BAB III PROSEDUR PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Tujuan penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan yang di tempuh untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

BAB III METODE PENELITIAN. metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya.

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan bola modifikasi terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar. (JWAB) siswa dalam pembelajaran sepakbola.

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis, sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain penelitian merupakan kegiatan yang berorientasi mencari pemecahan suatu permasalahan dengan benar. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan, pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (010: 11) metode eksperimen adalah: Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat. B. Populasi dan Sampel Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (010: 173). Maka populasi dari penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.

4 Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (010: 14) purposive sampling yaitu: Pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Artinya setiap unit/individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. yaitu: 1) Atlet yang sering latihan; ) Jumlah sampelnya banyak; 3) Mengikuti latihan dengan sungguh-sungguh; 4) Mengikuti latihan sesuai dengan program yang sudah diatur. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil sampel atlet gulat Jawa Barat 14 orang. C. Desain Penelitian Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pretest-Posttest Group Design. Seperti pola yang dijelaskan oleh Arikunto (010:78) sebagai berikut : Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O 1 ) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O ) disebut post-test. Desain penelitian dapat diliha pada Gambar 3.1 O 1 X O Keterangan : X Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sumber: Arikunto, 010: 78) = Perlakuan menggunakan bentuk latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul O 1 = Tes awal O = Tes akhir

43 Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis jelaskan dalam Gambar 3.. POPULASI SAMPEL TES AWAL PERLAKUAN TES AKHIR PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN Gambar 3. Langkah-Langkah Penelitian (Sumber: Arikunto, 010: 3) D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian. Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Tentang hal tersebut oleh Nurhasan dan Cholil (007: 6) dikatakan bahwa: Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan objek tersebut secara objektif. Sesuai dengan konsep penelitian yaitu Pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat. Maka penulis memakai instrumen push and pull hand dynamometer untuk mengukur kekuatan lengan, lucky meter test untuk mengukur

44 fleksibilitas sendi panggul, dan hasil teknik gulung dari depan menggunakan wasit, stop watch, dan video. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan di bawah ini, sebagai berikut : 1. Alat ukur kekuatan otot lengan Untuk mengetahui besarnya kekuatan otot lengan maka digunakan alat ukur yang dinamakan hand dynamometer. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: a. Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot Lengan b. Alat : Alat pengukur dynamometer dan alat tulis. c. Pelaksanaan : Orang coba memegang alat (push and pull hand dynamometer), berusaha menekan dan menarik alat dengan kedua tangan bersamaa, kemudian alat tersebut akan menunjukan berapa besarnya kemampuan lengan untuk menekan dan mendorong alat tersebut. Masing-masing diberi tiga kali kesempatan. d. Penilaian : Kemampuan daya tarik dan daya dorong yang dilakukan oleh orang tersebut dari dua kali kesempatan.. Alat ukur fleksibilitas sendi panggul Tes untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul diberikan tiga kali kesempatan pada masing-masing orang untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul sesuai dengan arah teknik gulungan. Maka penulis menggunakan alat ukur (lucky meter). Alat ukur ini mempunyai reliabilitas tes 0,88 dan validitas tes 0,77. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan di bawah ini : a. Tujuan : Mengukur komponen Fleksibilitas sendi panggul. b. Alat : Alat pengukur lucky meter, meja datar, alat tulis dan formulir c. Pelaksanaan : 1. Orang coba berdiri membelakangi meja datar yang tersimpan alat lucky meter, secara sejajar

45 dengan meja dan alat tersebut. Pasang sabuk dan bersiap untuk melakukan putaran pinggang.. Putar pinggang ke kiri dan kekanan semaksimal mungkin dengan kedua kaki tetap tidak bergerak, kemudian lihat titik jangkauan pinggang pada alat lucky meter. 3. Orang coba diberi dua kali kesempatan. d. Penilaian : Data yang diambil dari orang coba sebagai data 3. Alat ukur teknik gulung dari depan penelitian dari kali kesempatan adalah hasil putaran terjauh dari fleksibilitas sendi panggul baik arah ke kiri maupun ke kanan dengan menggunkan alat lucky meter, jarak dicatat dalam satuan (cm). Tes untuk mengetahui hasil teknik gulung dari depan menggunakan juri/wasit. Adapun pelaksanaan tes kemampuan teknik gulung dari depan sebagai berikut : a. Tujuan : Mengukur teknik gulung dari depan b. Alat : Matras, peluit, video, stop watch dan alat tulis c. Pelaksanaan d. Penilaian : : Pegulat melakukan teknik gulung dari depan dinilai dari kesempurnaan gerakan dengan menggunakan juri,dan wasit. 4. Pengumpulan data diperoleh dari : a. Tes awal. b. Tes akhir. 5. Alat dan perlengkapan : a. Stop watch Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh adalah poin. Dalam melakukan teknik gulung dari depan, setiap naracoba diberi kesempatan masing-masing dua kali percobaan.

