BLUEPRINT UKAI - CBT. Disampaikan pada Sosialisasi Blueprint UKAi Hotel Menara Peninsulla, Jakarta, 9-10 Juni 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BLUEPRINT UKAI METODE MCQ S (CBT)

BLUEPRINT UKAI METODE CBT (SOAL TIPE MCQ S)

[BLUEPRINT UKAI] LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN [LPUK-NAKES]

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA METODE OSCE

KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Materi Uji Kompetensi. Endang W. Jakarta,

4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller

Distribusi Mata Kuliah Program Studi Farmasi

STIKes Nurliana Medan (STIKNA)

Pilar 3: Meningkatnya Popularitas Apoteker dan Pengakuan Masyarakat Atas Keberadaan dan Manfaat Jasa Apoteker

KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI FARMASI PENGEMBANGAN

D. Jumlah sks PS (minimum untuk kelulusan) : 146 sks yang tersusun sebagai berikut:

KURIKULUM FARMASI UNISBA

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasien, melalui pencapaian hasil terapi yang optimal terkait dengan obat. Hasil

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM FARMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Izin Apotek Pasal 1 ayat (a): Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEGIATAN AKADEMIK DAN KURIKULUM FARMASI UAD. Dr. Nurkhasanah, M.Si., Apt

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

PHARMACEUTICAL CARE. DALAM PRAKTEK PROFESI KEFARMASIAN di KOMUNITAS

1. Sejarah PROFIL PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Apoteker merupakan profesi kesehatan terbesar ketiga di dunia, farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

COMPOUNDING DAN DISPENSING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kerangka Hasil Ujian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Profil Lulusan Sarjana Farmasi. Kompetensi(Learning Outcomes):

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELUANG DAN TANTANGAN APOTEKER DALAM IMPLEMENTASI PP 51 TAHUN 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Komponen Tujuan Aktivitas Learning Outcomes

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) merupakan kumpulan gejala klinis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IIS RUKMAWATI S.Si., MM.Kes., Apt.

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperhatikan derajat

Isi Praktika/Praktik klinik/ kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Transkripsi:

BLUEPRINT UKAI - CBT Disampaikan pada Sosialisasi Blueprint UKAi Hotel Menara Peninsulla, Jakarta, 9-10 Juni 2017

LATAR BELAKANG Institusi pendidikan Apoteker Jumlah Distribusi Kualitas Apoteker praktek Pelayanan kesehatan paripurna Pemenuhan sejumlah aturan STANDARDISASI OUTPUT PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI Globalisasi BLUE PRINT UKAI UJI KOMPETENSI

Blueprint uji kompetensi sebagai panduan Penulis soal (item writer) dalam menulis soal, Penelaah soal (item reviewer) dalam menelaah item soal, Peserta ujian dalam mempersiapkan diri; Institusi pendidikan untuk mengukur outcome

BLUEPRINT UKAI Terdiri dari 6 tinjauan Masing-masing tinjauan berisi beberapa aspek penting yang menggambarkan fokus penilaian kemampuan peserta pada tinjauan tersebut

BLUEPRINT UKAI-R 2017 6 (Enam Tinjauan): 1. Area kompetensi (SKAI) 2. Domain kompetensi 3. Tingkat pemahaman 4. Praktek Kefarmasian 5. Farmakoterapi 6. Siklus Penyelesaian masalah Kefarmasian Lama: 1. Area kompetensi (SKAI) 2. Dimensi perilaku 3. Kemampuan memberikan reasoning 4. Resipien (penerima) layanan kefarmasian 5. Sediaan Farmasi 6. Farmakoterapi

