KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK INTEGRATIF PESERTA DIDIK KELAS IV MII

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU KELAS IV SD NEGERI 6 SUWAWAL JEPARA

KEEFEKTIFAN MODEL PAIKEM BERBANTU MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI SDN PALEBON 01 SEMARANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

METODE PEMBELAJARAN BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU KELAS IV SDN 6 SUWAWAL

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

Oleh : Reny Antasi A

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS 1 SMUN 12 SEMARANG. Linda Agustina 1

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV SD N WEDING 3 DEMAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

Keefektifan Pembelajaran Model Quantum Teaching Berbantuan Cabri 3D Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEWI RENITA SARI ALBEN AMBARITA YULINAHAMDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI MUKTIHARJO KIDUL 03 SEMARANG

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN CERDAS PERKALIAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD NEGERI 4 SIDODADI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN LINGKUNGAN DITINJAU DARI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING BERBANTU MEDIA VIDEO TUTORIAL

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK INTEGRATIF PESERTA DIDIK KELAS IV MII 1) Muhammad Kholisul Fatikhin 1, 2) M. Kristanto 1 Program Studi PGSD, Universitas PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Email: kholisul.fatikhin@yahoo.co.id ABSTRACT The problems revealed in this study is whether the model of Quantum Teaching effectively to improve the learning outcomes of the thematic integrative fourth grade students? The population in this experimental study is a fourth grade student MII Simbang Wetan Pekalongan the number of 40 students. Samples taken is grade IV were 40 and divided into two classes, namely class IVA and IVB class each totaling 20 learners by using simple random sampling technique. The results showed that learners were subjected to a model of Quantum Teaching gain value - average 75.55, and the number of students who complete 20 to 95% the percentage of completeness. While the students who received the lecture method to obtain an average 70.45, and the number of students who complete 20 to 70% the percentage of completeness. Learning outcomes of students who got a better model of Quantum Teaching of students who received lecture method. This is in line with the learning outcomes in terms of cognitive and psychomotor aspects as a supporter. The result is students to be more active in learning activities. Besides, the students are also more freedom to exclude ideas - ideas in learning. Keywords: effectiveness, models of quantum teaching, learning outcomes of students. ABSTRAK Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah apakah model Quantum Teaching efektif untuk meningkatkan hasil belajar tematik integratif peserta didik kelas IV? Populasi dalam penelitian eksperimen ini yaitu peserta didik kelas IV yang berjumlah 40 peserta didik. Dalam penelitian ini menggunakan sampel kelas IV A dan kelas IV B dengan masing-masing kelas berjumlah 20 peserta didik dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang dikenai model Quantum Teaching memperoleh nilai rata rata 75,55, dan jumlah 20 peserta didik yang tuntas dengan persentase ketuntasan 95%. Sementara peserta didik yang mendapat metode ceramah memperoleh rata- rata 70,45, dan jumlah 20 peserta didik yang tuntas dengan persentase ketuntasan 70%. Hasil pembelajaran peserta didik yang mendapat model Quantum Teaching lebih baik dari peserta didik yang mendapat metode ceramah. Hal ini sejalan dengan hasil belajar yang ditinjau dari aspek kognitif dan psikomotor sebagai pendukung. Hasilnya adalah peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu peserta didik juga lebih bebas untuk mengeluarkan ide - ide dalam belajar. Kata kunci: keefektifan, model quantum teaching, hasil belajar, peserta didik. PENDAHULUAN ~ Pendidikan merupakan salah satu pilar utama penunjang keberhasilan seseorang. Tanpa pendidikan, setiap orang tidak akan mampu meraih kehidupan yang lebih baik. Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana, artinya dikehendaki, diinginkan, ada maksud dan tujuan, baik secara eksplisit maupun implisit, dari pihak pendidik. Usaha sadar dan rencana itu demi kepentingan si terdidik, bukan untuk memenuhi keinginan pendidik (Soegeng, 2009:7). Saat ini terjadi pergantian kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari ~ 123 ~

