BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi.penelitian korelasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi: identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. A. IDENTIFIKASI VARIABEL Penelitian ini melibatkan dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Yang menjadi variabel bebas maupun variabel tergantung adalah : 1. Variabel bebas (independent): - Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) - Komitmen Organisasi 2. Variabel tergantung (dependent): Intensi Turnover B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Intensi Turnover Intensi turnover adalah keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan secara sukarela dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi dibandingkan pekerjaan sebelumnya. Intensi turnover diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi niat berpindah yang dikembangkan oleh March dan Simon (1958), Mobley (1977), Price (1977) dalam Lum dkk (1998) yaitu intention to quit (niat untuk keluar), job search (pencarian 53

pekerjaan) dan thinking of quit (memikirkan untuk keluar). Intensi turnover diungkap melalui jumlah skor pada skala yang disusun berdasarkan dimensi niat berpindah dengan asumsi semakin tingi skor pada skala intensi turnover maka semakin tinggi intensi turnover. Sebaliknya semakin rendah skor pada skala intensi turnover maka semakin rendah intensi turnover. 2. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Luthans (2005) yaitu the work itself (pekerjaan itu sendiri), pay (gaji atau upah), promotion opportunity (kesempatan promosi), supervision (pengawasan) dan coworkers (rekan kerja). Kepuasan kerja diungkap melalui jumlah skor pada skala yang dengan asumsi semakin tinggi skor pada skala kepuasan kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja. Sebaliknya semakin rendah skor pada skala kepuasan kerja maka semakin rendah kepuasan kerja. 3. Komitmen Organisasi Komitmen karyawan pada organisasi adalah suatu perasaan sejauh mana seorang individu mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari organisasi dan memiliki komitmen terhadap organisasi. Komitmen organisasi diukur dengan menggunakan skala yang disusun dari komponen komitmen organisasi yang 54

dikemukakan Mayer dan Allen dalam Arnold (1995) yaitu komitmen organisasi diungkap melalui jumlah skor pada skala yang disusun dari komponen komitmen organisasi yang meliputi affective commitment (komitmen afektif), continuance commitment (komitmen kelanjutan) dan normative commitment (komitmen normatif). Dengan asumsi semakin tinggi skor pada skala komitmen organisasi maka semakin tinggi komitmen organisasi. Sebaliknya semakin rendah skor pada skala komitmen organisasi maka semakin rendah komitmen organisasi. C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi penelitian merupakan individu yang menjadi sumber data penelitian. Menurut Azwar (2006) populasi merupakan sekelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subjek yang akan dikenai generalisasi tersebut terdiri dari sejumlah individu yang setidaknya mempunyai satu ciri atau karakteristik yang sama. Berdasarkan data bulan November 2014, populasi dalam penelitian ini berjumlah 318 orang karyawan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Medan. Berdasarkan pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu dan kemampuan, juga berdasarkan atas kemungkinan penolakan dari subjek, dalam rangka menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin (Prasetyo, 2008) sebagai berikut : 55

n N 2 1 Ne Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = 5% kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi Maka besarnya sampel adalah : n 1 117,15 318 318(0.05%) 2 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin tersebut, maka ukuran besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 117,15 yang dibulatkan menjadi 117 responden. Peneliti menggunakan teknik simple random sampling. D. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yaitu instrumen yang dapat dipakai untuk mengukur atribut psikologis (Azwar, 2006). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert adalah skala yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan untuk mengukur sikap atau perilaku. Sebelum peneliti merancang penulisan aitem/soal, maka peneliti harus membuat blue print terlebih dahulu. Blue print berupa tabel yang memuat sekaligus uraian isi tes dan tingkat kompetensi yang akan diungkap pada setiap 56

