembang pada daerah dengan penelitian berupa sesar anjak yang dapat membentuk thrust fold belt adalah bukti bahwa daerah penelitian berada pada rezime tektonik konvergen (Davis dan Reynolds, 996). Thrust fold belt memiliki kenampakan geometri di permukaan berupa suatu set lipatan dan sesar anjak yang kurang lebih paralel. Terdapatnya suatu sistem sesar anjak yang luas adalah penciri umum bahwa daerah penelitian terletak pada zona foreland. Zona foreland dicirikan oleh deformasi plastis yang kurang dominan, tidak dipengaruhi kondisi metamorfisme dan strain yang bersifat non-penetratif (Marshak dan Mitra, 988). Munculnya beberapa sesar anjak yang berdekatan dan relatif paralel serta berasal dari detachment yang naik ke atas namun tidak membentuk roof thrust menunjukan bahwa sistem sesar anjak pada daerah penelitian masuk ke dalam tipe suatu sistem imbrikasi. Besarnya nilai pergeseran Sesar Naik Cihea yang secara vertikal berada dibawah dibandingkan dengan Sesar Naik Cisangkar memunculkan intrepetasi bahwa sistem imbrikasi yang bekerja pada daerah penelitan memiliki tipe leading, yang berarti sesar pertama yang bergerak adalah sesar yang berada paling bawah pada sebuah sistem sesar imbrikasi, yang kemudian diikuti oleh sesar sesar anjak lain dibawahnya. Sesar geser yang berada pada daerah penelitian merupakan compartmental faults yang dihasilkan dari sesar sobekan (tear fault) (Brown, 975, op cit. Davis, 996). Sesar sobekan ini mengakomodasikan perbedaan pergerakan dan gaya pemendekan dari blok yang berbeda (gambar 4.). Sesar sobekan ini memisahkan segmen yang memiliki ekspresi struktur yang berbeda sehingga terjadi perbedaan geometri sesar dan lipatan antar blok. Hal ini menjelaskan pola perlipatan sinklin dan antiklin di daerah penelitian yang relatif tidak menerus. 44

Gambar 4. Tear fault mengakomodasi perbedaan gaya pemendekan dari blok yang berbeda (Twiss dan Moores, 99) Lipatan pada daerah penelitian pembentukannya sangat berkait dengan sesar naik (fault-related fold). Secara umum lipatan yang berhubungan dengan sesar naik dibagi menjadi tipe, yaitu fault bend fold dan fault propagation fold.. Tipe fault bend fold dicirikan oleh adanya pelengkungan sebagai akibat dari pemendekan dengan lipatan antiklin yang memiliki sudut hampir sama dengan sumbu lipatan vertikal. Sedangkan tipe fault propagation fold terbentuk akibat pembengkokan yang bersifat lentur dari suatu lapisan batuan yang kemudian memicu pecahnya batuan dan pada akhirnya membentuk suatu bidang pensesaran. Di cirikan oleh adanya sayap lipatan yang curam bahkan terbalik pada bagian forelimb (Suppe, 985 op cit. Mc Clay, 000). Pada tahap perkembangan lipatan, sesar dapat memotong melalui fault propagation folds (gambar 4.4), dengan mengubah geometri dari strukturnya. Bentuk dari struktur ini dipengaruhi oleh jalur sesar, yang sering memotong melalui forelimb atau bagian atas dari detachment. 45

Struktur ini dikenal dengan istilah breaktrough fault propagation fold (Gambar 4.4) yang berkembang di daerah penelitian. Dahlstrom (969) juga menyebutkan bahwa lipatan juga bisa ditafsirkan sebagai pengakomodasian pergeseran dari suatu sesar dimana penurunan derajat pensesaran digantikan oleh peningkatan derajat perlipatan di permukaan. Berdasarkan uraian diatas dimana struktur geologi utama yang bekerja pada daerah penelitian adalah sesar anjak dengan sesar geser serta lipatan sebagai struktur penyertanya dapat disimpulkan bahwa struktur geologi yang ada terbentuk dalam satu bah rezim deformasi. Dari arah sesar anjak serta sumbu perlipatan yang cenderung berarah barat timur dapat disimpulkan arah tegasan utamanya relatif berarah utara selatan. Gambar 4.4 Tipe sesar anjak fault propation folds (Mitra, 985) 46

Gambar 4.5 Breakthrough fault propagation folds (Suppe, 984 op cit., Tearpock dan Bischke, 99) 47