46 b. Matras c. Perlengkapan alat tulis d. Naracoba dan tester e. Kamera. f. Peluit 6. Pelaksanaan tes : a. Untuk tes awal. Dicari kekuatan otot lengan dan fleksibilitas terlebih dahulu pada sampel,dengan menggunakan alat push and pull hand dynamometer dan lucky meter. Selanjutnya melakukan tes gulung dari depan dengan cara setiap sampel berpasangan yang telah ditentukan sesuai dengan berat badan yang seimbang berada pada tugasnya masing-masing yaitu sampel bertahan dan sampel yang melakukan teknik gulung dari depan, dilakukan secara sempurna dengan aba-aba peluit. Keberhasilan teknik gulung dari depan dihitung saat sampel terbanting dengan sempurna. Sebagai parameter keberhasilan teknik gulung dari depan penilaian menggunakan wasit. b. Setelah dilakukan treatment sampel selanjutnya dilakukan tes akhir untuk kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul dan tes teknik gulung dari depan dengan tata cara melakukan tes akhir tidak jauh beda dengan tes awal. sampel diberi dua kali kesempatan. E. Pelaksanaan Latihan Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel diberikan bentuk latihan kekuatan otot lengan dengan menggunakan program weight trainning dan latihan fleksibilitas sendi panggul. Untuk mendapatkan hasil atau perkembangan yang positif terhadap kondisi fisik, teknik dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal sebanyak kali seminggu sebanyak 16 kali. Menurut Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono

47 (1988:194) menjelaskan bahwa: Penelitian menunjukan bahwa istirahat yang dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih dari 96 jam. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan yang diberikan sebaiknya dilakukan sebanyak kali dalam seminggu. Hal ini betujuan untuk membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan komponen kondisi fisik, teknik dan mental. Dalam penelitian ini penulis melaksanakan latihan selama 8 minggu dengan 16 kali pertemuan dan dua kali pertemuan perminggunya yaitu hari senin dan kamis. Dalam penelitian ini penulis melakukan latihan dua kali seminggu, yaitu : 1. Senin, pukul 16.00 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung.. Kamis, pukul 16.00 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut : a. Pendahuluan Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari depan. b. Pemanasan Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988: 163): Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi, menghemat pengeluaran tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh. Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit. c. Latihan inti Pada latihan inti ini sampel melakukan latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul. Sampel melaksanakan latihan sesuai dengan program

48 latihan yang telah penulis lampirkan. Mengenai cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsipprinsip latihan untuk kekuatan, yaitu: a) Penulis menekankan pada penggunaan metode set, dengan dilakukan secara repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi istirahat antar set berdasarkan parameter kekuatan. b) Beratnya beban adalah berat masing-masing naracoba yang telah dihitung berdasarkan tes awal. c) Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan. d) Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau system tangga, yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah sesuai dengan kemampuan naracoba, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama dengan minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono (1988: 105) berikut : Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap. Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam. Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988: 106) menjelaskan kembali sebagai berikut : Setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap tiga tangga disebut makro cycle. Dari kedua pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam penelitian ini adalah satu minggu. Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat (Harre: 198) yang dikutip Harsono (1998: 106) mengatakan : Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu enam bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam minggu; dan micro-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.

49 d. Pendinginan Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot. Pada pendinginan dilakukan dengan gerakan pasif atau PNF (Proprioceptif Neuromuscular Facilitation). F. Prosedur Pengolahan Data Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu pengaruh yang berarti melalui data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku Statistika karangan Nurhasan (007), kemudian penulis menggunakan buku karangan Suharsimi arikunto (010) sebagai panduan. Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu (kekutan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul). Terhadap variabel terkait yaitu (keberhasilan teknik gulung). Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji Langkahlangkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan pendekatan Nurhasan (007: 4): X X n Keterangan : X = Nilai rata-rata yang dicari X = Skor yang didapat n = Jumlah orang/peristiwa/responden

50 = Menyatakan jumlah. Menghitung simpangan baku, dengan pendekatan Nurhasan (007: 10): Keterangan : S S = Nilai simpangan baku yang dicari N = Jumlah orang X X X X n 1 = Jumlah dari nilai rata-rata dikurangi skor yang dikuadratkan 3. Menguji homogenitas, pendekatan yang digunakan menurut Nurhasan (007: 49) adalah sebagai berikut: F = Variansi terbesar Variansi terkecil Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V 1,V ) dengan taraf nyata ( )=0,05. Kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel, dan kedua kelompok dikatakan heterogen apabila F hitung > F tabel. 4. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (007:38-39) adalah: a. Hitung nillai rata-rata X dan simpangan baku (S). b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan : Zi X X S c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). Jika nilai Z i nya negatif, maka ketentuannya (0,5 hasil tabel Z i ) dan jika nilai Z nya positif, maka dalam menentukan F (Z i ) adalah (0,5 + hasil tabel Z i ).

51 d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Z i ) dengan pendekatan urutan skor dibagi jumlah keseluruhan. Urutan SZi n e. Menghitung selisih F (Z i ) S (Z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya. f. Hasil selisih tersebut ambil harga yang terbesar (Lo). g. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah: hipotesis diterima apabila Lo < L tabel dan hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel. 5. Uji signifikansi perbedaan dua rata-rata satu pihak Uji t Rumus : t S X 1 X 1 1 1 n n Dimana : S n 1S n 1 1 1 1 n n S Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Terima hipotesis jika t hitung t - 0,05 Tolak hipotesis jika t hitung t 1-0,05 Batas kritis penolakan dan penerimaan Hipotesis Dk = n 1 + n 1 - = 7+ 7 1- (0,05) = 1 = 0,95

5 G. Hipotesis Statistik Untuk menguji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistic digunakan sebagai berikut : : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. :Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. : Terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. : Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.