bagian isi. Blue print akan menjadi pegangan yang sangat membantu sewaktu penulisan aitem berlangsung sebagai suatu pedoman yang akan menjaga agar penulisan aitem tetap terarah pada tujuan pengukuran tes dan tidak keluar dari batasan isi (Azwar, 2006). Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert yang dengan menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala Likert tersebut menggunakan empat alternatif jawaban dengan menghilangkan alternatif respon netral (N), karena menurut Hadi (1989) memiliki alasan : 1. Kategori netral (undecided) memiliki arti ganda sehingga tidak bisa diartikan sebagai sesuai atau tidak sesuai. 2. Tersedianya jawaban ditengah dapat menimbulkan kecenderungan untuk memilih jawaban di tengah. 3. Maksud kategori SS S TS STS adalah untuk melihat kecenderungan subjek ke salah satu kutub. Bentuk pernyataan dari setiap butir terdiri dari aitem yang favourable dan aitem yang unfavourable. Aitem yang favourable adalah aitem yang bersifat mendukung pernyataan, sedangkan aitem unfavourable bersifat kebalikannya. Penilaian yang diberikan kepada masing-masing jawaban responden pada tiap-tiap aitem dalam skala ditentukan oleh sifat aitemnya. Penilaian aitem yang favourable diberikan untuk tiap jawaban SS adalah 4, untuk jawaban S adalah 3, untuk jawaban TS adalah 2, dan 1 untuk jawaban STS. Sedangkan untuk aitem yang 57

unfavourable, subjek yang menjawab SS dinilai 1, S dinilai 2, TS dinilai 3, dan nilai 4 untuk jawaban STS. 1. Skala Intensi Turnover Skala Komitmen Organisasi ini bertujuan untuk mengukur Intensi Turnover. Skala ini terdiri dari aitem yang merupakan penjabaran dari tiga komponen yaitu: intention to quit (niat untuk keluar), job search (pencarian pekerjaan) dan thinking of quit (memikirkan keluar) Tabel 3.1 Blue Print Skala Intensi Turnover No Komponen Aitem Jumlah 1. Thinking of quit (memikirkan keluar) 2. Job search (pencarian pekerjaan) 3. Intention to quit (niat untuk keluar) 1,7,13 4,10,16 6 5,11,17 2,8,14 6 3,9,15 6,12,18 6 Total 9 9 18 2. Skala Kepuasan Kerja Skala Kepuasan Kerja ini bertujuan untuk mengukur kepuasan kerja. Skala ini terdiri dari aitem yang merupakan penjabaran dari lima dimensi kepuasan kerja yaitu: the work itself (pekerjaan itu sendiri), pay (gaji atau upah), promotion opportunity (kesempatan promosi), supervision (pengawasan) dan coworkers (rekan kerja). 58

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepuasan Kerja No Dimensi Nomor Item Total 1. Penilaian terhadap the work itself 1,11 6,16 4 (pekerjaan itu sendiri) 2. Penilaian terhadap pay (gaji atau upah) 7,17 2,12 4 3. Penilaian terhadap promotion opportunity 3,13 8,18 4 (kesempatan promosi) 4. Penilaian terhadap supervision 9,19 4,14 4 (pengawasan) 5. Penilaian terhadap coworkers (rekan kerja) 5,15 10,20 4 Total 10 10 20 3. Skala Komitmen Organisasi Skala Komitmen Organisasi ini bertujuan untuk mengukur Komitmen Karyawan Pada Organisasi. Skala ini terdiri dari aitem yang merupakan penjabaran dari tiga dimensi yaitu : komponen afektif, komponen berkelanjutan dan komponen normatif. Tabel 3.3 Blue Print Skala Komitmen Organisasi No Komponen Nomor Item Total 1. Komponen Afektif 1,7,13,19 4,10,16,22 8 2. Komponen Berkelanjutan 5,11,17,23 2,8,14,20 8 3. Komponen Normatif 3,9,15,21 6,12,18,24 8 Total 12 12 24 59

E. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1) Uji Validitas Alat Ukur Validitas adalah ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Azwar (1999) tipe validitas berdasarkan cara estimasinya yang disetujukan dengan sifat dan fungsi setiap tes, dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan criterion-related validity (validitas berdasarkan kriteria). Validitas yang akan diestimasi dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian isi tes atau aitem pada alat ukur dengan analisis rasional atau melalui professional judgment yaitu dosen pembimbing. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi). 2) Uji Daya Beda Aitem Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total (r ix ) yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment (Azwar, 2006). Prosedur pengujian 60

ini menggunakan taraf signifikansi 5% (ρ < 0.05). Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1.00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00 (Azwar, 2006). Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r ix < 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2006). Penghitungan daya diskriminasi aitem dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. 3) Uji Reliabilitas Alat Ukur Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala dilakukan bila aitem-aitem yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasikan menjadi satu. Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal (Cronbach s alpha coeffecient) yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi di dalam tes tersebut. Teknik ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi (Azwar, 2006). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas (r 1 xx ) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, 61

koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki (Azwar, 2006). Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach s dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauhmana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya (Azwar, 2006). Uji coba dilakukan pada 100 orang karyawan PT Tiki JNE Cabang Medan. Skala Intensi Turnover terdiri dari 18 aitem, skala kepuasan kerja terdiri dari 20 aitem dan skala komitmen organisasi terdiri dari 24 item. a) Skala Intensi Turnover Pada skala intensi turnover, jumlah aitem yang diujicobakan adalah 18 aitem, dan dari 18 aitem tersebut 17 aitem memenuhi kriteria daya diskriminasi aitem r ix 0.3. Hasil uji coba menunjukkan nilai r ix aitem bergerak dari 0.372 1 sampai dengan 0.799 dengan koefisian reliabilitas r xx = 0.919 Tabel 3.4 menunjukkan distribusi aitem skala intensi turnover setelah uji coba : 62

Tabel 3.4 Distribusi Aitem Skala Intensi Turnover Setelah Uji Coba Aitem Jumlah No Komponen 1. Thinking of quit (memikirkan keluar) 1,7,13 4,10,16 6 2. Job search (pencarian pekerjaan) 5,11,17 2,8,14 6 3. Intention to quit (niat untuk keluar) 3,9,15 6,18 5 Total 9 8 17 Setelah dilakukan uji coba maka peneliti melakukan penomoran kembali pada setiap aitem untuk digunakan dalam penelitian, seperti yang tertera pada tabel 3.5 berikut Tabel 3.5 Distribusi Aitem Skala Intensi Turnover untuk Penelitian Aitem Jumlah No Komponen 1. Thinking of quit (memikirkan keluar) 1,7,13(12) 4,10,16(15) 6 2. Job search (pencarian pekerjaan) 5,11,17(16) 2,8,14(13) 6 3. Intention to quit (niat untuk keluar) 3,9,15(14) 6,18(17) 5 Total 9 8 17 b. Skala Kepuasan Kerja Pada skala kepuasan kerja, jumlah aitem yang diujicobakan adalah 20 aitem, dan dari 20 aitem tersebut 19 aitem memenuhi kriteria daya diskriminasi aitem r ix 0.3. Hasil uji coba menunjukkan nilai r ix aitem bergerak dari 0.329 1 sampai dengan 0.666 dengan koefisian reliabilitas r xx = 0.896 63

Tabel 3.6 menunjukkan distribusi aitem skala kepuasan kerja setelah uji coba: Tabel 3.6 Distribusi Aitem Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba Nomor Item Total No Dimensi 1. Penilaian terhadap The work itself 1,11 6,16 4 (pekerjaan itu sendiri) 2. Penilaian terhadap Pay (gaji atau upah) 7,17 2,12 4 3. Penilaian terhadap Promotion 3,13 8,18 4 opportunity (kesempatan promosi) 4. Penilaian terhadap Supervision 9,19 4,14 4 (pengawasan) 5. Penilaian terhadap Coworkers (rekan 15 10,20 3 kerja) Total 9 10 19 Setelah dilakukan uji coba maka peneliti melakukan penomoran kembali pada setiap aitem untuk digunakan dalam penelitian, seperti yang tertera pada tabel 3.7 berikut Tabel 3.7 Distribusi Aitem Skala Kepuasan Kerja untuk Penelitian Nomor Item Total No Dimensi 1. Penilaian terhadap The work itself 1,11(10) 6(5),16(15) 4 (pekerjaan itu sendiri) 2. Penilaian terhadap Pay (gaji atau upah) 7(6),17(16) 2,12(11) 4 3. Penilaian terhadap Promotion 3,13(12) 8(7),18(17) 4 opportunity (kesempatan promosi) 4. Penilaian terhadap Supervision 9(8),19(18) 4,14(13) 4 (pengawasan) 5. Penilaian terhadap Coworkers (rekan 15(14) 10(9),20(19) 3 kerja) Total 9 10 19 64

