Kelompok 3. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito

dokumen-dokumen yang mirip
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

SPO INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN SISTEM TANGKI SEPTIK MODIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 INSTRUKSI KERJA (IK)

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Limbah Cair dan Cara Pengelolaannya

kimia lain serta mikroorganisme patogen yang dapat

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

BAB I PENDAHULUAN. kota besar di Indonesia, setelah menunjukkan gajala yang cukup serius,

BAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN LIMBAH MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT STUDI KASUS: CUT MEUTIA DI KOTA LHOKSEUMAWE

sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

BAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

EFEKTIVITAS SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PETUGAS IPAL DI RSUD DR. M SOEWANDHIE SURABAYA

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Y. Heryanto, A. Muda, A. Bestari, I. Hermawan/MITL Vol. 1 No. 1 Tahun 2016:

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal

Teknik Lingkungan KULIAH 9. Sumber-sumber Air Limbah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

Sewage Treatment Plant

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RSUD WANGAYA DENPASAR

A. Regulasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Sewage Treatment Plant Regulation

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rumah sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang dapat

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SECARA FISIKA, KIMIA, DAN BIOLOGI *) Oleh : Drs. Slamet Santoso SP., M.S **) bio.unsoed.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

Efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Dalam Menurunkan Kadar BOD Di IPAL Rumah Sakit Dokter Raden Soetijono Blora Tahun 2013

BAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK disusun oleh : Dr. Sugiarto Mulyadi

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

Oleh: ANA KUSUMAWATI

PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

I. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun

Transkripsi:

Kelompok 3 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito Disusun Oleh : 1. Argita Nugraeni P07133110044 2. Dilla Dwi Arinta P07133110052 3. Fidia Dwi Listiya P07133110058 4. Imroatul Chasanah P07133110063 5. Nopianto P07133110078

Pengertian Limbah Cair Air limbah Rumah Sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi : limbah domestik cair (limbah buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian) dan limbah cair klinis (air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dan lainnya, air limbah laboratorium dll) (Said, 2003).

Pengertian limbah cair rumah sakit Limbah cair rumah sakit adalah semua buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan (kepmenkes RI, 2004).

Profil RSUP Dr.Sardjito Rumah Sakit Umum Pusat ( RSUP ) Dr.Sardjito merupakan rumah sakit pemerintahan Type A yang dikelola oleh Departemen Kesehatan. Rumah sakit ini memberikan 12 jenis pelayanan spesialis luas dan spesialis terbatas.pelayanan spesialis dan subspesialis meliputi yaitu : pelayanan bedah, penyakit dalam, kebidanan, kesehatan anak, mata, THT, kulit dan kelamin, jiwa, syaraf, gigi mulut, jantung, paru-paru, bedah saraf dan ortopedi.

Sumber limbah Cair Rumah Sakit dr. SARDJITO Unit Pelayanan Sumber Kegiatan Jenis Limbah Kegiatan pelayanan kesehatan. Rawat jalan WC. Km lavatory Buangan Pasien dan pengunjung urin faeces,air sisa kumur mulut, air penggelontor. Rawat inap WC. Km lavatory Buangan pasien atau pembesuk urin faeces,air sisa kumur mulut, air penggelontor. Pelayanan ruang tunggu WC. Km lavatory Buangan pengunjung urin, faeces, air cuci tangan Kegiatan pengunjung. Pelayanan Gawat Darurat WC. Km lavatory Cuci tangan dan cuci alat air sisa cuci tangan, air sisa cuci alat. Pemulasan Jenazah WC. Km lavatory. Laundry Buangan karyawan dan pengunjung perawatan jenazah urin, faeces, air sisa perawatan jenazah WC. Km sarana perendaman mesin cuci, mesin pengering Pencucian tekstil urin, faeces, air sisa pencucian tekstil. Kamar bersalin dan Perawatan bayi WC. lavatory Buangan pasien dan pembesuk urin, faeces, air cuci tangan. Dapur WC. Km lavatory, pencucian bahan dan alat Buangan petugas, pencucian bahan dan alat urin, faeces, air sisa pencucian bahan makanan dan alat masak serta alat makan. Ruang administrasi WC. Km Lavatory, urinoir Buangan karyawan urin, faeces, air sisa mandi, air sisa cuci tangan. Asrama WC. Km Buangan penghuni dan pembesuk urin, faeces, air sisa mandi, air sisa cuci tangan. Laboratorium WC. Km lavatory, sarana cuci tangan Kegiatan kekaryaan (Fungsi sosial) Buangan pasien dan pegawai cuci alat medical test Urin, faeces, sisa air cuci alat. Keagamaan Masjid, WC, Km lavatory, urinoir Kegiatan wudhu urin, sisa air wudhu. Koperasi Buangan pengunjung urin, faeces, air sisa cuci tangan. Cafetaria Pengunjung dan karyawan air sisa cuci tangan, bahan dan alat, air sisa minuman