~ Muhammad Kholisul Fatikhin & M. Kristanto, Keefektifan Model Quantum Teaching ~ berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema yang diterapkan pada kurikulum 2013. Dalam PP No. 67 Tahun 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Hal ini merupakan dasar dari UU No. 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 4 ayat 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum 2013 pembelajaran di sekolah harus menerapkan pembelajaran yang tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif ini merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi mata pelajaran kedalam berbagai tema. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IVA dan IVB Ibu Marlina, S. Pd.I dan Ibu Nailus Sa adah, S. Pd. I. MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan, bahwa pembelajaran di kelas IVA dan IVB hasil belajar peserta didik masih banyak yang berada di bawah KKM dan belum menggunakan pembelajaran Kurikulum 2013. Peneliti mencoba menerapkan kurikulum 2013 pada sekolah tersebut yang berupa pembelajaran tematik integratif. Pada kurikulum 2013 ini menekankan pada satu tema dengan mengaitkan beberapa mata pelajaran. Hal ini membingungkan guru karena dalam satu pembelajaran membahas materi tiga mata pelajaran. Pembelajaran yang dilakukan guru tidak memperlihatkan setiap mata pelajaran namun saat mengerjakan tugas menggunakan setiap mata pelajaran. Kendala yang dihadapi guru ketika melakukan pembelajaran tematik terintegratif kurikulum 2013 waktu yang diperlukan sempit dan paparan materi pada buku singkat sehingga guru menggunakan referensi lain (BSE) padahal tuntutan kurikulum 2013 materi yang diajarkan banyak dan membutuhkan waktu yang lama. Alasan memilih model Quantum Teaching karena MII Simbang Wetan masih menggunakan model konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat peserta didik merasa bosan dalam pembelajaran dengan metode ceramah serta nilai pembelajaran peserta didik kelas IV MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Sedangkan alasan peneliti memilih Sekolah Dasar di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan yaitu masih banyak hasil belajar peserta didik di bawah standar KKM yang telah ditentukan sekolah. Guru masih menggunakan lembar kerja peserta didik yang belum terkontrol sehingga peserta didik malas mengerjakan tugas individu dari guru dan belum berani bertanya dengan guru saat pembelajaran. Itu dilihat ketika peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas. Rendahnya nilai peserta didik disebabkan karena guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik tidak berminat untuk mengikuti pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai yang diinginkan, faktor ekonomi dan keluarga seperti sarana dan prasarana yang tidak mendukung peserta didik untuk lebih belajar lebih giat lagi, sehingga ketika menerima materi peserta didik kurang bersemangat untuk mengikutinya. Model Quantum teaching merupakan pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar yang berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (Porter, 2007:3). Diharapkan peneliti menggunakan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil pembelajaran tematik terintegratif peserta didik kelas IV secara maksimal dan peserta didik senang, tidak mengalami kebosanan dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga dapat memahami materi dengan baik. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan dilihat dari nilai ~ 124 ~

peserta didik yang ada dari nilai UTS, maka untuk meningkatkan hasil pembelajaran tematik terintegratif, peneliti akan melakukan penelitian pada pembelajaran tematik integratif tema aku dan cita-citaku mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn, IPS, Matematika dan PKn dengan menggunakan model Quantum Teaching di kelas IV MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudrajat (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Bangkong 2 Demak. Dari hasil penelitian ini, disebutkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami kenaikan dari 59% menjadi 91%. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa model Quantum Teaching dapat meningkatkan antusias peserta didik serta hasil belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar tematik integratif peserta didik kelas IV MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah model Quantum Teaching efektif untuk meningkatkan hasil belajar tematik integratif peserta didik kelas IV khususnya pada tema citacita sub tema aku dan cita-citaku di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan?. Keefektifan Efektif adalah tujuan akhir tercapai (Hamdani, 2011: 55). Efektifitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengajaran efektif bisa dirumuskan sebagai pengajaran yang berhasil mewujudkan pembelajaran oleh para peserta didik sebagaimana dikehendaki oleh guru, pada hakikatnya ada dua elemen sederhana dalam pengajaran efektif yaitu guru harus secara pasti memiliki ide yang jelas terkait pembelajaran apa yang hendak disampaikan dan pengalaman belajar dibangun dan diberikan untuk mewujudkan hal tersebut. Jadi Keefektifan adalah suatu usaha atau tindakan untuk mengetahui berhasilnya atau tidaknya sesuatu yang dilakukan. Efektifitas yang dimaksud difokuskan pada peningkatan hasil belajar peserta didik melalui pre-test dan post-test dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Model Quantum Teaching Model Quantum Teaching merupakan salah satu proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru yang lebih memberdayakan peserta didik, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi yang mendorong peserta didik mengkontruksikan pengetahuan dipikiran peserta didik itu sendiri, salah satu diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching. Porter (2007: 3) menyatakan bahwa Quantum Teaching menunjukan kepada anda menjadi guru yang baik. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar- mengajar, dan hasil belajar. Hasil Belajar Menurut Suprijono (2013:5) berpendapat hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Tematik Integratif. Hasil belajar adalah pola-pola perubahan perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Pembelajaran Tematik Integratif Menurut Sutirjo dan Sri Astuti Mamik dalam Suryosubroto (2009:133) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, nilai, atau sikap pelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran dengan memperhatikan unsur kepatutan sesuai dengan karakteristik peserta didik. ~ 125 ~