BLUEPRINT UKAI-R 2017 Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Area Kompetensi % Domain Kompetensi % Tingkat Pemahaman % Praktik Kefarmasian % Farmakoterapi % Penyelesaiaan Masalah Kefarmasian % 1.1 Landasan ilmiah 15-20 2.1 Kognitif 40-50 3.1 Recall of knowledge 20-30 4.1 Pembuatan dan pengembangan sediaan farmasi 25-35 5.1 Sistem kardiovaskular 10-12 6.1 Penggalian data & informasi 10-15 1.2 Ketrampilan personal 0-5 2.2 Pengetahuan prosedural 40-50 3.2 Pharmaceutical Calculation 20-30 4.2 Pengelolaan sediaan farmasi & alat kesehatan 15-20 5.2 Infeksi 15-25 6.2 Analisis, interpretasi data dan penetapan masalah 25-35 1.3 Ketrampilan manajemen & organisasi 10-15 2.3 Konatif 5-10 3.3 Reasoning ability 40-45 4.3 Pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan 25-35 5.3 Sistem endokrin 5-10 6.3 Penetapan penyelesaian masalah 25-35 1.4 Ketrampilan kefarmasian 30-35 4.4 Pelayanan informasi sediaan farmasi & alat kesehatan 10-15 5.4 Sistem pernafasan 5-10 6.4 Monitoring dan evaluasi 10-15 1.5 Praktik profesional, legal & etik 10-15 5.5 Sistem gastrointestinal 10-15 6.5 Pencatatan dan pelaporan 3-5 1.6 Komunikasi, informasi, dan edukasi 10-15 5.6 Sistem renal, saluran kemih, obstetri-ginekologi 5-10 1.7 Mawas diri & pengembangan diri 5-10 5.7 Sistem syaraf dan kesehatan jiwa 8-10 5.8 Tulang dan persendian 8-10 5.9 Kulit 3-5 5.10 Mata, hidung, telinga, dan tenggorokan 3-5 5.11 Onkologi, imunologi, nutrisi, gawat darurat 8-10

TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI No. Area Kompetensi % 1. Landasan ilmiah 15-20 2. Keterampilan personal 0-5 3. Keterampilan manajemen & organisasi 10-15 4. Keterampilan kefarmasian 30-35 5. Praktik professional, legal & etik 10-15 6. Komunikasi, informasi dan edukasi 10-15 7. Mawas diri dan pengembangan diri 5-10

TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI 1.1 Landasan ilmiah Fokus penilaian: kemampuan untuk menerapkan ilmu dasar (matematika, fisika dan kimia), ilmu biomedik dasar (biologi molekular-genetik, anatomi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, imunologi, biostatistik), ilmu farmasi (kimia farmasi dan medisinal, farmakognosi, farmakologi, biofarmasetika, farmakokinetika farmasetika,) ilmu sosial-perlaku-administrasi farmasi, dan ilmu klinik-farmasi dalam praktik kefarmasian

TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI 1.2 Keterampilan personal Fokus penilaian: Kemampuan kepemimpinan, pengambilan keputusan, kerjasama tim, komunikasi, organisasi, hubungan interpersonal, kolaborasi interpersonal dan interprofesional 1.3 Keterampilan manajemen & organisasi: Fokus penilaian: pengelolaan tempat praktik, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya finansial, pengelolaan perbekalan farmasi, dan penjaminan mutu

TINJAUAN 1 AREA KOMPETENSI 1.4 Keterampilan kefarmasian: Fokus penilaian: perancangan, pembuatan, pendistribusian, penyiapan, peracikan, pencampuran sediaan steril, penyerahan sediaan farmasi, pemberian informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan, identifikasi, penetapan dan pengelolaan masalah penggunaan dan keamanan penggunaan obat, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan masyarakat

TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI 1.5 Praktik profesional, legal dan etik Fokus penilaian : kemampuan praktik yang berfokus pada pasien, bersikap jujur, menunjukkan integritas, akuntabilitas, tanggungjawab dan komitmen, kepatuhan pada aspek legal praktik kefarmasian, standar praktik profesi, pedoman praktik dan kode etik profesi apoteker.

TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI 1. 6 Komunikasi, informasi dan edukasi Fokus penilaian: Keterampilan penyiapan informasi, komunikasi, edukasi, dan diseminasi informasi secara akurat dan efektif kepada individu, komunitas dan masyarakat untuk menjamin ketepatgunaan sediaan farmasi. 1.7 Mawas diri dan pengembangan diri Fokus penilaian : Kesadaran diri, kemampuan inovasi, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), evaluasi diri dan komitmen pada upaya pengembangan diri dan profesi secara berkelanjutan.

TINJAUAN 2 DOMAIN KOMPETENSI 1. Kognitif 40-50% 2. Procedural Knowledge 40-50 % 3. Konatif 5-10% Kognitif Fokus penilaian : pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual untuk membangun kemampuan praktik kefarmasian. Pengetahuan prosedural Fokus penilaian: pengetahuan tentang prosedur yang berlaku dalam melakukan tindakan kefarmasian. Konatif Fokus penilaian: cara bersikap dengan melibatkan empati dalam menerapkan nilai-nilai profesional pada praktik kefarmasian.