Karakteristik Limbah Rumah Sakit Limbah cair memilki 3 karakteristik yaitu fisik, kimia, dan biologi

a. Fisik: 1. padatan : pada limbah cair terdapat padatan organic dan nonorganik yang mengendap dan tersuspensi sehingga bisa mengendap dan menyebabkan pendangkalan. kekeruhan, bau, suhu 2. Kekeruhan:kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya koloid dan suspensi

3. bau : bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan organic. 4. suhu : limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa, biasanya suhunya lebih tinggi karena adanya proses pembusukan

b. Kimia: 1. keasaman : keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah diupayakan untuk memiliki ph netral. 2. Logam berat beracun : Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa dari industri perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya.

3. Nitrogen : nitrogen umumnya terdapat sebagai bahan organic dan diubah menjadi ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan air menjadi pekat sehingga tidak bisa ditembus cahaya matahari. 4. BOD : kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa organic yang ada di dalam air. 5. COD : kebutuhan oksigen yang diperlukan mikroba untuk menghancurkan bahan organik c. Biologi: Bakteri Coli, virus dll.

Sistem Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dr.sardjito

Pengelolaan limbah Rumah Sakit merupakan kegiatan dari penyehatan lingkungan di Rumah Sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber pada Rumah Sakit.

Pengolahan pada instalasi pengolahan air limbah RSUP Dr. Sardjito secara biologis yaitu pengolahan air limbah untuk mengurangi zat-zat organik dalam air limbah itu sendiri, pengolahan semacam ini dikenal dengan nama proses lumpur aktif (SLUDGE ACTIVATED). Produksi limbah cair yang dihasilkan pada IPAL RSUP Dr. Sardjito YK sebesar 828.0 57 m 3 per hari. Dari produksi limbah cair tersebut yang diolah dengan menggunakan metode lumpur aktif dan menghasilkan lumpur sebanyak 0.31466 m 3 per hari.

IPAL (Instalasi Pangelolaan Air Limbah) RSUP Dr. Sardjito meliputi :

A. Bak penyaring Bak penyaringan merupakan unit operasi yang dijumpai pertama dalam bangunan pengolahan air lmbah. Air limbah yang dihasilkan oleh unit-unit penghasil limbah ditampung di bak penampung sementara lalu dialirkan ke pipa pemasukan dengan debit rata-rata 8 liter/detik. Dari inlet ini bak penyaring mulai berfungsi menyaring bahan-bahan kasar seperti plastik, kertas, kayu untuk tidak masuk ke unit pengolahan selanjutnya.bak penyaring juga berfungsi untuk melindungi pompa, valve dan peralatan instalasi lainnya dari gangguan yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda kasar yang terbawa aliran.

B. Bak pengendap pasir Bak penangkap pasir berfungsi untuk menghilangkan kerikil halus yang berupa pasir, koral atau zat padat berat lainnya yang mengalami penurunan kecepatan atau mempunyai gaya berat lebih besar dari zat organik yang dapat membusuk dalam air limbah. Pada bak penangkap pasir ini terdapat tiga bagian aliran air limbah. Dua bagian digunakan secara rutin dan satu lagi digunakan sebagai cadangan bila ada bagian yang dikuras atau dibersihkan. VolumeBak = P x L x T = 7m x 1,9m x 0,8m = 10.64 m

Gambar Bak Pengendap Pasir dan Bak Penyaringan

C. Bak Ekualisasi Setelah melewati bak penangkap pasir, air limbah dengan debit antara 5-30 liter/detik dialirkan masuk ke bak equalisasi. Letak bak equalisasi berada lebih rendah dari bak penangkap pasir sehingga terjadi kontak antara oksigen dengan air limbah saat terjunan air dari bak penangkap pasir masuk ke kolam equalisasi. Fungsi utama dari bak equalisasi adalah untuk meratakan debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan selanjutnya.bak equalisasi juga berfungsi sebagai kolam pencampuran air limbah. Pencampuran ini digunakan untuk menghomogenkan air limbah yang kemudian dipompa ke bak aerasi.