c. Skala Komitmen Organisasi Pada skala komitmen organisasi, jumlah aitem yang diujicobakan adalah 24 aitem, dan dari 24 aitem tersebut 22 aitem memenuhi kriteria daya diskriminasi aitem r ix 0.3. Hasil uji coba menunjukkan nilai r ix aitem bergerak dari 0.344 1 sampai dengan 0.741 dengan koefisian reliabilitas r xx = 0.893 Tabel 3.8 menunjukkan distribusi aitem skala komitmen organisasi setelah uji coba : Tabel 3.8 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Setelah Uji Coba Nomor Item Total No Komponen 1. Komponen Afektif 1,7,13,19 4,10,16,22 8 2. Komponen Berkelanjutan 5,11,17,23 2,8,20 7 3. Komponen Normatif 9,15,21 6,12,18,24 7 Total 11 11 22 Setelah dilakukan uji coba maka peneliti melakukan penomoran kembali pada setiap aitem untuk digunakan dalam penelitian, seperti yang tertera pada tabel 3.9 berikut Tabel 3.9 Distribusi Aitem Skala Kepuasan Kerja untuk Penelitian Nomor Item Total No Komponen 1. Komponen 1,7(6),13(12),19(17) 4(3),10(9),16(14),22(20) 8 Afektif 2. Komponen 5(4),11(10),17(16),23(21) 2,8(7),20(18) 7 Berkelanjutan 3. Komponen 9(8),15(13),21(19) 6(5),12(11),18(17),24(22) 7 Normatif Total 11 11 22 65

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data. 1. Tahap Persiapan Penelitian Dalam tahap persiapan penelitian, yang dilakukan peneliti adalah : a. Pembuatan Alat Ukur Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur, yaitu skala intensi turnover, skala kepuasan kerja dan skala komitmen organisasi. Skala dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 dan setiap pernyatan memiliki 4 alternatif jawaban sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. b. Uji Coba Alat Ukur Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada 100 karyawan PT Tiki JNE Cabang Medan. c. Revisi Alat Ukur Setelah peneliti melakukan uji coba, maka langkah selanjutnya adalah menguji validitas dan reliabilitas kedua alat ukur dengan menggunakan bantuan komputer program IBM SPSS Statistics 20. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan pengambilan data menggunakan alat ukur yang telah valid dan reliable. 66

3. Tahap Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20. H. METODE ANALISA DATA Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data yang diperoleh ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data penelitian ini adalah analisis statistik karena dapat menunjukkan kesimpulan atau generalisasi penelitian. Menurut Hadi (2000), analisis statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan yang benar atau mengambil keputusan-keputusan yang baik. Pertimbangan lain adalah statistik dapat bekerja dengan angka, bersifat objektif dan universal (Hadi, 2000). Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh antar kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan intensi turnover. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis secara lebih mendalam pengaruh aspek aspek yang terdapat pada variabel bebas yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi serta terhadap intensi turnover. Penggunaan analisis linier regresi berganda akan menunjukkan pengaruh antara variabel tergantung dan variabel bebas. Keseluruhan proses analisis data penelitian ini menggunakan bantuan SPSS IBM SPSS Statistics 20. Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi 67

klasik terhadap hasil penelitian yang meliputi uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai ρ > 0,05. 2) Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berhubungan secara linier. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan analisa varians (ANOVA) atau uji F dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Variabel dapat dikatakan berhubungan secara linear jika ρ < 0,05. 3) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multi kolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF < 10 maka tingkat kolinearitas dapat ditoleransi. (Wijaya, 2011). 4) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan 68

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas kerena data cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Wijaya, 2011). Deteksi atas masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cepat dengan melihat grafik sebaran nilai residual yang terstandarisasi. Apabila sebarannya membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, menyempit) maka dapat disimpulkan terjadi masalah heteroskedastisitas (Wijaya, 2011). 69