TINJAUAN 3 (REASONING ABILITY) REASONING ABILITY 40-45% PHARMACEUTICAL CALCULATION 20-30% RECALL OF KNOWLEDGE 20-30% Reasoning ability Fokus penilaian : kemampuan untuk memberikan landasan ilmiah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan/tindakan profesi. Pharmaceutical Calculation Fokus penilaian: kemampuan melakukan perhitungan yang dibutuhkan pada pembuatan, penyiapan, peracikan, penyerahan, penggunaan, dan pengelolaan obat Recall of Knowledge Fokus penilaian: kemampuan mengingat item-item spesifik dalam pengambilan keputusan/tindakan profesi.

TINJAUAN 4 PRAKTEK KEFARMASIAN Praktek Kefarmasian % Pembuatan & pengembangan sediaan farmasi 25-35 Pengelolaan sediaan farmasi & alkes 15-20 Pelayanan sediaan farmasi & alkes 25-35 Pelayanan informasi sediaan farmasi & alkes 10-15

TINJAUAN 4: PRAKTEK KEFARMASIAN 4.1 Pembuatan dan pengembangan sediaan farmasi Fokus penilaian: kemampuan dalam perancangan, pengembangan, pembuatan, pengujian mutu dan penjaminan mutu sediaan farmasi (dosage form) serta peracikan dan penyiapan sediaan extemporer dengan mempertimbangkan sifat fisikokimia bahan aktif dan bahan tambahan, aspek biofarmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, bentuk sediaan, rute pemakaian, regulasi, persyaratan standar, teknik pembuatan, sarana-prasarana, pengemasan, pelabelan, penyediaan informasi penggunaannya.

TINJAUAN 4: PRAKTEK KEFARMASIAN 4.2 Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan Fokus penilaian: Kemampuan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan mulai pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengamanan, penyaluran, penjaminan mutu sediaan.

TINJAUAN 4: AREA PRAKTEK KEFARMASIAN 4.3 Pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan Fokus penilaian: kemampuan melakukan pelayanan obat yang mencakup: verifikasi administrasi, farmasetik dan klinik, identifikasi dan penyelesaian masalah terkait obat, rekomendasi pemilihan obat dan pengaturan pendosisan, penyerahan dan pemberian informasi & edukasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk menjamin efikasi dan keamanan penggunaannya.

TINJAUAN 4: PRAKTEK KEFARMASIAN 4.4 Pelayanan informasi sediaan farmasi dan alat kesehata Fokus penilaian: Kemampuan penelusuran informasi, analisis, evaluasi, pengorganisasian informasi, komunikasi dan diseminasi informasi tentang sediaan farmasi dan alat kesehatan secara akurat dan efektif Kepada individu dan masyarakat Untuk menjamin ketepatgunaannya, identifikasi masalah, perancangan strategi intervensi/edukasi, dan implementasi upaya pengelolaan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

TINJAUAN 5: FARMAKOTERAPI Ada 11 (sebelas) kelompok besar. Fokus penilaian: Memahami dan menginterpretasikan kondisi patofisiologi sebagai dasar pemilihan obat yang rasional & menjamin keberhasilan terapi. Memahami pengaturan dosis, pertimbangan pemilihan bentuk sediaan dan rute pemberian obat, serta pertimbangan farmakoekonomi sebagai dasar penggunaan obat yang rasional. Mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi informasi terkait obat, kondisi & berbagai faktor spesifik pasien dalam menentukan pilihan terapi, regimen dosis, serta pemberian informasi yang tepat & akurat untuk meningkatkan keberhasilan terapi.

TINJAUAN 5: FARMAKOTERAPI Fokus penilaian: Mengidentifikasi gejala adanya gangguan ringan (minor illness), menilai kebutuhan pasien, menetapkan tindakan (merujuk atau memberikan terapi), dan rekomendasi pilihan obat-obat sesuai kebutuhan dengan memperhatikan ketentuan regulasi. Mengevaluasi dan mengelola regimen obat melalui pemantauan kondisi pasien, komunikasi efektif dengan pasien, serta kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk memastikan efikasi dan keamanan penggunaan obat.