Gambar Bak Ekualisasi

D. Bak Aerasi Pengambilan zat pencemar yang terkandung dalam air limbah merupakan tujuan dari pengolahan air limbah. Proses penambahan oksigen (aerasi) kedalam air limbah sangat menentukan keberhasilan pengolahan air limbah karena pada tahap ini kotorankotoran organik yang terkandung di dalam air limbah akan diurai dan dihilangkan secara biokimiawi dengan bantuan bakteri aerobik dan anaerobik. Proses aerobik terjadi pada permukaan bak, sedangkan proses anaerobik terjadi pada bagian dasar/bawah kolam yang tidak mengandung oksigen.

Gambar Bak Aerasi

E. Bak Pengendapan Biosolid atau flok-flok yang terbentuk dari proses perombakan zat organik dari limbah dari bak aerasi mengalir dan mengendap pada bak pengendap. Waktu pengendapan pada bak sedimentasi berlangsung selama 6 jam. Permasalahan yang selalu timbul pada bak pengendap lumpur adalah adanya flok-flok yang mengapung diatas permukaan bak sedimentasi. Flok-flok ini terjadi di dasar bak yang menghasilkan gas-gas yang terbawa ke atas dan mengapungkan kembali flok- flok yang akan mengendap. Flok-flok yang mengapung di permukaan air ini dapat dihilangkan dengan pengadukkan secara mekanis dan dengan mengeluarkan melalui over flow masuk ke sumur penampungan flok untuk selanjutnya dipompakan kembali ke bak aerasi.

F. Bak Penampung Lumpur Bak penampung lumpur berfungsi untuk menampung lumpur dari bak sedimentasi untuk selanjutnya dipompakan ke bak aerasi sebagai recycle.bak ini juga berfungsi untuk menampung lumpur sisa recycle untuk selanjutnya lima hari sekali dipompakan ke bak pengering lumpur (sludge drying bed). Volume dari bak penampung lumpur adalah 40 m3 dengan dimensi =P x L x T = 4m x 2m x 5m

Gambar Bak Penampung Lumpur

G. Bak Uji Biologis Air limbah yang keluar dari bak sedimentasi mengalir melalui bak kontak chlor sementara masuk ke bak uji bak uji biologis.bak uji biologis ini berfungsi apakah air limbah hasil pengolahan sudah layak dibuang ke badan air atau belum. Dalam bak uji biologis ini dipelihara ikan dan tumbuhan azola sebagai indikator. Ikan dan azola hidup dan tumbuh dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa air limbah tersebut sudah layak dibuang ke badan air.

H. Bak Desinfeksi Tahap ini merupakan tahap pengolahan terakhir dalam instalasi pengolahan air. Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah.bahan desinfektan yang sering dipergunakan adalah chlorin yang berbentuk garam atau lebih dikenal dengan nama kaporit (Ca(Ocl)2). Hal yang paling penting dalam pembunuhan mikroorganisme dalam air hasil pengolahan (efluen) minimal 0,3 mg/liter.

Gambar Bak Uji Biologis dan Bak Desinfeksi

I. Bak Pengering Lumpur Lumpur merupakan hasil akhir dari setiap instalasi pengolahan air limbah. Pada Instalasi pengolahan air limbah yang menggunakan sistem lumpur aktif yang dihasilkan dalam bak sedimentasi sebagai recycle dan sebagian lagi dipompakan ke bak pengering lumpur (sludge drying bed) lumpur yang ditumpahkan ke bak pengering lumpur biasanya mengandung kadar solid 10 % dan air 90 %. Instalasi pengolahan air limbah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dalam mengeringkan lumpur yang dihasilkan oleh proses pengolahan air limbah menggunakan delapan buah bak pengering lumpur.

Gambar Bak Pengering Lumpur

ALUR LIMBAH CAIR RSUD dr. SARDJITO Kontak Desinfektan Kontak desinfektan desinfektan RS Karbon filter Bak Equalisasi Bak Penangkap Pasir Bak Saringan Uji Biologi II atau Ground Debit Thmson Debit Thomson Sungai Bak Aerasi Sedimentasi I Lumpur Aktif Sedimentasi II Blower Udara Prying Bed Uji Biologi I Sandfilter

KESIMPULAN 1. Pengolahan limbah di RSUP Dr.Sardjito menggunakan metode proses lumpur aktif (Sludge activated) 2. Kualitas air limbah RSUP Dr. Sardjito yang dibuang ke Badan air sungai Code setelah melalui proses pengolahan dengan metode lumpur aktif sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. 3. aproduk lumpur kering hasil olahan dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman hias / taman yang ada disekitar RSUP Dr Sardjito maupun di kawasan UGM Yogyakarta atau mungkin pihak luar / pihak ketiga yang membutuhkan.

SESI TANYA JAWAB

Terimakasih