~ Muhammad Kholisul Fatikhin & M. Kristanto, Keefektifan Model Quantum Teaching ~ METODE Penelitian yang dilakukan di MII Simbang Wetan dengan mengambil populasi yaitu peserta didik kelas IV yang berjumlah 40 peserta didik. Dalam penelitian ini menggunakan sampel kelas IV A dan kelas IV B dengan masing-masing kelas berjumlah 20 peserta didik dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat akibat suatu perlakuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian true experimental dengan jenis pretestposttest control group design. Penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti terlebih dahulu memberikan pretest terhadap kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok. Dilanjutkan dengan pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan penggunaan model Quantum Teaching dalam proses pengajaran, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Setelah selesai proses pengajaran, peneliti memberikan posttest terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil akhir kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Untuk menguji instrumen pada penelitian ini digunakan uji validitas butir soal, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan meliputi: analisis data awal dan analisis data akhir. Untuk analisis data awal yaitu dengan menghitung normalitas awal, sedangkan untuk analisis data akhir yaitu dengan menghitung normalitas akhir, homogenitas, dan uji-t. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengambil dua aspek penilaian yaitu penilaian aspek kognitif dalam bentuk pretest dan posttest serta penilaian aspek psikomotorik dalam bentuk observasi. Nilai yang diperoleh dari nilai rata-rata pretest kelas eksperimen 68,95 dan kelas kontrol 67,5 sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 75,55 dan kelas kontrol 70,45. Pada kelas eksperimen dilihat dari rata-rata nilai pretest dan posttest mengalami kenaikan dari 68,95 menjadi 75,55 sedangkan kelas kontrol mengalami kenaikan dari 67,5 menjadi 70,45. Selain hasil belajar kognitif (pretest dan posttest), pada penelitian ini peneliti juga melaksanakan observasi dengan lembar pengamatan agar dapat mengetahui psikomotorik peserta didik atau aktivitas peserta didik ketika proses pembelajaran sehingga dapat mengambil nilai dari aktivitas tersebut. Sesuai dengan teori Ausbel setiap peserta didik harus dapat memahami materi yang dipelajari secara runtut karena peserta didik harus di tumbuhkan minatnya, menamai, berdiskusi dan merayakannya. Melalui model pembelajaran Quantum Teaching, pembelajaran akan menjadi menarik, menumbuhkan minat peserta didik dalam pembelajaran dan permasalahan yang dialami peserta didik dapat teratasi. Setelah dilakukan perlakuan menggunakan model Quantum Teaching dalam analisis data diperoleh perhitungan uji thitung= 2,592 dan ttabel=2,038. Jadi thitung > ttabel berarti ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan hasil belajar tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,55 dengan ketuntasan belajar klasikal 95% dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 70,45 dengan ketuntasan belajar klasikal 70%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching mempengaruhi hasil belajar peserta didik yang lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah ditinjau dari ketuntasan belajar baik individu maupun klasikal pada peserta didik kelas IVA dan IVB semester II MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. Selain itu, model Quantum Teaching juga dapat mendukung keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran yang mengalami perkembangan yang sangat baik dilihat dari ketuntasan pskimotorik rata-rata kelas eksperimen 74 sedangkan kelas kontrol 67,9. Hal ini dapat dibuktikan dari aktivitas peserta didik yang aktif menjawab pertanyaan secara lisan, berdiskusi dan antusias untuk mengerjakan soal yang diberikan peneliti. Berdasarkan data penelitian dengan mengumpulkan data, menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas ~ 126 ~

eksperimen lebih baik daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Untuk menjawab hipotesisnya, dikatakan efektif jika model Quantum Teaching meningkatkan hasil belajar pembelajaran tematik terintegrasi, kemudian efektif jika menigkatkan ketuntasan belajar secara klasikal. Maka Ha diterima dan H0 ditolak yaitu model Quantum Teaching efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV Khususnya pada tema cita-cita sub tema aku dan cita-citaku di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat ditarik simpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar tematik terintegrasi peserta didik yang mendapat pembelajaran model Quantum Teaching dengan peserta didik yang mendapat pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dengan ditunjukkan dengan thitung = 2,592 > ttabel = 2,038, dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,55 sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 70,45. Maka sesuai rumusan hipotesis yang diujikan, H0 ditolak dan Ha diterima yaitu model Quantum Teaching efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV Khususnya pada tema cita-cita sub tema aku dan cita-citaku di MII Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan. REFERENSI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Konsep Pendekatan Scientific Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. Komalasari, Kokom. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama. Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Press. Porter, Bobi. (2007). Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di Ruang- Ruang Kelas. Bandung: Kaifa. Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soegeng. (2009). Filafat Pendidikan. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003: Kemendikbud. ~ 127 ~