TINJAUAN 5: FARMAKOTERAPI NO. FARMAKOTERAPI % 1 Gangguan kardiovaskular 10 12 2 Gangguan infeksi 15 25 3 Gangguan endokrin 5-10 4 Gangguan pernafasan 5-10 5 Gangguan saluran cerna 10-15 6 Sistem renal, saluran kemih, obstetri ginekologi 5-10 7 Sistem saraf & kesehatan jiwa 8-10 8 Tulang & persendian 8-10 9 Kulit 3-5 10 Mata, hidung, telinga & tenggorokan 3-5 11 Onkologi, imunologi, nutrisi & gawat darurat 8-10

Lampiran Tinjauan Farmakoterapi No Kelompok Farmakoterapi Jenis Terapi 01 Gangguan Sistem Kardiovaskuler Hipertensi esensial Ischemic heart diseases-angina Acute coronary syndrome Stroke ishemik - transient ischemic attack Dislipidemia 02 Gangguan Infeksi Upper respiratory tract infection (Otitis media,pharingitis) Lower respiratory tract infection ((bronkhitis, pneumoniae) Influenza Tuberkulosis Urinary tract disease Gastrointestinal infection Parasitic diseases Sexual trannmission disease Superficial fungal infection HIV-AIDS Vaksin dan Toxoid

Lampiran Tinjauan Farmakoterapi No Kelompok Farmakoterapi Jenis Terapi 03 Gangguan Sistem Endokrin dan Diabetes Melitus Metabolik Thyroid disorder 04 Gangguan Sistem Pernafasan Asma Chronic obstructive pulmonary disease Cough and cold Rhinitis 05 Gangguan Sistem Gastrointestinal Gastroesophageal reflux disease Diare Konstipasi Nausea and vomiting (non post operative nausea vomiting, non cancer) Peptic ulcer Sirosis hepatik Viral hepatitis (A, B)

Lampiran Tinjauan Farmakoterapi No Kelompok Farmakoterapi Jenis Terapi 06 Gangguan Sistem Renal, Saluran Kemih, Chronic renal failure Obstetri - Ginekologi Drug induced renal disease Benign prostate hyperthropy (BPH) Contraceptive Menstruation-related disorder 07 Gangguan Sistem Saraf dan Kesehatan Depression jiwa Generalised Anxiety disease Epilepsi Pain management Headache Migraine Insomnia Kejang demam 08 Gangguan Sistem Tulang dan Persendian Gout Rheumatoid arthritis Osteoarthritis Osteoporosis

Lampiran Tinjauan Farmakoterapi No Kelompok Farmakoterapi Jenis Terapi 09 Gangguan Kulit Dermatologic drug reaction and self-treatable skin disorder (dermatitis, cutaneous drug reaction, hyper pigmentation) Acne vulgaris Sun care Hair treatment Insect bites 10 Gangguan Mata, Hidung, Glaukoma Telinga, dan Tenggorokan Allergic rhinitis Conjunctivitis Tinnitus Dry eyes Motion sickness 11 Onkologi, imunologi, nutrisi, Cancer treatment and chemotherapy dan gawat darurat Assesment of nutritionstate and nutrition requirements Obesitas Anemia Coagulation disorder Allergic and pseudo allergic Poisoning Kegawatdaruratan-tatalaksana

TINJAUAN 6: SIKLUS PENYELESAIAN MASALAH Penilaian terhadap 5 (lima) aspek utama dalam penyelesaian masalah kefarmasian untuk memastikan tersedianya sediaan farmasi yang bermutu, penggunaan obat yang rasional, aman dan efektif, serta mampu melakukan dokumentasi & pelaporan praktek kefarmasian. Fokus penilaian: Strategi penggalian data & informasi, analisis & ketepatan penetapan masalah, penetapan solusi & implementasi, monitoring & evaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan sediaan farmasi, serta kemampuan dalam menerapkan dan mematuhi ketentuan perundang-undangan, kode etik profesi & standar praktik sebagai wujud tanggungjawab profesi.

TINJAUAN 6: SIKLUS PENYELESAIAN MASALAH No Siklus Penyelesaian Masalah Persentase 1 Penggalian data dan informasi 10-15 2 Analisis, interpretasi data dan penetapan masalah 25-35 3 Penetapan penyelesaian masalah 25-35 4 Monitoring dan evaluasi 10-15 5 Pencatatan & pelaporan 3-5

SOAL UKAI BLUEPRINT 6 TINJAUAN T-1 T-6 T-2 SOAL T-5 T-3 T-4